i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAP PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUCUNG
KALASAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
THOMAS WIDIATMAKA
NIM: 091134064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Dengan tulus karya ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingi setiap
langkahku.
Orangtuaku yang selalu setia memberikan dukungan.
Teman-teman seperjuangan.
v
MOTTO
Saya berjuang untuk menghargai hidup karena hidup itu
sangat berharga.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juni 2013
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasisma Universitas Sanata Dharma:
Nama : Thomas Widiatmaka
NIM : 091134064
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK
MIND MAP PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUCUNG KALASAN
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 13 Juni 2013
Yang menyatakan
viii ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAP PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUCUNG
KALASAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
Thomas Widiatmaka Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan teknik mind map pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013, (2) Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013, (3) Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 20 siswa. Obyek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pada tanggal 12 April 2013 – 20 April 2013. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini adalah (1) Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan teknik mind map berupa melengkapi mind map yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan teknik mind map
berupa membuat mind map sederhana. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal tingkat keaktifan belajar siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 35 %. Setelah dilakukan tindakan siklus I tingkat keaktifan siswa menjadi 46%. Tingkat keaktifan siswa pada siklus II sebesar 64%. (3) Hasil penelitian prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa data awal prestasi belajar siswa 44% siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata 64,67. Setelah dilakukan tindakan siklus I jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 65% dengan nilai rata-rata 67. Jumlah siswa yang memenuhi KKM pada siklus II sebesar 95% dengan nilai rata-rata 89,5.
ix
ABSTRACT
THE INCREASEMENT OF ACTIVITY AND LEARNING
ACHIEVEMENT OF USING MIND MAP TECHNIQUE USED IN THE
MATERIAL OF INDONESIA’S INDPENDENT IN FIFTH GRADE
STUDENTS OF SD N PUCUNG KALASAN ACADEMIC YEAR 2012/2013
Thomas Widiatmaka Sanata Dharma University
2013
This research is aimed to find out; 1) how to increase activity and
students’ learning achievement in material of Indonesia’s Independent by using
mind map technique in fifth grade students of SD N Pucung Kalasan academic
year 2012/2013. 2) Can mindmap technique influence students’ learning activity’s
achievement in learning material of Indonesia’s Independent of fifth grade students of SD N Pucung Kalasan academic year 2012/2013. 3) Does the use of
mindmap increase students’ achievement in learning material of Indonesia’s
Independent of fifth grade students of SD N Pucung Kalasan academic year 2012/2013.
This research is Classroom Action Research (CAR). The subject of this research was 20 students on the fifth grade of SD N pucung Kalasan academic
year 2012/2013. The object of this research was the activity students’ learning
achievement in learning Indonesia’s Independent material. This research was
condected in two cycles in 12-20 April 2013. Every cycle consisted of two meetings with time allocation 2x35 minutes for every meeting. The data gathering was obtained by written test, observation and interview. Then the data were analyzed as quantitative description.
The result of this research shows; 1) The first cycle, the learning process conducted by using mindmap technique. The activity was completing mindmap in which the mindmap had been provided by the researcher. The second cycle, the
learning process was conducted by making simple mindmap. 2) The first students’
activity before given treatment was 35%. However, it achieved 46% after given the first treatment, while the second cycle achieved 64%. 3) While from the
students’achievement’s side, only 44% students who passed the minimum
achievement criteria (KKM). However, after they were given first cycle the result achieved 65% with 67 as the average. The total students who achieve KKM in
second cycle’s 95% with 89,5 as the mark average.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kudus yang telah melimpahkan
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Materi Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Menggunakan Teknik Mind Map pada Siswa Kelas VA SD Negeri
Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/ 2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempataan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. E. Catur Rismiati, S.Pd, M.A, Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan sumbangan pemikiran dan waktunya untuk membimbing
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan sumbangan pemikiran dan waktunya untuk membimbing
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
6. Maryoto, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri Pucung Kalasan yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri
Pucung Kalasan.
7. Fajar Septianto, selaku guru kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan, yang
xi
8. Siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan yang telah bersedia menjadi
subjek dalam penelitian ini.
9. Bapak, Ibu, Kakak, dan segenap keluarga yang memberikan bantuan dalam
bentuk apapun untuk penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan skripsi ini akan diterima dengan senang hati.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Yogyakarta, 13 Juni 2013
Penulis
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian... 25
Tabel 2. Instrumen Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar ... 30
Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 31
Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 31
Tabel 5. Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan ... 34
Tabel 6. Kriteria Validasi Instrumen Observasi ... 34
Tabel 7. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 35
Tabel 8. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 35
Tabel 9. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ... 37
Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus II ... 38
Tabel 11. Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrumen ... 38
Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus I ... 39
Tabel 13. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Siklus II ... 39
Tabel 14. Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ... 40
Tabel 15. Persentase Keaktifan Siswa Siklus I ... 49
Tabel 16. Prestasi Belajar Siswa Sesudah Tindakan Siklus I ... 50
Tabel 17. Persentase Keaktifan Siswa Siklus II ... 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Skema Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart ... 23
Gambar 2. Grafik Keaktifan ... 62
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 71
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 73
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 90
Lampiran 4. Bahan Ajar ... 103
Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Siklus I ... 107
Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus I ... 108
Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Siklus II ... 112
Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus II ... 113
Lampiran 9. Kisi-kisi Instrumen Pengamatan ... 117
Lampiran 10. Instrumen Pengamatan ... 118
Lampiran 11. Instrumen Validasi ... 119
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian ... 133
Lampiran 13. Surat Bukti Penelitian ... 134
Lampiran 14. Data Keaktifan Siswa ... 135
Lampiran 15. Data Prestasi Belajar Siswa ... 141
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar adalah suatu interaksi yang dilakukan oleh
guru dan siswa untuk mempelajari suatu materi tertentu. Pembelajaran
yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses
belajar mengajar. Dengan berperan aktif dalam proses belajar, siswa akan
lebih cepat mengerti dan memahami materi yang sedang dipelajari.
