HASIL DAN PEMBAHASAN
4.9 Pemeliharaan Lanskap Lapangan Golf
4.9.1 Pemeliharaan Area Permainan
4.9.1.1 Pemangkasan Rumput
Pemangkasan rumput adalah pemotongan secara periodik terhadap sebagian rumput dengan tujuan mendapatkan hamparan rumput yang seragam, rapat, dan merata. Rumput termasuk tanaman yang daunnya sangat cepat tumbuh sehingga pemangkasan rumput sangat rutin dilakukan. Tujuan dari pemangkasan adalah mendapatkan ketinggian potong yang seragam dan kehalusan rumput di area permainan. Pemangkasan sangat berpengaruh terhadap kualitas rumput. Kualitas visual dapat dilihat dari tampilan rumput yaitu kerapatan, keseragaman, tekstur, dan warna. Standar kualitas fungsional dapat dilihat dari ketegaran, perakaran yang kuat, daya pemulihan yang cepat, dan menggelindingnya bola saat permainan.
Waktu pemangkasan berbeda-beda pada setiap area permainan. Operator yang menggunakan alat untuk memangkas mulai diperbolehkan untuk mengoperasikan mesin pemangkas rumput sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Akan tetapi, biasanya operator sudah mulai memangkas sejak pukul 05.00 WIB, hal ini dimaksudkan agar kegiatan pemeliharaan tidak mengganggu pengunjung yang sedang bermain. Selain itu, pemangkasan dilakukan pada pagi hari karena masih terdapat embun yang menempel pada rumput sehingga pola pemangkasan akan terlihat jelas.
Pemangkasan di PGH dilakukan secara rutin dengan frekuensi dan ketinggian yang bervariasi pada setiap area permainan. Ketinggian pemotongan rumput berbeda-beda berdasarkan area dan fungsinya. Pemangkasan yang terlalu rendah akan menyebabkan stress pada rumput akibat penguapan dan kehilangan cadangan karbohidrat yang tinggi. Sebaliknya, pemangkasan yang terlalu tinggi akan menyebabkan rumput mudah rebah sehingga nilai kualitas lapangan berkurang. Pemangkasan area permainan PGH pada tiap area menggunakan pola pemangkasan yang berbeda untuk setiap pemangkasan berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pemadatan tanah dan mempertahankan posisi rumput agar tetap tumbuh tegak dan tidak rebah ke arah tertentu saja, serta menampilkan kualitas visual rumput berupa garis gelap terang.
Menurut Turgeon (2002), terdapat tiga variabel pemangkasan yang dapat mempengaruhi kualitas rumput, yaitu ketinggian, frekuensi, dan pola pemangkasan. Ketinggian pemangkasan rumput tidak boleh lebih dari 30 – 40% dari pertumbuhan vertikal pucuknya pada setiap pemangkasan. Frekuensi pemangkasan dilakukan secara rutin untuk menghasilkan kualitas yang diinginkan. Pola pemangkasan yang berubah-ubah secara tertatur berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rumput agar selalu tegak ke atas, menimbulkan efek gelap-terang yang memperindah view lapangan golf, dan serta mengurangi pemadatan tanah. Pemangkasan juga dapat menurunkan kerapatan populasi hama dan penyakit terutama untuk patogen yang terletak di tajuk. Namun, dengan pemotongan juga dapat menyebarkan patogen dari suatu areal ke areal yang lain. Oleh karena itu, pembersihan peralatan setelah penggunaannya harus selalu dilakukan. Selain itu, kualitas rumput juga dipengaruhi oleh clippings atau rumput sisa pemangkasan.
Penggunaan mesin pangkas di PGH dilakukan dengan cara walking behind mower, riding mower, dan mesin pangkas gendong. Walking behind mower
dioperasikan dengan cara didorong, sedangkan riding mower dioperasikan dengan cara dikendarai.
a. Pemangkasan Green
Pemeliharaan green merupakan prioritas dari seluruh rangkaian pekerjaan pada lapangan golf karena permainan golf terkonsentrasi di area ini. Area green
yang terbagi menjadi putting green, collar, dan apron memiliki cara pemeliharaan yang sama karena jenis rumput yang digunakan, tekstur tanah, dan konstruksinya sama. Daerah ini hanya dibedakan berdasarkan ketinggian pemangkasannya rumputnya. Ketinggian pemangkasan pada area putting green ini dilakukan berdasarkan musim. Jika saat musin panas ketinggian pemangkasan dipertahankan sekitar 3,5-4 mm, sedangkan untuk musim penghujan dan kondisi cuaca yang
47
tidak menentu ketinggian pemangkasan dipertahankan hingga 4,5 mm. Hal ini untuk menjaga agar rumput pada putting green tidak mengalami stress. Di area
collar green ketinggian pemangkasannya dipertahankan sekitar 5 mm. Jenis rumput yang digunakan di area putting green adalah Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifdwarf, sedangkan untuk area collar green dan apron menggunakan Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifway 419.
