• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN DARI PROSES

D. Pembahasan Hasil Penelitian Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Pemahaman Siswa tentang Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut

No Pemahaman siswa Jumlah siswa

No 1 No 2 No 3 No 4 No 5

1 Dengan menggambar

a. Menggambar kedua pecahan (dengan

bentuk sama) 15 11 9 7 7

b. Menggambar kedua pecahan (bentuk

beda) 1 1 2 2 0

2 Dengan cara langsung menjumlahkan a. Pembilang dan pembilang, penyebut

tetap 14 16 16 15 15

b. Penyebut dan penyebut, pembilang dan

pembilang 0 0 0 1 1

3 Dengan cara mengalikan penyebut dan pembilang dari pecahan dengan suatu bilangan

a. mengalikan penyebut dan pembilang

dengan satu 6 6 6 6 6

b. mengalikan penyebut dan pembilang

dari pecahan dengan bilangan lain 0 0 0 0 0

4 Cara lain

a. Menjumlahkan pembilangnya, dan memberi alasan karena penyebutnya sama, maka penyebut tetap

1 1 1 1 1

b. menjumlahkan dan memberi contoh

3. Pemahaman Siswa Tentang Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Berbeda

Tabel 3.1 Pemahaman Siswa Tentang Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Berbeda

No Pemahaman siswa Jumlah Siswa

No 1 No 2 No 3

1

Langsung menjumlahkan

a penyebut dengan penyebut dan pembilang

dengan pembilang 5 6 6

b ( ), untuk penyebutnya

dipilih bilangan yang lebih besar

1 1 1

2 Menggunakan gambar 0 0 0

3

Mengalikan kedua pecahan dengan suatu bilangan. a ( ) 18 12 15 b ( ) 4 2 2 c ( ) 2 2 2 d ( ), dimana e

adalah faktor dari d dan f adalah faktor dari b 0 6 0 e ( ), dimana e = dan f = 1 1 0 4

Menggunakan KPK untuk menyamakan penyebut, kemudian menjumlahkan pecahan

tersebut 2 1 2

5 Langsung memberi jawaban, tanpa cara 2 2 2

6

Menjumlahkan penyebut dengan pembilang dan pembilang dengan penyabut, dan pecahan berubah menjadi bilangan bulat

1 1 1

B. Hasil Penelitian pada Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan desain instruksional yang telah disusun oleh peneliti. Di bawah ini adalah hasil dari penelitian kegiatan pembelajaran. Berikut tabel keterlaksanaan desain instruksional di dalam kelas.

1. Kegiatan I : Mengulang materi KPK

No Desain Instruksional Pelaksanaan

Keterlaksanaan Desain Instruksional di

Dalam Kelas

Ya Tidak

1 Menentukan kapan lonceng A dan B berdentang bersama

Siswa belum bisa menentukan pukul berapa lonceng A dan B berdentang bersama, karena tidak tahu menggunakan cara apa

2 Mencari Kelipatan dari 2 dan 3

Siswa dapat mencari kelipatan dari 2 dan 3

3 Mencari KPK dari 2 dan 3 Siswa dapat mencari KPK dari 2 dan 3. KPK diperoleh dari kelipatan persekutuan terkecil dari 2 dan 3

4 Menentukan 6 jam setelah pukul 05.00

Siswa dapat menentukan 6 jam setelah pukul 5 yakni pukul , dengan menghitung

5 Menentukan tanggal Tuti dan Ani les bersama

Siswa sudah memiliki gambaran menentukan tanggal dengan KPK.

6 Mencari KPK dari 4 dan 5 Siswa dapat mencari KPK dari 4 dan 5 dengan mendaftar

kelipatan. Kemudian mencari kelipatan persekutuan yang terkecil.

2. Kegiatan II : Melakukan operasi penjumlahan dan pembandingan pecahan dengan penyebut sama

No Desain Instruksional Pelaksanaan

Keterlaksanaan Desain Instruksional di

Dalam Kelas

Ya Tidak

1 Apersepsi pecahan dengan meminta siswa menggambar pizza

Salah satu siswa menggambar lingkaran kemudian membagi menjadi 8 bagian

2 Menggambar keadaan dari

permasalahan yang diberikan yakni : Ibu mempunyai sebuah kue, kue itu akan dibagikan untuk Ani dan Budi. Berapa bagian yang diperoleh oleh Ani?

