• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Teori dan Konsep

3. Pelayanan Online

Seiring dengan perkembangan zaman, pelayanan publik di Indonesia juga turut mengalami kemajuan. Salah satu kemajuan itu adalh dipangkasnya birokrasi yang terlalu Panjang dan pelayanan online yang sudah dilakukan banyak Lembaga atau kementrian. Hadirnya layanan yang dilakukan secara daring ini tentu memberikan cukup banyak manfaat bagi masyarakat. Mereka jadi bisa mengurus apa saja dengan bantuan ponsel atau PC. Bahkan tidak perlu datang kekantor, semua urusan bisa selesai dengan cepat.

Pelayanan online adalah layanan yang dilakukan dengan bantuan teknologi internet. Layanan ini memungkinkan berbagai jenis urusan bisa selesai dengan mudah tanpa harus bertatap muka dengan petugas, semua urusan bisa berjalan dengan cepat dan realtime.

Apalagi saat pandemic Covid-19 seperti yang sedang menjangkit dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya pada sektor publik saja, tapi layanan jual beli dan jasa juga mulai menerapkan pelayanan online.

Hadirnya pelayanan daring akan memudahkan proses penyelesaian urusan agar berjalan dengan lancar. Bahkan, dan mesti jarak sedang jauh berada diluar kota atau pulau sekalipun, pelayanan ini bisa didapatkan dan apa yang dinginkan

bisa tercapai.

Hadirnya layanan yang dilakukan secara daring ini memberikan cukup banyak manfaat bagi masyarakat. Manfaat itu terdiri dari sebagai berikut :

1. Jangkauan pelanggan atau pengguna lebih besar

Layanan daring akan membebaskan batasan yang selama ini dimiliki oleh pasar tradisional atau layanan publik lain. Meski tidak saling bertemu, transaksi atau layanan tetap bisa berjalan dan ada peluang untuk menjangkau banyak wilayah di Indonesia.

2. Proses pengurursan berjalan dengan cepat

Proses mengurus sesuatu akan berjalan dengan lebih cepat dan juga mudah. Ada banyak birokrasi atau proses yang dipangkas. Misalnya KTP yang rusak, anda hanya perlu mengunggah berkas dan semua selesai dalam hitungan menit. Dengan proses yang sederhana dan cepat, anda tiak perlu buang-buang waktu dan minta izin untuk mengurus ini dan itu, namun sayangnya tidak semua Lembaga menerapkan hal itu, jadi masih ada yang mengatur semuanya secara manual.

3. Memudahkan Komunikasi Dua Arah

Layanan online akan memudahkan ada untuk melakukan komunikasi dua arah. Hal ini sebenarnya juga bisa dilakukan pada layanan standar.

Namun, antriany pasti Panjang dan kadang tidak sesuai dengan harapan.

Pelayanan daring mungkin aka nada komunikasi dua arah dan antri.

Namun, andai tetap berada di dalam ruangan sendiri dalam kondisi nyaman. Tidak berdiri berdekatan dengan banyak orang. Apalagi pada situasi pandemic, social distancing akan tetap harus dijalankan.

4. Bisa Diakses Dari Mana Saja

Layanan online bisa diakses dari mana saja termasuk dari HP atau PC.

Dengan akses yang mudah ini, anda bisa melakukan kapan saja dan dimana saja. Bahkan, ada yang memberikan layanan 24 jam sehingga berbagai kebutuhan yang anda miliki bisa diselesaikan dengan tuntas.

Kalaupun layanan yang tidak 24 jam, setidaknya mereka memberikan anda untuk mengirim pesan. Selanjunya, saat jam kerja tiba, pesan itu bisa akan mendapatkan respons.

5. Meminimalisir Kesalahan

Kesalahan sering terjadi pada jenis layanan manual. Misalnya ada berkas yang hilang hingga gangguan lainnya. Pada pelayanan berbasis online, hal seperti ini tidak akan terjadi, jad semua proses bisa berjalan dengan lancar.

Menurut (Tjiptono, 2014) mengemukakan 4 indikator dari pelayanan online sebagai berikut :

1. Efesiensi, Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses dan menggunakan situs. Efesiensi juga mencakup kemampuan pelanggan untuk mengakses website, mencari apa yang dibutuhkan dan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan.

