• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi proklamasi kemerdekaan Indonesia menggunakan teknik Mind Map pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi proklamasi kemerdekaan Indonesia menggunakan teknik Mind Map pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAP PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUCUNG

KALASAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

THOMAS WIDIATMAKA

NIM: 091134064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan tulus karya ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingi setiap

langkahku.

Orangtuaku yang selalu setia memberikan dukungan.

Teman-teman seperjuangan.

(5)

v

MOTTO

Saya berjuang untuk menghargai hidup karena hidup itu

sangat berharga.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Juni 2013

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasisma Universitas Sanata Dharma:

Nama : Thomas Widiatmaka

NIM : 091134064

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK

MIND MAP PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUCUNG KALASAN

TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 13 Juni 2013

Yang menyatakan

(8)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAP PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUCUNG

KALASAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

Thomas Widiatmaka Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan teknik mind map pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013, (2) Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013, (3) Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 20 siswa. Obyek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pada tanggal 12 April 2013 – 20 April 2013. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini adalah (1) Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan teknik mind map berupa melengkapi mind map yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan teknik mind map

berupa membuat mind map sederhana. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal tingkat keaktifan belajar siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 35 %. Setelah dilakukan tindakan siklus I tingkat keaktifan siswa menjadi 46%. Tingkat keaktifan siswa pada siklus II sebesar 64%. (3) Hasil penelitian prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa data awal prestasi belajar siswa 44% siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata 64,67. Setelah dilakukan tindakan siklus I jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 65% dengan nilai rata-rata 67. Jumlah siswa yang memenuhi KKM pada siklus II sebesar 95% dengan nilai rata-rata 89,5.

(9)

ix

ABSTRACT

THE INCREASEMENT OF ACTIVITY AND LEARNING

ACHIEVEMENT OF USING MIND MAP TECHNIQUE USED IN THE

MATERIAL OF INDONESIA’S INDPENDENT IN FIFTH GRADE

STUDENTS OF SD N PUCUNG KALASAN ACADEMIC YEAR 2012/2013

Thomas Widiatmaka Sanata Dharma University

2013

This research is aimed to find out; 1) how to increase activity and

students’ learning achievement in material of Indonesia’s Independent by using

mind map technique in fifth grade students of SD N Pucung Kalasan academic

year 2012/2013. 2) Can mindmap technique influence students’ learning activity’s

achievement in learning material of Indonesia’s Independent of fifth grade students of SD N Pucung Kalasan academic year 2012/2013. 3) Does the use of

mindmap increase students’ achievement in learning material of Indonesia’s

Independent of fifth grade students of SD N Pucung Kalasan academic year 2012/2013.

This research is Classroom Action Research (CAR). The subject of this research was 20 students on the fifth grade of SD N pucung Kalasan academic

year 2012/2013. The object of this research was the activity students’ learning

achievement in learning Indonesia’s Independent material. This research was

condected in two cycles in 12-20 April 2013. Every cycle consisted of two meetings with time allocation 2x35 minutes for every meeting. The data gathering was obtained by written test, observation and interview. Then the data were analyzed as quantitative description.

The result of this research shows; 1) The first cycle, the learning process conducted by using mindmap technique. The activity was completing mindmap in which the mindmap had been provided by the researcher. The second cycle, the

learning process was conducted by making simple mindmap. 2) The first students’

activity before given treatment was 35%. However, it achieved 46% after given the first treatment, while the second cycle achieved 64%. 3) While from the

students’achievement’s side, only 44% students who passed the minimum

achievement criteria (KKM). However, after they were given first cycle the result achieved 65% with 67 as the average. The total students who achieve KKM in

second cycle’s 95% with 89,5 as the mark average.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kudus yang telah melimpahkan

kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Materi Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia Menggunakan Teknik Mind Map pada Siswa Kelas VA SD Negeri

Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/ 2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempataan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. E. Catur Rismiati, S.Pd, M.A, Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah

memberikan sumbangan pemikiran dan waktunya untuk membimbing

peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah

memberikan sumbangan pemikiran dan waktunya untuk membimbing

peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. Maryoto, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri Pucung Kalasan yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri

Pucung Kalasan.

7. Fajar Septianto, selaku guru kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan, yang

(11)

xi

8. Siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan yang telah bersedia menjadi

subjek dalam penelitian ini.

9. Bapak, Ibu, Kakak, dan segenap keluarga yang memberikan bantuan dalam

bentuk apapun untuk penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan skripsi ini akan diterima dengan senang hati.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Yogyakarta, 13 Juni 2013

Penulis

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

(13)

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian... 25

Tabel 2. Instrumen Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar ... 30

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 31

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 31

Tabel 5. Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan ... 34

Tabel 6. Kriteria Validasi Instrumen Observasi ... 34

Tabel 7. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 35

Tabel 8. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 35

Tabel 9. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ... 37

Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus II ... 38

Tabel 11. Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrumen ... 38

Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus I ... 39

Tabel 13. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus II ... 39

Tabel 14. Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ... 40

Tabel 15. Persentase Keaktifan Siswa Siklus I ... 49

Tabel 16. Prestasi Belajar Siswa Sesudah Tindakan Siklus I ... 50

Tabel 17. Persentase Keaktifan Siswa Siklus II ... 58

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Skema Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart ... 23

Gambar 2. Grafik Keaktifan ... 62

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 73

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 90

Lampiran 4. Bahan Ajar ... 103

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Siklus I ... 107

Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus I ... 108

Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Siklus II ... 112

Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus II ... 113

Lampiran 9. Kisi-kisi Instrumen Pengamatan ... 117

Lampiran 10. Instrumen Pengamatan ... 118

Lampiran 11. Instrumen Validasi ... 119

Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian ... 133

Lampiran 13. Surat Bukti Penelitian ... 134

Lampiran 14. Data Keaktifan Siswa ... 135

Lampiran 15. Data Prestasi Belajar Siswa ... 141

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar adalah suatu interaksi yang dilakukan oleh

guru dan siswa untuk mempelajari suatu materi tertentu. Pembelajaran

yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses

belajar mengajar. Dengan berperan aktif dalam proses belajar, siswa akan

lebih cepat mengerti dan memahami materi yang sedang dipelajari.