Dengan begitu tidak ada lagi kata sulit dalam hal belajar.
Keberhasilan siswa adalah suatu tujuan yang diharapkan oleh
seorang guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, sampai
saat ini untuk mencapai keberhasilan seringkali guru mengandalkan media
buku paket dan LKS yang dibeli dari pedagang buku keliling. Siswa
diminta untuk mengerjakan soal-soal dari buku atau LKS. Hal inilah yang
membuat pembelajaran yang dilakukan masih terkesan tradisional dan
kurang membuat siswa aktif. KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan adalah 65. Sehingga siswa
yang dianggap memenuhi KKM adalah yang nilainya 65 atau lebih dari
65. Materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan menjadi
materi yang sulit dipahami oleh anak. Banyak hafalan-hafalan yang sulit
2011/ 2012 hanyalah 48% saja, sedangkan 52% ada di bawah KKM
dengan nilai rata-rata 64,83. Siswa yang mencapai nilai 65 pada tahun
pelajaran 2010/ 2011 hanyalah 44% saja, sedangkan 56 % ada di bawah
KKM dengan nilai rata-rata 64,67.
Peneliti melakukan dua kali pengamatan untuk mengetahui tingkat
keaktifan siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan. Pengamatan
dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober dan 1 November 2012 pada hari,
jam dan mata pelajaran yang sama yaitu hari kamis, jam 09.00 mata
pelajaran IPS. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut. Pengamatan
pertama menunjukkan 35 % anak mencapai indikator keaktifan.
Pengamatan ke dua menunjukkan 35 % anak mencapai indikator
keaktifan.
Berdasarkan fakta-fakta di atas yang menunjukkan keaktifan dan
prestasi belajar rendah, diduga siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan
mengalami kesulitan belajar materi proklamasi kemerdekaan Indonesia
dan kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar yang
kurang baik ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan model
pembelajaran yang kurang melibatkan siswa. Siswa kurang terlibat dalam
proses pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah
dan hafalan, sehingga siswa menjadi kurang aktif. Siswa akan mudah
memahami materi jika mereka aktif dalam proses belajar mengajar
sehingga materi akan mudah untuk diingat. Untuk mencoba meningkatkan
Menurut peneliti, teknik mind map akan membuat siswa aktif berkreasi
dan membantu siswa untuk memahami materi proklamasi kemerdekaan
Indonesia dengan lebih mudah.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membahas peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar KD. 2. 3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan teknik mind map.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada
materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan
teknik mind map pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan
Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran
2012/2013?
3. Apakah penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi
siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun Pelajaran
2012/2013?
D. Pemecahan Masalah
Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi
proklamasi kemerdekaan pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan
Tahun Pelajaran 2012/2013 akan diatasi dengan kegiatan belajar mengajar
menggunakan teknik mind map dengan harapan siswa dapat berperan aktif
selama proses pembelajaran dan prestasi belajarnya akan meningkat.
E. Batasan Pengertian
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan pengertian sebagai
berikut.
1. Keaktifan belajar adalah kondisi yang menggambarkan siswa yang
aktif melakukan banyak kegiatan untuk proses belajarnya sendiri.
Keaktifan diukur dengan lembar pengamatan.
2. Prestasi belajar adalah hasil proses belajar atau bukti keberhasilan
seseorang setelah menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar diukur
dengan soal tes tertulis.
3. Mind map adalah alternatif berpikir dengan langkah membuat peta
berpikir yang mempermudah seseorang dalam mengambil informasi
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan teknik mind map pada siswa kelas VA SD Negeri
Pucung Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan teknik mind map dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung
Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan teknik mind map dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung
Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013?
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar tentang materi
proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan teknik mind map.
2. Bagi guru, dapat memberikan inspirasi dalam melakukan penelitian
tindakan kelas khususnya materi proklamasi kemerdekaan Indonesia
3. Bagi sekolah, dapat menambah bahan bacaan terkait dengan penelitian
tindak kelas khususnya materi proklamasi kemerdekaan Indonesia
dengan menggunakan teknik mind map.
4. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman dalam melakukan
penelitian tindakan kelas materi proklamasi kemerdekaan Indonesia
7 BAB II
LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka
1. Keaktifan
a. Pengertian Keaktifan
Silberman (1996) dalam Gora (2009: 10) menggambarkan saat
belajar aktif, para siswa melakukan banyak kegiatan. Sedangkan
menurut Glasgow (1996) dalam Gora (2009: 10) siswa aktif adalah
siswa yang bekerja keras untuk mengambil tanggung-jawab lebih besar
dalam proses belajarnya sendiri. Modell dan Michael (1993) dalam
Gora (2009: 10) menggambarkan suatu lingkungan belajar aktif adalah
lingkungan belajar, di mana para siswa secara individu didukung untuk
terlibat aktif dalam proses membangun model mentalnya sendiri dari
informasi yang telah mereka peroleh. Peneliti juga mengambil
pengertian keaktifan dari KBBI. Menurut KBBI (1993) keaktifan
adalah suatu kegiatan. Silberman, Modell, dan KBBI mempunyai
persamaan pendapat mengartikan keaktifan yaitu mereka setuju bahwa
keaktifan berarti siswa terlibat aktif melakukan banyak kegiatan dalam
pembelajaran. Sedangakan pendapat dari Glasgow lebih menekankan
pengertian keaktifan pada siswa yang bekerja keras mengambil
Dari beberapa pengertian keaktifan di atas, peneliti dapat
menyimpulkan keaktifan adalah kondisi yang menggambarkan siswa
yang aktif melakukan banyak kegiatan untuk proses belajarnya sendiri.
b. Jenis-jenis Keaktifan
Menurut Joni (1984:17-19) indikator-indikator keaktifan adalah
sebagai berikut.
