• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengabsahan Data

Pengabsahan data adalah untuk menjamin bahwa semua yang telah diamati dan diteliti penulis sesuai dengan data yang sesungguhnya ada dan memang benar-benar terjadi. Hal ini dilakukan penulis untuk memelihara dan menjamin bahwa data tersebut benar, baik bagi pembaca maupun subjek penelitian. Guna memperoleh tingkat keabsahan data penulis menggunakan triangulasi, yaitu mengadakan perbandingan antara sumber data yang satu dengan yang lain.

Sebagaimana yang dikemukakan Moleong, bahwa “Triangulasi adalah Teknik pemeriksaan kabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data tersebut”.

Ada tiga macam triangulasi yaitu : 1. Triangulasi Sumber

Yaitu membandingkan dengan cara memeriksa ulang derejat tingkat kepercayaan kredibilitas informasi yang didapatkan maupun diperoleh melalui sumber yang berbeda, dengan membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara.

2. Triangulasi Teknik

Yaitu menguji kredibilitas dengan cara memeriksa semua data ke sumber yang sama dengan Teknik yang berbeda. Seperti data yang didapatkan dari wawancara, dicek dengan observasi, media review maupun dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas yang ada, pengujian kredibilitas data bisa dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi dan teknik lain dalam waktu atau situasi berbeda.

37 A. Karakteristik Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Kota Makassar

Kota Makassar adalah Ibu Kota Provensi Sulawesi Selatan yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara 119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19”

Lintang Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah Selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota Makassar adalah 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C sampai dengan 29°C. Adapun batas-batas Administrasi Kota Makassar adalah sebagai berikut :

1. Batas Utara : Kabupaten Maros 2. Batas Timur : Kabupaten Maros

3. Batas Selatan : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar 4. Batas Barat : Selat Makassar.

Secara umum topografi kota makassar di kelompokkan menjadi dua bagian yaitu : a. Bagian Barat kea rah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai b. Bagian Timur dengan keadaan topografi terbukti seperti di Kelurahan

Antang dan Kecamatan Panakukang.

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Makassar Sumber : https://makassarkota.go.id/geografis/

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan 153 kelurahan. Di antara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.

2. Gambaran Umum Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar yang beraa di Jalan Rutan No. 08, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Makassar Sulawesi Selatan. Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar adalah salah satu unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang memiliki tugas pokok dan fungsi pengamanan dan perawatan untuk kepentingan penyelidikan, penuntutan, dan pemeriksaan siding pengadilan yang bertanggung jawab kepada kanwil Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia Sulawesi Selatan.

Sejak dibangun, Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar hanya difungsikan sebagai tempat penahanan para tahanan. Namun sejak adanya keputusan Menteri Kehakiman No. M.04.UM.01.06, tentang pengalihan fungsi Rumah Tahanan

Negara dan Lembaga Pemasyarakatan serta keadaan Lapas dan Rutan di Indonesia yang mengalami over kapasitas secara signifikan. Dengan demikian Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar bisa difungsikan sebagai tempat penahanan narapidana. Perjanjian kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh UPT Pemasyarakatan dalam kurun waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar terletak di Jalan Rutan Nomor 8 Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini, Kotamadya Makassar, mulai dipergunakan sejak Tanggal 01 Agustus 1989. Dibangun di atas tanah seluas 10.120m² yang didesain sedemikian rupa dengan tetap mempertimbangkan segi keamanan dan pembinaan.

Gambar 4.2 Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar 3. Struktur Organisasi Di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

1) Kepala Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar Nama : Sulistyadi, A.Md.I.P., S.Sos.

NIP : 19700118 199203 1 001

2) Kaur Tata Usaha

Nama : Asty Rizkiwati Syarief, SH.

NIP : 19830416 200501 2 001 3) Kepala Kesatuan Pengamanan

Nama : Dian Eka Junianto, A.Md.I.P., SH.