Gambar 21. Pemangkasan Green Menggunakan Green Mower Produksi John Deere
Pemotongan rumput PGH pada area green dilakukan secara rutin dilaksanakan setiap pagi hari pukul 04.30 – 06.00 WIB, setiap hari kecuali hari Minggu. Karena pada hari Minggu biasanya pemain yang datang sangat banyak dan mulai berdatangan sekitar pukul 05.30 WIB operator menggunakan waktunya untuk memotong green pada Sabtu sore saat lapangan sudah tutup. Pemangkasan pada green dilakukan secara rutin setiap harinya untuk mempertahankan kualitas visual dan fungsional dari rumput green. Kualitas visual yang didapat jika rumput
green dipangkas rutin setiap harinya akan menampilkan warna hijau gelap, tetapi jika tidak dilakukan pemangkasan warna pucuk akan semakin kekuningan. Jika ditinjau dari kualitas fungsional, rumput green yang dibiarkan terlalu tinggi akan menghambat laju guliran bola.
Alat yang digunakan untuk memotong green adalah green mower. Alat ini menggunakan bahan bakar bensin dan dioperasikan dengan cara didorong (walking behind mower) dengan kecepatan yang stabil. Pada alat ini terdapat
cathcer, yaitu semacam kotak penampung rumput hasil pemangkasan. Catcher ini berfungsi agar potongan rumput yang sudah dipangkas tidak mengotori green.
Arah pemangkasan pada area putting green berbeda-beda setiap harinya. Pemangkasan dilakukan searah dengan jarum jam dengan patokan angka 6 dan 12 yang merupakan garis lurus dari tee box terhadap green. Arah pemangkasan dapat dilihat pada Gambar 22. Arah pemangkasan dimisalkan pada hari Senin dimulai searah dengan angka 12 dan 6, kemudian hari Selasa dimulai searah dengan angka 1 dan 7, demikian seterusnya. Maksud dari arah pemotongan ini adalah untuk mencegah pemadatan tanah dan menjadikan pertumbuhan rumput selalu tegak ke atas bukan rebah ke samping.
Gambar 22. Arah Pemangkasan Green
Permainan golf terkonsentrasi pada area green yang hanya mempunyai luasan ± 2% dari total luasan lapangan golf. Oleh karena itu, pemeliharaan area
green merupakan prioritas pertama dari seluruh rangkaian pekerjaan pemeliharaan pada lapangan golf. Kualitas rumput green ditentukan oleh keseragaman, kerataan, kekuatan, kehalusan, kelentingan, dan hasil pemangkasan. Pemangkasan rumput di green dilakukan setiap 6 hari dalam seminggu mulai pukul 05.00 WIB. Hal ini sudah baik dilakukan agar lapangan sudah dalam kondisi yang optimum sebelum para pemain berdatangan agar tidak saling terganggu antara kegiatan pemangkasan dan permainan golf.
Permasalahan yang sering terjadi pada saat pemangkasan di green adalah operator yang kurang memperhatikan dengan baik kondisi mesin pemangkas yang digunakan dan kebersihan area green sebelum pemangkasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemangkasan dengan mesin pangkas adalah sebagai berikut.
1. Kebersihan green
Sebelum pemangkasan dilakukan, green harus dalam kondisi yang bersih dari sampah, batu, dan embun. Embun terlebih dahulu dibersihkan dengan roller. 2. Arah pemangkasan
Sebelum melakukan pemangkasan, terlebih dahulu harus menentukan arah pemangkasan yang berbeda dari arah pemangkasan pada hari sebelumnya. 3. Pemeriksaan oli dan bahan bakar
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran oli dan kehabisan bahan bakar saat sedang dilakukannya kegiatan pemangkasan.
b. Pemangkasan Apron
Apron adalah area perbatasan antara fairway dengan collar green atau area yang berada sekitar 3 meter di depan sekeliling area collar green. Berbeda dengan area green, intensitas pemangkasan apron dilakukan tiga kali dalam seminggu. Ketinggian rumput pada area ini dipertahankan sekitar 20 mm. Alat pangkas yang digunakan pada area ini adalah Triplex mower. Mesin ini digunakan dengan cara dikendarai oleh seorang operator (riding mower) dengan arah pemangkasan berputar mengelilingi area apron.