Salah satu siswa menggambar persegi panjang. Kemudian membagi perssegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama besar dan mengarsir satu bagian

3 Menggambar keadaan

pecahan

Siswa menggambar persegi panjang lalu membagi menjadi tiga bagian yang sama besar. Kemudian mengarsir satu bagian

4 Menggunakan media kertas

lipat untuk menunjukkan bagian.

Siswa melipat kertas lipat yang sudah dibagikan, menjadi dua bagian yang sama besar. Untuk menunjukkan seperempat, siswa melipat kertas lipat menjadi 4 bagian sama besar.

5 Menggambar pecahan Beberapa siswa menggambar di

papan tulis.

6 Menjumlahkan dua pecahan.

Contoh Izal makan bagian pizza dan Risky makan bagian pizza. Berapa jumlah pizza yang dimakan?

Siswa menjawab jumlah pizza yang dimakan adalah . Siswa dapat menjawab , tetapi tidak tahu alasan.

7 Membandingkan dua pecahan

atau menyatakan hubungan dari dua pecahan. Untuk contoh soal : Izal makan bagian pizza dan Risky makan bagian pizza. Siapa yang makan pizza lebih banyak?

Dengan bantuan gambar, siswa menjawab Risky makan lebih banyak. Menurut siswa karena Risky makan dua potong. Siswa mampu menentukan hubungan bahwa dua per delapan lebih besar dari seperdelapan.

8 Membandingkan dua pecahan

untuk soal : Ida memiliki kue. Tono memiliki kue. Siapa yang memiliki kue yang lebih besar?

Siswa menjawab Tono memiliki kue yang lebih besar, karena Ida cuma punya sedangkan Tono

, jadi besar kue adalah punya Tono

9 Menentukan jumlah kue Ida dan Tono

(Banyak cara yang digunakan siswa, tapi pada dasarnya siswa mengetahui kalau penjumlahan pecahan dengan penyebut sama, maka penyebutnya tetap

siswa menjawab digabung dan diperoleh hasilnya adalah karena penyebut sama maka penyebutnya tetap. Ada siswa yang menjawab satu, karena tahu

bahwa .

3. Kegiatan III : Menyamakan penyebut

No Desain Instruksional Pelaksanaan

Keterlaksanaan Desain Instruksional di

Dalam Kelas

Ya Tidak

1 Apersepsi memberi contoh pecahan dengan penyebut sama

Siswa memberi contoh pecahan dan serta , , ,

2 Menjumlahkan Salah satu siswa maju menuliskan

idenya = , diperoleh dari empat ditambah tiga sama dengan tujuh dan penyebutnya tetap karena sama

3 Penjumlahan pecahan dengan penyebut beda. Soal : Adik mempunyai bagian kue, kakak mempunyai bagian kue. Berapa jumlah kue adik dan kakak? Kue siapa yang lebih besar?

Banyak siswa yang belum bisa menyelesaikan soal tersebut. Jawaban siswa bermacam-macam. Ada banyak jawaban seperti

, ada yang menjawab karena pembilangnya sama. Tetapi ada juga yang menjawab

4 Membagi dua tiap bagian kue adik

Salah satu siswa hanya membagi dua pada bagian yang tidak diarsir, tujuannya agar sama dengan kakak. Satu bagian utuh kue aadik dibagi menjadi 3 bagian

5 Membagi tiga tiap bagian kue kakak

Ada siswa yang menjawab tiap bagian kue kakak dibagi tiga. Ada juga yang menjawab dibagi dua. Dan akhirnya siswa tahu kalau dibagi dua, maka tidak sama dengan kue adik. Kemudian siswa membagi tiap bagian menjadi tiga.

