• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanan Strategi Komunikasi Bermedia dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

A. SAJIAN DATA

2. Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program

2.2 Pelaksanan Strategi Komunikasi Bermedia dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

Pelaksanaan komunikasi dalam menginformasikan program Kampung KB dilakukan BKKBN Provinsi DIY dengan memanfaatkan media dimaksudkan agar pesan yang disampaikandapat tesebar diseluruh

116 masyarakat. Media yang digunakan adalah media elektronik yaitu radio. Radio yang dipilih untuk menginformasikan program Kampung KB di Yogyakarta adalah Sonora FM. Radio lokal tersebut digunakan dan disesuiakan dengan jangkauan frekuensi radio yang dapat dijangkau diseputaran wilayah Yogyakarta sehingga informasi yang disampaikan dapat dijangkau oleh semua masyarakat Yogyakarta. Menurut (Effendy, 2004:31) Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang sarana untuk menghubungkan suatu pesan kepada penerima pesan yang jauh jarak dan ruangnya. Komunikasi bermedia ini pun disebut sebagai komunikasi informatif karena jenis komunikasi ini tidak begitu ampuh mengubah tingkah laku komunikannya.

Dari hasil wawancara menunjukan bahwa radio Sonora FM ini dipilih karena sudah tersebar dikota-kota besar di Indonesia tidak hanya itu, radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, segmentasi pendengar berdasarkan usia radio Sonora FM dari usia 19-40 tahun keatas, untuk waktu siaran hanya 2 jam saja dari pukul 14.00-16.00.

BKKBN Provinsi DIY menginformasikan Program Kampung KB ini tidak hanya menggunakan media elektronik radio saja. media elektronik lainya adalah televisi. Media televisi yang digunakan adalah TVRI sebagai alat untuk menginformasikan program Kampung KB. Televisi adalah media yang sangat baik untuk menyampaikan pesan dan menanamkan pemahaman. Karena televisi adalah media komunikasi yang paling gampang diakses oleh masyarakat dan disetiap rumah selalu mempunyai televisi, jadi pesan yang

117 disampaikan tentu akan mudah diterima oleh masyarakat dimana saja. Dari hasil wawancara stasiun televisi TVRI dipilih karena TVRI sebagai media elektronik untuk mengiklankan program Kampung KB karena stasiun TVRI telah menjadi lembaga penyiaran public (LPP) yang dikatagorikan sebagai National Public Service Broadcasting (PSB) yang berarti system penyiaran dikontrol oleh public melalui KPI. TVRI juga stasiun televisi berbentuk hukum dan netral dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. untuk jam penayangan dari pukul 22.00-03.00, dimulai dari bulan januari 2016.

Pengkritisan peneliti dalam pelaksanaan komunikasi bermedia yaitu media elektronik radio dan televisi yang digunakan oleh BKKBN Provinsi DIY menurut peneliti masih kurang menjangkau kepada masyarakat karena waktu tayanganya yang masih kurang tepat dan menurut teori komunikasi bermedia ini sebagai komunikasi informatif karena jenis komunikasi ini tidak begitu ampuh mengubah tingkah laku komunikannya.

Selanjutnya media yang digunakan BKKBN Provinsi DIY dalam mempromosikan program kampung KB ialah dengan menggunakan media Printed Material. Menurut Kasali (1992:9) merupakan media luar ruang sebagai alat perantara untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada khalayak yang dituju dengan tujuan menginformasikan, membujuk dan mengingatkan khalayak sasaran. Disini penyebaran Printed Material yang digunakan oleh BKKBN Provinsi DIY pertama adalah Baliho.

118 Menurut Kasali (1992:136) Baliho merupakan suatu sarana media berpromosi yang mempunyai unsur memberitakan informasi atau kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luas. Dari hasil wawancara menunjukan BKKBN Provinsi DIY melakukan pemasangan baliho ini ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas. Isi pesan dari baliho ini berisikan ajakan untuk ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup dengan tujuan agar masyarakat yang keluar masuk kampung mengetahui dan tertarik dengan program kampung KB. Pengkritisan peneliti dalam baliho ini sudah cukup baik untuk pemasanganya karena terpasang didekat gerpang pintu masuk kampung sehingga masyarakat yang keluar masuk kampung dapat dengan jelas melihatnya dan mengingat pesan yang terdapat pada baliho tersebut.

Selain baliho, pemilihan media Printed Material spanduk juga menjadi pilihan dari BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB ini. Tujuan pemasangan spanduk ini untuk menarik perhatian masyarakat secara luas khususnya bagi pengendara yang melintas. Menurut Kamus Pusat Bahasa (2008:1372) spanduk merupakan media iklan yang direntangkan atau dibentangkan menggunakan tali atau peyangga yang berisikan selogan, propaganda atau informasi dan berita yang perlu diketahui masyarakat. Dari hasil wawancara spanduk juga merupakan salah satu media yang digunakan untuk menginformasikan program Kampung KB, dengan target sasaran para pengendara yang melintas, untuk pemasangan spanduk ini biasanya terpasang pada pinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB, isi pesan dalam spanduk ini berisikan ajakan untuk ayo ikut KB dengan

119 selogan dua anak cukup. Untuk penyebaran Spanduk ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY.