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
49
Gambar 23. Pemangkasan Apron Menggunakan Triplex Mower Greens King IV Plus
c. Pemangkasan Fairway
Fairway merupakan area penghubung antara tee box dan green yang biasanya menjadi landing area bagi bola dari tee box atau dari fairway itu sendiri. Pemangkasan area fairway dilakukan setiap hari untuk semua hole secara bergantian. Pada setiap area fairway, frekuensi pemangkasan dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan perbedaan dua hari setelah pemangkasan sebelumnya untuk tiap hole. Pemangkasan pada fairway tidak dilakukan setiap hari karena jenis rumput yang digunakan berbeda dengan rumput green. Selain itu, laju pertumbuhan rumput yang lebih lambat dibandingkan dengan rumput green dan tidak berpengaruh terhadap laju gulir bola menjadi alasan lain rumput pada area
fairway ini tidak dipangkas setiap hari. Jenis mesin yang digunakan adalah Gang mower yang digunakan dengan cara dikendarai. Pekerjaan pemangkasan fairway
tidak memiliki hari khusus. Jika rumput pada fairway sudah terlihat panjang, akan segera dilakukan pemangkasan. Ketinggian pemangkasan pada fairway
dipertahankan sekitar 50 mm.
Gambar 24. Pemangkasan Area Fairway Menggunakan GangMower Ransomes Produksi Jacobsen Tipe LF 3400
Permasalahan yang terjadi saat pemangkasan fairway di PGH adalah masih terdapat sisa rumput yang belum terpangkas seluruhnya, sehingga perlu
dilakukan pemangkasan menggunakan mesin pangkas gendong. Namun, hal ini dinilai tidak mempengaruhi permainan dan sangat menyita banyak waktu. Oleh karena itu, sisa rumput yang masih belum terpangkas dibiarkan saja, tidak pangkas rata.
Masalah lain yang sering terjadi pada mesin pemotong untuk area fairway
adalah hydraulic spill atau kebocoran selang hidrolik yang menyebabkan menetesnya oli pada saat pemangkasan dan dapat mengakibatkan “terbakar”-nya bagian rumput yang terkena tetesan oli, bahkan dapat menyebabkan rumput menjadi mati. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya perawatan pada mesin, seperti pergantian oli yang rutin. Oli yang terlalu lama tidak diganti akan menyebabkan oli menjadi hitam, menurunnya viskositas oli sehingga mesin lebih sering terjadi gesekan dan membuat mesin lebih cepat panas. Suhu panas yang terlalu tinggi inilah yang semakin mempercepat rusaknya mesin dan mempercepat pengenduran elastisitas karet pada selang hidrolik atau tutup klep (seal) yang berguna untuk menjaga agar oli tidak bocor keluar.
Menurut Witteveen dan Bavier (1998), penanganan pertama untuk masalah tersebut adalah dengan segera mungkin rumput dicuci dan dibersihkan dengan sabun oleh operator mesin yang bersangkutan. Penanganan lebih lanjut dapat dilakukan dengan melakukan pemangkasan yang lebih pendek pada bagian yang terkena tetesan oli. Namun, jika permasalahan sudah terlalu berat, dilakukan penggantian dengan rumput baru yang sehat dan kemudian dilakukan top dressing. Pencegahan kebocoran hidrolik dapat dilakukan dengan cara mengecek mesin setiap pagi dan mengganti selang hidrolik yang bocor tersebut. Oleh karena itu, ketelitian, kedisiplinan, dan kerja sama antara operator dan mekanik harus selalu dipertahankan agar dapat menghindari permasalahan yang serius dan rumput selalu tersedia dalam kondisi yang optimum.
d. Pemangkasan Tee Box
Tee box adalah tempat pemain melakukan pukulan pertama dalam permainan golf. Luasan tee box tidak mempunyai ketentuan khusus, tetapi semakin luas tee box, semakin banyak pilihan titik pemukulan oleh pemain dan semakin berkurangnya tingkat kerusakan rumput akibat divot.
