• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanan Strategi Komunikasi Bermedia dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

A. SAJIAN DATA

2. Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program

2.2 Pelaksanan Strategi Komunikasi Bermedia dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

Strategi komunikasi dalam menginformasikan program Kampung KB dilakukan BKKBN Provinsi DIY dengan memanfaatkan media dimaksudkan agar pesan yang disampaikandapat tesebar diseluruh masyarakat. Berikut adalah pelaksanaan strategi komunikasi BKKBN Provnsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB di Yogyakarta:

1. Media Elekronik A. Radio

Penginformasian program Kampung KB melalui media dengan menggunakan radio merupakan kegiatan yang dilakukan oleh BKKBN Pusat, karena BKKBN merupakan instansi vertikal jadi seluruh kegiatan yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY langsung berhubungan dengan BKKBN Pusat. Radio dipilih untuk menginformasikan program Kampung KB di Yogyakarta adalah Sonora FM. Radio lokal tersebut digunakan dan disesuiakan dengan jangkauan frekuensi radio yang dapat dijangkau

90 diseputaran wilayah Yogyakarta sehingga informasi yang disampaikan dapat dijangkau oleh semua masyarakat Yogyakarta. Tujuan dari penggunaan media radio sebagai alat untuk menginformasikan program Kampung KB untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai permasalahan sesuai dengan program Kampung KB melalui pesan yang dikemas dan dibawakan dengan perbincangan dengan ketua koordinator program Kampung KB. Radio Sonora FM dipilih menjadi media Menginformasikan Program Kampung KB dikarenakan Radio Sonora FM merupakan radio dengan jangkauan yang cukup luas ferquensinya, radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, untuk waktu siaran hanya 2 jam saja dari pukul 14.00-16.00, segmentasi pendengar berdasarkan usia radio Sonora FM dari usia 19-40 tahun keatas, program kampung KB ini diinformasikan melalui acara “live streaming Kampung KB”. “Pemilihan radio Sonora FM karena sudah tersebar dikota-kota besar di Indonesia tidak hanya itu radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, segmentasi pendengar berdasarkan usia radio Sonora FM dari usia 19-40 tahun keatas, untuk waktu siaran hanya 2 jam saja dari pukul 14.00-16.00, untuk masalah anggaran sudah ditentukan dari pusat mas” (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

B. Televisi

Upaya yang dilakukan BKKBN Pusat dalam menginformasikan Program Kampung KB salah satunya dengan menggunakan media televisi. Media televisi yang digunakan adalah TVRI sebagai alat untuk menginformasikan program Kampung KB. Televisi adalah media yang sangat

91 baik untuk menyampaikan pesan dan menanamkan pemahaman. Karena televisi adalah media komunikasi yang paling gampang diakses oleh masyarakat dan disetiap rumah selalu mempunyai televisi, jadi pesan yang disampaikan tentu akan mudah diterima oleh masyarakat dimana saja.

Isi iklan kampung KB berisikan pesan keluarga yang harmonis dengan memiliki dua anak dan perkampungan yang tentram. Pesan ini ditujukan kepada masyarakat dengan tujuan mengajak untuk mengikuti program Kampung KB. Pemilihan televisi nasional seperti TVRI Nasional oleh BKKBN karena dianggap dapat menginformasikan pentingnya penyiaran kehidupan keluarga berencana diseluruh masyarakat Indonesia. Untuk jam penayangan dari pukul 22.00-03.00, dimulai dari bulan januari 2016. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

“kalau media elektronik televisi kita menggunakan stasiun televisi TVRI karena sudah ditentukan oleh BKKBN Pusat dari Jakarta mas, setau saya yang menjadi alasan kenapa BKKBN Pusat memilih TVRI sebagai media elektronik untuk mengiklankan program Kampung KB karena stasiun TVRI telah menjadi lembaga penyiaran public (LPP) yang dikatagorikan sebagai National Public Service Broadcasting (PSB) yang berarti system penyiaran dikontrol oleh public melalui KPI. TVRI juga stasiun televisi berbentuk hukum dan netral dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. untuk jam penayangan dari pukul 22.00-03.00, dimulai dari bulan januari 2016. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)