NIP : 19890623 200801 1 001 4) Kasi Pelayanan Tahanan

Nama : Darman Syah, A.Md.I.P., SH., M.H NIP : 19851214 200701 1 005

a. Kasubsi ADM & Perawatan

Nama : Nelman A.Md.Kom., A.Md.P.S.Tr.A.P NIP : 19861110 200912 1 001

b. Kasubsi Bantuan Hukum & Penyuluhan Nama : Angga Satrya, A.Md.P., SH., M.H NIP : 19800718 201012 1 001

c. Kasubsi Bimker

Nama : Aslan Muhammad, S.Pd.

NIP : 19800718 200212 1 001 5) Kasi Pengelolaan

Nama : Andi Erdiyangsah Bahar, A.Md.I.P., S.H.

NIP : 19890314 200901 1 001

a. Kasubsi Keuangan & Perlengkapan Nama : Masrad Buntupailin, S.H

NIP : 19861212 200604 1 001 6) Kasubsi Umum

Nama : Muh Syafruddin Ahmad., S.Sos.

NIP : 19680501 199303 1 002

Gambar 4.3 :

Struktur Organisasi di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

Sumber : Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

KAUR TATA USAHA

Adapun tugas pokok dan fungsi dari Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar yaitu sebagai berikut :

a. Tugas Pokok : Melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi :

1. Melakukan pelayanan tahanan

2. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib di Rumah Tahanan 3. Melakukan pengelolahan di Rumah Tahanan

4. Melakukan urusan tata usaha

4. Visi dan Misi Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar a. Visi

“Pelayanan Prima dalam mendukung tegaknya supremasi hukum dan perlindungan hak asasi manusia warga binaan permasyarakatan menuju manusia mandiri”.

b. Misi

“Melakukan pelayanan, perawatan, dan pembinaan terhadap tahanan dan narapidana serta melaksanakan sistem pengamanan yang didukung oleh sistem pengelolaan yang professional menuju Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar yang aman dan tertib”.

5. Jumlah Tahanan DI Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar mengelompokkan tahanan dan narapidana berdasarkan pejabat atau instansi yang melakukan penahanan, upaya hukumnya dan jenis kelaminnya, sedangkan narapidana dikelompokkan

berdasarkan vonis hukumannya dan jenis kelaminnya. Adapun penjelasannya yaitu Tahanan AI adalah tahanan Polisi, tahanan AII adalah tahanan Jaksa, tahanan AIII adalah tahanan Hakim, tahanan AIV adalah tahanan yang melakukan upaya hukum Banding, tahanan AV adalah tahanan yang melakukan upaya hukum Kasasi, dan tahanan Bayi adalah tahanan yang dilahirkan didalam rutan.Tahanan laki-laki berjumlah 1208 orang dan tahanan perempuan berjumlah 157 orang, jumlah total tahanan laki-laki dan perempuan yaitu 1365 orang. Sedangkan untuk narapidana yaitu, narapidana BI adalah narapidana yang vonis hukumannya 1 tahun ke atas, narapidana BIIa adalah narapidana laki-laki yang vonis hukumannya 1 tahun kebawah, narapidana BIIb adalah narapidana perempuan yang vonis hukumannya 1 tahun kebawah, dan BIII adalah narapidana yang vonis hukumannya 8 sampai 20 tahun, dan seumur hidup sampai hukuman mati dan narapidana WNA. Narapidana laki-laki berjumlah 331 orang dan narapidana perempuan berjumlah 46 orang, jumlah narapidana laki-laki dari perempuan yaitu 377 orang. Dan narapidana WNA laki-laki orang Jumlah total tahanan, narapidana dan WNA laki-laki yaitu 1.539 orang dan jumlah total tahanan dan narapidana perempuan yaitu 203 orang. Sehingga jumlah total keseluruhan tahanan dan narapidana yang terdiri dari laki-laki dan perempuan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar yaitu 1.742 orang dari kapasitas maksimumnya yang mampu menampung 1000 orang.

