• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.3 Pelaksanaan Siklus II

Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 5 November 2014 dan 6 November 2014. Materi pembelajaran yang di ajarkan adalah bentuk-bentuk kerja sama di lingkungan desa/ kelurahan dan manfaat kerja sama.

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang bentuk kerja sama dilingkungan desa/kelurahan dan manfaat-manfaat kerja sama, menyiapkan silabus, RPP, LKS, menyiapkan

gambar-gambar yang berkaitan dengan kerja sama, soal serta tabel games “mari belajar sambil bermain” dipertemuan kedua, menyiapkan kartu soal untuk tournament, menyiapkan tabel skor di setiap meja tournament, menyiapkan medali penghargaan kelompok beserta hadiahnya, menyiapkan soal evaluasi di pertemuan kedua, menyiapkan lembar pengamatan (observasi) siswa yang telah di setiapkan peneliti sebelumnya.

2. Tahap Pelaksanaan a. Pertemuan I

Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 5 November 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siklus ini, siswa diajak untuk belajar dengan model pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Materi yang di pelajari pada pertemuan ini adalah bentuk kerja sama dilingkungan desa/kelurahan dan manfaat-manfaat kerja sama.

Kegiatan awal yang dilakukan guru dan siswa saling mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, apersepsi, pemberian motivasi dan tujuan. Motivasi yang dilakukan siswa adalah bernyanyi “jari jempol”.

Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari. Guru dan siswa

melakukan tanya jawab mengenai bentuk kerja sama dilingkungan desa/kelurahan dan manfaat kerja sama. Kegiatan selanjutnya adalah membagi siswa menjadi kelompok heterogen yang berbeda dari siklus I. Ada 6 kelompok, setiap kelompok berisikan 6 orang. Setelah masuk kedalam kelompok masing-masing siswa di beri lembar LKS dan siswa diminta mengerjakan soal dalam LKS, siswa dapat mendiskusikan soal yang dia dapat dengan teman satu kelompoknya. Siswa di minta untuk mendiskusikan dan menuliskan bentuk-bentuk kerja sama yang ada dilingkungan desa/kelurahan serta manfaat kerja sama. Siswa yang sudah selesai diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Siswa kelompok lain dapat memberikan komentar atau masukan mengenai jawaban yang di presentasikan di depan kelas.

Pada kegiatan akhir, guru menanyakan siapa yang belum jelas mengenai materi yang disampaikan hari ini. Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari hari ini. Terakhir siswa bersama guru melakukan refleksi secara lisan. b. Pertemuan 2

Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 6 November 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP dan media yang telah disiapkan oleh

peneliti. Pada pertemuan kedua ini siswa masih diminta mempelajari materi yang sama seperti pertemuan 1.

Dalam kegiatan inti pertama-tama guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah di pelajari dipertemuan 1. Kemudian siswa diberi waktu 5 menit untuk berdiskusi dan belajar kembali bersama teman kelompok untuk mempersiapkan games dan tournament.

Kegiatan selanjutnya adalah games, games yang dilakukan masih sama dengan games didalam siklus I, namun dengan menggunakan soal yang berbeda. Kemudian dalam kegiatan tournament juga masih sama seperti kemarin, namun peneliti sudah membuat kartu soal yang tebal hingga ketika pembaca soal membacakan soal, pemain dan para penantang tidak dapat mengintip soal/jawaban seperti pada siklus I. Pada siklus II ada 2 kelompok yang mendapat skor akhir yang sama. Kelompok yang memiliki skor yang sama di berikan tournament tambahan, dalam tournamnet tambahan ini peneliti membacakan 4 buah soal yang akan menjadi rebutan oleh dua kelompok tersebut. Kelompok yang dapat menjawab soal secara cepat akan mendapatkan skor tambahan, akhirnya kelompok 6 yang mendapatkan skor paling banyak. Kelompok 6 dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya.

Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi games dan tournament yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan mengenai materi. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi dan melakukan refleksi secara lisan dan tertulis.

3. Observasi

Sejalan dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh 2 orang teman untuk melakukan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan. Dari hasil observasi yang di lakukan pada siklus II, seluruh siswa yang masih bingung ketika melakukan tournament di siklus I sudah tidak terlihat bingung. Siswa yang belum ikut berdiskusi secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok disiklus I kemarin, di siklus II ini sudah mampu berdiskusi secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman-teman adalah kegiatan pada pembelajaran siklus II adanya peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan di dalam kelas.

4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II keaktifan dan prestasi belajar siswa sudah meningkat dibanding siklus I. Siswa sudah terlihat berperan aktif dalam kegiatan dalam kelas maupun dalam kelompok. Siswa juga sudah tidak segan lagi untuk bertanya

bila tidak mengerti mengenai materi. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II ini, masih harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya :

a. Memberikan dorongan yang lebih kepada siswa agar siswa bisa lebih aktif bertanya, dan berperan aktif dalam diskusi kelas maupun kelompok.

a. Siswa masih harus dibimbing ketika melakukan kegiatan di meja

tournament agar tournament dapat berjalan dengan lancar.

b. Lebih memperhitungkan waktu sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai rencana.

Berdasarkan hasil siklus II, rata-rata keaktifan klasikal siswa mencapai 86%. Rata-rata nilai nilai siswa mencapai 88,11 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebanyak 91,89%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian telah mencapai target akhir, oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk tidak melakukan siklus III.

4.2 Hasil Penelitian yang Diperoleh

Dokumen terkait