• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.2 Pemakaian Kohesi dan Koherensi

Pada bagian ini, peneliti mencantumkan contoh pemakaian kohesi dan koherensi yang tidak tepat dalam paragraf yang ditulis oleh para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu. Contoh data kohesi meliputi kohesi leksikal dan gramatikal. Contoh data koherensi yang ditemukan hanya koherensi berpenanda. 4.1.2.1 Kohesi Leksikal

Pemakaian kohesi leksikal yang tidak tepat yang ditemukan oleh peneliti yaitu kohesi repetisi. Contoh paragraf tidak tepat yang mengandung kohesi leksikal dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut.

A. Repetisi

(21)Suatu Sore Anto disuruh ibu nya membuang Sampah ditempat pembuangan Sampah , tapi Anto ternyata membuang sampah itu ditempat yang bukan tempat pembuangan sampah , Anto membuang sampah dipinggir jalan. (2)padahal disitu ada tulisan yang berupa larangan yaitu “dilarang membuang sampah sembarangan”, akan tetapi Anto malah melanggar aturan itu. (19-b)

Kohesi repetisi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa Anto. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian kohesi repetisi yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian kohesi repetisi yang ditemukan peneliti sebanyak 6 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.

4.1.2.2Kohesi Gramatikal

Pemakaian kohesi gramatikal yang tidak tepat yang ditemukan oleh peneliti yaitu kohesi substitusi dan kohesi konjungsi. Contoh paragraf tidak tepat

yang mengandung kohesi gramatikal dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut.

A. Substitusi

(22)Namun, kini hutan telah kehilangan kelestariannya, Mereka telah hancur bahkan hilang dengan beralih Fungsi menjadi perkebunan dan pemukiman penduduk. Hal ini disebabkan oleh manusia -manusia yang rakus. Mereka dengan keinginan yang tidak bisa di bendung, menebang pohon dan membunuh binatang-binatang demi kepentingan pribadi-pribadi dan kantong-kantong mereka sendiri. (14-b)

Kohesi substitusi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa mereka. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian kohesi sinonimi yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian kohesi substitusi yang ditemukan peneliti sebanyak 3 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.

B. Konjungsi

(a) Konjungsi Adversatif

(23)Kebersihan lingkungan/Lingkungan sehat adalah idaman setiap manusia. Tetapi sudah kita berjuang melawan kebersihan lingkungan itu? (19-c)

Konjungsi adversatif yang digunakan dalam paragraf di atas berupa tetapi. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian konjungsi adversatif yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian konjungsi kausal yang ditemukan peneliti sebanyak 2 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.

(b) Konjungsi Kausal

(24)Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi dua kali sehari , memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak akan mudah terserang oleh penyakit. (4-b)

Konjungsi kausal yang digunakan dalam paragraf di atas berupa sehingga. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian konjungsi kausal yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian konjungsi kausal yang ditemukan peneliti sebanyak 6 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.

(c) Konjungsi Subordinatif

(25)Dari sekian banyak kegiatan manusia yang sering merusak lingkungan dan alam. Pembuangan sampah tidak pada tempatnya merupakan salah satu hal terburuk yang dilakukan. Jelas sekali manusia begitu paham bahwa jika membuang sampah sembarangan terutama didaerah aliran sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir. (7-b)

Konjungsi subordinatif yang digunakan dalam paragraf di atas berupa jika. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian konjungsi subordinatif yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian konjungsi subordinatif yang ditemukan peneliti sebanyak 1 data yaitu pada paragraf di atas.

(d) Konjungsi Koordinatif

(26)Dampak banjir dapat membawa wabah penyakit, seperti diare atau penyakit malaria, karena akibat genangan air dapat membuat lingkungan jadi kotor, sehingga membuat rasa udara tidak sedap dan segar. (2) Jadi semoga kita tidak kena musibah banjir, diharapkan pada semua warga sadar akan akibat atau dampak membuang sampah sembarangan. (8-c)

Konjungsi koordinatif yang digunakan dalam paragraf di atas berupa atau. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian konjungsi koordinatif yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian konjungsi koordinatif yang ditemukan peneliti sebanyak 3 data, salah satunya pada paragraf di atas.

4.1.2.3Koherensi Berpenanda

Pemakaian koherensi berpenanda yang tidak tepat yang ditemukan oleh peneliti yaitu koherensi kausal dan koherensi kontras. Contoh paragraf tidak tepat yang mengandung koherensi berpenanda dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut.

A. Koherensi Kausal

(27)Dalam bermasyarakat kita sering dihadapkan pada suatu permasalahan alam yang terjadi dilingkungan sekitar kita. Perma salahan-permasalahan tersebut timbul karena ulah manusia yang tidak mampu berterima kasih atas nikmat yang telah alam ini berikan. Manusia pada dasarnya tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, setelah dinikmati/ menggunakan maka pada akhirnya manusia tidak pernah mempertimbangkan dampaknya kedepan. Bahkan manusia tidak pernah sadar bahwa hal yang dilakukan berdampak sangat fatal bagi kehidupan. (7-a)

Koherensi kausal yang digunakan dalam paragraf di atas berupa maka. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian koherensi kausal yang tidak tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian koherensi kausal yang ditemukan peneliti sebanyak 6 data, salah satunya pada paragraf di atas.

B. Koherensi kontras

(28)Pada saat Lukman mela ngkahkan kakinya menuju ke sungai, langkahnya terhenti oleh suatu pemandangan yang tidak mengenakkan. Dilihatnya Pak Hadi yang dengan seenaknya saja membuang sampah ke sungai. Tanpa rasa berdosa dan bersalah pak Hadi pun berlalu dari pandangannya. Lukman ingin sekali menegur pak Hadi, namun pak Hadi berlalu begitu cepat. Lukman kembali melanjutkan Langkah kakinya menuju sungai untuk mengambil air. Usai mengambil air Lukman pun kembali ke rumah. (12-b)

Koherensi kontras yang digunakan dalam paragraf di atas berupa namun. Contoh data paragraf di atas merupakan pemakaian koherensi kontras yang tidak

tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian koherensi kontras yang ditemukan peneliti sebanyak 2 data, salah satunya pada paragraf di atas.

Semua data yang dianalisis berasal dari 73 paragraf yang terdapat dalam 20 karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Karangan tersebut terdiri dari 11 karangan narasi, 6 eksposisi, dan 3 persuasi. Karangan narasi ditemukan pada karangan 2, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 17, 18, dan 20. Karangan eksposisi ditemukan pada karangan 1, 4, 10, 13, 15, dan 19. Karangan persuasi ditemukan pada karangan 3, 6, dan 16. Peneliti tidak menemukan jenis karangan deskripsi dan argumentasi dalam 20 karangan. Sesuai dengan tema, sebagian besar karangan berjudul “Lingkungan”. Karangan tersebut berisi akibat

yang terjadi apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan.

Dokumen terkait