INTERVENSI NATO DI NEGARA LIBYA
D. Pelanggaran yang dilakukan NATO di Libya
Selama 7 bulan NATO telah menintervensi Libya. Keberhasilan NATO dalam melaksanakan tujuan-tujuannya puncaknya terjadi pada tanggal 20 Oktober 2011, yaitu pada saat tertangkap dan terbunuhnya Moammar Qadhafi. Operasi militer NATO resmi berakhir tanggal 31 Oktober 2011.
Perancis mulai mengerahkan belasan pesawat tempurnya untuk menghancurkan kendaraan berat dan basis pertahanan udara pasukan pro-Qadhafi
103 http://news.detik.com/read/2011/04/15/100932/1617896/934/sekjen-nato-ajak-semua-anggota-serang-libia?hlight.
pada tanggal 19 Maret 2011, tepat 2 hari setelah dikeluarkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB No.1973,. Kemudian angkatan laut Inggris dan Amerika Serikat yang dilengkapi kapal induk pengangkut pesawat mulai memasuki perairan laut Libya. Menjelang akhir bulan maret, seluruh negara-negara yang tergabung ikut dalam NATO dan sebgaian negara-negara Arab104
104Negara-negara Liga Arab yang tergabung antara lain, Yordania, Maroko, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
ikut menurunkan pasukannya dalam operasi militer ke Libya. Sejumlah negara-negara NATO juga diketahui mengirim bantuan berupa uang, persenjataan, pelatihan militer kepada pasukan
National Transtional Council (NTC)/ Dewan Transisi Nasional Libya.
Intervensi NATO dalam konflik di Libya didasarkan atas Resolusi Dewan Keamanan No.1973 pada tanggal 17 Maret 2011. Pada dasarnya resolusi tersebut dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB guna melindungi warga sipil dengan jalan memberi wewenang kepada NATO untuk menjalankan intervensi kemanusiaan (humanitarian intervention). NATO dalam menjalankan mandat yang diberikan PBB kepadanya tidak mengindahkan metode dan alat perang (methods and means of warfare) yang diatur dalam konvensi Jenewa dan konvensi Den Haag. Selain itu serangan-serangan yang dilakukan jet tempur NATO tidak menghormati Prinsip Pembedaan (distinction) sesuai dengan hukum humaniter internasional. Akibatnya, efekya dari serangan pasukan NATO tersebut justru tidak melindungi warga sipil sebagaimana yang dimandatkan PBB kepada NATO.
Intervensi militer yang pada dasarnya ditujukan guna melindungi rakyat sipil Libya dari ancaman pasukan pro Qadhafi justru mengakibatkan terbunuhnya warga sipil hingga ribuan jiwa, mengakibatkan luka fisik dan mental yang serius, serta menagkibatkan puluhan ribu rakyat terpaksa mengungsi ke negara lain sehingga menimbulkan dampak bagi negara tujuan pengungsian mereka.
E. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB NO.1973 yang Dilakukan NATO di Negara Libya.
Televisi Libya pada Kamis melaporkan bahwa gedung Kedutaan Besar Korea Utara di Tripoli hancur akibat serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Berita itu, yang muncul dalam cuplikan di televisi al-Jamahiriyah, menyatakan gedung kedutaan tersebut rusak parah akibat serangan NATO atas tempat umum dan tentara di ibu kota Libya itu.105
Laporan Komisi HAM PBB menyebutkan 60 warga sipil tewas tewas sementara 55 lainnya terluka akibat serangan udara NATO di Libya tahun lalu. "Di antara 20 serangan udara NATO yang diselidiki. Human Rirgt Watch mendokumentasikan lima serangan udara di mana total 72 warga sipil tewas, 20 diantaranya wanita serta 24 anak-anak, dan 55 mengalami luka serius. Komisi juga memeriksa dua serangan udara NATO yang merusak infrastruktur sipil dimana ditempat tersebut tak ditemukan sasaran militer."106
105 http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/05/12/ll34q6-lhoserangan-nato-hancurkan-kedutaan-korut-di-libya.
