• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelanggaran FIFA terhadap Dolar dan Teritori AS

Dalam dokumen Motif di Balik Campur Tangan Amerika Ser (Halaman 83-88)

Bab III Aspek Legal & Politik Intervensi AS terhadap Skandal FIFA

III.1 Aspek Legal: Inakuntabilitas FIFA dan Pelanggaran FIFA

III.1.2 Pelanggaran FIFA terhadap Dolar dan Teritori AS

Pelanggaran FIFA yang menjadi senjata intervensi AS adalah pelanggaran terhadap dolar dan teritori AS. Dolar merupakan aset soft power milik Amerika Serikat yang digunakan sebagai mata uang mayoritas transaksi internasional dan masuk dalam bagian yurisdiksi AS. Oleh sebab itu, segala transaksi yang

153 George Wright, “FIFA and the United States: The Russian Connection”. 154 FIFA.com

71

menggunakan dolar harus mematuhi hukum dan aturan yang ditetapkan oleh AS yang memberi efek unik yakni kekuatan ekstrateritorial. Maka di samping keuntungan finansial yang diperoleh, AS sebagai negara pemilik mata uang internasional juga memiliki hak untuk mengadili pihak-pihak yang menyalahgunakan penggunaan dolar meskipun di luar teritori AS. Kali ini anggota FBI dan DOJ menjatuhkan hukuman pada ofisial FIFA karena adanya praktik finansial ilegal terkait Piala Dunia. 155 Kepala FBI, James Comey menjelaskan alasan investigasi AS terhadap FIFA “If you touch our shores with your corrupt enterprise, whether that is through meetings or through using our world class financial system, you will be held accountable for that corruption.”156 Pada tahun 2008, Zug Cantonal Court menemukan bahwa terdapat beberapa anggota eksekutif FIFA yang telah menerima suap dari perusahaan pemasaran olahraga yang berbasis Zug yakni ISMM-ISL. Namun detil mengenai pihak-pihak yang terlibat termasuk mantan presiden FIFA, Joao Havelange, baru dipublikasikan pada tahun 2012.157 Kantor CONCACAF di Miami telah disita dan ditetapkan sebagai TKP oleh FBI serta dua orang petinggi CONCACAF yakni Jeffrey Webb dan Jack Warner selaku presiden dan mantan presiden konfederasi tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Penyitaan kantor CONCACAF terkait dengan adanya praktik hak siar kualifikasi PD di Amerika, demikian juga dengan CONCACAF Gold Cup, CONCACAF Champions League dan beberapa turnamen lainnya.158 Pada tahun 2012 CONCACAF mengaku tidak pernah

155 Diana Johnstone, “Playing Hard Ball With Soft Power”.

156Paul Blake, “ Fifa scandal: Why the US is policing a global game”,

http://www.bbc.com/news/world-us-canada-32889845 (diakses 9 Mei 2016).

157 Matthew Allen, “US intervention could boost FIFA clean-up”. 158 Lihat lampiran.

72

membayar pajak dan telah lama terlibat dalam penyalahgunaan pajak selama beberapa tahun. Pengakuan tersebut didapatkan dari sekjen CONCACAF, Chuck Blazer, yang berperan sebagai whistleblower AS (lihat transkrip), yang juga menjabat menjadi anggota komite eksekutif FIFA.159