Tabel 4.1 : Tabel Daftar Isi Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar

STATUS PRIA WANITA JUMLAH KETERANGAN

A. TAHANAN : TAHANAN DI

Sumber : Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di

sidang pengadilan di Indonesia. Rumah Tahanan Negara merupakan unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan adalah Narapidana Berhak dan dapat dikunjungi oleh keluarga. Pelaksana layanan kunjungan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sebelum pandemic sudah memiliki sistem kunjungan yang khusus yaitu tiap layanan pendaftaran kunjungan online dengan pendaftaran online yang dapat diakses melalui situs rutanmakassar.id, pengunjung dapat melakukan pendaftaran online terlebih dahulu jika ingin melakukan kunjungan dengan keluarganya yang menjadi narapidana di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan cara mengisi alamat email, password, dan nama. Setelah melakukan pendaftaran kunjungan online melalui rutanmakassar.id kemudian pilih “kunjungan online” dan pilih “formular kunjungan”, selanjutnya pengunjung diminta mengisi data yang tersedia diformulir pendaftaran. Setelah selesai pengunjung akan mendapatkan kode booking yang harus divalidasi saat datang berkunjung.

Selama masa pandemic sesuai dengan instruksi Jendral Pemasyarakatan Nomor : PAS-08.OT.02.02 Tahun 2020, layanan kunjungan ditiadakan dan diganti dengan layanan kunjungan online. Hal ini dilakukan dalam ranka mengantisipasi penyebaran Covid-19. Layanan kunjungan online berbasis teknologi informasi yang diterapkan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar adalah kunjungan secara virtual melalui panggilan video (video call). Kunjungan virtual melalui panggilan video merupakan bentuk inovasi dari Rumah Tahanan

yang diinisiasi untuk menerapkan protokol kesehatan selama pandemic Covid-19 sekaligus memastikan hak kunjungan warga binaan tetap terpenuhi.

Antusias warga binaan Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar terhaap layanan kunjungan berbasis online melalui video call begitu besar. Berdasarkan data yang tercatat sejak bulan April sampai dengan mei pengguna layanan kunjungan video call selalu diatas 520 pengguna, Tercatat dibulan Mei 675 pengguna, Sedangkan pada bulan juni 480, Pengguna di bulan Juli 432, Pengguna di bulan agustus 398 mengalami penurunan. Yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 : Tabel Daftar Kunjungan Perbulan No Bulan Jumlah Pengguna

1 April 520

2 Mei 675

3 Juni 480

4 Juli 582

5 Agustus 398

Sumber : Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

Prosedur yang diterapkan oleh Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sebelum warga binaan dan pengunjung menerima kunjungan virtual melalui panggilan video. Pengunjung terlebih dahulu melakukan registrasi melalui situs rutanmakassar.id, dengan membuka formular pendaftaran kunjungan virtual dan mengisi data diri di formular secara rinci terkait dengan layanan kunjungan.

Pendaftaran kunjungan virtual mensyaratkan calon pengunjung untuk

mengunggah foto kartu tanda penduduk (KTP) dan foto calon pengunjung dengan memudahkan petugas dalam proses verifikasi. Setelah calon pengunjung melakukan registrasi, petugas Rutan menghubungi calon pengunjung dan melakukan verifikasi untuk mencocokkan data pengunjung dengan warga binaan.

Verifikasi dilakukan untuk oleh petugas berdasarkan aplikasi SDP (Standar Database Pemasyarakatan) memastikan bahwa pengunjung benar-benar keluarga warga binaan.

Pelaksanaan kunjungan melalui panggilan video selalu diawasi oleh petugas Rutan agar memastikan warga binaan benar-benar berhubungan dengan pengunjung yang merupakan keluarga atau kerabat sesuai dengan SDP. Setiap warga binaan dapat mengakses sarana kunjungan melalui panggilan video setiap hari dibatasi selama 5 menit atau disesuaikan dengan jumlah pengguna selama satu hari disesuaikan dengan antrean. Teknis pelasanaan layanan kunjungan melalui panggilan video menggunakan perangkat PC yang disediakan oleh Rutan, program yang digunakan dalam panggilan video adalah whatshapp atau facebook yang bisa digunakan diperangkat PC dengan menggunakan perangkat bluestacks.