106 http://www.skalanews.com/baca/news/3/0/106444/internasional/pbb-catat-60-warga-sipil-tewas-akibat-serangan-udara-nato-di-libya-.html
Serangan udara paling mematikan terjadi 8 Agustus 2011 di kota pesisir Majer, di mana NATO bom menewaskan 34 dan melukai 38 warga sipil."Sebuah serangan udara menewaskan 16 orang, namun ketika sekelompok regu penyelamat datang mereka juga diserang dan menewaskan 18 lainnya," kata laporan itu.107 NATO telah menembakkan rudal-rudal anti tank disekitar ibukota Libya, Tripoli. Ribuan kilo depleted uranium (DU)108 digunakan pesawat-pesawat tempur NATO untuk menhancurkan kendaraan-kendaraan berat pasukan pro-Qadhafi. 109
Lokasi terkena bom di Libya telah diteliti oleh para ilmuwan profesional yang bekerja di Surveying and Collecting Specimens and Laboratory Measuring
Group. Para ilmuwan dan ahli yang terlatih telah melakukan survei lapangan
mencari isotop radioaktif (radioisotop) di lokasi dibom. Sampel dari situs ini kemudian dianalisis secara ilmiah di laboratorium Lembaga Energi Nuklir Jamahiriya Arab Libya. Analisis di Libya melalui coupled plasma induktif telah menunjukkan bahwa beberapa situs berisi bahkan lebih tinggi dari dosis diharapkan uranium. Lubang yang disebabkan oleh rudal NATO juga memiliki pengukuran radioaktif yang tinggi, seperti melakukan fragmen peraturan NATO.
107
Ibid.
108Depleted Uranium (DU) merupakan logam pelapis peluru kanon dan misil yang
digunakan untuk menghancurkan bunker atau kendaraan lapis baja yamg dibuat dari senyawa uranium dipadu dengan titanium. Setiap rudal tersebut memuat 400 kg DU. Efek samping dari amunisi DU menghasilkan asap yang bersifat radioaktif dan beracun. Setiap ledakan dari DU akan mengkontaminasi daerah ledakan dengan radius 500-1000 m dari itik ledakan. Kota Fallujah Iraq pernah digempur oleh pasukan AS dengan menggunakan rudal ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh universitas Michigan yang dipublikasi pada desember 2010 dikatakan bahwa dalam kelahiran 547 di RS Fallujah Iraq 6 tahun pasca perang, 15% bayi yang lahir mengalami cacat fisik dan kanker usus.
109
Situs tempat terkena bom dianalisis oleh tim ilmuwan termasuk Bab Al-Azizia dan Souk Al-Ahad.
Tim ilmuwan telah kesulitan untuk melakukan pekerjaan penting mereka selama pemboman NATO. Mereka telah menempatkan kesehatan mereka dalam bahaya dan hidup mereka beresiko. Selain itu, banyak situs-situs telah dibom beberapa kali dan lagi pada hari yang berbeda. Hal ini menambah dimensi ekstra bahaya bagi tim.Amerika Serikat dan NATO menggunakan “bom kotor” di Libya. Ini adalah negara-negara yang mengklaim bahwa Iran dan Suriah berusaha untuk membuat senjata nuklir. Sejauh ini, bagaimanapun, adalah negara-negara yang sama yang menggunakan senjata pemusnah massal (Weapon Massive
Destruction) dan menggunakan teknologi nuklir dengan cara yang tidak
bertanggung jawab dan kriminal.
Pengadilan perang atas kejahatan internasional harus diberlakukan dan dilaksanakan. Pemerintahan Obama, Nicolas Sarkozy, David Cameron, dan NATO tidak dapat diizinkan untuk berdiri dengan impunitas , mereka harus digiring ke meja pengadilan Mahkamah Internasional atas tindak pidana kejahatan perang di Libya.110
Hal ini bertentangan dengan pasal 23 Hague
Regulation, di mana pada pasal tersebut melarang untuk penggunaan
senjata beracun, larangan penggunaan proyektil yang menyebabkan luka-luka yang berlebihan atau penderitaan yang tak perlu.111
111 Pasal 23 Hague Regulation :
“Beside the Prohibition provided by special convention it is especially forbidden :
a. To employ poison or poisoned arms
b. To kill or wound treacherously individual belonging to hostile nation or army;
c. To kill or wound and enemy who, having laid down his arms, or having no longer means of defence, has surrended at discreation;
d. To declare that no quarter will be given;
e. To employ arms, projectiles, or material of nature to cause superfluous injury;
f. To make improper use of flag or truce, the national flag, or military ensigns an the enem’s uniform,as well as the distinctive badges of Geneva Convention.