2. Pemenuhan kebutuhan, Aktual kinerja perusahaan kontraks dengan apa yang dijanjikan melalui website.

3. Ketersediaan sistem, Fungsionalitas Teknik situs bersangkutan, terkait bagian-bagian situs yang tersedia dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Privasi, Tingkat dimana situs aman dan melindungi informasi pelanggan. Mencakup jaminan data pengguna dengan aman dan terjaga.

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dapat dilihat dari berbagai manfaat bahwa pelayanan online sangat membantu dalam urusan pelayanan, dengan penggunaan yang mudah dan cepat serta dapat diakses dimana saja tanpa harus berkunjung kekantor tersebut.

4. Electronic Government

Electronic Government atau yang biasa disingkat E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. E-Government dapat diaplikasikan pada legislative, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efesiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.

E-Government merujuk pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti: Wide Area, Network, Internet, dan Mobile Computing) yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan

masyarakat, dunia bisnis dan pihak lain yang berkepentingan. Sedangkan menurut (Indrajit, 2002) E-Government merupakan suatu mekanisme interaksi baru antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan, dengan melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet) dengan tujuan memperbaiki mutu kualitas pelayanan.

Manfaat dan Tujuan Electronic Government menurut (Indrajit, 2002) manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-government bagi suatu negara, antara lain :

1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para skateholder nya (masyarakat, kalangan bisnis dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.

2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam rangka penerapan konsep Good Government.

3. Mengurangi secara signifikat total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun skateholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.

4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak berkepentingan.

5. Menciptakan suatu lingkungan baru yang dapat secara tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.

6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mantra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara

merata dan demokratis.

Berdasarkan penjelasan tentang manfaat adanya Electronic Government yang dilaksanakan oleh pemerintah, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan yang diharapkan dari pemerintah untuk mempermudah serta menjadikan pelayanan kepada masyarakat ini dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif dengan memanfaatkan teknologi serta sebagai alat pelayanan kepada masyarakat yang mampu dilakukan secara tepat,cepat sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

5. Layanan Kunjungan Narapidana Di Rumah Tahanan

1. Layanan Kunjungan Online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

Kunjungan menurut (Ramadani, 2017) Pelayanan Kunjungan Narapidana adalah suatu bentuk pelayanan dari pihak keluarga yang mengunjungi narapidana yang sedang menjalani hukuman di Rumah Tahanan.Warga binaan pemasyarakatan memiliki hak seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.

12 Tahun 1995 Pasal 14 ayat 1. Narapidana berhak menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, dan orang tertentu lainnya.

Layanan Kunjungan Online (Video Call), Setelah Surat Edaran Nomor:

PAS-20.PR.01.01 Tahun 2020 Tentang Langkah Progresif Dalam Penanggulangan Penyebaran Virus Corona Disease (COVID-19), Pada Unit Pelaksanana Teknis Pemasyarakatan di terbitkan, Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar merespon secara cepat dan melaksanakan amanat yang tercantum dalam surat edaran tersebut. Layanan online yang di gunakan berbentuk Video Call yang

mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2020 dan mendapat respon yang cukup baik dari tahanan narapidana. Sarana berupa peralatan yang digunakaan hanya 5 (lima) unit Personal Computer yang dipakai sehingga narapidana harus bergantian menunggu yang cukup banyak. Proses layanan yang digunakan yaitu : Whatsapp, Facebook, dan Skype. Pelayanan ini bersifat panggilan satu arah yang artinya hanya nomor yang terkoneksi dengan whatsapp yang disediakan di Rutan saja yang dapat melakukan panggilan dengan keluarga atau kerabat.

2. Mekanisme Kunjungan Online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar :

Berikut tata cara menggunakan layanan kunjungan berbasis online ( video call ) di Rutan Kelas 1 Kota Makassar :

1. Jadwal Kunjungan Online

Senin s/d Kamis (Blok C, Blok D & Blok E,F) Sesi Pagi : 09:00 s/d 11:00 WITA

Sesi Siang : 13:00 s/d 14:30 WITA

Jumat & Sabtu (Blok G, Blok H, & Blok I) Sesi Pagi : 09:00 s/d 11:00 WITA

Sesi Siang : Tidak ada kunjungan

Hari minggu dan hari libur nasional tidak ada kunjungan.

Keterangan :

a. Waktu lamanya kunjungan online adalah 5 menit saja sejak koneksi tersambung.

b. 3 kali memanggil tidak tersambung lanjut antrian berikutnya.

c. Koneksi otomatis terputus apabila waktu yang telah disediakan sudah habis.

d. Kouta perhari yang disediakan terbatas.

