• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan sumber Daya Energi

Dalam dokumen Analisis Energi Alternatif (Halaman 75-87)

PEMANFAATAN ENERGI DI SUMATERA UTARA

3.2. Pemanfaatan sumber Daya Energi

3.2.1. Minyak Bumi

Pada era ini energi merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia sehari-hari. Bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan hasil proses dari minyak bumi, masih merupakan energi utama yang digunakan diseluruh kegiatan-kegiatan. Penggunaan energi dimaksud diatas meliputi penggunaan di sektor listrik, transportasi, industri, komersial (perkantoran dan hotel), rumah tangga dan lainnya. Khusus disektor transportasi, perkembangan teknologi menunjukkan, seluruh alat angkutan baik darat, laut maupun udara menggunakan bahan bakar minyak. Sebagai dampak kebijakan subsidi bahan bakar minyak masa lalu, bahan bakar minyak  (BBM), memegang posisi yang sangat tinggi dibandingkan dengan sumber daya energi lainnya yaitu mencapai 52% dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Tingkat konsumsi BBM secara nasional pada tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 2  berikut :

Tabel 2. Konsumsi Bahan Bakar Minyak Nasional Tahun 2005

Sektor Minyak  Tanah Minyak  Premium Minyak  Solar Minyak  Diesel Minyak  Bakar Transportasi - 17.471.139 12.078.204 70.879 277.679 Industri 90.984 - 8.388.270 811.798 2.310.023 Pembangkitan Listrik  - - 7.108.889 16.107 2.098.580 R. Tangga 11.233.237 - - - -Total 11.324.221 17.471.139 27.535.363 898.784 4.686.282

Propinsi Sumatera Utara tercatat daerah di luar Pulau Jawa yang menggunakan energi terbesar. Hal ini terjadi seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri dan sektor  lainnya, sebagai realisasi dari program pembangunan yang memprioritaskan  pembangunan sektor industri. Sebagai dampak dari kebijakan pemerintah, terlihat  bahwa konsumsi energi di seluruh sektor kegiatan pembangunan di Propinsi Sumatera Utara yaitu sektor transportasi, sektor industri, sektor listrik dan sektor  rumah tangga serta sektor lainnnya cenderung menggunakan minyak dan gas bumi. Peningkatan kebutuhan energi ini diperkirakan terus meningkat dimasa yang akan datang, paralel dengan peningkatan kehidupan masyarakat dan kemajuan teknologi. Ini dapat dilihat dari hasil penjualan tiap jenis BBM pada sektor kegiatan di Propinsi Sumatera Utara seperti Tabel 3 berikut :

Tabel 3. Data Konsumsi BBM di Sumatera Utara Tahun 2003 - 2006

Kebutuhan BBM (dalam KL) Tahun

Sektor  Premium Minyak  Tanah Minyak  Solar  Minyak  Diesel Minyak  Bakar  Elpiji (dalamMT) Transportasi 791,095 - 795,072 9,563 8,963 -Rmh.Tangga - 790,521 - - - 40,336 Industri 3,225 615 361,318 35,266 137,225 900 2003 Listrik - - 598,182 - 342,019 -Transportasi 910,579 - 861,736 6,882 8,503 -Rmh.Tangga - 780,342 - - - 42,113 Industri 3,609 1,185 357,077 32,274 134,029 1,383 2004 Listrik - - 604,758 - 303,377 -Transportasi 988,023 - 903,238 9,323 13,340 -Rmh.Tangga - 722,068 - - - 39,967 Industri 3,318 1,185 315,604 26,264 132,793 398 2005 Listrik - - 618,591 - 281,387 -Transportasi 548,496 - 443,459 3,357 6,663 -Rmh.Tangga - 393,210 - - - 20,364

Industri 1,592 555 115,956 8,178 39,998 159 2006*

Listrik - - 342,795 - 153,898

-Sumber : Data Penjualan BBM Pertamina Unit Pembekalan dan Pemasaran Dalam Negeri I Medan

