• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran kepada guru sekolah dasar, pembelajaran menulis dan pengembangan teori wacana, serta kepada peneliti lain. Berikut saran dari peneliti.

1. Guru Sekolah Dasar Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Sebagai seorang guru SD sudah seharusnya menguasai semua ilmu bidang studi, begitu juga pada bidang stusi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bukan sebuah alasan untuk tidak bisa menguasai ilmu bahasa Indonesia, karena dengan menguasai semua bidang studi sudah menjadi kewajiban para guru sekolah dasar.

2. Guru Bahasa Indonesia dan Pengembangan Ilmu Wacana

Pembelajaran menulis di dalam kelas atau pelatihan menulis di luar kelas sebaiknya terus dilaksanakan dengan bantuan guru bahasa Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk menggali potensi menulis dan menambah pengetahuan dari dalam diri si penulis. Selain itu, penelitian ini sekiranya dapat mengembangkan studi linguistik, khususnya pada ilmu wacana.

3. Peneliti Lain

Dalam penelitian ini, peneliti baru menjangkau pada karangan para guru sekolah dasar. Hendaknya peneliti lain mampu menjangkau pada lingkup karangan yang lebih spesifik misalnya karangan narasi, deskripsi, argumentasi, persuasi, atau eksposisi. Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.

Baryadi, Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondo Suli.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Christantri, Yunita. 2011. “Analisis Kohesi dan Koherensi Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Dyah Purnamasari, Agnes. 2009. “Analisis Kohesi dan Koherensi Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Semester 1 SMP P angudi Luhur Srumbung, Magelang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahas dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

http://disdik.kaltimprov.go.id/read/news/2014/817/permasalahan-bidang-pendidikan-di-kab.-mahulu.html, diunduh pada 20 April 2016, pukul 11:20 WIB.

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja

Karya CV.

Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Nesi, Antonius. 2011. “Kohesi dan Koherensi Wacana Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar. Skripsi.Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharsono, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV. Widya Karya.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.

No. Data Peranti Unsur serta kode kohesi dan koherensi Analisis Perbaikan Pendapat Triangulator Alasan Triangul ator 1 Triangul ator 2 S TS S TS Karangan 1 1 a. (1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota. bagaimana tidak? (2) Seperti masih banyak sampah yang berserakan di - Sampah (A) - Bahkan (I3) - Tepat, karena memelihara kepaduan kalimat dan menekankan pentingnya kata sampah tersebut. - Tepat, konjungsi bahkan menegaskan kebiasaan tidak menjaga lingkungan. - √ √

sungai terlihat jelas banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencemaran limbah.

b. (1) Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali bagaimana tidak? (2)Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan membiasa kan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya,

- Pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata (B) - Seperti (N) - Tepat, karena mengandung makna generik yaitu

Pemukiman padat dan makna spesifik yaitu padat pabrik, padat pariwisata.

- Tepat, karena kata seperti menyatakan hubungan rincian dari kebiasaan hidup bersih.

- Tepat, konjungsi dan

-

rutin, dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan, bukan dengan membiarkan nya dengan bermain di lingkungan yang penuh dengan kotoran.

- Dan (I6)

penambahan unsur yaitu membersihkan rumah rutin, dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan.

√ √

c. (1) Penyakit tak datang dengan sendiri nya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dahsyat berkembangnya sumber penyakitpun terdapat pada

penumpukan sampah, limbah pabrik, hingga

- Bahkan (I3) - Nyamuk (B) - Tepat, konjungsi bahkan menegaskan panyakit berkembang secara dahsyat. - Tepat, karena mengandung makna generik yaitu

serangga dan makna spesifik yaitu nyamuk yang bertujuan untuk menunjang kejelasan

-

tergenang. (2) Air yang tergenang kenapa dapat menimbulkan penyakit? air yang terlalu lama tergenang dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak dengan cepat.

tersebut.

Karangan 2 2 a. Di Indonesia masih

banyak masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat. Akibat ketidak sadaran dari masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, - Dari kesemuanya itu (A) - Seperti (N)

- Pengulangan kata dari kesemuanya itu tidak tepat, karena

menimbulkan pemborosan kata. - Kata seperti dalam

paragraf tersebut tepat, karena Di Indonesia masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat. Akibat ketidak sadaran dari masyarakat yang membuang

sampah di sembarang

dan sungai, dari

kesemuanya itu tampa kita sadari bahwa itu semua akan berakibat negarif bagi kita dan juga masyarakat.