92 Gambar 3.5 Iklan Kampung KB pada Stasiun Televisi TVRI

Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 24 September 2015 2. Penyebaran Printed Material

A. Baliho

Baliho merupakan media Printed Material yang digunakan BKKBN Provinsi DIY sebagai promosi program Kampung KB, pemasangan baliho ini ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas. isi pesan dari baliho ini berisikan ajakan untuk ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup. Untuk pemasangan baliho ini biasanya dipasang pada pintu masuk gapura gerbang kampung KB, untuk penyebaran baliho ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut

“Untuk baliho ini kita lakukan pasang dekat gerbang pintu masuk gapura kampung KB, dengan tujuan agar masyarakat yang keluar masuk kampung tau dan tertarik sama program ini. isi pesan dalam baliho ini berisikan ajakan untuk ayo ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup. Untuk pemasangan baliho ini disetiap kampung KB pasti ada mas, (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)

93 Gambar 3.6 Baliho Kampung KB

Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016 B. Spanduk

Selain baliho, pemilihan media Printed Material spanduk juga menjadi pilihan dari BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB ini. untuk pemasangan spanduk ini biasanya terpasang pada pinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB, tujuan pemasangan spanduk ini ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas khususnya bagi pengendara yang melintas, ini pesan pada spanduk ini juga berisikan ajakan untuk ikut KB dengan selogan dua anak cukup. untuk penyebaran Spanduk ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY, Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

94 “Spanduk juga merupakan salah satu media yang kita gunakan untuk menginformasikan program Kampung KB, dengan target sasaran para pengendara yang melintas, untuk pemasangan spanduk ini biasanya terpasang pada pinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB, isi pesan dalam spanduk ini berisikan ajakan untuk ayo ikut KB dengan selogan dua anak cukup. untuk penyebaran Spanduk ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY, (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

Gambar 3.7 Spanduk Kampung KB

Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016 C. Stiker Kampung KB

Stiker juga merupakan media cetak yang digunakan oleh BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB, stiker dipilih menjadi media komunikasi karena dinilai cukup efektif dalam penyebaranya dan menghemat biaya, isi pesan pada stiker ini sama seperti isi pesan pada baliho dan spanduk yaitu ajakan untuk ikut KB dan stop pernikahan dini dengan selogan dua anak cukup, disain dari stiker ini juga dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mencuri perhatian masyarakat, untuk penyebaran

95 stiker ini dibagikan pada wilayah kampung KB dan ditempel pada kaca jendela rumah warga. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

“kita juga menggunakan stiker sebagai media untuk menginformasikan program Kampung KB ini mas, menurut saya stiker juga dinilai cukup efektif dalam menyampaikan pesan, tapi sebisa mungkin disain dari stiker itu sendri juga harus menarik, untuk pesan nya sama seperti di baliho dan spanduk mas, stiker ini kita sebarkan pada wilayah kampung KB, biasanya ditempel oleh warga dikaca jendela rumah masing-masing yang menandakan mereka ikut berpartisipasi dalam program Kampung KB ini. stiker ini juga dibagikan secara gratis saat sosialisasi berlangsung. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

Gambar 3.8 Stiker Kampung KB

Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016 3. Pembangunan Gapura Kampung KB

Pembangunan pintu masuk gapura Kampung KB juga merupakan strategi komunikasi yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY dalam

96 menginformasikan program Kampung KB. Pembangunan gapura yang bertuliskan kampung KB ini dibuat sebagai icon dari kampung yang terpilih sebagai Kampung KB, tujuan dibuat gapura kampung KB ini hanya sebagai symbol atau icon partisipasi warga dalam mencanangkan program kampung KB, untuk pembuatan gapura kampung KB ini disetiap kampung disetiap kabupaten DIY sudah dibangun gapura yang bertuliskan Kampung KB tersebut. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

“Pembanguan gapura kampung KB ini dibiayakan dari BKKBN Provinsi DIY, dengan tujuan dari pembangunan gapura ini agar menjadi icon dari program kampung KB itu sendri, pembangunan gapura ini dibangun secara gotong-royong oleh warga kampung, untuk pembangunan gapura ini disetiap kampung KB sudah kita bangun. (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

