• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM TENTANG RESOLUSI PBB

B. Resolusi Majelis Umum PBB

1. Proses Pembuatan Resolusi Majelis Umum PBB

Dari keseluruhan badan terpenting PBB, Majelis Umum merupakan badan PBB yang berfungsi sebagai badan paripurna secara menyeluruh. Wewenang badan ini bersifat umum, dan bukan bersifat khusus. Dilihat dari susunan internal organisasinya,28

Dalam hal susunan eksternalnya, organ ini merupakan fungsi-fungsi dalam bidang politik, social, ekonomi, kemanusiaan dan kebudayaan. Badan ini Majelis Umum merupakan inti daripada organisasi dan melaksanakan fungsi-fungsi yang saling berbeda dalam kaitannya dengan badan PBB lainnya dan tentu saja juga dalam kaitannya dengan aturan, prosedur dan metode serta prosedur operasinya sendiri.

26

Ibid.

27 Marko Divac Oberg,Op.Cit, hal. 881.

28 J.G.Starke, Pengantar hukum Internasional. Edisi ke-10,Jilid II,( Jakarta : Sinar Grafika,2000), hal. 836. Majelis Umum merupakan satu-satunya badan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari semua anggota, setiap anggota hanya memiliki satu suara, meskipun diizinkan menempatkan lima orang wakilnya.

merupakan konferensi diplomatik bagi seluruh anggota PBB. Badan ini berhak meminta pendapat serta nasihat dari Mahkamah Internasional dan memberi kuasa kepada badan-badan lainnya untuk melakukan hal yang serupa. Namun Majelis Umum bukanlah badan pembuat undang-undang layaknya badan paripurna suatu negara. Organ ini tidak menghasilkan undang-undang, melainkan menghasilkan suatu keputusan bersama yang disebut resolusi. Majelis Umum juga bukanlah sebuah parlemen, karena Majelis Umum tidak memiliki kekuasaan untuk menggeser Dewan Keamanan dari kedudukannya.29

Dipandang dari perspektif historis yang luas, ketentuan-ketentuan Piagam PBB mengenai Majelis Umum, melambangkan formulasi cara-cara yang telah dibentuk oleh pendahulunya, yaitu Majelis Umum Liga Bangsa-Bangsa.30 Majelis Umum terdiri dari seluruh anggota PBB. Beberapa negara bukan anggota yang mempunyai wakil yang mereka tunjuk di PBB menghadiri sidang-sidang Majelis Umum hanya sebagai tamu saja. Majelis Umum biasanya mengadakan sidang tetap sekali setahun, dimulai pada hari Selasa ketiga pada bulan September. Majelis Umum biasanya mengadakan sidangnya di markas PBB di New York, kecuali manyoritas anggota menyetujui tempat lain 120 hari sebelum persidangan Majelis Umum mengeluarkan garis-garis prosedurnya.31

29 James Barros, United Nation, Past,Present and Future, diterjemahkan oleh D.H.Gulo,

PBB, Dulu,kini dan Esok, Edisi Pertama, (Jakarta: Bumi Aksara,1984). hal 64.

30

Ibid., hal. 65. Piagam merumuskan kebiasaan sidang-sidang tahunan Majelis Umum

sebagaimana Liga Bangsa-Bangsa itu sendiri memutuskan dalam siding pertamanya pada tahun 1920, meskipun negara Inggris dan Perancis berpendapat agar organ tersebut hanya bertemu sekali dalam empat tahun dan merupakan suatu “Badan Sementara.”

31 Ade Maman Suherman, Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional

Tidak satupun negara anggota yang boleh mengirim lebih dari lima orang wakilnya dalam sidang-sidang Majelis Umum. Ketetapan ini dikeluarkan dalam Konferensi San Fransisco (25 April – 26 Juni 1945) dengan maksud melindungi kepentingan-kepentingan negara-negara anggota yang lebih kecil. Namun berdasarkan prosedur Majelis Umum, negara-negara anggota dapat mengirim lima wakil yang bergantian pada sidang-sidangnya. Tiap-tiap delegasi tersebut dapat memiliki sejumlah penasihat dalam stafnya untuk membantu pekerjaan dam meliputi berbagai komite Majelis Umum. Mandat dari wakil-wakil pemerintah ini harus dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal oleh Kepala Negara atau Pemerintah atau Menteri Luar Negeri, tidak kurang dari satu minggu sebelum tanggal pembukuan sidang. Majelis Umum beroperasi melalui :32

1. Sidang-sidang paripurna; 2. Tujuh komite utama; 3. Dua komite organisasi; dan

4. Komite-komite ad hoc tak berkala ( occansional ) yang dibentuk untuk memperlancar pekerjaan sidang.

Pemilihan ketua Majelis Umum PBB bersifat rahasia dan tanpa penunjukan calon. Larangan ini memperkecil adanya pidato-pidato pencalonan dan protes pencalonan ini mengambil tempat di belakang panggungsampai pada pemilihan selesai. Dengan meningkatnya jumlah anggota PBB, Majelis Umum memutuskan untuk memilih 17 orang wakil ketua dan memilih mereka berdasarkan kepastian sifat representatif dari General Committee, yaitu: 7 dari negara Asia Afrika, 3 dari negara Amerika Latin, 2 dari negara-negara Eropa Barat dan negara-negara-negara-negara lainnnya, dan 1 dari negara-negara Eropa Timur.