- Bahwa (I3)

- Selokan, parit (C)

hubungan rincian yaitu selokan, parit, dan sungai supaya kalimat lebih jelas. - Tepat , konjungsi bahwa dalam paragraf tersebut menegaskan membuang sampah sembarangan akan berakibat negatif. - Kohesi sinonimi

berupa selokan, parit tidak tepat karena seharusnya menggunakan

konjungsi atau bukan tanda koma (,).

selokan atau parit, dan sungai, tampa kita sadari bahwa itu semua akan berakibat negarif bagi kita dan juga masyarakat.

- Itu (F1)

mengacu pada kalimat sebelumnya yaitu membuang sampah sembarangan. b. sampah menumpuk di

selokan, parit, dan sungai , ketiga datang musim penghujan maka meluaplah sampah-sampah yang bertumpuk di sungai di selokan dan di parit-parit dan itu mengakibat kan

terjadinya banjir, karena sampah sudah memenuhi sungai parit dan yang merasakan dampak itu semua adalah kita semua

- Maka (I2/J)

- Karena (I2/J)

- Tepat, konjungsi maka menyatakan makna sebab akibat yaitu sampah menumpuk di selokan mengakibatkan banjir. - Tepat, konjungsi karena menunjukkan hubungan akibat sebab yaitu banjir yang diakibatkan sampah yang sudah memenuhi sungai.

yang berdomisili/ bertempat tinggal di sungai. - Adalah (F2) - Berdomisili/ bertempat tinggal (C)

mengacu pada kata sesudahnya yaitu kita semua terutama masyarakat yang berdomisili/ bertempat tinggal di sungai. - Tepat, kohesi sinonimi berupa berdomisili/ bertempat tinggal berfungsi untuk menunjang kejelasan kalimat. c. dari menumpuknya sampah di sungai dan parit-parit itu juga mengakibatkan tumbuh

- Kita (A) - Tepat, pengulangan kata kita berfungsi untuk memelihara kepaduan kalimat dan

dari menumpuknya sampah di sungai dan parit-parit itu juga mengakibatkan tumbuh

jentik nyamuk, dari situ pula kita dapat terserang penyakit DBD dan lain-lain. Tampa kita sadari dari bahwa dari ulah kita maka kita sendiri yang menanggung akibatnya, maka semoga kedepat kita akan semakin sadar dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempatnya apalagi di sungai. - Bahwa, apalagi (I3) - Maka (I2/J) pentingnya kata tersebut. - Tepat, konjungsi bahwa menegaskan dari ulah kita maka kita yang akan menanggung akibatnya dan konjungsi apalagi menegaskan tidak ada lagi yang membuang sampah disembarang tempat terlebih sungai. - Tepat, konjungsi maka menyatakan hubungan sebab akibat yaitu dari ulah

jentik nyamuk, dari situ pula kita dapat

terserang penyakit DBD dan lain-lain. Tampa kita sadari dari bahwa dari ulah kita maka kita sendiri yang menanggung akibatnya, semoga kedepat kita akan semakin sadar sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempatnya apalagi di sungai.

- Dan (I6)

sendiri yang menanggung

akibatnya, sedangkan konjungsi maka yang dicetak miring tidak menunjukkan hubungan sebab akibat sehingga tidak perlu digunakan. - Konjungsi dan tidak

tepat karena makna yang dihasilkan yaitu sebab akibat yaitu dengan adanya musibah banjir kita akan semakin sadar akibatnya tidak ada lagi masyarakat yang

sembarangan. Karangan 3 3 a. (1) Untuk menjaga

Lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. (2) Jangan membuang sampah sembarangan, seperti kekali atau sungai atau kedalam parit.

- Seperti (N)

- Kekali atau sungai (C)

- Atau (I6)

- Tepat, kata seperti berfungsi menyatakan hubungan rincian berupa kekali atau sungai atau kedalam parit yang bertujuan supaya kalimat lebih jelas.

- Tepat, kohesi sinonimi berupa kekali atau sungai berfungsi untuk menunjang kejelasan kalimat.

- Konjungsi atau dalam kata sungai atau

(1) Untuk menjaga Lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. (2)Jangan membuang sampah sembarangan, seperti kekali atau sungai dan kedalam parit.

sesuai, seharusnya menggunakan

konjungsi dan karena menyatakan

penambahan unsur.

b. (1) Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi

pendangkalan terhadap kali tersebut.

(2)Demikian juga apabila sampah di buang kedalam parit, akan menyebabkan banjir,

- Apabila (I4)

- Sehingga (I2/J)

- Tepat, kata apabila menyatakan syarat yaitu dengan

membuang sampah ke dalam sungai

membuat polusi. - Tepat, kata sehingga

menyatakan

hubungan akibat yaitu polusi yang

mengakibatkan ikan-ikan akan mati.