1) Prakarya siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan dengan
urun pendapat tanpa diminta.
2) Keterlibatan mental siswa dalam kegiatan-kegiatan belajar, yang
ditunjukkan dengan pengikatan diri terhadap tugas-tugas.
3) Peran guru lebih banyak menjadi fasilitator.
4) Belajar dengan pemahaman langsung.
5) Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar.
6) Kualitas interaksi antar siswa yang ditunjukkan dengan kerja sama.
Menurut Paul D. Dierick dalam Hamalik (2001:172-173)
kegiatan belajar terbagi dalam 8 kelompok sebagai berikut.
1) Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamatineksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan
suatu permainan, mendengarkan radio.
4) Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan
kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
5) Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6) Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pemeran,
membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan
berkebun.
7) Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis,
faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat
8) Kegiatan-kegiatan emotional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis Kegiatan-kegiatan
dan overlap satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyusun kembali
indikator-indikator keaktifan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut.
1. Berani menyampaikan pendapat
2. Perhatian siswa di kelas
3. Kerjasama yang baik dalam kelompok
4. Mampu mengerjakan tugas
5. Mampu menjawab pertanyaan
6. Mampu bertanya di kelas
7. Melakukan kegiatan belajar atas dasar kemauan sendiri
c. Pengaruh Keaktifan Terhadap Proses Belajar Siswa
Proses belajar siswa akan berjalan dengan baik jika aktivitas dalam
proses pembelajaran menyenangkan. Dalam bukunya, Hamalik (2011:
175-176) menyatakan terdapat nilai-nilai aktivitas dalam pengajaran.
Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut.
Nilai aktivitas dalam pengajaran:
1) Mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri
2) Mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa
3) Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa
5) Memupuk disiplin kelas dan suasana wajar menjadi demokratis
6) Mempererat hubungan masyarakat, sekolah dan orang tua
7) Mengembangkan berpikir kritis
8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup
Berdasarkan nilai-nilai aktivitas yang ada di atas, dapat
disimpulkan bahwa keaktifan sangat berpengaruh terhadap proses
belajar siswa.
d. Cara mengukur keaktifan
Masidjo (1995: 59) mengatakan bahwa pengukuran non tes berupa
rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara
sengaja untuk mengukur hasil belajar yang dapat diamati secara
konkret. Alat ukur non tes antara lain observasi, catatan anekdota,
daftar cek, skala nilai, angket dan wawancara. Keaktifan merupakan
hasil belajar yang konkret sehingga tidak dapat diukur dengan tes
namun dengan alat ukur non tes. Dari beberapa alat ukur di atas, maka
dalam penelitian ini keaktifan akan diukur dengan observasi, yaitu
pengamatan secara langsung oleh seorang guru atau pengamat.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Purwanto (2008: 38) belajar merupakan proses dalam
diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan
(2008: 39) mengartikan belajar sebagai aktivitas mental/ psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan. Menurut Mulyati (2005: 5) belajar
merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan
peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan
pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena
peristiwa kebetulan. Purwanto dan Winkel memiliki persamaan
pendapat. Mereka mengartikan belajar sebagai interaksi dengan
lingkungan untuk menghasilkan pereubahan. Sedangkan Mulyati
menekankan pengertian belajar yang terjadi melalui latihan dan
pengulangan untuk mencapai perubahan. Ketiga pendapat para ahli di
atas memiliki persamaan yaitu hasil akhir dari belajar adalah terjadinya
perubahan. Dari beberapa definisi belajar yang telah diuraikan di atas,
secara umum belajar dapat diartikan sebagai interaksi aktif antara
individu dan lingkungannya untuk menghasilkan perubahan dalam
dirinya.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976) Prestasi adalah
hasil yang telah dicapai. Sedangkan menurut Arifin (1988: 3) prestasi
belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam
menyelesaikan suatu hal. Prestasi menurut Winkel (1984: 162) adalah
bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Azwar (1996: 9)
mengatakan bahwa tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara
menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Masidjo
(1995:40) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses
belajar yang khas, yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu
pengukuran. Pendapat dari para ahli yang diuraikan di atas secara garis
besar memiliki persamaan yaitu mengartikan bahwa prestasi belajar
adalah hasil atau keberhasilan yang telah dicapai. Dari beberapa uraian
di atas tentang belajar dan prestasi belajar, dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil proses belajar atau bukti keberhasilan
seseorang setelah menyelesaikan suatu hal.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Winkel (1984:43) proses belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan berasal dari luar siswa.