Dengan begitu tidak ada lagi kata sulit dalam hal belajar.

Keberhasilan siswa adalah suatu tujuan yang diharapkan oleh

seorang guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, sampai

saat ini untuk mencapai keberhasilan seringkali guru mengandalkan media

buku paket dan LKS yang dibeli dari pedagang buku keliling. Siswa

diminta untuk mengerjakan soal-soal dari buku atau LKS. Hal inilah yang

membuat pembelajaran yang dilakukan masih terkesan tradisional dan

kurang membuat siswa aktif. KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan adalah 65. Sehingga siswa

yang dianggap memenuhi KKM adalah yang nilainya 65 atau lebih dari

65. Materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan menjadi

materi yang sulit dipahami oleh anak. Banyak hafalan-hafalan yang sulit

(18)

2011/ 2012 hanyalah 48% saja, sedangkan 52% ada di bawah KKM

dengan nilai rata-rata 64,83. Siswa yang mencapai nilai 65 pada tahun

pelajaran 2010/ 2011 hanyalah 44% saja, sedangkan 56 % ada di bawah

KKM dengan nilai rata-rata 64,67.

Peneliti melakukan dua kali pengamatan untuk mengetahui tingkat

keaktifan siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan. Pengamatan

dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober dan 1 November 2012 pada hari,

jam dan mata pelajaran yang sama yaitu hari kamis, jam 09.00 mata

pelajaran IPS. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut. Pengamatan

pertama menunjukkan 35 % anak mencapai indikator keaktifan.

Pengamatan ke dua menunjukkan 35 % anak mencapai indikator

keaktifan.

Berdasarkan fakta-fakta di atas yang menunjukkan keaktifan dan

prestasi belajar rendah, diduga siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan

mengalami kesulitan belajar materi proklamasi kemerdekaan Indonesia

dan kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar yang

kurang baik ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan model

pembelajaran yang kurang melibatkan siswa. Siswa kurang terlibat dalam

proses pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah

dan hafalan, sehingga siswa menjadi kurang aktif. Siswa akan mudah

memahami materi jika mereka aktif dalam proses belajar mengajar

sehingga materi akan mudah untuk diingat. Untuk mencoba meningkatkan

(19)

Menurut peneliti, teknik mind map akan membuat siswa aktif berkreasi

dan membantu siswa untuk memahami materi proklamasi kemerdekaan

Indonesia dengan lebih mudah.

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membahas peningkatan keaktifan

dan prestasi belajar KD. 2. 3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan teknik mind map.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada

materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan

teknik mind map pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan

Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada

siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran

2012/2013?

3. Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi

(20)

siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran

2012/2013?

D. Pemecahan Masalah

Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi

proklamasi kemerdekaan pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan

Tahun Pelajaran 2012/2013 akan diatasi dengan kegiatan belajar mengajar

menggunakan teknik mind map dengan harapan siswa dapat berperan aktif

selama proses pembelajaran dan prestasi belajarnya akan meningkat.

E. Batasan Pengertian

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan pengertian sebagai

berikut.

1. Keaktifan belajar adalah kondisi yang menggambarkan siswa yang

aktif melakukan banyak kegiatan untuk proses belajarnya sendiri.

Keaktifan diukur dengan lembar pengamatan.

2. Prestasi belajar adalah hasil proses belajar atau bukti keberhasilan

seseorang setelah menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar diukur

dengan soal tes tertulis.

3. Mind map adalah alternatif berpikir dengan langkah membuat peta

berpikir yang mempermudah seseorang dalam mengambil informasi

(21)

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan

menggunakan teknik mind map pada siswa kelas VA SD Negeri

Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan teknik mind map dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung

Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013?

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan teknik mind map dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung

Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013?

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar tentang materi

proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan teknik mind map.

2. Bagi guru, dapat memberikan inspirasi dalam melakukan penelitian

tindakan kelas khususnya materi proklamasi kemerdekaan Indonesia

(22)

3. Bagi sekolah, dapat menambah bahan bacaan terkait dengan penelitian

tindak kelas khususnya materi proklamasi kemerdekaan Indonesia

dengan menggunakan teknik mind map.

4. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman dalam melakukan

penelitian tindakan kelas materi proklamasi kemerdekaan Indonesia

(23)

7 BAB II

LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

1. Keaktifan

a. Pengertian Keaktifan

Silberman (1996) dalam Gora (2009: 10) menggambarkan saat

belajar aktif, para siswa melakukan banyak kegiatan. Sedangkan

menurut Glasgow (1996) dalam Gora (2009: 10) siswa aktif adalah

siswa yang bekerja keras untuk mengambil tanggung-jawab lebih besar

dalam proses belajarnya sendiri. Modell dan Michael (1993) dalam

Gora (2009: 10) menggambarkan suatu lingkungan belajar aktif adalah

lingkungan belajar, di mana para siswa secara individu didukung untuk

terlibat aktif dalam proses membangun model mentalnya sendiri dari

informasi yang telah mereka peroleh. Peneliti juga mengambil

pengertian keaktifan dari KBBI. Menurut KBBI (1993) keaktifan

adalah suatu kegiatan. Silberman, Modell, dan KBBI mempunyai

persamaan pendapat mengartikan keaktifan yaitu mereka setuju bahwa

keaktifan berarti siswa terlibat aktif melakukan banyak kegiatan dalam

pembelajaran. Sedangakan pendapat dari Glasgow lebih menekankan

pengertian keaktifan pada siswa yang bekerja keras mengambil

(24)

Dari beberapa pengertian keaktifan di atas, peneliti dapat

menyimpulkan keaktifan adalah kondisi yang menggambarkan siswa

yang aktif melakukan banyak kegiatan untuk proses belajarnya sendiri.

b. Jenis-jenis Keaktifan

Menurut Joni (1984:17-19) indikator-indikator keaktifan adalah

sebagai berikut.

