• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Kesehatan di Berbagai DTPK

Dalam dokumen Mediakom Edisi 23 April 2010 - [MAJALAH] (Halaman 30-33)

Media Utama

No.XXIII/APRIL/2010Mediakom 1 tetapi jumlah tersebut sebagian

besar lulusan SPK.

Sepuluh penyakit terbesar mala- ria, ispa, gastritis, mialgia, LBP, anemia, chepalgia, dermatitis, hipertensi dan TBC klinis. Permasahan yang dihadapi rendahnya personal hygiene, buang air besar dan sampah sembarangan tempat.

Kabupaten Tolitoli, Sulteng

Merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, secara topograi cenderung perbukitan, pantai, dataran rendah dan

pegunungan. Mempunyai 70 desa tertinggal, 51 desa terpencil dan 46 desa sangat terpencil. Sarana kesehatan yang dimiliki 1 rumah sakit tipe C, 5 buah puskesmas rawat inap dan 9 buah puskemas non rawat inap. Sedang yankes miliki swasta, 3 rumah sakit bersalin, 16 dokter praktek, 16 bidan praktek, 6 buah apotik, 8 buah toko obat dan 3 buah optikal.

Sedangkan ketersediaan tenaga kesehatan 542 orang terdiri dari tenaga dokter spesialis 2 orang, dokter umum 12 orang, dokter gigi 4 orang, farmasi 22 orang, gizi 16

orang, perawat 272 orang, bidan 121 orang, kesehatan masyarakat 35 orang, sanitarian 29 orang dan teknisi medis 19 orang.

Sepuluh penyakit terbesar secara berturut-turut yaitu ISPA, Dermatitis, Anemia, Gastritid, Hipertensi, Asma, Artritis / Reumatik, Malaria Klinis, Rinitis allergi, dll. Untuk menanggulangi penyakit tersebut telah dilakukan penyuluhan, pembangunan poskesdes,

pengadaan mobil pusling roda 4, pengadaan peralatan medis dan rehabilitasi infrastruktur kesehatan.

Kabupaten Sintang, Kalbar

Salah satu kabupaten di Kalimantan Barat ini, mempunyai karakteristik wilayah dengan infrastruktur minim, pola kehidupan masyarakat berorientasi kepada negara tetangga, status ekonomi dan tingkat pendidikan masih rendah dan kepadatan penduduk sangat rendah dan tersebar. Sementara sarana transportasi 11 persen jalan terbuat dari kerikil, 58 persen jalan tanah rusak berat. Khusus untuk daerah DTPK sebagian besar melalui sungai dan jalan darat yang rusak berat. Sehingga untuk menembus daerah terpencil harus menggunakan kedaraan bahan bakar bensin campur dorong dari pengemudi dan penumpangnya.

Terkait dengan sarana kesehatan terdapat puskesmas 20 buah, puskes- mas rawat inap 6 buah, poskesdes 193 terdapat di 103 desa, pustu 41 buah dan polindes 101 buah.

Permasalahan spesiik daerah terpencil Kab. Sintang yaitu rendahnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar, keterbatasan sarana dan prasarana, belum meratanya tenaga kesehatan, tingginya prevalensi penyakit menular seperti Malaria, TBC dan Chikungunya, rendahnya akses air bersih dan lingkungan, minimnya ketersediaan WC keluarga, kualitas SDM rendah dan status gizi juga masih rendah.

Pelayan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan

Media Utama

Mediakom No.XXIII/APRIL/2010

Kabupaten Alor, NTT

Kabupaten Alor merupakan salah satu kabupaten di Propinsi NTT yang terletak di bagian timur laut, terdiri dari tiga pulau besar dan enam pulau kecil yang saat ini sudah ada penghuninya. Secara geograis, Kabupaten Alor merupakan daerah pegunungan tinggi yang dikelilingi oleh lembah-lembah dan jurang- jurang. 63,94% merupakan daerah kemiringan lebih dari 40º.