Pengkritisan peneliti dalam spanduk sudah cukup baik untuk pemasanganya dipinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB didekat gerpang pintu masuk kampung sehingga masyarakat yang keluar masuk kampung dapat dengan jelas melihatnya dan disain dari spanduk juga sudah cukup menarik.

Stiker juga merupakan media cetak yang digunakan oleh BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB, stiker dipilih menjadi media komunikasi karena dinilai cukup efektif dalam penyebaranya dan menghemat biaya. Menurut Kusriyanto (2009:338) Stiker adalah media informasi visual berupa lembaran kecil kertas atau plastic yang ditempelkan berisikan nama,sifat atau isi pesan. Dari hasil wawancara penggunaan stiker ini dipilih sebagai media untuk menginformasikan program Kampung KB. Stiker juga dinilai cukup efektif dalam menyampaikan pesan, tetapi sebisa mungkin disain dari stiker itu sendri juga harus menarik, untuk pesan nya sama seperti baliho dan spanduk. Stiker ini kita sebarkan pada wilayah kampung KB, biasanya ditempel oleh warga dikaca jendela rumah masing-masing yang menandakan mereka ikut berpartisipasi dalam program Kampung KB ini. Stiker ini juga dibagikan secara gratis pada saat sosialisasi berlangsung.

Pengkritisan peneliti dalam stiker sudah cukup baik untuk penyebaranya ke rumah-rumah dan terpasang dikaca jendela rumah warga

120 yang menandakan warga ikut berpartisipasi dalam program kampung KB. Stiker ini juga dibagikan ke warga secara gratis dan disain dari stiker juga sudah cukup menarik.

Pembangunan pintu masuk gapura Kampung KB juga merupakan strategi komunikasi yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB. Pembangunan gapura yang bertuliskan kampung KB ini dibuat sebagai icon dari kampung yang terpilih sebagai Kampung KB. Menurut Suptadar (1999:153) Gapura merupakan identitas, identitas menunjukan kepada khalayak ramai tentang ciri khas kepribadian, kepercayaan serta kuatitas yang ditunjukan kepada masyarakat.

Dari hasil wawancara pembanguan gapura kampung KB ini bertujuan agar menjadi icon dan ciri khas dari program kampung KB itu sendri. Sesuai dengan teori menurut Suptadar yaitu menjadikan gapura sebagai identitas. Pengkritikan peneliti dalam gapura sangat baik karena dengan dibangunya gapura ini masyarakat jadi lebih tau wujud dari Program kampung KB yang dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi DIY dan menjadi identitas bahwa kampung tersebut sangat berpartisipasi terhadap program tersebut.

Penggunaan media cyber juga merupakan cara BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan Program Kampung KB. Dalam menginformasikan program Kampung KB kepada masyarakat diseluruh wilayah Yogyakarta, BKKBN Provinsi DIY membuat website dengan situs www.Bkkbn.go.id. dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi dengan mudah.

121 Menurut Massaris (1997:3) Media cyber ini merupakan jenis iklan new yang bertujuan mempromosikan dan menginformasikan yang ukuranya relative kecil dan berbeda dengan media iklan lainya mencangkup beberapa orang tertentu dan dapat mengakses internet.

Dari hasil wawancara Website merupakan media BKKBN Provinsi DIY untuk menginformasikan program Kampung KB. Website ini juga berisikan informasi tentang program Kampung KB, tidak hanya program tersebut namun banyak juga informasi tentang program lainya seperti Program KB, Kependudukan, Konsultasi dan banyak lainya yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY dan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berlangsung di BKKBN Provinsi DIY.

Pengkritisan peneliti dala media cyber, bahwa informasi yang dibuat oleh BKKBN Provinsi DIY melalui website belum sepenuhnya memberikan informasi secara detail karena isi informasi pada website BKKBN Provinsi DIY tersebut kurang up date sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencari info yang lebih dalam dan tidak semua warga masyarakat yang mengetahui website BKKBN Provinsi DIY tersebut.

122 3. Evaluasi Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

Proses evaluasi program Kampung KB di Yogyakarta dilakukan oleh Bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKPBK) dan Bidang Pembentukan Program Kampung KB. Evaluasi diadakan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB. Menurut Husein Umar (2005:36) Pengertian evaluasi yaitu Suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bbagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.

Dari hasil wawancara Evaluasi yang lakukan dalam program ini dilakukan setiap satu tahun sekali melalui rapat koordinasi yang diadakan bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKPBK). Pada evaluasi program kampung KB tahun 2015 kemaren hasil pencapaian yang didapat cukup baik yaitu pencapaianya untuk DIY dengan rata-rata 41,31%, dapat dilihat dari data jumlah peserta KB baru aktif mengalami peningkatan. Tidak hanya dari hasil peningkatan peserta KB aktif baru, untuk hasil evaluasi juga kita mendapatkan data peningkatan UPPKS

123 dengan pencapaian sangat baik yaitu 109,77 % untuk hasil rata-rata di DIY ini.

Pengkritisan peneliti dalam bagian evaluasi Program kampung KB ini sangat baik melihat dari hasil pencapaian yang didapat oleh BKKBN Provinsi DIY menunjukan hasil peningkatan pesarta KB aktif yang bertambah rata-rata 41,31% dan peningkatan UPPKS dengan pencapaian sangat baik yaitu 109,77% untuk hasil rata-rata di DIY dinilai sudah sangat baik.

124 BAB IV

PENUTUP