-

hujan tiba, saluran-saluran air akan

tersumbat dan terjadilah banjir. - Dan (I6) - Demikian juga (L) menyatakan penambahan unsur yaitu ikan-ikan akan mati dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut.

- Tepat, kata demikian juga menunjukkan adanya penegasan jika membuang sampah kedalam parit akan menyebabkan banjir. - Tepat, kata sebab

menunjukkan hubungan sebab akibat yaitu

membuang sampah

- Sebab (I2/J)

mengakibatkan banjir karena saluran air akan tersumbat. c. (1) Membuang sampah

sembarangan juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti: Diare, demam berdarah, tipus, dan lain-lain. (2)Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan buanglah sampah pada tempatnya. - Sampah (A) - Seperti (N) - Tepat, pengulangan kata sampah berfungsi untuk memelihara kepaduan kalimat dan menekankan pentingnya kata tersebut.

- Tepat, kata seperti menyatakan adanya rincian yaitu diare, demam berdarah, tipus, dan lain-lain supaya kalimat lebih jelas.

-

- Oleh karena itu (I2/J)

menunjukkan hubungan sebab akibat yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya akan mengakibatkan kesehatan terjaga.

√ √

Karangan 4 4 a. (1) Kebersihan adalah

suatu keadaan dimana tak ada sampah yang

berserakan di mana-mana. (2) Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan, karena dengan kebersihan yang akan menjaga kita dari ancaman-ancaman

- Kebersihan (A)

- Tepat, pengulangan kata kunci berupa kebersihan berfungsi untuk memelihara kepaduan kalimat dan menekankan

pentingnya kata tersebut.

- Tepat, kata karena menyatakan adanya

akibat yaitu dengan menjaga kebersihan menyebabkan kita terhindar dari ancaman penyakit. b. (1) Yang pertama adalah

menjaga kebersihan diri sendiri. (2)Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi dua kali sehari , memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. (3)Sehingga jika

kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak

- Menjaga kebersihan diri sendiri (A) - Sehingga - Tepat, pengulangan kata kunci berupa menjaga kebersihan diri sendiri berfungsi untuk memelihara kepaduan kalimat dan menekankan

pentingnya kata tersebut.

- Konjungsi sehingga tidak tepat karena tidak ada makna yang menunjukkan akibat.

(1) Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. (2)Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi dua kali sehari , memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. (3)Kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat

oleh penyakit.

- Jika (I4) - Maka (I2/J)

digunakan berlebihan, karena sudah ada konjungsi maka. - Konjungsi jika maka

seharusnya tidak digunakan secara bersamaan karena memiliki makna yang berbeda yaitu

menyatakan syarat dan sebab akibat. Makna dalam kalimat tersebut menyatakan sebab akibat yaitu kebersihan telah didapat akibatnya tubuh menjadi sehat. - Tepat, kata seperti

terserang oleh penyakit.

- Seperti (N)

- Dan (I6)

hubungan rincian yaitu mandi dua kali sehari, memotong kuku, dan menggosok gigi.

- Tepat, kata dan menyatakan penambahan unsur yaitu tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. - Tepat, koherensi

perurutan menyatakan suatu rangkaian yang berupa prosedur menjaga kebersihan.

- Koherensi perurutan (Q) c. (1) Selain mejaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting untuk dilakukan. (2) Membersihakan seisi rumah dan lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi sarang bagi penyakit untuk tumbuh dan

- Selain (M)

- Sehingga (I2/J)

- Tepat, kata selain menyatakan adanya makna penambahan, kata tersebut merupakan rangkaian prosedur menjaga kebersihan yang kedua.

- Tepat, kata sehingga menyatakan

hubungan sebab akibat yaitu dengan menjaga kebersihan

-

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kita seperti, mengubur barang-barang bekas, menguras bak mandi dan menutup semua sumber air sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak di sana.

menyebabkan nyamuk tidak bisa

berkembang.

√ √

d. (1) Demikian cara hidup bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan. (2) Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan

- Demikian (F1)

- Tepat, Kata demikian menunjuk pada kalimat sebelumnya mengenai tata cara hidup bersih dan bermanfaat.

- Konjungsi agar tepat karena menunjukkan

-

dan terhindar dari penyakit yang mengancam.

- Agar (I2/J) yaitu dari menjaga kebersihan akan mengakibatkan kita menjadi sehat.