Pembatasan wajtu kunjungan melalui panggilan video dilakukan dengan menggunakan aplikasi di PC yang sudah diatur oleh petugas, ketika penggunaan sudah melebihi 5 menit maka panggilan akan terputus secara otomatis.

Pada bab berikut ini peneliti akan membahas tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota makassar mengenai Kualitas Pelayanan Kunjungan Berbasis Online Di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar.

Dalam hal ini untuk mengetahui bagaimana kualitas dari pelayanan online yang dilakukan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar ada lima indikator menurut Hardianyah yaitu :

1. Tangible (Bukti Fisik)

Tangible merupakan penampian fasilitas fisik, peralatan, personal, dan media komunikasi dalam pelayanan. Jika dimensi ini dirasakan oleh para narapiana dan juga pengunjung sebagai pengguna layanan sudah baik maka narapidana dan pengunjung akan menilai dan merasakan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan pegawai dalam melayani pelayanan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar namun jika pelayanan ini dirasakan oleh narapidana dan pengunjung buruk, maka masyarakat akan menilai dengan buruk dan tidak akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan pegawai pelayanan.

a. Kenyamanan Tempat Kunjungan Online

Kenyamanan tempat dalam proses pelayanan sangat penting bagi pengguna layanan. Selain itu tempat pelayanan juga mempengaruhi kualitas dari pelayanan.

Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar harus memberikan kenyamanan tempat bagi narapidana dalam melakukan kunjungan berbasis online, ruang tunggu dan ruang pelayanan yang disediakan cukup besar, menyediakan tempat duduk yang disesuaikan dengan ruangan yang ada, kipas angin, meja, tempat sampah, handsanitizer, komputer, headphone dan speaker merupakan penunjang dalam kenyaman dalam melakukan pelayanan online yang dirasakan warga binaan.

Table 4.3 Daftar Barang di Ruang Tunggu dan di Ruang Pelayanan Kunjungan Online

No Daftar Barang Jumlah

1 Kursi Besi 9

2 Komputer 5

3 Earphone 4

4 Speaker 2

5 Meja Kayu 4

6 Kursi Kayu 2

7 Jaringan Internet (50mbps)

1

8 Kipas Angin 4

9 Hand Sanitizer 2

10 Tempat Sampah

Sumber : Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar

Dari table di diatas dapat dilihat bahwa Rumah tahanan kelas 1 kota makassar dilengkapi dengan fasilitas yang disediakan akan menunjang pelayanan kunjungan berbasis online ini dengan berupaya memenuhi kepuasan untuk melayani narapidana. sarana dan prasarana diatas meliputi ruang tunggu yang dipakai mengantri saat melakukan pelayanan online dan ruangan yang dipakai untuk melakukan layanan kunjungan berbasis online.

Terkait dengan kenyamanan tempat peneliti berkesempatan mewawancarai Kasubsi Keuangan dan Perlengkapan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar :

“Sarana dan prasarana dari proses pelayanan kunjungan berbasis online ini sudah kami lengkapi diruangan kunjungan layanan online dengan menyediakan 5 (lima) unit komputer yang di ada di dalam ruangan kunjungan , kami juga menjamin jaringan internet yang lancar, dan juga dilengkapi alat speaker dan headphone untuk menunjang layanan kunjungan online. Dalam proses kunjungan online ini mereka akan menghubungi kerabat ataupun keluarga melalui layanan komunikasi 1 (satu) arah dengan memaksimalkan 5 (lima) menit per/orang yang menggunakan whatshapp, skype dan facebook. Juga diluar di sediakan tempat untuk menunggu giliran yang dilengkapi dengan kursi dan kipas angin demi kenyamanan narapidana dalam menunggu antrian ” (Wawancara dengan MB pada tanggal 29 Juni 2021)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kasubsi keuangan

& perlengkapan mengatakan bahwa kelengkapan sarana dan prasana yang telah di sediakan untuk menunjang kenyamanan dalam mengakses layanan kunjugan berbasis online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sudah terpenuhi dengan lengkap.

