• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

Pada penelitian ini, kegiatan siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 29 Oktober 2014 dan 30 Oktober 2014. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah pengertian mengenai kerjasama serta bentuk kerja sama di rumah dan di sekolah.

1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang pengertian kerja sama serta bentuk kerja sama di rumah dan di sekolah, menyiapkan silabus, RPP, LKS, menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan kerja sama, soal serta tabel games “ mari belajar sambil bermain” dipertemuan kedua, menyiapkan kartu soal untuk tournament, menyiapkan tabel skor di setiap meja tournament, menyiapkan medali penghargaan kelompok beserta hadiahnya, menyiapkan soal evaluasi di pertemuan kedua, menyiapkan lembar pengamatan (observasi) siswa yang telah disiapkan peneliti sebelumnya. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Pertemuan 1

Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 29 Oktober 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP dan media gambar yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siklus ini, siswa diajak

untuk belajar dengan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran kooperatif teknik Team Games Tournament (TGT). Materi yang di pelajari pada pertemuan ini adalah pengertian kerja sama dan bentuk-bentuk kerja sama yaang ada di rumah serta di sekolah.

Kegiatan awal yang dilakukan guru dan siswa saling mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, apersepsi. Apersepsi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa. Kegiatan awal juga terdapat pemberian motivasi dan tujuan. Motivasi yang dilakukan siswa adalah bernyanyi “peel banana”, sedangkan tujuan disampaikan dengan cara guru menunjukan sebuah gambar mengenai kerja sama yang dilakukan sekawanan semut. Kemudian siswa diminta menceritakan kegiatan apa yang dilakukan oleh sekawanan semut tersebut, selanjutnya guru memnyampaikan tujuan yang terkait oleh gambar tersebut.

Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pengertian kerja sama dan bentuk kerja sama di rumah. Kegiatan selanjutnya adalah membagi siswa menjadi kelompok heterogen. Ada 6 kelompok, setiap kelompok berisikan 6 orang. Setelah masuk kedalam kelompok masing-masing siswa di beri lembar LKS dan siswa diminta mengerjakan

soal dalam LKS, siswa dapat mendiskusikan soal yang dia dapat dengan teman satu kelompoknya. Siswa di minta untuk mendiskusikan dan menuliskan bentuk-bentuk kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah. Siswa yang sudah selesai diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Siswa kelompok lain dapat memberikan komentar atau masukan mengenai jawaban yang di presentasikan di depan kelas.

Pada kegiatan akhir, guru menanyakan siapa yang belum jelas mengenai materi yang disampaikan hari ini. Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari hari ini. Terakhir siswa bersama guru melakukan refleksi secara lisan. b. Pertemuan 2

Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 30 Oktober 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP dan media yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan kedua ini siswa masih diminta mempelajari materi yang sama seperti pertemuan 1.

Kegiatan awal yang dilakukan di pertemuan ke 2 ini adalah guru dan siswa saling mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, apersepsi. Apersepsi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari

pertemuan yang lalu, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.

Pada kegiatan inti siswa yang sudah masuk dalam kelompok diminta untuk berdiskusi dan belajar kembali mengenai materi dipertemuan kemarin. Setelah itu siswa dalam kelompok melakukan games yang berjudul “ Mari Belajar Sambil Bermain”. Game ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut; perwakilan kelompok maju untuk mengambil soal yang berada dalam amplop di papan tulis. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh kemudian menjawab pertanyaan yang telah diperoleh. Siswa kelompok lain tidak diperkenankan untuk menjawab. Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. Perwakilan kelompok yang sudah menjawab soal kembali lagi kedalam kelompoknya. Kemudian dilanjutkan perwakilan kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal. Permainan tersebut dilakukan terus hingga semua kelompok mendapat giliran.

Kegiatan selanjutnya adalah tournament, dalam tournament siswa dalam masing-masing kelompok dibagi dalam 6 meja tournament, perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6 meja tournament, di atasnya terdapat kartu soal yang di letakan terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama. Setiap siswa yang ada di meja tournament akan mendapat tugas berbeda, ada

siswa yang menjadi pembaca soal, pemain, penantang 1, penantang 2, penantang 3, penantang 4. Siswa yang berperan sebagai pemain mengambil satu soal dan memberikan kepada pembaca soal, pembaca soal akan membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut. Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang 1 tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya. Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja. Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam. Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh. Setelah selesai tournament siswa kembali ke dalam kelompoknya dan menyerahkan nilainya untuk dijumlahkan dan dituliskan dipapan tulis. Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya.

Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi games dan tournament yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan mengenai materi. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I. Setelah itu, siswa dan guru melakukan refleksi secara lisan.

1. Observasi

Sejalan dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh 2 orang teman peneliti untuk melakukan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan. Dari hasil observasi yang di lakukan pada siklus 1, masih ada siswa yang masih bingung ketika melakukan tournament. Masih ada beberapa siswa yang belum belum ikut berdiskusi secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok. Ada juga siswa yang masih segan untuk melakukan kegiatan tanya jawab dengan teman dalam kelompok. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman-teman adalah kegiatan pada pembelajaran siklus 1 masih terlihat adanya siswa yang belum berperan secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok.

2. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus 1 keaktifan siswa sudah mulai terlihat namun masih ada siswa yang belum berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dari kegiatan belajar mengajar siklus 1 ini, masih harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, di antaranya :

a. Memberikan penjelasan yang lebih jelas sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, ini dilakukan agar siswa tidak bingung ketikan melakukan tournament.

b. Membuat kartu soal tournament dengan dilapisi karton (kartu soal tebal), ini dilakukan karena pada siklus satu banyak anak yang

terlihat mengintip dan menerawang soal tournament yang sedang dibacakan.

c. Memberikan dorongan yang lebih kepada siswa agar siswa bisa lebih aktif bertanya, dan berperan aktif dalam diskusi kelas maupun kelompok.

Berdasarkan hasil siklus I, Rata-rata keaktifan klasikal siswa mencapai 72%. Prestasi belajar yang di peroleh siswa meningkat dari kondisi awal 45% menjadi 91,89% dengan nilai rata-rata 78,34. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM belum mencapai target akhir, oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk melakukan siklus II dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I.

Dokumen terkait