Bersama dengan ketua Majelis dan ketua ketujuh Komite Utama serta Wakil Ketua Majelis membentuk General Committee yang mengorganisasikan pekerjaan Majelis Umum diseluruh persidangannya. General Committee menganjurkan kepada Majelis pencakupan, pengeluaran dan penanggungan pokok-pokok dalam agenda; penyusunan kembali kata-kata dan pengelompokan atau penggabungan pokok-pokok acara tersebut kepada siding Majelis Paripurna itu sendiri atau kepada komite-komite utama ; dan tanggal penutupan sidang. Majelis Umum juga menunjuk anggota-anggota Credential Committee berdasarkan usul ketua sidang sementara. Untuk mempersiapkan hal-hal untuk dipertimbangkan lebih jauh oleh Majelis Umum untuk implementasi resolusinya, Majelis Umum berhak membentuk berbagai badan subsider.33

Untuk membuat keputusan dalam Majelis Umum, setiap anggota mempunyai satu suara. Hal ini sesuai dengan kebiasaan internasional dimasa lalu ataupun sesuai dengan pernyataan piagam bahwasanya organisasi PBB didasarkan atas prinsip persamaan hak dari negara-negara anggota. Hal ini tidaklah mengherankan jika negara-negara yang lebih kecil, meskipun mempunyai sumber-sumber yang terbatas dalam wilayah, populasi dan kemakmuran akan menolak setiap usaha yang hendak membuang prinsip hukum internasional yang telah mengakar tradisional. Suara yang berat sebelah hanya terdapat dalam Dewan Keamanan PBB dengan adanya kekuasaan Veto dari anggota-anggota tetapnya.

33James Barros ,Ibid., Sejak awal berdirinya PBB, Majelis Umum telah membentuk lebih dari dua ratus badan subsider, komite, komisi, panel pengurus, peragenda, atau perwakilan-perwakilan khusus yang membantu melaksanakan tugas-tugas internal dan eksternalnya yang berbeda-beda dan beroperasi secara independen dari sidang-sidangnya.

Keputusan-keputusan Majelis Umum selalu berbentuk resolusi-resolusi. Resolusi terdiri dari klausul-klausul preambular atau deklaratif dan klausul operatif. Klausul pertama menerangkan alasan-alasan atau latar belakang pengeluaran resolusi. Majelis Umum mengeluarkan resolusi dengan dua tipe suara mayoritas. Dibandingkan dengan kebiasaan konferensi internasional sebelumnya, pemungutan suara mayoritas merupakan suatu pembaharuan. Sesuai dengan piagam, kebulatan suara merupakan suatu peraturan kecuali dalam hal-hal yang secara tegas ditetapkan dalam piagam dan dalam masalah-masalah prosedur Majelis Umum.

Pemilihan pejabat-pejabat Majelis Umum PBB maupun komite dilakukan dengan pemungutan suara rahasia. Atas permintaan dari salah satu anggota manapun, suatu roll call vote dapat diterapkan.34

Majelis Umum dapat mengeluarkan suatu resolusi dengan suatu mayoritas sederhana dari anggota yang hadir dan pemungutan suara. Dalam hal yang dianggap penting dan mendesak, harus terdapat mayoritas dua pertiga suara. Peserta yang bersikap abstain dianggap non-partisipan dalam pemungutan suara Untuk menghemat waktu, tidak perlu diadakan pemungutan suara resmi apabila terdapat suatu consensus, dimana dalam hal ini diumumkan oleh Ketua Majelis. Anggota-anggota baru yang direkomendasikan oleh Dewan Kemanan PBB biasanya disambut dengan aklamasi.

34Ibid.hal 72., Dalam masalah-masalah teknis pemungutan suara dalam Majelis Umum

PBB, mekanisme roll call vote dilakukan dengan cara menyusun nama-nama calon pejabbat Majelis Umum berdasarkan urutan abjad bahasa Inggris, dimulai dengan namanya ditarik melalui undian.

tersebut. Oleh sebab itu kadang-kadang Majelis Umum mengeluarkan resolusinya dengan suatu pemungutan suara minoritas dari total keanggotaannya.