Wawancara dengan salah satu narapidana terkait kenyamanan tempat dalam mengakses penggunaan kunjungan berbasis online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sebagai berikut :

“Fasilitas yang telah disediakan oleh Rutan sudah sangat lengkap dan memudahkan kami dalam melakukan komunikasi dengan keluarga.”

(Wawancara dengan HR pada tanggal 29 Juni 2021 di dalam Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar)

Kemudian wawancara dengan SL melanjutkan bahwa :

“Kami juga telah disediakan ruang tunggu antrian sebelum masuk ke ruangan layanan kunjungan dengan fasilitas kursi dan juga kipas angin”

Dari hasil wawancara dengan satu narapidana mengungkapkan bahwa fasilitas sarana dan prasana yang telah disediakan oleh Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sudah menunjang dalam pelayanan kunjungan berbasis online diterapkan.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kenyamanan tempat pelayanan mempengaruhi proses pelayanan. Penyedia

layanan harus lebih memperhatikan kenyamanan tempat untuk narapidana.

Apabila tempat yang disediakan untuk narapidana baik dalam melakukan kunjungan berbasis online, maka narapidana akan merasa nyaman. Namun jika sebaliknya tempat yang disediakan tidak layak maka para narapidana tidak merasa nyaman.

b. Kemudahan dalam proses layanan kunjungan berbasis online

Kemudahan dalam proses pelayanan sangat dibutuhkan bagi narapidana agar pelayanan kunjungan berbasis online gampang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar telah memberikan kemudahan dalam pelayanan kunjungan online. Seperti memberikan arahan serta mengadakan sosialisasi cara penggunaan pelayanan kunjungan online dilakukan dan petugas selalu membantu saat terdapat masalah dalam proses layanan kunjungan online berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh narapidana di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota makassar mengemukakan bahwa :

“Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar telah memberikan kemudahan kepada kami narapidana dalam mengakses pelayanan kunjungan berbasis online ini, Layanan komunikasi yang dipakai bisa menggunakan facebook, skype, whatshapp yang mudah dipahami penggunaanya.” (Wawancara dengan Narapidana HR pada tanggal 29 Juni 2021)

“Para pegawai yang menjaga selalu membantu kami apabila terjadi kendala ataupun masalah, seperti masih kurang memahami penggunaan komputer, atau gangguan jaringan, maka pegawai membantu dan mengarahkan sesuai dengan penggunaan layanan kunjungan berbasis online yang dipakai.” (Wawancara dengan Narapidana SL pada tanggal 29 Juni 2021)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para narapidana diatas maka peneliti memberikan kesimpulan bahwa kemudahan dalam proses pelayanan sangat diperlukan agar pengguna layanan tidak merasa kesulitan dan bingung saat

melakukan pelayanan kunjungan berbasis online yang baruu diterapkan di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar.

c) Kedisiplinan Narapiana dalam menunggu antrian

Kedisiplin sangat dibutuhkan oleh setiap pengguna layanan dalam melaksanakan pelayanan. Disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang akan membentuk kepribadian pengguna layanan yang penuh dengan tanggung jawab, dengan begitu akan menciptakan suasana kondusif dan mendukung usaha dalam pencapaian tujuan. Apalagi dalam proses pelayanan disiplin dalam segi waktu, khususnya dalam mengerjakan pelayanan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Narapidana dan Pegawai mengatakan bahwa :

“Kami para narapidana selalu diarahkan mengantri dengan tertib oleh petugas untuk melakukan antrian saat menunggu panggilan sebelum melakukan kunjungan layanan online” (Wawancara dengan Narapiana HR pada tanggal 29 Juni 2021)

Selanjutnya wawancara dengan pegawai pelayanan online menambahkan bahwa :