Gambar 3.9 Pembangunan Gapura Kampung KB sebagai Icon Kampung KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016

97 4. Media Cyber

Media aktual yang digunakan sebagian besar instansi pemerintahan maupun swasta saat ini adalah media internet. Dalam menginformasikan program Kampung KB kepada masyarakat diseluruh wilayah Yogyakarta, BKKBN Provinsi DIY membuat website dengan situs www.Bkkbn.go.id. dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi dengan mudah. Pada situs ini juga masyarakat dapat mengetahui informasi tentang Program Kampung KB, melakukan konsultasi secara langsung melalui situs ini. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

“Website ini juga merupakan media kami untuk menginformasikan program Kampung KB ini, website ini juga berisikan informasi tentang program Kampung KB, tidak hanya program tersebut namun banyak juga informasi tentang program lainya seperti Program KB, Kependudukan, Konsultasi dan banyak lainya yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY dan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berlangsung di BKKBN Provinsi DIY. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

Gambar 3.10 Website BKKBN Provinsi DIY Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 16 Juni 2016

98 3. Evaluasi Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

Proses evaluasi program Kampung KB di Yogyakarta dilakukan oleh Bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKPBK) dan Bidang Pembentukan Program Kampung KB. Evaluasi tersebut dilakukan setiap satu tahun sekali melalui Rapat Koordinasi (Rakor) bidang Kampung KB untuk mengetahui sejauh mana Program Kampung KB berkembang dimasyarakat. Evaluasi diadakan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB.

“Evaluasi yang kita lakukan dalam program ini dilakukan setiap satu tahun sekali melalui rapat koordinasi yang diadakan bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKPBK). Program ini juga dijalankan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB. (wawancara kepada Bapak Drs. Mitoto Cipto Suroso, Ketua bidang koordinator program KKBPK, 16 juni 2016)

Evaluasi yang oleh BKKBN Provinsi DIY yaitu melakukan analisis terhadap hasil dari perkembangan informasi yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Dari hasil evaluasi kampung KB tahun 2015 didapatkan hasil pencapaian peserta baru aktif pada program kampung KB yang tersebar dilima kabupaten diwilayah DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

99 “pada evaluasi program kampung KB tahun 2015 kemaren hasil pencapaian yang kita dapat itu baik ya yaitu pencapaianya untuk DIY dengan rata-rata 41,31%, dapat dilihat dari data jumlah peserta kb baru aktif mengalami peningkatan, saya rasa untuk ditahun 2016 ini semoga lebih baik lagi. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

Tabel 3.1 Data Evaluasi Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2015 Sumber : Rek.Kab F/11/kb/11 BKKBN Provinsi DIY

Selain peningkatan jumlah peserta KB baru aktif pencapaian yang didapat oleh BKKBN Provinsi DIY dalam evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program kampung KB tahun 2015 ini diketahui juga peningkatan pemberdayaan keluarga melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera atau yang disingkat UPPKS dengan pencapaian 109,77% untuk seluruh wilayah DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut:

100 “tidak hanya dari hasil peningkatan peserta KB aktif baru mas, untuk hasil evaluasi juga kita mendapatkan data peningkatan UPPKS dengan pencapaian sangat baik yaitu 109,77 % untuk hasil rata-rata di DIY ini. saya rasa untuk ditahun 2016 ini semoga lebih baik lagi. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016)”

Tabel 3.2 Data Evaluasi Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2015 Sumber : Rek.Kab F/1/DAL/10 BKKBN Provinsi DIY

101 B. PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penyajian data pada pembahasan sebelumnya, pada bagian ini peneliti akan membahas dengan analisis data penelitian. Jika sebelumnya peneliti hanya memaparkan data-data yang sudah didapatkan di lapangan baik berupa data wawancara, maupun data observasi dan dokumentasi, maka pada bagian ini peneliti akan menganalisis data-data yang telah peneliti dapatkan tersebut dengan menggunakan berbagai teori yang telah penulis paparkan sebelumnya di bab satu.