1) Prakarya siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan dengan

urun pendapat tanpa diminta.

2) Keterlibatan mental siswa dalam kegiatan-kegiatan belajar, yang

ditunjukkan dengan pengikatan diri terhadap tugas-tugas.

3) Peran guru lebih banyak menjadi fasilitator.

4) Belajar dengan pemahaman langsung.

5) Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar.

6) Kualitas interaksi antar siswa yang ditunjukkan dengan kerja sama.

Menurut Paul D. Dierick dalam Hamalik (2001:172-173)

kegiatan belajar terbagi dalam 8 kelompok sebagai berikut.

1) Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamatineksperimen,

demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau

(25)

2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu

kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan

pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau

diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan

suatu permainan, mendengarkan radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan

kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

6) Kegiatan-kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pemeran,

membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan

berkebun.

7) Kegiatan-kegiatan mental

Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis,

faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat

(26)

8) Kegiatan-kegiatan emotional

Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis Kegiatan-kegiatan

dan overlap satu sama lain.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyusun kembali

indikator-indikator keaktifan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut.

1. Berani menyampaikan pendapat

2. Perhatian siswa di kelas

3. Kerjasama yang baik dalam kelompok

4. Mampu mengerjakan tugas

5. Mampu menjawab pertanyaan

6. Mampu bertanya di kelas

7. Melakukan kegiatan belajar atas dasar kemauan sendiri

c. Pengaruh Keaktifan Terhadap Proses Belajar Siswa

Proses belajar siswa akan berjalan dengan baik jika aktivitas dalam

proses pembelajaran menyenangkan. Dalam bukunya, Hamalik (2011:

175-176) menyatakan terdapat nilai-nilai aktivitas dalam pengajaran.

Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut.

Nilai aktivitas dalam pengajaran:

1) Mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri

2) Mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa

3) Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa

(27)

5) Memupuk disiplin kelas dan suasana wajar menjadi demokratis

6) Mempererat hubungan masyarakat, sekolah dan orang tua

7) Mengembangkan berpikir kritis

8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup

Berdasarkan nilai-nilai aktivitas yang ada di atas, dapat

disimpulkan bahwa keaktifan sangat berpengaruh terhadap proses

belajar siswa.

d. Cara mengukur keaktifan

Masidjo (1995: 59) mengatakan bahwa pengukuran non tes berupa

rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara

sengaja untuk mengukur hasil belajar yang dapat diamati secara

konkret. Alat ukur non tes antara lain observasi, catatan anekdota,

daftar cek, skala nilai, angket dan wawancara. Keaktifan merupakan

hasil belajar yang konkret sehingga tidak dapat diukur dengan tes

namun dengan alat ukur non tes. Dari beberapa alat ukur di atas, maka

dalam penelitian ini keaktifan akan diukur dengan observasi, yaitu

pengamatan secara langsung oleh seorang guru atau pengamat.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Purwanto (2008: 38) belajar merupakan proses dalam

diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan

(28)

(2008: 39) mengartikan belajar sebagai aktivitas mental/ psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan. Menurut Mulyati (2005: 5) belajar

merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan

peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan

pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena

peristiwa kebetulan. Purwanto dan Winkel memiliki persamaan

pendapat. Mereka mengartikan belajar sebagai interaksi dengan

lingkungan untuk menghasilkan pereubahan. Sedangkan Mulyati

menekankan pengertian belajar yang terjadi melalui latihan dan

pengulangan untuk mencapai perubahan. Ketiga pendapat para ahli di

atas memiliki persamaan yaitu hasil akhir dari belajar adalah terjadinya

perubahan. Dari beberapa definisi belajar yang telah diuraikan di atas,

secara umum belajar dapat diartikan sebagai interaksi aktif antara

individu dan lingkungannya untuk menghasilkan perubahan dalam

dirinya.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976) Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai. Sedangkan menurut Arifin (1988: 3) prestasi

belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam

menyelesaikan suatu hal. Prestasi menurut Winkel (1984: 162) adalah

bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Azwar (1996: 9)

mengatakan bahwa tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara

(29)

menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Masidjo

(1995:40) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses

belajar yang khas, yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu

pengukuran. Pendapat dari para ahli yang diuraikan di atas secara garis

besar memiliki persamaan yaitu mengartikan bahwa prestasi belajar

adalah hasil atau keberhasilan yang telah dicapai. Dari beberapa uraian

di atas tentang belajar dan prestasi belajar, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil proses belajar atau bukti keberhasilan

seseorang setelah menyelesaikan suatu hal.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Winkel (1984:43) proses belajar siswa dipengaruhi oleh

faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan berasal dari luar siswa.

Faktor dari dalam diri siswa yaitu faktor psikis dan faktor fisik.

Sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa yaitu faktor pengatur

proses belajar di sekolah, faktor sosial di sekolah dan faktor

situasional. Uraian dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

1) Faktor-faktor pada pihak siswa

Faktor yang ada pada pihak anak adalah faktor yang berasal

dari dalam diri anak itu sendiri. Faktor-faktor tersebut dibagi

menjadi dua yaitu:

a) Faktor-faktor psikis

Faktor psikis anak dibagi menjadi dua yaitu intelektual dan

(30)

anak untuk mencapai prestasi tertentu di sekolah atau disebut

kemampuan inteligensi anak. Apakah anak tersebut memiliki

taraf inteligensi tinggi, cukup atau agak kurang. Sedangkan

faktor non intelektual meliputi motivasi, sikap, perasaan dan

minat anak untuk belajar. Kemampuan finansial juga dapat

mempengaruhi faktor psikis anak dalam belajar.

b) Faktor-faktor fisik

Keadaan fisik mempengaruhi anak dalam belajar. Keadaan

fisik tersebut meliputi pertumbuhan, kesehatan jasmani,

keadaan alat-alat indera, dan lain sebagainya.