Faktor dari dalam diri siswa yaitu faktor psikis dan faktor fisik.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa yaitu faktor pengatur
proses belajar di sekolah, faktor sosial di sekolah dan faktor
situasional. Uraian dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1) Faktor-faktor pada pihak siswa
Faktor yang ada pada pihak anak adalah faktor yang berasal
dari dalam diri anak itu sendiri. Faktor-faktor tersebut dibagi
menjadi dua yaitu:
a) Faktor-faktor psikis
Faktor psikis anak dibagi menjadi dua yaitu intelektual dan
anak untuk mencapai prestasi tertentu di sekolah atau disebut
kemampuan inteligensi anak. Apakah anak tersebut memiliki
taraf inteligensi tinggi, cukup atau agak kurang. Sedangkan
faktor non intelektual meliputi motivasi, sikap, perasaan dan
minat anak untuk belajar. Kemampuan finansial juga dapat
mempengaruhi faktor psikis anak dalam belajar.
b) Faktor-faktor fisik
Keadaan fisik mempengaruhi anak dalam belajar. Keadaan
fisik tersebut meliputi pertumbuhan, kesehatan jasmani,
keadaan alat-alat indera, dan lain sebagainya.
2) Faktor-faktor di luar siswa
Faktor-faktor di luar siswa yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa adalah lingkungan sekitar di mana mereka tinggal
termasuk di mana mereka bersekolah. Faktor di luar siswa dibagi
menjadi tiga yaitu:
a) Faktor pengatur proses belajar di sekolah
Guru berperan penting dalam mengatur proses belajar. Oleh
sebab itu gaya guru dalam mengajar akan mempengaruhi
proses belajar siswa. Teacher effectiveness sangatlah penting.
Yang dimaksud teacher effectiveness adalah seberapa besar
keefektifan guru dalam mengajar. Gaya-gaya memimpin kelas,
jauh lebih menentukan keberhasilan guru dalam mengajar
b) Faktor sosial di sekolah
Winkel (1984: 37) mengatakan bahwa status sosial adalah
tinggi rendahnya prestise yang dimiliki seseorang berdasarkan
posisi yang dipegangnya dalam suatu sistem sosial. Di dalam
sekolah juga terdapat suatu sistem sosial atau organisasi, jadi
setiap siswa akan memiliki status sosial di sekolah. Status
sosial siswa akan mempengaruhi prestasi belajarnya, karena
siswa yang memiliki status sosial rendah akan sulit
berkosentrasi dalam belajar. Interaksi antara guru dan siswa
juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Semakin bagus
interaksi yang dijalin, maka siswa akan merasa lebih nyaman
dalam belajar dan begitu pula sebaliknya.
c) Faktor situasional
Yang termasuk dalam faktor situasional yang pertama
adalah keadaan ekonomis. Jika keadaan
politik-ekonomis berubah-ubah akan menimbulkan kecemasan di
pihak guru dan siswa. Yang ke dua yaitu keadaan waktu dan
tempat. Jumlah jam pertemuan yang cukup dan tempat belajar
yang ada mempengaruhi belajar siswa. Yang ke tiga yaitu
keadaan musim-iklim yang sering menciptakan kondisi yang
kurang menguntungkan. Misal musim peralihan yang
3. Teknik Mind Map
a. Pengertian Teknik Mind Map
Buzan (2008: 12) mengatakan bahwa mind map adalah sistem
penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk
perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak kita. Mind Map
membantu kita untuk menyimpan banyak hal dan dengan mudah dapat
kita tarik kembali suatu saat jika dibutuhkan. Sedangkan Michalko
dalam Buzan (2008: 2) menyatakan bahwa mind map adalah alternatif
pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Menurut Buzan
(2005: 71) mind map adalah peta pikiran yang menggunakan
unsur-unsur utama dari memori, lokasi, keistimewaan dan yang mengarahkan
semua keterampilan otak kiri dan otak kanan. Peta pikiran tersebut
membentuk suatu hubungan atau asosiasi seperti yang dikatakan oleh
Munthe (2009: 16) bahwa mind map menggambarkan satu asosiasi.
Buzan memberikan penekanan bahwa mind map adalah sistem yang
mempermudah kita dalam menyimpan dan menarik informasi dari otak
sedangkan Michalko lebih menekankan mind map pada suatu alternatif
berpikir. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa mind map adalah alternatif berpikir dengan langkah membuat
peta berpikir yang mempermudah kita dalam mengambil informasi
b. Langkah-langkah Pembuatan Mind Map
Untuk membuat mind map terlebih dahulu kita perlu tahu apa
saja alat dan bahan untuk membuat mind map. Alat dan bahan itu
adalah kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak dan
imajinasi.
Langkah-langkah dalam membuat mind map adalah sebagai berikut:
1) Letakkan kertas kosong memanjang (landscape). Buatlah sebuah
gambar sesuai topik di tengah-tengah.
2) Buatlah beberapa garis penghubung yang tebal, melengkung dan
merupakan cabang dari gambar yang ada di tengah tadi. Pilihlah
warna yang berbeda untuk setiap garis cabang.
3) Tulislah satu kata kunci untuk setiap cabang.
4) Selanjutnya gambarlah cabang-cabang kecil dari sub-sub topik
yang sudah dibuat.
5) Sekarang tambahkan cabang-cabang lagi sesuai dengan yang
dikehendaki.
6) Buatlah gambar-gambar pada bagian yang dirasa dapat membantu
berpikir.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial SD
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Sapriya (2009: 19) Ilmu Pengetahuan Sosial
atas atau perguruan tinggi. Sedangkan Daldjoeni (1981: 9) menyatakan
bahwa yang dibicarakan dalam IPS adalah hubungan antara manusia
yang mencakup hubungan individu dan kelompok, kelompok dengan
kelompok, serta kelompok dengan alam. Para ahli lain yang
menyatakan pendapat mengenai IPS adalah Suradisastra. Menurut
Suradisastra (1992: 5) pada hakikatnya IPS adalah telaah tentang
manusia dan dunianya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran ditingkat sekolah yang
mengajarkan hubungan antar manusia dan lingkungannya.