1. Perencanaan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

Perencanaan dalam menginformasikan program Kampung KB yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY memperhatikan beberapa aspek mulai dari pesan yang disampaikan, pemilihan komunikator, dan efek yang diharapkan pada program Kampung KB. Menurut Onong Uchjana Effendy (1986:97) strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan.

Program kampung KB yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka

102 mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Berdasarkan hasil wawancara program kampung KB ini diharapkan menjadi miniatur dari program KKBPK ditingkat terendah. Alasan dilaksanakanya program Kampung KB ini karena Presiden Joko Widodo menilai program KB yang sudah ada sejak dulu sudah tidak terdengar lagi gaungnya seperti pada era orde baru. Untuk mendukung sebuah strategi komunikasi maka langkah langkah yang dilakukan dalam perencanaan menginformasikan program kampung KB dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut.

Langkah pertama dalam perencanaan komunikasi adalah melakukan analisis situasi. Dalam analisis situasi BKKBN Provinsi DIY melihat survei yang dilakukan BKKBN pusat pada ruang lingkup kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pembangunan keluarga, kegiatan lintas sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). Menurut Jogiyanto (2005:46) Analis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh sebelum merancang dan merencanakan program. Berdasarkan hasil Wawancara menunjukan bahwa Program Kampung KB dibentuk karena Bapak Presiden Joko widodo menilai program KB yang lama sudah tidak lagi efektif seperti pada era Orde Baru dan melihat tinggiya jumlah penduduk serta rendahnya kualitas hidup masyarakat di Indonesia masih jauh dari kata sejahtera. Di Yogyakarta menurut data SP 2010 jumlah kepadatan penduduk di Jogja mencapai 1.067,18 jiwa dengan tingkat kemiskinan mencapai 532,59 ribu jiwa dengan akses kesehatan yang masih kurang untuk daerah terpencil. Angka kemiskinan dan kualitas hidup

103 masyarakat masih jauh dari kata sejahtera, dengan adanya Program Kampung KB ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Pengkritisan peneliti bahwa Program Kampung KB yang diadakan oleh Bapak Presiden Joko Widodo ini merupakan program yang tepat untuk mengatasi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia, tidak hanya mengatasi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk tetapi juga mengatasi tingginya angka kemiskinan dan kualitas hidup masyarakat masih jauh dari kata sejahtera, dengan adanya Program Kampung KB ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara.

Tahap selanjutnya adalah menentukan komunikator Dalam proses menginformasikan program Kampung KB yang berperan sebagai komunikator adalah BKKBN Provinsi DIY. Sebagai komunikator, BKKBN Provinsi DIY bertugas untuk menginformasikan dan menjelaskan program Kampung KB kepada khalayak sasaran. Tetapi disini BKKBN Provinsi DIY tidak menjadi komunikator tunggal dalam menginformasikan program Kampung KB, BKKBN Provinsi DIY juga berkerja sama dengan beberapa instansi pemerintahan dan narasumber lain untuk membantu menyampaikan program Kampung KB. Menurut Onong Uchjana Effendy (2000:43) seorang komunikan harus memiliki kepercayaan pada komunikator (source credibility) dan daya tarik komunikator (source attractiveness).

104 Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa BKKBN Provinsi DIY sudah mendapat kepercayaan dan daya tarik dimata masyarakat karena BKKBN Provinsi DIY merupakan instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan dibidang keluarga berencana dalam arti BKKBN Provinsi DIY memiliki peran sebagai komunikator mempunyai (source credibility) dan daya tarik. Berdasarkan hasil wawancara pada program kampung KB ini BKKBN tidak menjadi komunikator tunggal, BKKBN Provinsi DIY juga berkerja sama dengan ahli Psikologi, Sosiolognya, Dokter Ginekolog (reproduksi wanita), Bidan dari BKKBN, Departemen Sosial, Dinas Kesehatan, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

Pengkritisan Peneliti dalam tahapan menentukan komunikator yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY dinilai sudah cukup baik akan tetapi pada saat proses berlangsungnya komunikasi yang dilakukan oleh komunikator masayarat mendapat kendala dalam penyampaiyan pesan seperti narasumber yang berbeda-beda sehingga masyarakat harus beradaptasi lagi dan ada komunikator yang terlalu cepat dalam menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa yang sulit dicerna oleh masyarakat serta kurangnya alat peraga sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesan.