2. Proses Layanan Kunjungan Video Call

b. Menyiapkan data : Nomor telefon, nama dan status hubungan pengunjungan yang akan dihubungi (WBP hanya bisa mendaftarkan 3 nomor handphone per hari)

c. Narapidana mendaftarkan diri ke petugas layanan kunjungan online d. Narapidana mengantri dan menunggu nomor antrian dengan tertib e. Narapidana menuju ke kompoter (PC) yang telah ditentukan.

3. Syarat dan Ketentuan

a. Setiap warga binaan pemasyarakatan wajib berpakaian yang rapi dan sopan

b. Memakai masker

c. Dilarang membawa makanan dan minuman di area kunjungan online d. Dilarang merokok di area kunjungan online

e. Menjaga kebersihan di area kunjungan online

f. Harap berbicara dan bersikap yang sopan saat kunjungan online.

Layanan Video Call ini sangat memudahkan akses komunikasi antara tahanan dengan keluarga tanpa harus kontak langsung. Adapun layanan ini hanya dapat melakukan pemanggilan keluar kepada keluarga, dan demi alasan keamanan akses komunikasi maka layanan Video Call di Rutan Kelas 1 Kota Makassar tidak dapat menerima panggilan masuk dari keluarga atau kerabat narapidana.

3. Rumah Tahanan Negara

Rumah Tahanan (RUTAN) atau Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarkatan. (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan). Sebelum dikenal istilah lapas di Indonesia, tempat tersebut di sebut dengan istilah penjara. Rumah Tahanan atau Lembaga Pemasyarakatan merupakan unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jendral. Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Departemen Kehakiman).

Rumah Tahanan Negara adalah unit pelaksana teknis tempat tersangka atau terdakwa menjalani penahanannya selama proses penyelidikan, penuntutan atau pemeriksaan di siding pengadilan.

Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, pada pasal 3 disebutkan bahwa fungsi sistem pemasyarakatan adalah

“menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab”. Berdasarkan pasal tersebut, secara jelas mengenai gambaran keluaran (output) yang ingin dihasilkan dalam proses pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS).

Pada dasarnya Rutan atau Lembaga Pemasyarakatan mempunyai beberapa fungsi antara lain :

1. Memberikan pedoman bagi anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap didalam menghadapi masalah- masalah dalam masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan-

kebutuhan.

2. Menjaga keutuhan masyarakat, memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial. Artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota- anggotanya.

Terkait dengan hal tersebut, selanjutnya dalam Pasal 5 dinyatakan bahwa sistem pembinaan pemasyarakatan dilaksanakan berdasarkan asas :

1. Pengayoman

2. Persamaan perlakuan dan pelayanan 3. Pendidikan

4. Pembimbingan

5. Penghormatan harkat dan martabat manusia

6. Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan, dan 7. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-

orang tertentu.

4. Pengertian Narapidana

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatann Narapidana adalah orang yang sedang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Rumah Tahanan atau Lembaga Pemasyarakatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari narapidana adalah orang yang sedang menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana.

Menurut Pasal 1 Ayat (6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang

Pemasyarakatan, terpidana adalah seseorang yang dipidanakan berdasarkan putusan dari pengadilan yang telah memperoleh hukuman tetap. Dengan demikian, pengertian narapidana adalah seseorang yang melakukan tindak kejahatan dan telah dinyatakan bersalah oleh hakim di pengadilan serta dijatuhi hukuman penjara.

Berdasarkan dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa narapiana adalah seseorang yang memperoleh hukuman atau dijatuhkan pidana yang wajib melaksanakan pembinaan di Rumah Tahanan atau Lembaga Pemasyarakatan.

C. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar dengan tujuan untuk mengetahui apa saja pemanfaatan serta kendala yang dihadapi dari sistem pelayanan kunjungan online yang berlangsung sekarang ini. Dalam penelitian ini akan mengkaji teori kualitas pelayanan yang jelaskan (dalam Hardiansyah, 2011) sebagai tolak ukur kualitas pelayanan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar dapat di ukur dari lima dimensi, berikut ini : 1. Tangiable (bukti fisik) berupa sarana dan prasarana yang tersedia, kemudahan dalam melakukan proses pelayanan online dan kedisiplinan narapidana dalam mengantri pelayanan online. 2. Reability (keandalan) adalah kemampuan menggunakan alat bantu pelayanan online seperti penggunaan komputer yang digunakan untuk melakukan panggilan kunjungan online, kecermatan pegawai dalam memberikan pelayanan kunjungan online dimana pegawai senantiasa membantu narapidana yang kesulitan atau belum paham menggunakan

komputer. 3. Responsiviness (daya tangkap ) adalah memberikan pelayanan dengan cepat dan tepaat dalam mengakses pelayanan online seperti website yang dipakai untuk pelayanan kunjungan online, kekuatan jaringan yang dibutuhkan untuk menunjung kecepatan pelayanan, serta cara merespon ketanggapan pegawai untuk melayani narapidana dan apa kebutuhan yang diinginkan. 4.

Asurance (Jaminan) adalah kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan jaminan tepat waktu dimana rutan telah menetapkan 5 menit setiap pegawai yang ingin melakukan panggilan kunjungan online, serta jaminan biaya dimana rutan telah menyediakan dengan gratis pelayanan kunjungan berbasis online. 5. Empatthy (empati) adalah kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian pribadi yang baik dengan tidak melakukan diskriminasi.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota

Makassar

D. Fokus Penelitian

Peneliti akan difokuskan pada “Kualitas Pelayanan Kunjungan Berbasis Online Di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar” yang objek utamanya merupakan para pegawai narapidana di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar.

E. Deskripsi Fokus

Melihat dari fokus penelitian diatas , deskripsi fokus dari peneltian ini adalah bagaimana pemanfaatan dan kendala dari kualitas pelayanan kunjungan yang berbasis online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar, berdasarkan indikator menurut Zeithaml, Parassuraman & Berry (dalam Hardiansyah, 2011) kualitas pelayanan sebagai berikut :

1. Tangible (bukti fisik), terdiri dari : a. Ketersediaan sarana dan prasarana

b. Kemudahan dalam melakukan proses layanan kunjungan online (videocall).

c. Kedisplinan dalam menunggu antrian.

2. Reability (Kehandalan) terdiri dari :

a. Kecermatan pegawai dalam melayani narapidana melakukan pelayanan kunjungan berbasis onine.

b. Kemampuan menggunakan alat bantu dalam mengakses pelayanan online.

3. Responsiviness (daya tanggap) terdiri atas :

a. Merespon setiap pengguna layanan kunjungan online yang kesulitan menggunakan layanan tersebut.

b. Memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat dalam mengakses layanan kunjungan online.

4. Assurance (jaminan) terdiri atas :

a. Jaminan tepat waktu pelayanan kunjungan berbasis online

b. Jaminan kepastian biaya dalam pelayanan kunjungan berbasis online 5. Empathy (empati) terdiri atas :

a. Melayani dengan sikap ramah dan sopan santun b. Tidak melakukan diskriminasi

c. Melayani dan menghargai setiap pengguna pelayanan online.

Layanan kunjungan adalah layanan yang diberikan kepada narapidana untuk melakukan komunikasi dengan keluarga ataupun kerabat kepada pengunjung. Layanan kunjungan yang sekarang dilakukan adalah pelayanan kunjungan berbasis online, yaitu pelayanan kunjungan yang mendepankan IT (informasi dan teknologi) yang mengggunakan komputer dan dilakukan dengan aplikasi whatshapp,skype.dan facebook yang proses layanan nya menggunakan pelayanan 1 (satu) arah.

31 A. Waktu dan Lokasi

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 2 (dua) bulan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Tahanan Kelas 1 yang berada di Jalan Rutan No.08, Gunung sari, Kecamatan Rappocini, Makassar Sulawesi Selatan. Lokasi ini di pilih karena abservasi awal penulis melihat adanya proses pelayanan yang diterima oleh narapidana selaku objek pelayanan yang bersifat pelayanan kunjungan yang berbasis online.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metodekualitatif dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah yang diteliti, mengidentifikasikan dan menjelaskan data yang ada secara sistematis. Jenis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang terjadi (Harbani Pasolong, 2008)

Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif ini adalah karena data yang akan dikumpulkan berupa informasi, pernyataan, situasi, kualitas dan kondisi tempat penelitian. Sehingga peneiliti harus mengamati secara baik kualitas pelayanan yang diberikan kepada narapidana selama

pandemic Covid-19 berlangsung.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan sumber dimana peneliti mendapatkan informasi mengenai data yang diperlukan selama melaksanakan penelitian. Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, yaitu jawaban atas wawancara dan observasi langsung dari Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung namun melalui media perantara. Penelitian memperoleh data sekunder dari arsip data dan profil Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