6 Menjumlahkan kue adik dan

kakak setelah tiap bagian dibagi menjadi enam bagian

7 Membandingkan kue siapa yang lebih besar dengan bantuan gambar

Siswa menggunakan bantuan gambar dan siswa menjawab bahwa kue kakak lebih besar. Alasan karena kue kakak sedangkan kue adik

8 Penjumlahan pecahan dengan penyebut beda pada soal :

Ayah memiliki bagian kain, ibu memiliki bagian kain. Berapakah jumlah kain ayah dan ibu? Siapa yang memiliki kain yang lebih besar?

Siswa menggambar pecahan yang melambangkan kain ayah dan pecahan yang melam. Kemudian menurut siswa gambar kain ayah tiap bagian dibagi jadi dua dan kain milik ibu dibagi tiga tiap bagiannya. Sudah sama, yakni satu bagian utuh dibagi jadi dua belas. Kain ayah dan kain ibu

. Jumlah kain ayah dan ibu

9 Menentukan hubungan

pecahan pada soal : Ayah memiliki bagian kain, ibu memiliki bagian kain. Siapa yang memiliki kain yang lebih besar?

Dengan bantuan gambar, siswa manjawab bahwa kain ayah lebih besar dari kain ibu

4. Kegiatan IV : Menggunakan KPK untuk menyamakan penyebut pecahan

No

. Desain Instruksional Pelaksanaan

Keterlaksanaan Desain Instruksional di

Dalam Kelas

Ya Tidak

1 Apersepsi mengulang materi penjumlahan

Dua siswa maju mengerjakan dengan gambar. Diperoleh hasil

penjumlahan =

2 Penjumlahan Dua siswa maju mengerjakan

dengan gambar. Diperoleh hasil

penjumlahan =

3 Menyelesaikan penjumlahan

pecahan penyebut beda dengan menggunakan KPK untuk penjumlahan pecahan

Siswa baru dapat mencari KPK. Salah satu siswa maju menuliskan KPK dari 6 dan 4 dengan

mendaftar kelipatan. 4, 8, 12, 16, 20, 24 6, 12, 18, 24, 30

Siswa melingkari nilai 24. Menyadari jawabannya kurang

tepat, kemudian siswa tersebut mengganti jawaban KPK dari 4 dan 6 adalah 12

4 Menggunakan KPK untuk

menyamakan penyebut

Siswa belum mengerti. Peneliti menuntun siswa untuk mengubah

pecahan diubah menjadi

pecahan dengan penyebut 12.

5 Menggunakan KPK untuk

menyamakan penyebut

Salah satu siswa maju menuliskan idenya sebagai berikut :

6 Menjumlahkan Siswa menjumlahkan 

7 Penjumlahan Salah satu siswa menyamakan

penyebutnya dengan mengali pecahan dengan bilangan dan

mengali pecahan dengan

bilangan . Idenya adalah sebagai

berikut : =

8 Kenapa dikali dan dikali

Siswa tidak tahu alasannya

9 Penjumlahan Salah satu siswa menuliskan

idenya sebagai berikut :

=

10 Menentukan hubungan dari dua pecahan yakni

Dengan menggunakan gambar siswa mampu menentukan bahwa

2

C. Hasil Penelitian pada Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 5 siswa. Peneliti mengelompokkan hasil jawaban LKS pertemuan terakhir. Kemudian peneliti memilih 5 siswa secara acak dimana 5 siswa tersebut mewakili jawaban dari kelompoknya. Wawancara dilakukan setelah desain instruksional dilaksanakan selama empat kali pertemuan. Dari wawancara ini dapat dilihat pemahaman siswa. Di bawah ini adalah hasil wawancara dari 5 siswa.