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD
Berdasarkan KTSP (2007) tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial di SD adalah sebagai berikut.
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
c. Ruang Lingkup IPS SD
Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3) Sistem Sosial dan Budaya
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan peneliti:
1. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Benedecta Maryudani
tahun 2010 dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar dalam Mata
Pelajaran IPS dengan Teknik Mind Mapping Siswa kelas V SD K
Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya
adalah kondisi awal siswa rata-rata nilai mata pelajaran IPS 50,42 setelah
siklus pertama meningkat menjadi 63,00. Setelah siklus ke dua rata-rata
nilai meningkat lagi menjadi 70,00.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mind
map dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD K Kintelan
tahun pelajaran 2009/2010.
2. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Rosalia Agustianingrum
dalam Kegiatan Ekonomi di Indonesia dengan Menggunakan Teknik Mind
Map pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Rejosari Temanggung Tahun
Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitiannya adalah kondisi awal siswa yang
mencapai nilai KKM dalam persentase sebesar 33,33%. Setelah siklus
pertama berakhir siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 60% dan
setelah siklus ke dua berakhir siswa yang mencapai KKM sebesar 75%.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
teknik Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada Siswa
Kelas V SD Negeri 2 Rejosari tahun pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan hasil dua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
teknik Mind Map cukup efektif untuk mengajarkan materi IPS dan dapat
meningkatkan prestasi belajar IPS. Perbedaannya dari penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yang akan dilakukan peneliti
menggunakan dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar, sedangkan
dua penelitian di atas hanya menggunakan satu variabel yaitu prestasi
belajar.
C. Kerangka Berpikir
Keaktifan siswa merupakan peranan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran. Dengan keaktifan siswa yang tinggi maka pembelajaran akan
berlangsung dengan efektif karena bukannya guru yang aktif namun siswa itu
sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik dalam pembelajaran agar bisa
Teknik mind map dapat membantu kita untuk merencana,
berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, memusatkan
perhatian, belajar lebih cepat dan efisien dan mengingat dengan lebih baik.
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah pelajaran yang membutuhkan daya
ingat yang tinggi karena banyak peristiwa-peristiwa sejarah yang harus diingat
oleh siswa. Dengan teknik mind map seperti yang telah diuraikan di atas,
maka mind map dapat membantu mengingat dengan baik. Mind map juga
membantu untuk lebih kreatif dan memusatkan perhatian oleh sebab itu dapat
membantu untuk mengaktifkan siswa.
Peneliti memiliki keyakinan bahwa penggunaan teknik mind map dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar materi proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan tahun pelajaran
2012/2013 karena teknik tersebut memudahkan siswa dalam menghafal dan
memahami jasa dan peran tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan variabel penelitian, kajian pustaka, penelitian sebelumnya
dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, peneliti mengemukakan
bahwa:
Penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar materi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VA SD
22 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008: 45) penelitian
tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan oleh guru (peneliti) di kelasnya atau
bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,
melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu
(kualitas) proses pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan oleh guru bidang studi dan peneliti,
sehingga dapat disebut sebagai penelitian kolaboratif. Guru bertugas untuk
membawakan pembelajaran dan peneliti bertugas untuk mengamati
pembelajaran. Peneliti juga bertugas untuk membantu guru saat
pembelajaran berlangsung jika guru membutuhkan bantuan.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc.
Taggart. Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setelah siklus I telah selesai, maka
diadakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I. Refleksi dilakukan untuk
siklus II. Skema Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart adalah
sebagai berikut.
Gambar 1. Bagan siklus PTK model Kemmis dan Mc Tagart
Tahapan-tahapan dari siklus PTK secara singkat akan dijelaskan sebagai
berikut(Susilo 2007: 19):
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan meliputi: identifikasi masalah, analisis
penyebab adanya masalah dan pengembangan bentuk tindakan. Setelah
guru menemukan masalah, hendaknya segera mengidentifikasi
mengapa masalah itu bisa timbul. Jika identifikasi penyebab
munculnya masalah sudah selesai, langkah berikutnya mencari
alternatif pemecahan masalah tersebut.
PELAKSANAAN
SIKLUS I PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS II PENGAMATAN
PERENCANAAN
2. Pelaksanaan
Setelah menentukan bentuk tindakan yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah yang ada, maka langkah yang selanjutnya
adalah menerapkan tindakan tersebut dalam proses pembelajaran
sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan
untuk memperoleh gambaran secara lengkap tentang dampak dari
pelaksanaan tindakan baik dengan atau tanpa alat bantu.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindakan. Melalui refleksi peneliti akan menentukan
apakah siklus dilanjutkan karena masalah belum terpecahkan atau
tidak dilanjutkan karena masalah sudah terpecahkan.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N Pucung yang terletak di Dusun
Pucung, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V A SD Negeri Pucung
Kalasan tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa putra 12 anak dan
3. Obyek Penelitian
Obyek Penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar materi
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan Januari sampai Agustus
tahun pelajaran 2012/2013.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1 Observasi pra penelitian
2 Penyusunan proposal
3 Permohonan ijin penelitian 4 Pengumpulan data
5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan 7 Ujian skripsi
8 Revisi
9 Pembuatan artikel
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Pucung Kalasan
untuk melakukan penelitian.
b. Wawancara kepada Guru kelas untuk mengetahui kondisi awal
siswa.
c. Mengkaji materi sesuai dengan kompetensi dasarnya.
d. Menyusun silabus dan RPP.