D. Informan

Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini berdasarkan Purposive Sampling atau sengajah memilih orang-orang yang dapat dianggap memberikan informasi yang akurat sesuai dengan pernyataan tentang permasalahan penelitian. Pemilihan informan ini diambil dengan pertimbangan tertentu, dengan mempertimbangkan bahwa orang yang dipilih sebagai informan ini merupakan orang-orang yang mengetahui bagaimana kualitas pelayanan kunjungan berbasis online yang dilakukan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sehingga peneliti dapat memperoleh informasi yang valid. Informan

dalam penelitian ini adalah pegawai, narapidana dan juga pengunjung di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar.

Tabel 3.1 Informan penelitian

No Nama Jabatan

1 Muh. Syarifuddin Ahmad., S.

Sos

Kasubsi Umum

2 Masrad Buntupaillin S.H Kasubsi Keuangan &

Perlengkapan

3 Zulkifli S.E Pegawai Pelayanan Online

4 Herianto Narapidana

5 Sulaiman Narapidana

6 Nurbiyah Pengunjung

7 Salmawati Pengunjung

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Observasi (pengamatan)

Dalam Teknik ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pelayanan kepada Narapidana untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti terkait dengan kualitas pelayanan berbasis online dalam proses kunjungan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar.

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatapan langsung dengan responden. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara personal (personal interviewing).

Wawancara antara orang, yaitu antara peneliti (pewawancara) dengan responden (yang diwawancarai), yang diarahkan oleh pewawancara dengan tujuan memperoleh informasi yang relavan

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara menyalin maupun mengcopy serta mencatat yang penting di lokus penelitian. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokemen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan (Haris Herdiansyah, 2010)

F. Teknik Analisis Data

Menurut miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang saling jalin menjalin merupakan proses siklus interaksi pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang membangun wawasan umum yang disebut “analisis” (Haris Herdiansyah, 2010)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Reduksi Data

Dalam hal ini peneliti akan menerapkan proses editing terhadap hasil wawancara yang telah dilakukan. Editing artinya pemilihan, pemilaha, dan penggunaan data-data yang relavan dengan tujuan penelitian. Hasil dari proses editing akan ditambahkan dengan studi Pustaka yang disesuaikan dengan pokok pembahasan penelitian.

2. Penyajian Data

Penulis menyajikan data dalam bentuk deskriptif atau pemaparan, dimaksudkan untuk memudahkan dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian yang dilakukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjunya dalam proses analisis data adalah menarik kesimpulan berdasarkan penelitian dan melakukan verifikasi data.

G. Teknik Pengabsahan Data

Pengabsahan data adalah untuk menjamin bahwa semua yang telah diamati dan diteliti penulis sesuai dengan data yang sesungguhnya ada dan memang benar-benar terjadi. Hal ini dilakukan penulis untuk memelihara dan menjamin bahwa data tersebut benar, baik bagi pembaca maupun subjek penelitian. Guna memperoleh tingkat keabsahan data penulis menggunakan triangulasi, yaitu mengadakan perbandingan antara sumber data yang satu dengan yang lain.

Sebagaimana yang dikemukakan Moleong, bahwa “Triangulasi adalah Teknik pemeriksaan kabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data tersebut”.

Ada tiga macam triangulasi yaitu : 1. Triangulasi Sumber

Yaitu membandingkan dengan cara memeriksa ulang derejat tingkat kepercayaan kredibilitas informasi yang didapatkan maupun diperoleh melalui sumber yang berbeda, dengan membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara.

2. Triangulasi Teknik

Yaitu menguji kredibilitas dengan cara memeriksa semua data ke sumber yang sama dengan Teknik yang berbeda. Seperti data yang didapatkan dari wawancara, dicek dengan observasi, media review maupun dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas yang ada, pengujian kredibilitas data bisa dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi dan teknik lain dalam waktu atau situasi berbeda.

37 A. Karakteristik Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Kota Makassar

Kota Makassar adalah Ibu Kota Provensi Sulawesi Selatan yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19”

Lintang Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah Selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota Makassar adalah 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C sampai

Lintang Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah Selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota Makassar adalah 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C sampai

Dokumen terkait