1. Pemahaman Siswa Mengenai KPK

No Pemahaman siswa mengenai KPK SG SX SZ SL SAA

1 Pengertian KPK

a.Kelipatan persekutuan terkecil

2 Mencari KPK dari 6 dan 8

a.Mendaftar kelipatan dari 6 dan 8

b.Memilih kelipatan persekutuan yang terkecil dari 6 dan 8

3 Mencari KPK dari 12 dan 15

a.Mendaftar kelipatan dari 6 dan 8

b.Memilih kelipatan persekutuan yang terkecil dari 12 dan 15

2. Pemahaman Siswa Mengenai Pecahan dengan Penyebut Sama

No Pemahaman siswa mengenai pecahan

dengan penyebut sama

SG SX SZ SL SAA

1 Penjumlahan pecahan dengan penyebut

sama untuk soal

a.Pembilang tambah pembilang dan penyebut tetap

b.Pembilang tambah pembilang dan penyebut tambah penyebut

2 Penjumlahan pecahan dengan penyebut

sama untuk soal

a.Pembilang tambah pembilang dan penyebut tetap

3. Pemahaman Siswa Mengenai Pecahan dengan Penyebut Berbeda

No Pemahaman siswa mengenai pecahan

dengan penyebut berbeda

SG SX SZ SL SAA

1 Penjumlahan pecahan dengan penyebut

berbeda untuk soal

a. Siswa mengerjakan dengan cara

menggambar kedua pecahan. kemudian membagi-bagi tiap bagian dengan tujuan agar satu utuh dibagi menjadi bagian yang sama, antara gambar pertama dan kedua

b. Menyamakan penyebut dengan cara

mengalikan pecahan pertama dan pecahan kedua dengan suatu bilangan

c. Menyamakan penyebut dengan

menggunakan KPK

2 Menentukan hubungan dari dua pecahan

a. Siswa menyamakan kedua penyebut

pecahan (menggunakan bantuan gambar, mengalikan pecahan dengan suatu bilangan, menggunakan KPK) setelah penyebutnya sama, kemudian siswa membandingakan pembilangnya

b. Siswa melihat pembilang dan penyebut (kedua pecahan) kemudian membandingkan.

3 Penjumlahan pecahan dengan penyebut

beda untuk soal

a. Siswa mengerjakan dengan cara

menggambar kedua pecahan. Kemudian membagi-bagi tiap bagian dengan tujuan agar satu utuh dibagi menjaadi bagian yang sama, antara gambar pertama dan kedua

b. Menyamakan penyebut dengan cara

mengalikan pecahan pertama dan pecahan kedua dengan suatu bilangan

c. Menyamakan penyebut pecahan

dengan menggunakan KPK

D. Pembahasan Hasil Penelitian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Untuk mengetahui pemahaman siswa, peneliti memberikan Lembar

Kerja Siswa (LKS). Pembagian LKS ini dilakukan sebanyak 3x. LKS yang

dibagikan disesuaikan dengan desain instruksional yang telah disusun. Desain

instruksional disusun untuk 4x pertemuan, sedangkan LKS dibagikan 3x pada

pertemuan I,II, dan IV. Pertemuan I pemahaman siswa tentang KPK,

pertemuan II pemahaman siswa tentang penjumlahan pecahan dengan

penyebut sama. Sedangkan pertemuan IV pemahaman siswa tentang

penjumlahan pecahan dengan penyebut beda.

1. Pemahaman Siswa tentang KPK

Dari Tabel 1.1 dan 1.2 dapat dilihat pemahaman siswa dan jumlah siswa yang memiliki pemahaman tersebut. Pada pertemuan pertama, setelah siswa

mengikuti kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan LKS. LKS ini

mengenai pemahaman siswa tentang KPK. Hasil LKS ini menunjukkan bahwa

untuk mencari atau menentukan KPK dari dua bilangan yang telah ditentukan,

kebanyakan siswa mencari kelipatan dari dua bilangan terlebih dahulu

kemudian mencari kelipatan persekutuan terkecil dari kelipatan dua bilangan

yang ditentukan. Dari tabel pemahaman siswa tentang KPK dapat dilihat

bahwa dalam mencari KPK ada beberapa cara yang digunakan oleh siswa

sesuai dengan pemahaman yang dimiliki. Jumlah siswa dapat dillihat pada

bilangan kemudian mencari kelipatan pesekutuan terkecil dari dua bilangan.