e. Pembuatan LKS
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
a. Rencana Tindakan Siklus I
1) Rencana Tindakan
Silabus adalah perangkat pembelajaran yang pertama kali
disusun sebelum membuat perangkat yang lain. Setelah
menyusun silabus, peneliti menyusun RPP, LKS, dan Bahan
Ajar berdasarkan silabus yang telah dibuat. Pembuatan
perangkat pembelajaran di atas dilakukan oleh peneliti dengan
bimbingan dari dosen pembimbing dan guru kelas yang
bersangkutan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan
teknik mind map yaitu setelah siswa membaca materi
selanjutnya siswa melengkapi sebuah mind map. Setelah
perangkat pembelajaran sudah selesai dibuat, peneliti
selanjutnya mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar
observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan membuat soal
evaluasi siklus I untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan
Pada kegiatan awal guru menyampaikan kompetensi dasar
dan indikator yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Guru selanjutnya membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk
bersama-sama mempelajari materi yang telah dibagikan. Siswa
guru memberikan LKS untuk melengkapi mind map kepada
setiap kelompok dan menjelaskan cara kerjanya. Setiap
kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas setelah
mind map selesai dibuat. Semua siswa diberikan kesempatan
untuk menyatakan pendapat berupa kritik dan saran kepada
setiap kelompok. Kegiatan terakhir guru melakukan evaluasi
dengan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah
dibagikan.
3) Observasi
Observer melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan
untuk melihat keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.
Pengamatan ini dilakukan oleh HN selaku teman dari peneliti.
4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I. Apa saja
kekurangan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran
yang dipakai.
b) Melihat ketercapaian indikator
c) Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk
b. Rencana Tindakan Siklus II
1) Rencana Tindakan
Refleksi yang dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan
siklus I digunakan sebagai acuan untuk menyusun perangkat
pembelajaran di diklus II. Peneliti menyusun Silabus, RPP,
LKS, dan Bahan Ajar dengan perbaikan-perbaikan berdasarkan
refleksi di siklus I. Pembuatan perangkat pembelajaran di atas
dilakukan oleh peneliti dengan bimbingan dari dosen
pembimbing dan guru kelas yang bersangkutan. Proses
pembelajaran dilakukan sesuai dengan teknik mind map yaitu
setelah siswa membaca materi selanjutnya siswa tidak lagi
melengkapi sebuah mind map namun membuat sendiri sebuah
mind map. Setelah perangkat pembelajaran sudah selesai
dibuat, peneliti selanjutnya mempersiapkan instrumen
penelitian yaitu lembar observasi untuk mengamati keaktifan
siswa dan membuat soal evaluasi siklus II untuk mengetahui
prestasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan
Pada kegiatan awal guru menyampaikan kompetensi dasar
dan indikator yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Guru selanjutnya membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk
mempelajari materi dengan bimbingan dari guru, setelah itu
guru memberikan LKS untuk membuat mind map kepada
setiap kelompok dan menjelaskan cara kerjanya. Setiap
kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas setelah
mind map selesai dibuat. Semua siswa diberikan kesempatan
untuk menyatakan pendapat berupa kritik dan saran kepada
setiap kelompok. Kegiatan terakhir guru melakukan evaluasi
dengan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah
dibagikan.
3) Observasi
Observer melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan
untuk melihat keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.
Pengamatan ini dilakukan oleh HN selaku teman peneliti.
4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus II. Apa
saja kekurangan dan kelebihan penggunaan model
pembelajaran yang dipakai.
b) Melihat ketercapaian indikator
c) Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi
belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dilakukan kegiatan
pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk
memperoleh data mengenai prestasi belajar akan dilakukan dengan tes
tertulis pada setiap akhir siklus.
Tabel 2. Instrumen Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 instrumen yaitu Tes dan
Non Tes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tes
Dalam penelitian ini, tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda
yang berjumlah 20 butir soal. Soal ini dibuat oleh peneliti dengan
bimbingan dari dosen pembimbing. Setelah dibuat validitas soal
diujikan kepada siswa kelas VI SD Negeri Pucung Kalasan karena
siswa tersebut pernah belajar materi proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
Sekor soal-soal tersebut adalah sebagai berikut:
Benar : 1
Salah : 0
Tabel 3. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Indikator Nomor Soal Jumlah soal
1. Menyebutkan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
2. Menceritakan profil singkat dari tokoh dalam
Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II
Indikator Nomor Soal Jumlah soal
1. Menceritakan jasa dan peranan tokoh dalam memprokmasikan kemerdekaan
2. Non Tes
Penilaian non tes dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa.
Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa digunakan lembar
pengamatan. (Lembar pengamatan terlampir)
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi
belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dan prestasi belajar
Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan oleh HN selaku teman peneliti
dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang sudah disiapkan.
2. Tes
Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal
pilihan ganda. Tes ini dilakukan pada setiap akhir siklus pembelajaran.
Tes ini digunakan untuk mengukur ada tidaknya peningkatan prestasi
belajar siswa.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa setelah siklus telah
berakhir. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi
mind map pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas Instrumen Penelitian
Menurut(Surapranata 2004: 50) validitas adalah suatu konsep yang
berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya
diukur. Validitas memiliki beberapa bentuk yang akan dijelaskan di
bawah ini.
Bentuk-bentuk validitas menurut (Surapranata 2004: 50):
a) Validitas isi(content validity)
Validitas isi sering disebut sebagai validitas kurikulum.