Pemangkasan tee box dilakukan hampir sama dengan fairway, yaitu setiap hari untuk semua hole secara bergantian. Pemangkasan tee box dilakukan dua kali dalam seminggu pada setiap hole dan berselang sekitar 3 – 4 hari setelahnya. Alat yang digunakan untuk pemangkasan adalah Lawn Mower. Ketinggian pemangkasan rumput dipertahankan hingga 50 mm.
51
Gambar 25. Pemangkasan Tee Box Menggunakan Lawn Mower Victa S460
Menurut Witteveen dan Bavier (1998), tee box secara normal dipotong setiap dua hari sekali atau minimal tiga kali dalam seminggu, sedangkan menurut Beard (1982), ketinggian pemangkasan rumput pada tee box berada di antara ketinggian pemangkasan green dan fairway, yaitu sekitar 7,5 – 25 mm. Namun, kedua pernyataan ini tidak berlaku untuk PGH yang menggunakan rumput paetan (Axonopus compressus) untuk area tee box.
Permasalahan yang sering terjadi pada area tee box adalah scalping atau terjadinya kebotakan dari hasil pemangkasan yang biasanya disebabkan oleh kontur tee box yang tidak teratur. Menurut Witteveen dan Bavier (1998), permukaan tee box harus rata secara sempurna. Tee box boleh dibuat miring menurut spesifikasi arsitek, tetapi pada prinsipnya permukaan harus rata, tidak terdapat lekukan atau benjolan. Hal ini dimaksudkan agar pemain dapat membuat pukulan bola pada roll yang lebih sempurna dan tidak terjadi kebotakan saat pemangkasan. Karena kebotakan dapat mengurangi nilai estetika dan memberi kesan yang kurang baik bagi para pemain. Untuk menghindari scalping di area tee box, perlu adanya perbaikan kontur apabila terdapat kontur yang tidak beraturan.
e. Pemangkasan Rough
Rough adalah daerah yang memisahkan antara area permainan hole yang satu dengan hole yang bersebelahan dan biasanya ditanami oleh pepohonan, semak, perdu, atau tanaman penutup tanah.
Daerah rough ini dibagi menjadi semi-rough dan rough. Semi-rough
merupakan area antara fairway dan rough. Pemangkasan semi-rough dilakukan dengan alat riding mower (dikendarai oleh operator) produksi John Deere, Jacobsen tipe Treking, Kubota tipe G180, dan Rover Rancher. Ketinggian rumput pada semi-rough dipertahankan hingga 60 mm. Rough adalah area perbatasan yang biasanya ditanami dengan pohon. Pemangkasan rough ini sulit dilakukan dengan alat riding mower. Oleh karena itu, alat yang digunakan untuk memangkas area rough sama dengan tee box, yaitu berupa lawn mower. Ketinggian rumput pada rough dipertahankan sekitar 70 mm. Pemangkasan rough hanya dilakukan sekali dalam seminggu.
Gambar 26. Pemangkasan Rough dengan Mesin Pangkas Gendong
Tinggi dan frekuensi pemangkasan seluruh area rumput lapangan golf PGH dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Standar Pemangkasan Rumput PGH
Area
Pemangkasan Jenis Rumput
Frekuensi Pemangkasan di
tiap hole (per minggu) Tinggi Pemangkasan (mm) Mesin/Alat Putting Green Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifdwarf
6 kali 3,5 – 4 Green Mower
Collar Green
Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifway
419.
6 kali 5 Green Mower
Apron Axonopus
compressus 3 kali 20 Triplex Mower
Fairway Axonopus
compressus 3 kali 50 Gang Mower
Tee Box Axonopus
compressus 2 kali 50 Lawn Mower
Rough Axonopus
compressus 1 kali 70 Lawn Mower
Semi Rough Axonopus
compressus 1 kali 60 Mesin pangkasgendong
Terdapat perbedaan dalam spesifikasi pemangkasan rumput antar area permainan. Semakin dekat kepada hole, semakin pendek tinggi rumput golf.
f. Edging
Edging merupakan kegiatan pemangkasan rumput pada bagian tepi atau perbatasan. Area yang dipangkas adalah perbatasan antara putting green dan
collar green, serta antara collar green dan apron. Kegiatan edging ini dilakukan dengan tujuan memangkas rumput pada area perbatasan yang tidak terpangkas oleh green mower serta memberi batas yang jelas pada tiap area green agar luas dari bagian-bagian green tidak mengalami penambahan atau penyusutan.