2) Faktor-faktor di luar siswa

Faktor-faktor di luar siswa yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa adalah lingkungan sekitar di mana mereka tinggal

termasuk di mana mereka bersekolah. Faktor di luar siswa dibagi

menjadi tiga yaitu:

a) Faktor pengatur proses belajar di sekolah

Guru berperan penting dalam mengatur proses belajar. Oleh

sebab itu gaya guru dalam mengajar akan mempengaruhi

proses belajar siswa. Teacher effectiveness sangatlah penting.

Yang dimaksud teacher effectiveness adalah seberapa besar

keefektifan guru dalam mengajar. Gaya-gaya memimpin kelas,

jauh lebih menentukan keberhasilan guru dalam mengajar

(31)

b) Faktor sosial di sekolah

Winkel (1984: 37) mengatakan bahwa status sosial adalah

tinggi rendahnya prestise yang dimiliki seseorang berdasarkan

posisi yang dipegangnya dalam suatu sistem sosial. Di dalam

sekolah juga terdapat suatu sistem sosial atau organisasi, jadi

setiap siswa akan memiliki status sosial di sekolah. Status

sosial siswa akan mempengaruhi prestasi belajarnya, karena

siswa yang memiliki status sosial rendah akan sulit

berkosentrasi dalam belajar. Interaksi antara guru dan siswa

juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Semakin bagus

interaksi yang dijalin, maka siswa akan merasa lebih nyaman

dalam belajar dan begitu pula sebaliknya.

c) Faktor situasional

Yang termasuk dalam faktor situasional yang pertama

adalah keadaan ekonomis. Jika keadaan

politik-ekonomis berubah-ubah akan menimbulkan kecemasan di

pihak guru dan siswa. Yang ke dua yaitu keadaan waktu dan

tempat. Jumlah jam pertemuan yang cukup dan tempat belajar

yang ada mempengaruhi belajar siswa. Yang ke tiga yaitu

keadaan musim-iklim yang sering menciptakan kondisi yang

kurang menguntungkan. Misal musim peralihan yang

(32)

3. Teknik Mind Map

a. Pengertian Teknik Mind Map

Buzan (2008: 12) mengatakan bahwa mind map adalah sistem

penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk

perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak kita. Mind Map

membantu kita untuk menyimpan banyak hal dan dengan mudah dapat

kita tarik kembali suatu saat jika dibutuhkan. Sedangkan Michalko

dalam Buzan (2008: 2) menyatakan bahwa mind map adalah alternatif

pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Menurut Buzan

(2005: 71) mind map adalah peta pikiran yang menggunakan

unsur-unsur utama dari memori, lokasi, keistimewaan dan yang mengarahkan

semua keterampilan otak kiri dan otak kanan. Peta pikiran tersebut

membentuk suatu hubungan atau asosiasi seperti yang dikatakan oleh

Munthe (2009: 16) bahwa mind map menggambarkan satu asosiasi.

Buzan memberikan penekanan bahwa mind map adalah sistem yang

mempermudah kita dalam menyimpan dan menarik informasi dari otak

sedangkan Michalko lebih menekankan mind map pada suatu alternatif

berpikir. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa mind map adalah alternatif berpikir dengan langkah membuat

peta berpikir yang mempermudah kita dalam mengambil informasi

(33)

b. Langkah-langkah Pembuatan Mind Map

Untuk membuat mind map terlebih dahulu kita perlu tahu apa

saja alat dan bahan untuk membuat mind map. Alat dan bahan itu

adalah kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak dan

imajinasi.

Langkah-langkah dalam membuat mind map adalah sebagai berikut:

1) Letakkan kertas kosong memanjang (landscape). Buatlah sebuah

gambar sesuai topik di tengah-tengah.

2) Buatlah beberapa garis penghubung yang tebal, melengkung dan

merupakan cabang dari gambar yang ada di tengah tadi. Pilihlah

warna yang berbeda untuk setiap garis cabang.

3) Tulislah satu kata kunci untuk setiap cabang.

4) Selanjutnya gambarlah cabang-cabang kecil dari sub-sub topik

yang sudah dibuat.

5) Sekarang tambahkan cabang-cabang lagi sesuai dengan yang

dikehendaki.

6) Buatlah gambar-gambar pada bagian yang dirasa dapat membantu

berpikir.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial SD

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Sapriya (2009: 19) Ilmu Pengetahuan Sosial

(34)

atas atau perguruan tinggi. Sedangkan Daldjoeni (1981: 9) menyatakan

bahwa yang dibicarakan dalam IPS adalah hubungan antara manusia

yang mencakup hubungan individu dan kelompok, kelompok dengan

kelompok, serta kelompok dengan alam. Para ahli lain yang

menyatakan pendapat mengenai IPS adalah Suradisastra. Menurut

Suradisastra (1992: 5) pada hakikatnya IPS adalah telaah tentang

manusia dan dunianya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran ditingkat sekolah yang

mengajarkan hubungan antar manusia dan lingkungannya.

b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD

Berdasarkan KTSP (2007) tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial di SD adalah sebagai berikut.

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

(35)

c. Ruang Lingkup IPS SD

Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD meliputi aspek-aspek sebagai

berikut.

1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3) Sistem Sosial dan Budaya

4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti:

1. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Benedecta Maryudani

tahun 2010 dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar dalam Mata

Pelajaran IPS dengan Teknik Mind Mapping Siswa kelas V SD K

Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya

adalah kondisi awal siswa rata-rata nilai mata pelajaran IPS 50,42 setelah

siklus pertama meningkat menjadi 63,00. Setelah siklus ke dua rata-rata

nilai meningkat lagi menjadi 70,00.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mind

map dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD K Kintelan

tahun pelajaran 2009/2010.

2. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Rosalia Agustianingrum

(36)

dalam Kegiatan Ekonomi di Indonesia dengan Menggunakan Teknik Mind

Map pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Rejosari Temanggung Tahun

Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitiannya adalah kondisi awal siswa yang

mencapai nilai KKM dalam persentase sebesar 33,33%. Setelah siklus

pertama berakhir siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 60% dan

setelah siklus ke dua berakhir siswa yang mencapai KKM sebesar 75%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

teknik Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada Siswa

Kelas V SD Negeri 2 Rejosari tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan hasil dua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

teknik Mind Map cukup efektif untuk mengajarkan materi IPS dan dapat

meningkatkan prestasi belajar IPS. Perbedaannya dari penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yang akan dilakukan peneliti

menggunakan dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar, sedangkan

dua penelitian di atas hanya menggunakan satu variabel yaitu prestasi

belajar.

C. Kerangka Berpikir

Keaktifan siswa merupakan peranan penting dalam pelaksanaan

pembelajaran. Dengan keaktifan siswa yang tinggi maka pembelajaran akan

berlangsung dengan efektif karena bukannya guru yang aktif namun siswa itu

sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik dalam pembelajaran agar bisa

(37)

Teknik mind map dapat membantu kita untuk merencana,

berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, memusatkan

perhatian, belajar lebih cepat dan efisien dan mengingat dengan lebih baik.

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah pelajaran yang membutuhkan daya

ingat yang tinggi karena banyak peristiwa-peristiwa sejarah yang harus diingat

oleh siswa. Dengan teknik mind map seperti yang telah diuraikan di atas,

maka mind map dapat membantu mengingat dengan baik. Mind map juga

membantu untuk lebih kreatif dan memusatkan perhatian oleh sebab itu dapat

membantu untuk mengaktifkan siswa.

Peneliti memiliki keyakinan bahwa penggunaan teknik mind map dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar materi proklamasi kemerdekaan

Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan tahun pelajaran

2012/2013 karena teknik tersebut memudahkan siswa dalam menghafal dan

memahami jasa dan peran tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan variabel penelitian, kajian pustaka, penelitian sebelumnya

dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, peneliti mengemukakan

bahwa:

Penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD

(38)

22 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008: 45) penelitian

tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan

(action research) yang dilakukan oleh guru (peneliti) di kelasnya atau

bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,

melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

(kualitas) proses pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan oleh guru bidang studi dan peneliti,

sehingga dapat disebut sebagai penelitian kolaboratif. Guru bertugas untuk

membawakan pembelajaran dan peneliti bertugas untuk mengamati

pembelajaran. Peneliti juga bertugas untuk membantu guru saat

pembelajaran berlangsung jika guru membutuhkan bantuan.

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc.

Taggart. Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setelah siklus I telah selesai, maka

diadakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I. Refleksi dilakukan untuk

(39)

siklus II. Skema Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart adalah

sebagai berikut.

Gambar 1. Bagan siklus PTK model Kemmis dan Mc Tagart

Tahapan-tahapan dari siklus PTK secara singkat akan dijelaskan sebagai

berikut(Susilo 2007: 19):

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan meliputi: identifikasi masalah, analisis

penyebab adanya masalah dan pengembangan bentuk tindakan. Setelah

guru menemukan masalah, hendaknya segera mengidentifikasi

mengapa masalah itu bisa timbul. Jika identifikasi penyebab

munculnya masalah sudah selesai, langkah berikutnya mencari

alternatif pemecahan masalah tersebut.

PELAKSANAAN

SIKLUS I PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

SIKLUS II PENGAMATAN

PERENCANAAN

(40)

2. Pelaksanaan

Setelah menentukan bentuk tindakan yang dipilih untuk

menyelesaikan masalah yang ada, maka langkah yang selanjutnya

adalah menerapkan tindakan tersebut dalam proses pembelajaran

sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan

untuk memperoleh gambaran secara lengkap tentang dampak dari

pelaksanaan tindakan baik dengan atau tanpa alat bantu.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengadakan evaluasi terhadap

pelaksanaan tindakan. Melalui refleksi peneliti akan menentukan

apakah siklus dilanjutkan karena masalah belum terpecahkan atau

tidak dilanjutkan karena masalah sudah terpecahkan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N Pucung yang terletak di Dusun

Pucung, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V A SD Negeri Pucung

Kalasan tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa putra 12 anak dan

(41)

3. Obyek Penelitian

Obyek Penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar materi

proklamasi kemerdekaan Indonesia.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan Januari sampai Agustus

tahun pelajaran 2012/2013.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1 Observasi pra penelitian

2 Penyusunan proposal

3 Permohonan ijin penelitian 4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan 7 Ujian skripsi

8 Revisi

9 Pembuatan artikel

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Pucung Kalasan

untuk melakukan penelitian.

b. Wawancara kepada Guru kelas untuk mengetahui kondisi awal

siswa.

c. Mengkaji materi sesuai dengan kompetensi dasarnya.

d. Menyusun silabus dan RPP.

e. Pembuatan LKS

(42)

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

a. Rencana Tindakan Siklus I

1) Rencana Tindakan

Silabus adalah perangkat pembelajaran yang pertama kali

disusun sebelum membuat perangkat yang lain. Setelah

menyusun silabus, peneliti menyusun RPP, LKS, dan Bahan

Ajar berdasarkan silabus yang telah dibuat. Pembuatan

perangkat pembelajaran di atas dilakukan oleh peneliti dengan

bimbingan dari dosen pembimbing dan guru kelas yang

bersangkutan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan

teknik mind map yaitu setelah siswa membaca materi

selanjutnya siswa melengkapi sebuah mind map. Setelah

perangkat pembelajaran sudah selesai dibuat, peneliti

selanjutnya mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar

observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan membuat soal

evaluasi siklus I untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan

Pada kegiatan awal guru menyampaikan kompetensi dasar

dan indikator yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Guru selanjutnya membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk

bersama-sama mempelajari materi yang telah dibagikan. Siswa

(43)

guru memberikan LKS untuk melengkapi mind map kepada

setiap kelompok dan menjelaskan cara kerjanya. Setiap

kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas setelah

mind map selesai dibuat. Semua siswa diberikan kesempatan

untuk menyatakan pendapat berupa kritik dan saran kepada

setiap kelompok. Kegiatan terakhir guru melakukan evaluasi

dengan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah

dibagikan.