Validitas isi mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang
valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur.
b) Validitas konstruk(construct validity)
Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur
dikatakan valid jika sesuai dengan konstruksi teoritik di mana tes
itu dibuat.
c) Validitas Prediksi(Prediktive validity)
Sebuah alat ukur dikatakan memiliki validitas prediksi jika
memiliki kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi
d) Validitas konkruen(concurrent validity)
Validitas konkruen dikenal sebagai validitas empiris. Suatu
alat ukur dikatakan memiliki validitas konkruen apabila hasilnya
sesuai dengan pengalaman.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu
validitas konstruk dan validitas isi. Validitas-validitas yang digunakan
dalam penelitian ini ditempuh melalui expert judgement, yaitu
dikonsultasikan kepada ahli kemudian ditempuh secara empiris.
1) Validitas Instrumen Observasi
Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa
lembar pengamatan keaktifan siswa. Validitas instrumen observasi ini
akan dilakukan dengan expert judgement. Hasil perhitungan validasi
instrument observasi tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil perhitungan validasi instrumen lembar pengamatan
Ahli Hasil Penilaian Rata-rata
Dosen IPS 3, 71
Kepala Sekolah SD 4, 14 Guru Kelas V SD 4,00
Rata-rata 3, 95
Tabel 6. Kriteria validasi instrumen observasi
Rentang Skor Kriteria
5 Baik Sekali
4 Baik
3 Cukup 2 Kurang 1 Kurang Sekali Sumber: Masidjo, hal. 67
Dari hasil perhitungan validasi instrumen observasi di atas, diperoleh
kriteria cukup. Berdasarkan kriteria tersebut, maka instrumen observasi
tersebut layak untuk digunakan penelitian.
2) Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Validitas perangkat
pembelajaran ini dilakukan dengan expert judgement. Perhitungan
validasi perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 7. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran Ahli
Hasil Penilaian Rata-rata 1. Silabus Dosen IPS 4
Kepala Sekolah SD 4,57 Guru Kelas V SD 4,43 Rata-rata 4, 33 2. RPP Dosen IPS 4, 14 Kepala Sekolah SD 4,36 Guru Kelas V SD 4,43
Tabel 8. Kriteria validasi perangkat pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
5 Baik Sekali
4 Baik
Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas diperoleh
skor rata-rata 4, 35 maka perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam
kriteria baik. Berdasarkan kriteria tersebut, maka perangkat pembelajaran
tersebut layak untuk digunakan penelitian.
3) Validitas Instrumen Soal
Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh dengan cara
diujikan di lapangan. Setelah diujikan di lapangan, hasilnya kemudian
dihitung dengan menggunakan program SPSS 17,0 agar
pengukurannya lebih cepat dan efisien. Pada uji validitas jika r hitung
lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut dikatakan valid dan
sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir soal tersebut
dikatakan tidak valid. Uji coba akan dilakukan di kelas VI SD Negeri
Pucung Kalasan sejumlah 23 siswa. Peneliti memilih uji coba di SD
tersebut karena siswa tersebut pernah mempelajari materi Proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Hasil perhitungan validitas menggunakan program SPSS 17,0
dapat dilihat pada lampiran. Dari 25 soal yang akan digunakan pada
siklus I, terdapat 20 soal yang valid sedangkan 5 soal yang lainnya
tidak valid. 20 soal yang valid tersebut akan digunakan untuk
mengukur prestasi belajar siswa pada siklus I. Soal yang akan
digunakan pada siklus II terdapat 20 soal yang valid setelah diukur
menggunakan program SPSS 17,0. 20 soal yang valid tersebut akan
Perhitungan validitas soal siklus I dan II dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 9. Perhitungan validitas soal siklus I
Tabel 10. Perhitungan validitas soal siklus II
1. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Menurut(Arifin 2009: 258) Reliabilitas adalah tingkat atau derajat
konsistensi suatu instrument. Dalam penelitian ini, reliabilitas
instrumen penelitian diukur dengan menggunakan program SPSS 17,0.
Hasil perhitungan dengan program SPSS 17,0 kemudian dibandingkan
dengan kriteria reliabilitas suatu instrument. Kriteria reliabilitas suatu
instrumen dapat dilihat pada tabel berikut (Masidjo 1995: 209):
Tabel 11. Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
Hasil pengukuran reliabilitas soal dengan menggunakan
program SPSS 17,0 pada soal siklus I menunjukkan angka 0, 907
dengan kriteria tinggi. Sedangkan pada soal siklus II reliabilitas
menunjukkan angka 0. 907 dengan kriteria tinggi. Dari hasil
perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa soal tersebut
konsisten dan layak untuk digunakan penelitian. Hasil perhitungan
reliabilitas dengan program SPSS 17,0 adalah sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil perhitungan reliabilitas soal siklus I Case Processing Summary
N %
Cases Valid 23 100.0
Excludeda 0 .0
Total 23 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 20
Tabel 13. Hasil perhitungan reliabilitas soal siklus II Case Processing Summary
N %
Cases Valid 23 100.0
Excludeda 0 .0
Total 23 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
G. Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif untuk
menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan. Analisis data deskriptif
ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan
sesudah diberi tindakan.
1. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
Tabel 14. Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
No Peubah Indikator Kondisi
Awal
1 Keaktifan Persentase rata-rata keaktifan siswa
2. Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
a. Keaktifan
Data keaktifan siswa diperoleh dari kegiatan observasi yang
dilakukan oleh teman peneliti. Hasil observasi berupa persentase
siswa yang mencapai pernyataan pada lembar pengamatan
Cara menghitung peningkatan keaktifan siswa berdasarkan hasil
observasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menghitung persentase keaktifan awal siswa dengan cara
menghitung jumlah siswa yang mencapai pernyataan dalam
lembar pengamatan keaktifan pada pengamatan pertama dan
pengamatan ke dua dengan rumus:
2) Menghitung persentase keaktifan siswa pada setiap siklus.