Barryman menyebutkan beberapa akun yang digunakan oleh Blazer yakni Citibank, Bank of America, Barclays dan Merrill Lynch dan menetapkannya sebagai bukti korupsi yang terjadi antara Blazer dan Warner. Selain itu Berryman juga menganalisis pembayaran gelap yang diterima Blazer selama bertahun-tahun dari akun lain di Karibia. Analisis lanjutan tersebut dilakukan sebab FBI sulit untuk mendeteksi jumlah dan sumber uang yang didapatkan oleh Blazer karena ia telah menghindari pembayaran pajak sejak tahun 2005. Berryman menemukan adanya transfer: 1. Sebesar 200.000 dolar AS di akun bank Barclays yang dikontrol Blazer di Cayman Islands tertanggal pada bulan Maret 1999 dari akun perusahaan Uruguay; 2. Sebesar 600.000 dolar AS dari akun yang dikontrol oleh sebuah grup Panama. Selain itu Berryman juga menemukan bahwa Blazer telah meraup jutaan dolar AS yang seharusnya merupakan alokasi region dari FIFA untuk tujuan lain dan sejumlah transfer serta deposit tambahan dari suap pembelian suara terkait hak tuan rumah PD, pembayaran pemasaran hak siar Gold Cup. Berryman menyimpulkan di akhir investigasinya bahwa Blazer telah meraup sekitar 20 juta dolar AS selama lebih dari dua dekade ketika ia menjabat sebagai sekjen FIFA. Berikut adalah beberapa isi transkrip pengadilan Blazer:

39. Beginning with the 1996 Gold Cup and continuing for four subsequent editions of the tournament (1998, 2000, 2002 and 2003), pursuant to the contract with Company A (as subsequently amended and renewed following

73

additional negotiations), CONCACAF granted to Company A, among other things, television and radio rights to the Gold Cup, as well as revenue from the sale of tickets to the tournament. The negotiations between CONCACAF and Company A were conducted over the telephone and in person in New York, New York, Los Angeles, California, and Miami, Florida, among other places .

40. During this period, Co-Conspirator #2 and other representatives of Company A caused hundreds of thousands of dollars in bribe and kickback payments to be wired into accounts control led by BLAZER in multiple wire transfers. The payments were wired from accounts held in the name of entities other than Company A to disguise the source and nature of the funds. The payments were wired to entities BLAZER controlled, such as Sportvertising, a Cayman Islands corporation, to further disguise the source and nature of the funds. One such wire transfer is described be low: DATE WIRE COMMUNICATION March 29, 1999 Wire transfer of $200,000 from an account in the name of Company B, a Uruguayan company, the identity of which is known to the United States Attorney, with ties to Company A, at a bank in Montevideo, Uruguay to a Barclays Bank PLC correspondent account in New York, New York, for credit to BLAZER'S Sportvertising account ("the Sportvertising Cayman Account” ), at Barclays Bank PLC in the Cayman Islands

41. In February 2003, following the receipt of another such wire transfer , in the amount of $600,000, which was also credited to the Sportvertising Cayman Account (then held at First caribbean International Bank (Cayman) Limited, a successor to Barclays Bank PLC), BLAZER received a letter from his bank asking that he provide the source of funds, along with supporting documents. BLAZER forwarded the letter via email to Co- Conspirator #2's secretary, saying "we will need to construct a contract regarding this and other transfers and asking that the letter be provided to Co-Conspirator #2. BLAZER subsequently received a backdated "Consulting Services Agreement" purporting to be between Sportvertising Ltd. And Company C, a Panamanian corporation, the identity of which is known to the United States Attorney, with ties to Company A, and provided the agreement to his bank in the Cayman Islands .160

Jared Randall selaku agen FBI adalah orang yang berhadapan secara langsung dengan Blazer. ESPN mendapat surat elektronik yang dikirim Randall kepada koleganya yang tertanggal pada 13 Juni 2011: “Baru-baru ini saya bertemu Blazer. Kami membicarakan mengenai kasus CONCACAF.” Tidak lama setelah pertemuan antara Blazer dan Randall, Chris Eaton dan dua ajudan FIFA