3) Observasi

Observer melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan

untuk melihat keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Pengamatan ini dilakukan oleh HN selaku teman dari peneliti.

4) Refleksi

a) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I. Apa saja

kekurangan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran

yang dipakai.

b) Melihat ketercapaian indikator

c) Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I

dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk

(44)

b. Rencana Tindakan Siklus II

1) Rencana Tindakan

Refleksi yang dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan

siklus I digunakan sebagai acuan untuk menyusun perangkat

pembelajaran di diklus II. Peneliti menyusun Silabus, RPP,

LKS, dan Bahan Ajar dengan perbaikan-perbaikan berdasarkan

refleksi di siklus I. Pembuatan perangkat pembelajaran di atas

dilakukan oleh peneliti dengan bimbingan dari dosen

pembimbing dan guru kelas yang bersangkutan. Proses

pembelajaran dilakukan sesuai dengan teknik mind map yaitu

setelah siswa membaca materi selanjutnya siswa tidak lagi

melengkapi sebuah mind map namun membuat sendiri sebuah

mind map. Setelah perangkat pembelajaran sudah selesai

dibuat, peneliti selanjutnya mempersiapkan instrumen

penelitian yaitu lembar observasi untuk mengamati keaktifan

siswa dan membuat soal evaluasi siklus II untuk mengetahui

prestasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan

Pada kegiatan awal guru menyampaikan kompetensi dasar

dan indikator yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Guru selanjutnya membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk

(45)

mempelajari materi dengan bimbingan dari guru, setelah itu

guru memberikan LKS untuk membuat mind map kepada

setiap kelompok dan menjelaskan cara kerjanya. Setiap

kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas setelah

mind map selesai dibuat. Semua siswa diberikan kesempatan

untuk menyatakan pendapat berupa kritik dan saran kepada

setiap kelompok. Kegiatan terakhir guru melakukan evaluasi

dengan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah

dibagikan.

3) Observasi

Observer melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan

untuk melihat keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Pengamatan ini dilakukan oleh HN selaku teman peneliti.

4) Refleksi

a) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus II. Apa

saja kekurangan dan kelebihan penggunaan model

pembelajaran yang dipakai.

b) Melihat ketercapaian indikator

c) Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II

dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk

(46)

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi

belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dilakukan kegiatan

pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk

memperoleh data mengenai prestasi belajar akan dilakukan dengan tes

tertulis pada setiap akhir siklus.

Tabel 2. Instrumen Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar

(47)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 instrumen yaitu Tes dan

Non Tes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tes

Dalam penelitian ini, tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda

yang berjumlah 20 butir soal. Soal ini dibuat oleh peneliti dengan

bimbingan dari dosen pembimbing. Setelah dibuat validitas soal

diujikan kepada siswa kelas VI SD Negeri Pucung Kalasan karena

siswa tersebut pernah belajar materi proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

Sekor soal-soal tersebut adalah sebagai berikut:

Benar : 1

Salah : 0

Tabel 3. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I

Indikator Nomor Soal Jumlah soal

1. Menyebutkan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

2. Menceritakan profil singkat dari tokoh dalam

Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II

Indikator Nomor Soal Jumlah soal

1. Menceritakan jasa dan peranan tokoh dalam memprokmasikan kemerdekaan

(48)

2. Non Tes

Penilaian non tes dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa.

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa digunakan lembar

pengamatan. (Lembar pengamatan terlampir)

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi

belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dan prestasi belajar

Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan oleh HN selaku teman peneliti

dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang sudah disiapkan.

2. Tes

Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal

pilihan ganda. Tes ini dilakukan pada setiap akhir siklus pembelajaran.

Tes ini digunakan untuk mengukur ada tidaknya peningkatan prestasi

belajar siswa.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa setelah siklus telah

berakhir. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi

(49)

mind map pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Validitas Instrumen Penelitian

Menurut(Surapranata 2004: 50) validitas adalah suatu konsep yang

berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas memiliki beberapa bentuk yang akan dijelaskan di

bawah ini.

Bentuk-bentuk validitas menurut (Surapranata 2004: 50):

a) Validitas isi(content validity)

Validitas isi sering disebut sebagai validitas kurikulum.

Validitas isi mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang

valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur.

b) Validitas konstruk(construct validity)

Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur

dikatakan valid jika sesuai dengan konstruksi teoritik di mana tes

itu dibuat.

c) Validitas Prediksi(Prediktive validity)

Sebuah alat ukur dikatakan memiliki validitas prediksi jika

memiliki kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi

(50)

d) Validitas konkruen(concurrent validity)

Validitas konkruen dikenal sebagai validitas empiris. Suatu

alat ukur dikatakan memiliki validitas konkruen apabila hasilnya

sesuai dengan pengalaman.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu

validitas konstruk dan validitas isi. Validitas-validitas yang digunakan

dalam penelitian ini ditempuh melalui expert judgement, yaitu

dikonsultasikan kepada ahli kemudian ditempuh secara empiris.

1) Validitas Instrumen Observasi

Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

lembar pengamatan keaktifan siswa. Validitas instrumen observasi ini

akan dilakukan dengan expert judgement. Hasil perhitungan validasi

instrument observasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil perhitungan validasi instrumen lembar pengamatan

Ahli Hasil Penilaian Rata-rata

Dosen IPS 3, 71

Kepala Sekolah SD 4, 14 Guru Kelas V SD 4,00

Rata-rata 3, 95

Tabel 6. Kriteria validasi instrumen observasi

Rentang Skor Kriteria

5 Baik Sekali

4 Baik

3 Cukup 2 Kurang 1 Kurang Sekali Sumber: Masidjo, hal. 67

Dari hasil perhitungan validasi instrumen observasi di atas, diperoleh

(51)

kriteria cukup. Berdasarkan kriteria tersebut, maka instrumen observasi

tersebut layak untuk digunakan penelitian.