Berikut contoh hasil LKS siswa :

Peneliti berpendapat bahwa siswa yang mengerjakan dengan cara seperti

di atas telah memiliki pemahaman yang benar. Ada 2 siswa yang mengerjakan

soal nomor 1 sampai 4 dengan mencari kelipatan dari salah satu bilangan saja

dan 1 siswa untuk nomor 5 dan 6. Siswa kurang memahami arti kelipatan

persekutuan. Karena siswa hanya mencari kelipatan dari salah satu bilangan

saja.

Dari contoh hasil LKS siswa di atas, dapat dilihat bahwa siswa hanya mencari

kelipatan dari salah satu bilangan saja. Bilangan yang dicari kelipatannya

adalah bilangan yang lebih besar. Selain siswa hanya mencari salah satu

siswa kurang teliti dalam menjumlahkan bilangan. Seperti pada saat siswa

mnencari kelipatan 8. Untuk mencari kelipatan 8, dapat diperoleh dari

menjumlahkan bilangan 8 sebanyak n kali. Kelipatan 8 : 8, 16, 24, 32, 40, 48,

56, 64, 72, ... tetapi siswa melakukan kesalahn pada saat menjumlahkan,

. Siswa menjumlahkan . Karena terjadi kesalahan ini,

maka untuk penjumlahan selanjutnya juga terjadi kesalahan. Dari hasil LKS

siswa, peneliti berpendapat bahwa siswa meiliki pemahaman yang kurang.

Selain hanya mencari kelipatan dari salah satu bilangan saja, siswa melakukan

kesalahan pada saat menjumlahkan. Ada juga pemahaman siswa dalam

mencari KPK adalah dengan mencari faktor dari bilangan yang ditentukan.

Cara ini diterapkan oleh seorang siswa pada soal nomor 4 dan 6. Pada soal

nomor 4 tentukan KPK dari 12 dan 15, untuk nomor 6 tentukan KPK dari 24

dan 18. Dalam menyelesaikan soal tersebut, siswa mencari faktor dari

bilangan yang ditentukan.

Berikut hasil LKS siswa :

Pada dasarnya siswa sudah dapat mencari KPK dari dua bilangan yang

ditanyakan. Dari hasil LKS, sebagian besar siswa, pertama mencari kelipatan

dari masing-masing bilangan. Setelah diperoleh kelipatan dari masing-masing

2. Pemahaman Siswa tentang Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Sama

Dalam tabel pemahaman siswa tentang penjumlahan pecahan dengan

penyebut sama sebagian besar siswa mengerjakan penjumlahan pecahan

dengan cara langsung menjumlahkan penyebut dan penyebut dan pembilang

tetap. LKS pada pertemuan kedua ini terdiri dari 5 pertanyaan. Pertanyaan

tersebut tentang penjumlahan dua pecahan dengan penyebut sama. Berikut

pertanyaan pada LKS pemahaman siswa tentang penjumlahan pecahan dengan

penyebut sama.

Hitunglah hasil dari penjumlahan pecahan berikut :

1.

2.

3.

4.

5.

Dalam mengerjakan LKS cara yang digunakan siswa bermacam-macam. Ada

yang menggunakan gambar, langsung menjumlahkan pembilang dengan

pembilang tetapi penyebut tetap, ada yang mengalikan pecahan dengan suatu

bilangan, ada juga yang menjumlahkan pembilangnya dan memberi alasan

karena penyebutnya sama maka penyebutnya tetap. Pemahaman siswa dan

jumlah siswa dapat dilihat pada Tabel 2.1. Dari tabel terlihat bahwa ada 2 cara yang paling banyak digunakan siswa yaitu langsung menjumlahkan pembilang

dengan pembilang dan penyebutnya tetap ( ) dan menggunakan

bantuan gambar. Dalam desain instruksional yang diterapkan di kelas, dalam

tersebut memiliki penyebut yang sama, oleh karena itu hasil dari

penjumlahannya adalah pembilang tambah pembilang sedangkan penyebutnya

tetap. Apabila menggunakan gambar dapat dilihat pada desain instruksional

yang telah disusun pada BAB IV. Jumlah siswa yang mengerjakan dengan

menggunakan gambar tiap nomornya lumayan banyak. Jumlah siswa dapat

dilihat pada Tabel 2.1.