74

mendatangi kantor FBI di Manhattan untuk berbagi informasi mengenai match- fixing yang dilakukan di tanah AS. Eaton telah bekerja menjadi mata-mata dalam FIFA selama kurang lebih satu tahun “Saya bisa melihat bahwa FIFA memang kotor,” jelas Eaton.161 Pihak lain yang terlibat skandal suap dan ditangkap oleh FBI adalah firma Traffic Sports USA beserta pemiliknya, Aaron Davidson. “Investigasi kami membongkar bahwa apa organisasi yang seharusnya menjadi ekspresi olahraga internasional justru digunakan sebagai kendaraan untuk mengisi kantong-kantong pribadi anggota eksekutif melalui praktik suap dengan total sebesar 100 juta dolar, hampir sepertiga harga bidding turnamen,” jelas pegacara AS, General Lynch yang membeberkan detil dakwaaan dalam konferensi berita.162 Alat hukum ekstrateritori yang digunakan AS untuk mengadili para petinggi FIFA bukanlah mengenai dakwaan penyuapan atau korupsi yang tidak bisa digunakan di luar teritori namun dakwaan penipuan melalui transfer antar bank yang menggunakan dolar sebagai mata uang transfer pelaku sehingga law enforcement AS legal dilakukan. 163 Dakwaan lain yang dijatuhkan meliputi penipuan pajak,

pencucian uang, pemerasan serta pelanggaran terhadap Travel Act164. Hukum yurisdiksi yang dipakai oleh AS untuk melakukan investigasi dan mendakwa anggota FIFA di Swiss adalah RICO Act 1970 (Racketeering Influence and Corruption Act) yang merupakan hukum untuk mengadili aktivitas kriminal terorganisirDengan kata lain, karena pembayaran praktik suap yang dilakukan oleh petinggi FIFA dilakukan di tanah AS melalui pertemuan-pertemuan

161 Nikolas K. Gvosdev, “Putin's FIFA Remarks: Russia Gives America a 'Red Card'”,

http://nationalinterest.org/feature/putins-fifa-remarks-russia-gives-america-red-card-12996 (diakses 9 Mei 2016).

162 Paul Blake, “Fifa scandal: Why the US is policing a global game”.

163 Matthew Oresman, “The FIFA Scandal: The Long Foot of American Justice”, 2015.

164 sebuah statuta untuk menghukum segala aktivitas yang menggunakan sistem finansial AS untuk

75

konspiratorial yang telah direncanakan dan individu yang terlibat melanggar aturan pajak AS, mendapatkan pemasukan secara ilegal, maka para petinggi FIFA secara legal akan diadili oleh pengadilan Brooklyn, AS. Peran AS sebagai superpower global menyediakan hak spesial yang tidak dimiliki oleh negara atau NGO mana pun. Sistem perpajakan dan finansial AS merupakan aset sekaligus kail utama yang menjadi area yurisdiksi AS karena merupakan alat transaksi internasional. 165 Berikut adalah isi transkrip yang menunjukkan aplikasi hukum

AS:

FIFA, and its membership or constituent organization. The charges relate to events involving an exchange of elicit payments for one purpose or another. They identify FIFA and its attendant or related constituent organization as what we call an enterprise, a RIC0 enterprj se. RICO is an acronym for, and don't overreact to this as I am sure most people do, Racketeering Influenced Corrupt 0rganization. I will spare you the historical note. Then it charges a number of things including conspiracy. Conspiracy, the initial paragraph explains, identifies these various organizations and what they do, their mission to promote the sports throughout the world, their role in the selection of various sites for World Cups and Gold Cups and so forth and so on. You have read it. You know about this more this than I do, that is for sure. It a1 leges a conspiracy to corrupt this enterprise through the anticipated payment of funds pursuant to various criminal schemes. Reciting just a heading now, 1998 Wor'ld Cup bribery scheme, referring to page 16. The Gold Cup bribery and kickback scheme. It involves a conspiracy to do these things. A conspiracy to use wire transfers to effect the payment of mon i es.166

III.1.3 Kegagalan Pemerintahan FIFA: Regime Change FIFA sebagai Global

Dalam dokumen Motif di Balik Campur Tangan Amerika Ser (Halaman 83-88)