Karangan 5 5 a. (1) Aku mempunyai

seorang teman yang bernama Baim. (2) Baim memiliki kebiasaan buruk yang dilakukannya. (3)Seringkali Baim membuang sampah di sembarangan tempat. (4)Ketika membuang sampah, Baim hanya membuang sampah di selokan depan

- Baim (A) - Terdapat ketidaktepatan yaitu pada bagian pengulangan kata Baim yang menimbulkan kalimat tidak efektif, karena terjadi pemborosan kata. Penulis bisa saja melakukan substitusi supaya dapat memperoleh

(1)Aku mempunyai seorang teman yang bernama Baim. (2) Baim memiliki kebiasaan buruk yang dilakukan. (3)Seringkali ia membuang sampah di sembarangan tempat. (4) Ketika membuang sampah, ia hanya membuang sampah di selokan depan rumahnya. (5)Kebiasaan buruk ini

Kebiasaan buruk ini sudah diperingati. - Dilakukannya, rumahnya (G) sehingga tidak terkesan melakukan pemborosan kata. - Tepat, kata dilakukannya dan rumahnya dalam kalimat tersebut merupakan suatu penggantian terhadap Baim. Penggantian tersebut bermaksud untuk memperoleh unsur pembeda. √ √

b. (1) Suatu hari terjadi musim hujan yang berkepanjangan. - Maka, sehingga (I2) - Tepat, konjungsi maka dan sehingga - √ √

maka dikampungnya mengalami Banjir

Bandang. (3)Keadaan ini berlangsung cukup parah sehingga ketinggian banjir hampir melewati atap rumahnya. adanya hubungan sebab akibat. Makna sebab akibat yang ditunjukkan konjungsi maka yaitu ulah Baim dengan membuang sampah sembarangan mengakibatkan kampunya mengalami banjir. Makna sebab akibat yang ditunjukkan konjungsi sehingga yaitu keadaan √ √

- Ini (F1)

mengakibatkan ketinggian banjir hampir melewati atap.

- Kata ini tepat, karena mengacu pada pada kalimat sebelumnya yaitu keadaan banjir.

√ √

c. (1) Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk menimpanya. (2)Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. (3) Belum lagi penyakit yang - Tersebut (F1) - Adalah (N) - Tepat, kata tersebut menunjuk pada kalimat sebelumnya, yaitu kejadian banjir. - Tepat, kata adalah

merupakan koherensi rincian karena menyatakan

-

pasca banjir. (4) Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare

dan demam berdarah. - Karena (I2/J)

- Dan (I6)

mengenai dampak banjir, hal tersebut bertujuan supaya kalimat lebih jelas. - Tepat, kata karena

menunjukkan hubungan sebab akibat yaitu Baim terbaring lemas di rumah sakit dikarenakan terkena penyakit. - Tepat, kata dan

menunjukkan adanya

penambahan unsur dalam kalimat yaitu diare dan

Karangan 6 6 a. (1) Membuang sampah di

sembarang tempat akan berakibat tidak baik bagi kesehat tubuh dan lingkungan sampah sebaiknya di buang di tempat pembuangan sampah agar tidak menimbulkan banyak masalah pada

lingkungan. (2) Sampah yang dibuang tidak pada tempatnya akan menyebabkan terserang berbagai penyakit. - Sampah (A) - Pembuangan (Eku) - Tepat, karena pengulangan kata kunci sampah berfungsi untuk memelihara kepaduan kalimat dan menekankan pentingnya kata tersebut. - Tepat, kata pembuangan menyatakan suatu keadaan yang sebanding atau memiliki arti yang sama dengan kata buang.

-

agar tetap bersih dan terhindar dari berbagai macam penyakit, Sampah harus di buang pada tempatnya.

(2)Kesadaran akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat bebas dari sampah masyarakat harus disiplin dalam menangani sampah agar tidak menjadi sumber penyakit.

- Dan (I6)

memiliki makna sebab akibat yaitu dengan menjaga lingkungan akan mengakibatkan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari penyakit.

- Tepat, kata dan dalam kalimat tersebut menyatakan adanya penambahan unsur yaitu bersih dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

- Tepat, kata

- Tempatnya (G) sebelumnya, yaitu tempat pembuangan sampah. c. (1) Kebersihan

lingkungan harus dijaga bersama dengan

kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan nyaman tanpa polusi udara yang tercemar. (2)Mencerminkan kebersihan adalah sebagian dari iman.

- Dan (I6)

- Adalah (F2)

- Tepat, konjungsi dan menyatakan adanya penambahan unsur yaitu sehat dan nyaman.