Siswa membuat gambar yang mewakili dua pecahan yang akan dijumlahkan

sesuai dengan soal dalam LKS. Untuk tiap pecahan dibuat gambar yang

bentuk dan ukuran yang sama. Seperti pada gambar berikut

Gambar yang dibuat mewakili pecahan yang ditanyakan. Siswa

menjumlahkan bagian yang diarsir, diperolah hasil penjumlahan pecahan.

Seperti untuk soal nomor 1 sebanyak 15 siswa mengerjakan dengan

menggunakan bantuan gambar. Jumlah yang diarsir ada 4 bagian, sehingga

hasil dari penjumlahan pecahan tersebut adalah . Untuk soal nomor 2

sebanyak 11 siswa mengerjakan menggunakan gambar. 9 siswa untuk nomor

3 dan 7 siswa untuk nomor 4 dan 5 juga dikerjakan dengan menggunakan

bantuan gambar. Pada prinsipnya siswa menjumlahkan bagian yang diarsir

atau pembilangnya sedangkan penyebutnya tetap. Cara yang digunakan dan

jawaban nomor 1 adalah , . Nomor 2 adalah . Hasil untuk nomor

3 adalah , nomor 4 adalah dan nomor 5 adalah . Ada juga siswa yang

menggambar kedua pecahan, tetapi kedua gambar tidak sama ada yang

lingkaran dan persegi panjang seperti gambar berikut.

Siswa yang mengerjakan dengan cara tersebut kurang memiliki pemahaman

karena dalam penelitian sudah ditekankan bahwa kedua gambar harus

memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Siswa tidak tahu bahwa tiap bagian

dari kedua gambar tersebut tidak sama. Dari tabel dapat dillihat bahwa yang

mengerjakan dengan cara tersebut ada 1 siswa untuk soal nomor 1 dan2, 2

siswa untuk soal nomor 3 dan 4. Walaupun hasil yang diperoleh benar tetapi

pemahaman bahwa tiap bagian harus sama besar tidak dimiliki oleh siswa

yang mengerjakan dengan cara ini. Siswa menjumlahkan bagian yang diarsir.

Cara yang paling banyak digunakan siswa adalah dengan cara langsung

menjumlahkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Sebagian besar

siswa mengerjakan dengan cara tersebut. Peneliti berpendapat siswa yang

mengerjakan dengan cara ini sudah memiliki pemahaman tentang

penjumlahan pecahan dengan penyebut sama. Untuk soal nomor 1 ada 14

siswa yang mengerjakan dengan cara tersebut. Nomor 2 dan 3 ada 16 siswa,

Jawaban yang diberikan siswa diperoleh dari menjumlahkan pembilang dan

pembilang sedangkan penyebutnya tetap. Secara teknis jawaban siswa adalah

sebagai berikut : . Kelima nomor dikerjakan dengan cara tersebut.

1. 2. 3. 4. 5.

Sebagian besar siswa menjawab dengan cara . Salah satu siswa

yang menjumlahkan pembilang dan menjelaskan karena penyebutnya sama

maka hasil penjumlahan penyebutnya tetap. Tetapi ada juga siswa yang

menjawab dengan menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan penyebut

mengerjakan dengan cara tersebut. Seperti pada soal nomor 4 siswa

mempunyai jawaban sebagai berikut : dan untuk nomor 5,

. Menurut peneliti siswa kurang paham tentang konsep

penjumlahan pecahan dengan penyebut sama. Dalam desain instruksional

yang dilaksanakan dalam penelitian, sudah ditekankan bahwa penjumlahan

pecahan dengan penyebut sama adalah . Tetapi pada

pelaksanaannya masih ada siswa yang mengerjakan dengan cara

. Ada juga pemahaman siswa yang mengerjakan penjumlahan

dalam LKS dengan cara mengalikan pecahan dengan . Dari nomor 1 sampai

5 ada 6 siswa yang mengerjakan dengan cara tersebut. Secara teknis cara

siswa dapat ditulis sebagai berikut : .