Dalam Piagam PBB dinyatakan bahwa terhadap sejumlah masalah penting dimana Majelis Umum harus menerapkan prinsip suatu mayoritas dua pertiga. Tetapi dengan suatu suara mayoritas sederhana, Majelis Umum dapat menentukan apakah sebuah masalah yang sedang dipertimbangkan harus diputuskan oleh dua pertiga suara. Masalah-masalah penting yang dimaksud ialah masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi konstituante dan pemilihan, fungsi-fungsi yang berkaitan dengan operasi sistem perwalian dan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Majelis Umum juga terpaksa menggunakan suara mayoritas dua pertiga untuk memasukkan pokok-pokok tambahan dalam Piagam PBB. Untuk hal ini, suara mayoritas dua pertiga dala keanggotaan total PBB harus dengan persetujuan kelima anggota tetap Dewan Kemanan PBB.35

1. Fungsi konstituante

Dalam menjalankan tugasnya, Majelis Umum PBB memiliki fungsi internal dan eksternal. Fungi-fungsi internal Majelis Umum adalah :

2. Fungsi elektif

3. Fungsi finansial dan administasi Ad 1. Fungsi Konstituante

Majelis Umum melakukan pemungutan suara terhadap sesuatu atas rekomendasi Dewan Keamanan mengenai hal pengakuan anggota baru PBB,

skorsing anggota dimana Dewan Keamanan telah mengambil tindakan penyelenggaraan berdasarkan Bab VII Piagam, atau melakukan pemecatan anggota karena melakukan pelanggaran Piagam secara terus-menerus.36

Fungsi dimana Majelis Umum memilih sepuluh anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang bertugas selama selama dua tahun dan tidak dapat dipilih dua kali berturut-turut. Majelis Umum juga memilih dua puluh tujuh anggota Economic and Social Council (Dewan Ekonomi dan Sosial) untuk jangka waktu tiga tahun dan dapat dipilih lagi pada pemilihan berikutnya. Atas dasar rekomendasi Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB menunjuk Sekretaris Jenderal.

Ad 2. Fungsi Elektif

37

Majelis umum mempertimbangkan dan menyetujui anggaran bealanja organisasi serta mengawasi seluruh keuangan dan administrasi organisasi. Pemeriksaan rencana-rencana finansial badan-badan spesialisasi dan berhak membuat rekomendasi kepada badan-badan tersebut. Dalam kondisi-kondisi tertentu Majelis Umum juga menguasakan Sekretaris Jenderal untuk memperkirakan biaya-biaya tak terduga dan biaya-biaya ekstra. Dalam fungsi administrasinya, Majelis Umum juga diberi wewenang untuk meninjau kembali Ad 3. Fungsi Finansial dan Aministrasi

36

Ibid., hal. 74.

37Ibid., hal. 75.Dalam memilih anggota dewan keamanan tidak tetap, Majelis Umum

harus memperhatikan pendapat-pendapat dari anggota PBB. Diaharapkan anggota tidak tetap tetap tersebut dapat memberi pengaruh positif terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, tujuan daripada organissi dan pemilihannya harus berdasarkan distribusi geografis yang adil.

pekerjaan organ-organ PBB lainnya yang mengirim laporan tahunan atau laporan khusus mengenai pekerjaan mereka. Bahkan Majelis Umum PBB diberi kuasa untuk meninjau ulang laporan tahunan Dewan Keamanan PBB.38

Dalam menjalankan fungsi eksternalnya Majelis Umum berhak mendiskusikan dan mengeluarkan resolusi bukan saja terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan dan fungsi-fungsi PBB maupun hal-hal yang bersifat internal lainnya melainkan juga terhadap masalah-masalah yang berada dalam jangkauan ruang lingkupnya, yaitu setiap masalah yang timbul dari lingkungan eksternal PBB, tak peduli apakah hal tersebut berkaitan dengan ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, atau lainnya bahkan yang melibatkan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental selama masalah tersebut berada dalam lingkup Piagam PBB. Dalam artikel 10 dan 11 Majelis dikatakan bahwa Majelis Umum PBB berwenang untuk mendiskusikan tanggung jawab Dewan Keamanan PBB yaitu pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu Majelis Umum PBB dapat mengeluarkan resolusi yang pada dasarnya adalah wewenang Dewan Keamanan dengan syarat Dewan Keamanan mendiskusikan masalah yang sama. Hal ini dapat dilihat pada tahun 1967, Majelis Umum PBB mengeluarkan sebuah resolusi mengenai Krisis Timur Tengah dimana pada saat yang sama Dewan Keamanan sedang mempertimbangkan resolusi terhadap masalah tersebut.39

38Ibid.

Oleh karena itu, peranan Majelis Umum dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional adalah bersifat pembantuan dan mengembangkan kondisi-kondisi politik, ekonomi, sosial dan kondisi-kondisi lainnya untuk perdamaian dan kerjasama internasional. Dengan mengaju pada artikel 10 dan 11 piagam, Majelis dapat memperbesar peranannya dalam menciptakan dan juga ikut serta dalam pembuatan keputusan dan pengelolaan krisis apabila Dewan Keamanan tidak sanggup menjalankan fungsi utamanya. Setiap anggota PBB dan bahkan negara yang bukan anggggota PBB selama negara tersebutota PBB selama negara tersebut menyatakan keinginannya untuk lebih dulu menerima kewajiban berdasarkan Piagam untuk mencari penyelesaian sengketa secara damai atau Dewan Keamanan dapat meminta Majelis Umum mendiskusikan dan mengeluarkan sebuah reesolusi yang melibatkan masalah perdamaian dan keamanan internasional.