- Kohesi referensi kataforis berupa adalah tepat, karena menunjuk pada konstituen sesudah kata yang ditunjuk.

-

√ √

Karangan 7 7 a. (1) Dalam bermasyarakat

kita sering dihadapkan pada suatu permasalahan

- Kita (A) - Pengulangan kata kunci kita berfungsi untuk memelihara

(1) Dalam

bermasyarakat kita sering dihadapkan pada

dilingkungan sekitar kita. (2) Permasalahan-permasalahan tersebut timbul karena ulah manusia yang tidak mampu berterima kasih atas nikmat yang telah alam ini berikan. (3)Manusia pada dasarnya tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, setelah dinikmati/

menggunakan maka pada akhirnya manusia tidak pernah mempertimbangkan dampaknya kedepan. - Setelah (I5) - Dinikmati/ menggunaka menekankan pentingnya kata tersebut. - Tepat, konjungsi setelah mempunyai makna yang berkaitan dengan waktu yaitu peristiwa yang akan terjadi dengan perilaku manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada. - Tidak tepat, kata

dinikmati/

menggunakan bukan kohesi sinonimi, karena kata tersebut

alam yang terjadi dilingkungan sekitar kita. (2)Permasalahan-permasalahan tersebut timbul karena ulah manusia yang tidak mampu berterima kasih atas nikmat yang telah alam ini berikan. (3) Manusia pada dasarnya tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, setelah dinikmati dan menggunakan pada akhirnya manusia tidak pernah

mempertimbangkan dampaknya kedepan.

tidak pernah sadar bahwa hal yang dilakukan berdampak sangat fatal bagi kehidupan.

- Maka (I2/J)

makna penambahan bukan pemilihan. Jadi seharusnya

menggunakan konjungsi dan. - Terdapat konjungsi

yang tidak sesuai, yaitu pada kata maka. Konjungsi maka sebenanrnya tidak perlu digunakan karena tidak terdapat makna sebab akibat pada kalimat tersebut. - Tepat, konjungsi

karena menunjukkan adanya hubungan sebab akibat yaitu

tidak pernah sadar bahwa hal yang dilakukan berdampak sangat fatal bagi kehidupan.

- Karena (I2/J) - Bahkan, bahwa (I3) berhubungan dengan alam timbul diakibatkan ulah manusia.

- Kata bahkan dan bahwa yaitu menegaskan suatu hal. Kata bahkan dan bahwa menegaskan manusia memang tidak pernah sadar akan dampak yang berakibat fatal bagi lingkungan akibat tidak menjaga alam.

√ √

b. (1) Dari sekian banyak kegiatan manusia yang

- Jika (I4) - Konjungsi jika tidak tepat, karena

(1) Dari sekian banyak kegiatan manusia yang

lingkungan dan alam. (2)Pembuangan sampah tidak pada tempatnya merupakan salah satu hal terburuk yang dilakukan. (3) Jelas sekali manusia begitu paham bahwa jika membuang sampah sembarangan terutama didaerah aliran sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir.

- Bahwa (I3)

digunakan berlebihan. Jadi, lebih baik konjungsi jika dihilangkan supaya kalimat lebih efektif. Makna yang

dihasilkan pun sebab akibat bukan syarat. - Kata bahwa tepat

karena menekankan jika membuang sampah sembarangan terutama di daerah aliran sungai akan menyebabkan banjir.

lingkungan dan alam. (2)Pembuangan sampah tidak pada tempatnya merupakan salah satu hal terburuk yang dilakukan. (3) Jelas sekali manusia begitu

paham bahwa

membuang sampah sembarangan terutama didaerah aliran sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir. √ √ c. (1) Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan - Membuang sampah sembarangan - Tepat, Kohesi

sinonimi yang berupa membuang sampah

(1) Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan

tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. (2) Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar. pada tempatnya (C) - Maka (I2) - Jika (I4) tidak pada tempatnya berfungsi untuk menunjang kejelasan kalimat. - Tidak tepat, kata

maka menyatakan hubungan sebab akibat. Konjungsi dalam kalimat tersebut menyatakan syarat.

- Tepat, konjungsi jika menyatakan syarat yaitu dengan banyaknya sampah yang menumpuk, seluruh komponen hidup dalam air akan

tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. (2) Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati akibat air yang sudah tercemar.

d. (1) Hal terburuk yang terjadi akibat

tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir. (2) Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi manusia, misalnya rumah terendam air banjir, lingkungan menjadi kotor serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Dokumen terkait