2) Validitas Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Validitas perangkat

pembelajaran ini dilakukan dengan expert judgement. Perhitungan

validasi perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran

No. Perangkat

Pembelajaran Ahli

Hasil Penilaian Rata-rata 1. Silabus Dosen IPS 4

Kepala Sekolah SD 4,57 Guru Kelas V SD 4,43 Rata-rata 4, 33 2. RPP Dosen IPS 4, 14 Kepala Sekolah SD 4,36 Guru Kelas V SD 4,43

Tabel 8. Kriteria validasi perangkat pembelajaran

Rentang Skor Kriteria

5 Baik Sekali

4 Baik

(52)

Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas diperoleh

skor rata-rata 4, 35 maka perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam

kriteria baik. Berdasarkan kriteria tersebut, maka perangkat pembelajaran

tersebut layak untuk digunakan penelitian.

3) Validitas Instrumen Soal

Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh dengan cara

diujikan di lapangan. Setelah diujikan di lapangan, hasilnya kemudian

dihitung dengan menggunakan program SPSS 17,0 agar

pengukurannya lebih cepat dan efisien. Pada uji validitas jika r hitung

lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut dikatakan valid dan

sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir soal tersebut

dikatakan tidak valid. Uji coba akan dilakukan di kelas VI SD Negeri

Pucung Kalasan sejumlah 23 siswa. Peneliti memilih uji coba di SD

tersebut karena siswa tersebut pernah mempelajari materi Proklamasi

kemerdekaan Indonesia.

Hasil perhitungan validitas menggunakan program SPSS 17,0

dapat dilihat pada lampiran. Dari 25 soal yang akan digunakan pada

siklus I, terdapat 20 soal yang valid sedangkan 5 soal yang lainnya

tidak valid. 20 soal yang valid tersebut akan digunakan untuk

mengukur prestasi belajar siswa pada siklus I. Soal yang akan

digunakan pada siklus II terdapat 20 soal yang valid setelah diukur

menggunakan program SPSS 17,0. 20 soal yang valid tersebut akan

(53)

Perhitungan validitas soal siklus I dan II dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 9. Perhitungan validitas soal siklus I

(54)

Tabel 10. Perhitungan validitas soal siklus II

1. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut(Arifin 2009: 258) Reliabilitas adalah tingkat atau derajat

konsistensi suatu instrument. Dalam penelitian ini, reliabilitas

instrumen penelitian diukur dengan menggunakan program SPSS 17,0.

Hasil perhitungan dengan program SPSS 17,0 kemudian dibandingkan

dengan kriteria reliabilitas suatu instrument. Kriteria reliabilitas suatu

instrumen dapat dilihat pada tabel berikut (Masidjo 1995: 209):

Tabel 11. Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

(55)

Hasil pengukuran reliabilitas soal dengan menggunakan

program SPSS 17,0 pada soal siklus I menunjukkan angka 0, 907

dengan kriteria tinggi. Sedangkan pada soal siklus II reliabilitas

menunjukkan angka 0. 907 dengan kriteria tinggi. Dari hasil

perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa soal tersebut

konsisten dan layak untuk digunakan penelitian. Hasil perhitungan

reliabilitas dengan program SPSS 17,0 adalah sebagai berikut.

Tabel 12. Hasil perhitungan reliabilitas soal siklus I Case Processing Summary

N %

Cases Valid 23 100.0

Excludeda 0 .0

Total 23 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.907 20

Tabel 13. Hasil perhitungan reliabilitas soal siklus II Case Processing Summary

N %

Cases Valid 23 100.0

Excludeda 0 .0

Total 23 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(56)

G. Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif untuk

menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan. Analisis data deskriptif

ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan

sesudah diberi tindakan.

1. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

Tabel 14. Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa

No Peubah Indikator Kondisi

Awal

1 Keaktifan Persentase rata-rata keaktifan siswa

2. Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa

a. Keaktifan

Data keaktifan siswa diperoleh dari kegiatan observasi yang

dilakukan oleh teman peneliti. Hasil observasi berupa persentase

siswa yang mencapai pernyataan pada lembar pengamatan

(57)

Cara menghitung peningkatan keaktifan siswa berdasarkan hasil

observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menghitung persentase keaktifan awal siswa dengan cara

menghitung jumlah siswa yang mencapai pernyataan dalam

lembar pengamatan keaktifan pada pengamatan pertama dan

pengamatan ke dua dengan rumus:

2) Menghitung persentase keaktifan siswa pada setiap siklus.

3) Membandingkan persentase keaktifan awal dengan persentase

keaktifan siklus I dan membandingkan persentase keaktifan

siklus I dengan persentase keaktifan siklus II. Perbandingan ini

dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan persentase

keaktifan siswa.

b.Prestasi Belajar

Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil soal evaluasi

yang diberikan peneliti pada setiap akhir siklus. Langkah-langkah

penskoran soal evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Penskoran nilai

Jawaban benar = skor 1

Jawaban salah = skor 0

2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa

(58)

4) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

5) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus

Persentase =

6) Membandingkan persentase ketuntasan belajar siswa kondisi

awal dengan siklus I dan siklus II. Perbandingan ini dilakukan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar atau

(59)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Keaktifan

Dan Prestasi Belajar Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Menggunakan

Teknik Mind Map Pada Siswa Kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun

Pelajaran 2012/ 2013” telah dilaksanakan dalam 2 siklus, pada tanggal 12 April

2013 – 20 April 2013. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan waktu 2 x 35

menit setiap pertemuan. Hasil penelitian setiap siklus adalah sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu

yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti menyiapkan silabus,

RPP, LKS, bahan ajar, kertas berukuran A2 untuk melengkapi mind

map, lembar pengamatan keaktifan dan soal tes evaluasi siklus I untuk

mengetahui keberhasilan belajar siswa. Perangkat pembelajaran ini

dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada guru kelas dan

dosen pembimbing. Perangkat pembelajaran kemudian diperbaiki

sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh guru dan dosen

(60)

b. Tahap Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 12

April 2013 pukul 07.15 - 08.45 dan Sabtu, 13 April 2013 pukul 07.00 -

08.45. Kegiatan belajar mengajar pada siklus I menggunakan teknik

Mind Map dengan cara siswa diminta untuk melengkapi mind map

yang telah disediakan oleh peneliti.