Secara Astronomis, Kabupaten Alor terletak antara Timur : 125º – 48º Bujur Timur, Barat, 143º – 48º Bujur Barat, Utara 8º – 6º Lintang Utara, Selatan 8º – 36º Lintang Selatan. Batas-batas wilayah

Kabupaten Alor , Timur : Pulau-pulau di Maluku, Barat: Selat Lomblen Lembata, Utara: Laut Flores. Selatan: Selat Ombay dan Timor Leste.

Luas Wilayah Kabupaten Alor 2864.64 Km². Terdiri atas 17 kecamatan dan 175 Kelurahan/ Desa. Sarana Kesehatan terdiri dari 1 buah RSUD Kabupaten, 21 buah Puskesmas, terdiri dari 6 buah Puskesmas perawatan dan 15 buah Puskesmas Non Perawatan dan 1 buah RS Lapangan/Bergerak. Mempunyai Puskesmas Pembantu 47 buah, Poskesdes 34 buah,

Polindes 94 buah, Puskesmas Keliling/Terapung 16 buah, Balai Pengobatan (BP) Swasta 2 buah, Apotik 3 buah dan Toko Obat 5 buah.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan, Pemda memanfaatkan dana bansos DTPK untuk

meningkatkan akses pelayanan kesehatan penduduk miskin di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan terutama daerah yang sangat sulit dijangkau melalui pelayanan kesehatan rutin Puskesmas. Menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri. Adapun sasaran kegiatan tahun anggaran 2008 terdiri dari 4 Puskesmas, 33 Desa. Tahun Anggaran 2009 terdiri dari 4 Puskesmas dan 24 Desa.

Provinsi Sultra

Provinsi Sultra memberi dukung- an pembangunan kesehatan di DTPK Sultra dalam bentuk penyediaan sarana pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan dan kader kesehatan yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan, membentuk komite kesehatan sebagai tim penanggulangan masalah kesehatan dan komitmen peran-aktif

stakeholders dalam mewujudkan

kesehatan masyarakat di DTPK. Dukungan tenaga kesehatan berupa Tim Kesehatan Terpadu sebanyak 107 Orang terdiri dari 27 orang dari Dinkes Provinsi, 40 orang dari 8 Dinkes Kabupaten masing- masing 5 orang per Kabupaten dan 40 orang dari 8 Puskesmas masing- masing 5 orang per Puskesmas.

Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan DTPK di lokasi dihadiri oleh 13 Orang petugas anggota tim, terdiri dari 3 orang dinkes Provinsi, 5 orang dinkes Kabupaten dan 5 orang petugas puskesmas.

Upaya pelayanan kesehatan difokuskan di 8 kabupaten yaitu Kolaka Utara, Kolaka, Konawe, Konawe Utara, Bombana, Muna, Buton dan Buton Utara. Setiap kabupaten satu desa terpencil yaitu Ponggi, Iwoimenggura, Mawa, Waturambaha, Terapung, Labulawa, Wulu dan Kampung Enta. Kegiatan dilaksanakan selama bulan desember 2009.

Adapun kegiatannya berupa penggerakan masyarakat untuk membangun komitmen masyarakat dalam bidang kesehatan, identiikasi masalah kesehatan, Pelatihan Kader dan TOMA, identiikasi dan Penyusunan Rencana Solusi Masalah Kesehatan dan pembuatan fasilitas sarana kesehatan.

Disamping itu menyelenggarakan pelayanan Kesehatan Masyarakat meliputi program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), perbaikan Gizi Keluarga, pencegahan dan penanggulangan penyakit, penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan pelayanan kefarmasian.

Provinsi Jambi

Provinsi Jambi merupakan bagian dari Pulau Sumatera yang terletak di bagian wilayah timur. Letak geograis berada pada 0 450 - 2 450 Lintang

Selatan dan antara 101 .100 - 104 .550

Bujur Timur dengan Luas Wilayah keseluruhan 53.435 Km². Batas Utara, Sumbar, Riau. Batas Selatan, Sumsel, Babel. Batas Barat, Sumbar, Bengkulu.

Media Utama

Dalam dokumen Mediakom Edisi 23 April 2010 - [MAJALAH] (Halaman 30-33)

Dokumen terkait