Keenam siswa tersebut mengerjakan dengan cara sebagai berikut :

menyamakan penyebut, padahal penyebut pecahan sudah sama. Tetapi pada

dasarnya pemahaman siswa tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut

sama sudah benar.

Ada juga siswa satu siswa yang mengerjakan dengan cara menjumlahkan

pembilang dan penyebut tetap, tapi juga memberikan contoh penjumlahan

pecahan yang hasilnya sama. Berikut LKS siswa :

Dari jawaban yang diberikan oleh siswa terlihat bahwa selain menjawab

pertanyaan, siswa juga memberikan contoh penjumlahan yang hasil

penjumlahan pecahannya sama dengan hasil dari pertanyaan pada LKS. Untuk

soal nomor 1 hasil dari jawaban siswa adalah . Sedangkan contoh soal yang

diberikan adalah . Untuk soal nomor 2 sampai 5 siswa juga memberi

contoh soal yang hasil penjumlahannya sama dengan pertanyaan pada LKS.

penjumlahan pecahan dengan penyebut sama.

LKS ini diberikan setelah desain instruksional diterapkan dikelas. Dari

jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa pada saat menjawab LKS,

peneliti berpendapat bahwa desain instruksional hari kedua dapat diterima dan

dapat membantu (memfasilitasi) pemahaman siswa tentang penjumlahan

pecahan dengan penyebut sama. Peneliti berpendapat demikian karena

sebagian besar siswa mampu mengerjakan LKS yang telah dibagikan dengan

cara dan hasil yang benar sesuai dengan pemahaman siswa. Secara umum

penjumlahan pecahan dengan penyebut sama adalah sebagai berikut :

. Walaupun ada beberapa siswa yang belum paham, tetapi jumlah

siswa yang mampu dan paham tentang penjumlahan pecahan dengan sama,

3. Pemahaman Siswa tentang Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Berbeda

LKS dengan materi penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda

terdiri dari 3 soal penjumlahan pecahan dengan penyebut beda dan 3 soal

menentukan hubungan pecahan. Berikut soal yang diberikan :

A. Hitunglah hasil dari penjumlahan pecahan berikut.

1.

2.

3.

B. Tentukan hubungan dari pecahan berikut apakah lebih besar ( ), lebih

kecil ( ), atau sama dengan ( ).

1.

2.

3.

Dari hasil analisis, ada bermacam-macam jawaban yang diberikan sesuai

dengan pemahaman siswa. Bahkan 4 sampai 5 siswa tidak memberikan

jawaban. Cara yang digunakan siswa bermacam-macam sesuai dengan

pemahaman yang dimiliki. Tabel 3.1 Pemahaman Siswa Tentang

memperlihatkan pemahaman siswa dan jumlah siswa yang memiliki

pemahaman tersebut. Peneliti mengelompokkan jawaban yang diberikan siswa

dalam tabel tersebut. Ada 5 pemahaman siswa dalam mengerjakan dan ada

yang tidak menjawab LKS. 5 pemahaman siswa tersebut adalah langsung

menjumlahkan pecahan, mengalikan kedua pecahan dengan suatu bilangan,

menggunakan KPK untuk menyamakan penyebut lalu menjumlahkan,

langsung memberi jawaban tanpa memberi cara, menjumlahkan penyebut

dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang dan pecahan berubah

menjadi bilangan bulat. Selain itu ada juga yang tidak memberikan jawaban.

Jumlah siswa yang mengerjakan dengan langsung menjumlahkan penyebut

dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang ada 5 siswa untuk soal

nomor 1 dan 6 siswa untuk nomor 2 dan 3. Dalam menjawab soal, secara

teknis dapat ditulis sebagai berikut . Seperti soal nomor 1 jawaban

yang diberikan adalah sebagai berikut . Untuk nomor 2

dan untuk nomor 3 .

siswa tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda masih kurang.

Dalam desain instruksional yang dilaksanakan di kelas, penjumlahan pecahan

Dokumen terkait