Pertemuan pertama siswa diminta untuk melengkapi mind map

yang berisikan nama dan foto tokoh proklamasi kemerdekaan

Indonesia. Pada kegiatan awal siswa diajak untuk menyanyikan lagu

“Sorak-sorak Bergembira” untuk membuat siswa bersemangat

mengikuti pelajaran. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan

tanya jawab materi yang sebelumnya yaitu persiapan kemerdekaan

Indonesia dan dilanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran pada

hari itu yaitu mempelajari tokoh-tokoh yang berperan dalam

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada kegiatan inti siswa

diminta untuk membaca kembali materi tokoh-tokoh proklamasi

kemerdekaan Indonesia yang sudah dipelajari di rumah. Setelah

mereka selesai membaca guru memberikan penjelasan mengenai

tokoh-tokoh tersebut dengan disertai tanya jawab dengan siswa untuk

merangsang keaktifan siswa. Pokok bahasan dari materi pelajaran

sudah selesai dibahas maka dilanjutkan dengan pembagian kelompok

untuk melengkapi mind map yang berisi nama dan foto tokoh-tokoh

(61)

berukuran A2 yang sudah dipersiapkan oleh guru. Siswa diminta untuk

menempelkan foto-foto tokoh proklamasi sesuai dengan nama yang

tertera pada mind map. Siswa terlihat saling bekerjasama dalam

membuat mind map dalam kelompoknya, namun beberapa siswa

dalam kelompok terlihat tidak bekerja karena keterbatasan alat yang

digunakan. Mind map setiap kelompok sudah selesai dibuat,

selanjutnya setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan mind

map mereka di depan kelas. Siswa yang lain dipersilakan untuk

memberikan kritik dan saran. Siswa-siswa pun mau memberikan kritik

dan saran. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui pemahaman

siswa pada materi dengan mendiktekan 5 soal untuk dikerjakan siswa.

Pada kegiatan akhir pertemuan pertama Guru memberikan PR untuk

mempelajari profil dari tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan

Indonesia.

Pertemuan ke dua siswa diminta untuk melengkapi mind map

profil singkat tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada

pertemuan ini dilakukan kegiatan apersepsi mengingatkan materi yang

sebelumnya yaitu nama tokoh-tokoh proklamasi dengan cara tanya

jawab. Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan materi tentang

profil dari tokoh-tokoh proklamasi. Setelah penjelasan dirasa cukup

siswa diminta untuk melengkapi mind map yang berisi profil

tokoh-tokoh proklamasi Indonesia. Mind map berisi nama dan foto tokoh

(62)

singkat dari tokoh-tokoh tersebut. Siswa juga diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan tujuan teman yang

lain dapat mengoreksi pekerjaan kelompok yang sedang presentasi.

Pada akhir kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan

soal evaluasi siklus I untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran

yang berlangsung.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan

siswa. Observasi dilakukan oleh HN selaku teman dari peneliti dengan

menggunakan lembar pengamatan. Pada siklus I observasi dilakukan

pada setiap pertemuan. Temuan-temuan dalam observasi tersebut

adalah sebagai berikut.

Pada pertemuan pertama untuk melengkapi mind map, terlebih

dahulu siswa harus memahami materi dengan membaca materi yang

diberikan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat, terdapat 7

orang siswa yang mau membaca. Setelah selesai membaca, diadakan

tanya jawab bersama. Terdapat 9 orang siswa yang menjawab

pertanyaan dari guru, 6 orang siswa berani bertanya kepada guru dan

temannya, dan 6 orang siswa mau menjawab pertanyaan teman. Tanya

jawab selesai dilanjutkan dengan penjelasan dari guru. 10 orang siswa

mau memperhatikan penjelasan dari guru. Materi selesai dipelajari

kemudian dilanjutkan dengan melengkapi mind map dalam kelompok.

Gambar

Gambar 3. Grafik Prestasi Belajar  .................................................................
gambar sesuai topik di tengah-tengah.
Gambar 1. Bagan siklus PTK model Kemmis dan Mc Tagart
Tabel 1.  Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

This paper addresses the author’s struggles as the student -teacher in Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia in bringing English as the

 Past Future Perfect Continuous Tense (Waktu yang sudah sedang berlangsung pada waktu lampau).. (-) My boyfriend would not have been giving fower at this hour

Jenis pekerjaan pada individu yang beker-ja dalam data karakteristik individu clibagi berdasarkan tcmpat kerja (di dalam.. Deterlninan Katarak ... Kebiasaan makan

[r]

Penulisan Ilmiah ini, menerangkan pembuatan website Adam Cell dengan menggunakan bahasa pemrograman script server side PHP (Personal Home Page) agar informasi pada situs dapat

Disamping melakukan perubahan pada sistem pengoperasian, juga dilakukan modifikasi pada sistem injeksi bahan inhibitor dengan menambahkan pemipaan dan pompa dosing PAQ02

a. Data yang berkaitan dengan administrasi persuratan belum terorganisir dengan baik seperti beritan terhadap desa dan data dokumentasi kegiatan desa. Proses penginputan

Drug Related Problems pada pasien yang Obat Tidak Efektif di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010... Drug Related Problems pada pasien yang