Tahap selanjutnya yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY adalah menentukan khalayak. Dalam menentukan khalayak dalam program Kampung KB tentu mengacu pada konsep-konsep serta tujuan awal program ini. Dalam merancang strategi komunikasi Program Kampung KB, BKKBN Provinsi DIY menentukan target yang spesifik berdasarkan wilayah miskin dan jumlah

105 KB dibawah rata-rata. Menurut Manase Mallo (1986:150) Menentukan khalayak adalah menetukan orang yang menjadi sasaran kegiatan komunikasi, baik karena memiliki kepentingan organisasi maupun karena khalayak tersebut adalah objek utama dalam proses komunikasi. Menurut hasil wawancara dalam program Kampung KB ini yang menjadi komunikan adalah masyarakat kampung yang Jumlah Pra-KS dan KS-1 (miskin) di atas rata-rata Pra KS- dan KS-1 tingkat desa/kelurahan. dan Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan. dan juga Program Kampung KB sebenarnya bukan semata-mata program yang mengajak warga untuk ber-KB atau memiliki dua anak, namun program Kampung KB ini mengajak seluruh warga kampung untuk membangun bersama-sama kampung mereka dengan memanfaatkan potensi yang ada dikampung tersebut, sehingga tinggkat kemiskinan bisa dihindarkan.

Berdasarkan hasil data yang dilakukan peneliti Program Kampung KB ini memang hanya ditujukan untuk wilayah kampung yang dinilai memiliki Jumlah Pra-KS dan KS-1 (miskin) di atas rata-rata Pra KS- dan KS-1 tingkat desa/kelurahan. dan Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan. Karena dapat dilihat disini untuk wilayah Yogyakarta disetiap kabupaten hanya dipilih satu kampung saja sebagai program Kampung KB namun jika program kampung KB ini dinilai berhasil maka akan diterapkan dikampung lainya. Pengkritisan yang dilakukan peneliti dalam menentukan khalayak yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY sudah menurut peneliti sudah cukup tepat, karena pemilihan kampung yang dinilai

106 sebagai kampung padat penduduk untuk daerah Yogyakarta sudah dipilih dan sudah ditetapkan menjadi Kampung KB.

Tahapan selanjutnya adalah menentukan tujuan. Agar suatu kegiatan komunikasi dapat berjalan lebih fokus dan efektif, maka tujuan yang masih bersifat umum perlu dipersempit untuk mempermudah dalam membuat program komunikasi, karena dengan tujuan yang lebih sempit, maka strategi yang digunakan akan lebih fokus. Selain itu tujuan juga harus jelas, sederhana, realistis,dan ada keseimbangan antara anggaran, waktu, dan tenaga. R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam Onong Uchjana Effendy (1995:32) Menetukan tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaanya lebih terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Dari hasil wawancara peneliti menemukan tujuan BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB yaitu BKKBN Provinsi DIY berharap masyarakat punya kehidupan yang layak dan pengetahuan yang baik tentang program keluarga berencana, dan bersama-sama meningkatkan kualitas hidup ditingkat kampung, sehingga menjadi keluarga keluarga kecil berkualitas.

Pengkritisan peneliti bahwa menentukan tujuan yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY cukup tepat karena sesuai dengan tujuan umum program Kampung KB yang telah menjadi acuan yaitu meningkatkan kualitas hidup ditingkat kampung, sehingga menjadi keluarga keluarga kecil berkualitas.

107 Adapun pada tahap selanjutnya yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY adalah menentukan pesan. Dalam hal ini pesan yang ingin disampaikan oleh BKKBN Provinsi DIY berkaitan dengan program Kampung KB. Dalam menginformasikan program Kampung KB, pesan yang secara umum disampaikan adalah kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga, kegiatan lintas sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). Menurut Endang Lestari. G & Maliki (2003:37) komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila pesan yang dikirim oleh komunikator/sender dapat diterima dengan baik (menyenangkan, aktual/nyata) oleh komunikan/reciever.

Berdasarkan hasil wawancara menunjukan pesan yang secara umum