• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahaman Civitas Akademika Terhadap Pembelajaran

Dalam dokumen Dian Kusumawati K8408034 (Halaman 84-87)

BAB IV. HASIL PENELITIAN

1. Pemahaman Civitas Akademika Terhadap Pembelajaran

1. Pemahaman Civitas Akademika terhadap Pembelajaran Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan inovasi kurikulum yang harus diimplementasikan oleh seluruh civitas akademika di lingkungan UNS yaitu di fakultas maupun jurusan serta program studi. Jurusan P.IPS FKIP UNS adalah salah satu Jurusan yang telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi sejak tahun 2009. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang berada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan telah menerapkan KBK berdasarkan SK Rektor No. 553/H27/PP/2009 tentang kebijakan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kebijakan tersebut menjadikan setiap fakultas, jurusan ataupun program studi harus mengimplementasikan KBK dalam proses pembelajaran.

commit to user

Kurikulum berbasis Kompetensi menurut salah satu informan yaitu Bu Sindira merupakan kurikulum yang sudah di sosialisasikan bertahun-tahun yang lalu. KBK Sudah di sosialisasikan sejak tahun 2000 dan penilaian KBK juga telah disosialisasikan oleh LPP UNS sejak tahun 2008. Jadi KBK merupakan kurikulum yang telah disosialisasikan sejak lama sehingga menuntut UNS untuk menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Menurut informan yang merupakan koordinator kurikulum UNS bahwa alasan KBK harus diterapkan adalah untuk mengahadapi tuntutan globalisasi dan perkembangan jaman. KBK merupakan kurikulum yang diyakini oleh UNS sebagai kurikulum yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu setiap jurusan harus mengimplementasikan KBK sesuai dengan rancangan agar tujuan dari KBK yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Dalam melakukan implementasi para civitas akademika harus memahami tentang KBK seperti ketua program, ketua jurusan dan dosen. Salah satu civitas akademika di Jurusan P.IPS FKIP UNS yang memegang peranan penting dalam implementasi sebuah kurikulum adalah dosen. Para dosen harus memahami tentang kurikulum Berbasis Kompetensi karena dosen merupakan komponen dari civitas akademika yang akan melaksanakan proses pembelajaran dengan berpedoman pada KBK pada saat melakukan proses perkuliahan. Berikut pendapat para civitas akademika tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi dari para dosen, Ketua Jurusan maupun Ketua Program Studi di Jurusan P.IPS FKIP UNS. Menurut Pak Budi bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi itu merupakan kurikulum yang tidak hanya meningkatkan pemahaman saja akan tetapi lebih meningkatkan pada praktek:

Pembelajaran berbasis kompetensi (KBK) proses pembelajaran yang meningkatkan pengetahuan, meningkatkan pemahaman dan bisa mempraktekkan, apa yang dipelajari itu, ketika itu belajar kompetensi itu tidak harus menghabiskan waktu jam kuliah saja, tapi ketika pembelajaran berbasis kompetensi itu targetnya mahasiswa itu sampai tahu, mahasiswa itu paham, dan mahasiswa itu terampil untuk melakukan itu intinya kurikulum yang berbasis kompetensi . (L/Budi/20/04/2012)

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kurikulum yang menurut informan merupakan kurikulum yang menekankan pada aspek hasil dari apa yang telah dipelajari oleh mahasiswa. Jadi setelah mahasiswa paham oleh

meteri yang diberikan maka mahasiswa harus dapat mempraktekkan apa yang telah dia pahami. Hal ini juga senada dengan penuturan Pak Jaya bahwa KBK merupakan kurikulum yang menuntut mahasiswa tidak hanya sekedar tahu saja akan tetapi bisa mempraktekkan juga:

Kalau KBK itu kan kurikulum berbasis kompetensi, jadi kalau dulu itu setelah anda kuliah. Misalnya setelah mata kuliah belajar pembelajaran itu kamu kalau KBK kamu bisa apa, misalnya kamu kuliah evaluasi pembelajaran Sos-ant. Setelah lulus evaluasi pembelajaran sos-ant kamu harus bisa apa bukan sekedar tau saja . (L/Jaya/18/04/2012)

Jadi menurut informan Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kurikulum yang menekankan pada capaian kompetensi kepada para mahasiswanya. Kompetensi menjelaskan bahwa seorang mahasiswa selain paham juga harus dapat mempraktekkan teori yang telah dipahaminya.

KBK dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sejak tahun 2009. Kurikulum yang digunakan sebelum KBK adalah adalah kurikulum nasional tahun 1994. Perguruan tinggi memiliki otoritas di dalam mengambil kebijakan dibidang kurikulum tanpa campur tangan pemerintah akan tetapi pengambilan kebijakan kurikulum tersebut harus disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan dan juga peraturan kemendiknas di bidang kurikulum.

Pergantian Kurikulum dari kurikulum 1994 ke KBK nampak terlihat jelas pada perbedaan sistem ujian yang dilakukan. Menurut Bu Alina salah satu dosen di Jurusan P.IPS FKIP UNS bahwa pergantian kurikulum ke KBK terlihat dalam konsep ujian semester menjadi ujian kompetensi dasar. Seperti penuturannya:

Pergantian kurikulum menurut saya kayak di prodi ini ada yang tahun ini berlaku untuk yang tahun 2006 berlaku untuk mahasiswa ini, kurikulum ini berlaku untuk mahasiswa yang ini yang sifatnya makro dari yang ujian semester menjadi ujian yang kompetensi dasar . (P/Alina/29/02/2012) Hal ini senada dengan Almi sebagai seorang mahasiswa di Jurusan P.IPS FKIP UNS yang mengemukakan bahwa perbedaan yang terlihat adanya pergantian kurikulum 1994 ke KBK itu adalah pada konsep ujiannya:

commit to user

Adanya pergantian kurikulum yang saya rasakan yaitu tentang konsep ujian yang berbeda kalau yang ujian semester sekarang menjadi ujian setiap kompetensi dasar . (P/Almi/4/03/2012)

Jadi menurut pemahaman civitas akademika di Jurusan P.IPS FKIP UNS tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah merupakan kurikulum yang menekankan pada capaian kompetensi mahasiswa dalam bidang tertentu. KBK tidak hanya sekedar paham saja akan tetapi dapat melakukan praktek dari materi yang telah dipahami. Tuntutan globalisasi menjadi alasan utama pergantian kurikulum dari kurikulum nasional 1994 beralih ke KBK. Pergantian kurikulum tersebut nampak jelas terlihat pada ujian semester yang berubah menjadi ujian kompetensi dasar. KBK merupakan inovasi dari kurikulum sebagai rencana sebuah pembelajaran di perguruan tinggi yang menekankan kompetensi kepada lulusan. KBK merupakan kurikulum yang diyakini oleh dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan komptensi lulusan.

Dalam dokumen Dian Kusumawati K8408034 (Halaman 84-87)

Dokumen terkait