* Kebutuhan BBM dan Elpiji sampai dengan bulan Juni 2006

3.2.2. Gas Bumi

Penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar terus berkembang yaitu disektor listrik, industri dan rumah tangga. Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar memberi keuntungan disamping harga yang murah, dan juga relatif aman terhadap lingkungan dibandingkan sumber energi lainnya. Penggunaan gas bumi dan sektor kegiatan sebagaimana Tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4. Data Pemakian Gas Per Sektor Pelanggan Industri Distrik  Medan (dalam M3) Tahun Sektor Industri 2003 2004 2005 Chemical 86,699,208 80,639,325 117,124,415 Metal 27,592,883 26,442,259 28,208,852 Food 17,368,652 18,145,267 9,280,911 Glass 22,847,359 29,837,176 29,1556,669 Paper 3,081,635 3,321,507 2,892,756 Textile 649,617 572,503 557,810 Total 158,239,354 158,958,037 187,221,413

Sumber : PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Potensi panas bumi di Propinsi Sumatera Utara berkisar 1.870 MW dan telah dilakukan penelitian eksplorasi di 3 (tiga) lokasi, yaitu di Sibualbuali Sipirok, Sarulla dan Sibayak. Sedangkan yang baru termanfaatkan relatif sangat kecil yaitu di Sibayak  dengan telah dimanfaatkan sebesar 2 Megawatt (MW). Dalam waktu dekat Pertamina akan mengembangkan hingga 5 MW. PT Unocal juga telah melakukan eksplorasi di Desa Silangkitang Sarulla dan memperoleh panas bumi mencapai 330 MW. Dalam waktu dekat ini akan dibangun PLTP Sarulla dengan daya terpasang sebesar 50 MW dan pembangunan secara bertahap hingga mencapai daya terpasang 330 MW.

3.2.4. Tenaga Air

Zaman dahulu tenaga air dimanfaatkan untuk menumbuk padi. Pemanfaatan tenaga air ini terus dikembangkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Sampai saat ini tercatat telah dibangun 33 unit PLTMH dengan daya terpasang 735,5 KVA, 23 unit PLTM dengan daya terpasang 15.044 KVA dan 8 unit PLTA dengan daya terpasang 602.600 KVA.

Pada masa yang akan datang dalam rangka penyediaan tenaga listrik di Sumatera Utara akan dibangun PLTA baik oleh PT. PLN maupun Swasta, antara lain : PLTA Renun 2 x 41 MW; PLTA Sipansihaporas 50 MW; PLTA Asahan I : 2 x 90 MW; PLTA Asahan III 400 MW dan PLTA Wampu 85 MW.

Pada daerah yang sangat terpencil dan sulit terjangkau jaringan PT. PLN,  pemanfaatan tenaga surya untuk penyediaan energi khususnya penyediaan energi

listrik adalah alternatif penting Pemerintah, melalui Departemen Kesehatan telah memanfaatkan tenaga surya untuk tenaga listrik pada peralatan pendingin (kulkas) Puskesmas serta Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Sumatera Utara secara  bertahap terus membangun PLTS sesuai dengan kemampuan dana yang tersedia.

3.2.6. Batubara

Pengusahaan batubara yang terdapat di Sumatera Utara belum dilakukan dalam skala industri. Eksploitasi batubara dilokasi Sungai Bilah Labuhan Batu masih dilakukan secara tradisional dengan produksi yang relatif kecil.

3.2.7. Gambut

Pengusahaan penambangan gambut di daerah Lintong Nihuta telah berproduksi dan dimanfaatkan PT. Pulp Toba Lestari sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Upaya pengembangan briket gambut untuk bahan bakar keperluan rumah tangga dan industri kecil menggantikan peran minyak tanah telah dilakukan. Namun upaya ini tidak berkembang disebabkan kurangnya minat masyarakat.

Pengembangan pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak  di sektor rumah tangga mengalami kendala psikologi, mengingat biogas yang  bersumber dari kotoran.

3.2.9. Biomassa

Limbah pertanian yaitu biomassa, seperti kayu-kayuan dan batok kelapa telah lama digunakan secara langsung oleh masyarakat sebagai bahan bakar baik untuk  kebutuhan memasak di rumah tangga maupun untuk industri. Perkebunan kelapa sawit umumnya menggunakan limbah cangkang sawit untuk digunakan sebagai  bahan bakar pembangkit listrik untuk keperluan sendiri dan bahan bakar 

memproduksi uap untuk keperluan proses pengolahan sawit.

3.2.10. Tenaga Angin

Tenaga angin masih dimanfaatkan hanya untuk memutar pompa air, untuk menaikkan air keperluan irigasi.

Dalam dokumen Analisis Energi Alternatif (Halaman 75-87)

Dokumen terkait