3) Membandingkan persentase keaktifan awal dengan persentase
keaktifan siklus I dan membandingkan persentase keaktifan
siklus I dengan persentase keaktifan siklus II. Perbandingan ini
dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan persentase
keaktifan siswa.
b.Prestasi Belajar
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil soal evaluasi
yang diberikan peneliti pada setiap akhir siklus. Langkah-langkah
penskoran soal evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Penskoran nilai
Jawaban benar = skor 1
Jawaban salah = skor 0
2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa
4) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
5) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
Persentase =
6) Membandingkan persentase ketuntasan belajar siswa kondisi
awal dengan siklus I dan siklus II. Perbandingan ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar atau
43 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Keaktifan
Dan Prestasi Belajar Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Menggunakan
Teknik Mind Map Pada Siswa Kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan Tahun
Pelajaran 2012/ 2013” telah dilaksanakan dalam 2 siklus, pada tanggal 12 April
2013 – 20 April 2013. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan waktu 2 x 35
menit setiap pertemuan. Hasil penelitian setiap siklus adalah sebagai berikut.
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti menyiapkan silabus,
RPP, LKS, bahan ajar, kertas berukuran A2 untuk melengkapi mind
map, lembar pengamatan keaktifan dan soal tes evaluasi siklus I untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa. Perangkat pembelajaran ini
dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada guru kelas dan
dosen pembimbing. Perangkat pembelajaran kemudian diperbaiki
sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh guru dan dosen
b. Tahap Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 12
April 2013 pukul 07.15 - 08.45 dan Sabtu, 13 April 2013 pukul 07.00 -
08.45. Kegiatan belajar mengajar pada siklus I menggunakan teknik
Mind Map dengan cara siswa diminta untuk melengkapi mind map
yang telah disediakan oleh peneliti.
Pertemuan pertama siswa diminta untuk melengkapi mind map
yang berisikan nama dan foto tokoh proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Pada kegiatan awal siswa diajak untuk menyanyikan lagu
“Sorak-sorak Bergembira” untuk membuat siswa bersemangat
mengikuti pelajaran. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan
tanya jawab materi yang sebelumnya yaitu persiapan kemerdekaan
Indonesia dan dilanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran pada
hari itu yaitu mempelajari tokoh-tokoh yang berperan dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada kegiatan inti siswa
diminta untuk membaca kembali materi tokoh-tokoh proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang sudah dipelajari di rumah. Setelah
mereka selesai membaca guru memberikan penjelasan mengenai
tokoh-tokoh tersebut dengan disertai tanya jawab dengan siswa untuk
merangsang keaktifan siswa. Pokok bahasan dari materi pelajaran
sudah selesai dibahas maka dilanjutkan dengan pembagian kelompok
untuk melengkapi mind map yang berisi nama dan foto tokoh-tokoh
berukuran A2 yang sudah dipersiapkan oleh guru. Siswa diminta untuk
menempelkan foto-foto tokoh proklamasi sesuai dengan nama yang
tertera pada mind map. Siswa terlihat saling bekerjasama dalam
membuat mind map dalam kelompoknya, namun beberapa siswa
dalam kelompok terlihat tidak bekerja karena keterbatasan alat yang
digunakan. Mind map setiap kelompok sudah selesai dibuat,
selanjutnya setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan mind
map mereka di depan kelas. Siswa yang lain dipersilakan untuk
memberikan kritik dan saran. Siswa-siswa pun mau memberikan kritik
dan saran. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui pemahaman
siswa pada materi dengan mendiktekan 5 soal untuk dikerjakan siswa.
Pada kegiatan akhir pertemuan pertama Guru memberikan PR untuk
mempelajari profil dari tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
Pertemuan ke dua siswa diminta untuk melengkapi mind map
profil singkat tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada
pertemuan ini dilakukan kegiatan apersepsi mengingatkan materi yang
sebelumnya yaitu nama tokoh-tokoh proklamasi dengan cara tanya
jawab. Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan materi tentang
profil dari tokoh-tokoh proklamasi. Setelah penjelasan dirasa cukup
siswa diminta untuk melengkapi mind map yang berisi profil
tokoh-tokoh proklamasi Indonesia. Mind map berisi nama dan foto tokoh
singkat dari tokoh-tokoh tersebut. Siswa juga diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan tujuan teman yang
lain dapat mengoreksi pekerjaan kelompok yang sedang presentasi.
Pada akhir kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan
soal evaluasi siklus I untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
yang berlangsung.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan
siswa. Observasi dilakukan oleh HN selaku teman dari peneliti dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pada siklus I observasi dilakukan
pada setiap pertemuan. Temuan-temuan dalam observasi tersebut
adalah sebagai berikut.
Pada pertemuan pertama untuk melengkapi mind map, terlebih
dahulu siswa harus memahami materi dengan membaca materi yang
diberikan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat, terdapat 7
orang siswa yang mau membaca. Setelah selesai membaca, diadakan
tanya jawab bersama. Terdapat 9 orang siswa yang menjawab
pertanyaan dari guru, 6 orang siswa berani bertanya kepada guru dan
temannya, dan 6 orang siswa mau menjawab pertanyaan teman. Tanya
jawab selesai dilanjutkan dengan penjelasan dari guru. 10 orang siswa
mau memperhatikan penjelasan dari guru. Materi selesai dipelajari
kemudian dilanjutkan dengan melengkapi mind map dalam kelompok.