“Kami Para Petugas yang berjaga selalu mengarahkan dengan tertib dalam pengambilan nomor antrian, dan mengarahkan para narapidana dalam menunggu dengan tertib sebelum nama mereka dipanggil untuk melakukan layanan kunjungan online.” (Wawancara dengan pegawai pelayanan ZL pada tanggal 26 Juni 2021)

Dari hasil wawancara diatas dengan para pengunjung dan juga narapidana maka peneliti menarik kesimpulan bahwa disiplin merupakan kepatuhan yang dimiliki oleh para Narapiana selaku pengguna pelayanan. Disiplin dilakukan agar para narapidana tertib dalam menunggu antrian pelayanan kunjungan.

2. Reability (Kehandalan)

Reability (Kehandalan) merupakan kemampuan pelayanan dalam

memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan. Reability ini juga merupakan kemampuan menyediakan layanan untuk memberikan pelayanan secara tepat waktu dan konsisten. Kehandalan dapat diartikan mengerjakan dengan benar sesuai dengan prosedur kerja, standar pelayanan dan waktu yang telah dijanjikan. Pemenuhan pelayanan yang tepat dan memuaskan serta ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan. Untuk mengukur Reability dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan kunjungan berbasis online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar sebagai berikut ini :

a) Kecermatan pegawai dalam melayani Narapidana

Kecermatan atau ketelitian yang dimiliki pegawai dalam melayani pengguna layanan sangat penting bagi proses pelayanan. Jika pegawai tidak cermat dalam melayani para narapidana maka akan terjadi kesalahan dan menimbulkan masalah baru. Sebagi contoh ketika pegawai salah memanggil antrian kunjungan online, maka narapidana harus menunggu antrian selanjutnya. Dalam hal ketidak cermatan yang dilakukan pegawai akan menimbulkan penilaian yang kurang baik terhadap kualitas pelayanan kunjungan yang diberikan. Maka dari itu para pegawai harus cermat dalam mengerjakan tanggung jawab tugasnya, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan agar tercipta pelayanan yang baik dan narapidana yang menilai baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan narapidana mengatakan bahwa :

“Pegawai disini sudah cermat. Selama saya melakukan pelayanan kunjungan berbasis online saya belum pernah melihat ada pegawai yang salah menyebutkan nama antrian. (Wawancara dengan Narapidana SL pada tanggal 26 Juni 2021) Pernyataan senada juga diperkuat oleh Bapak Kasubsi Umum mengatakan “Selama ini dalam melakukan proses pelayanan, pegawai selalu

berpedoman pada tugas dan fungsi dari Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar, sehingga jarang terjadi kesalahan yang dilakukan oleh para pegawai pelayanan kunjungan berbasis online. Selain itu kami juga selalu melakukan rapat koordinasi secara rutih minimal 3 bulan sekali, untuk mengevaluasi dan memperbaiki apa yang masih kurang dalam menunjang pelayanan kunjungan berbasis online ini.(wawancara dengan Bapak SA Kasubsi Umum pada tanggal 29 Juni 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti menarik kesimpulan bahwa sudah jelas para pegawai dalam melakukan proses pelayanan harus cermat agar tidak terjadi kesalahan yang diharuskan narapidana mengulang antrian atas perbuatan pegawai karena ketidakcermatan pegawai dalam melakukan proses pelayanan kunjungan berbasis online.

b) Kemampuan dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan online.

Kemampuan pegawai menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan merupakan modal yang sangat penting dalam menunjang kualitas pelayanan kunjungan berbasis online di Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Makassar. Alat bantu dalam pelayanan seperti komputer, print, foto copy dan alat bantu pelayanan lainnya. Pegawai di pelayanan kunjungan online harus mampu menggunakan dan menguasai semua karena hampir semua pelaksanaan pelayanan menggunakan layanan online yang sekarang diterapkan selama masa pandemic.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pegawai pelayanan online

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pegawai pelayanan online

Dokumen terkait