53
Kegiatan edging dilakukan secara rutin setiap satu bulan. Pemangkasan dilakukan secara manual dengan menggunakan kored atau arit.
4.9.1.2 Pemupukan
Pemupukan juga merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam pemeliharaan lapangan golf karena sangat berperan penting dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas lapangan golf. Tujuan utama dalam proses pemupukan adalah untuk menambah ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh rumput selama pertumbuhannya karena jarang sekali tanah dapat memenuhi unsur hara secara keseluruhan untuk pertumbuhan rumput secara sempurna. Kegiatan pemupukan pada area permainan di PGH hanya dilakukan pada area green, apron, dan tee box. Kegiatan pemupukan sudah memiliki jadwal tersendiri yang direncanakan oleh bagian pemeliharaan. Jenis dan dosis pupuk juga sudah diperhitungkan sebelumnya bergantung pada kondisi di lapangan. Pada saat kegiatan magang berlangsung, percobaan pemupukan pada green dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, yang dicampur pasir dengan rasio pasir berbanding pupuk 3:1.
Pemupukan pada green saat musim panas menggunakan pupuk majemuk NPK 17-17-17. Pemberian pupuk dengan unsur kalium lebih banyak diperlukan pada saat musim hujan. Setelah kegiatan kultivasi, pemupukan juga dilakukan dengan menggunakan pupuk dengan unsur nitrogen yang tinggi, yaitu dengan perbandingan NPK 21-0-16. Jenis pupuk yang digunakan untuk green ini adalah jenis pupuk yang bersifat slow release. Aplikasi pemupukan dilakukan menggunakan alat walking spreader karena bentuk pupuk yang berupa granule
atau butiran sehingga dapat menabur pupuk dengan merata. Pemupukan di area
green dilakukan dua kali selama satu bulan dan untuk setiap green yang ada di PGH diberikan dengan dosis pemupukan yang memiliki standar rasio Nitrogen sebanyak 300 gram/100 m2 untuk sekali aplikasi.
Pemupukan pada area apron dan tee box menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan NPK 15-15-15. Jenis pupuk yang digunakan bersifat fast release. Aplikasi pemupukannya dilakukan dengan mencampur pupuk dengan air terlebih dahulu kemudian disemprotkan ke rumput. Alat yang digunakan adalah mobil tangki yang memiliki mesin pompa untuk menyemprotkan pupuk. Setelah kegiatan pemupukan, harus segera dilanjutkan dengan penyiraman selama kurang lebih 20 menit. Hal ini bertujuan agar rumput tidak terbakar setelah diberi pupuk. Pemupukan pada apron dilakukan dua kali dalam sebulan, sedangkan untuk tee box pemupukan dilakukan dengan frekuensi dua bulan sekali. Kebutuhan unsur pupuk NPK untuk area apron dan tee box masing-masing sebanyak 12,5 kg dan 1,25 kg tiap hole.
Menurut Witteveen dan Bavier (1998), pemberian pupuk merupakan hal penting dalam sistem pengelolaan dan pemeliharaan lapangan golf. Karena jarang sekali tanah yang dapat memenuhi unsur hara secara keseluruhan untuk pertumbuhan rumput secara sempurna. Menurut Beard (1982), faktor yang mempengaruhi pemupukan adalah banyaknya air yang diberikan, kapasitas tukar kation (KTK), iklim, dan spesies rumput yang digunakan. Pemilihan jenis pupuk di PGH tidak selalu sama dan disesuaikan dengan kondisi rumput, cuaca, dan kondisi keuangan perusahaan. Hal ini sudah sesuai dengan pernyataan Beard
tersebut. Pada saat musim penghujan, jenis pupuk yang digunakan adalah yang memiliki kandungan unsur N yang rendah dan kandungan unsur K yang tinggi. Pada musim hujan, pemberian pupuk dengan kandungan N yang tinggi dapat menyebabkan ketahanan rumput terhadap penyakit akan berkurang, sedangkan unsur K dapat membantu memperlancar proses fotosintesis dan memperkuat ketegaran batang sehingga mengurangi resiko rebah akibat banyaknya air hujan yang jatuh.
Penggunaan pupuk slow release merupakan salah satu kunci keberhasilan pemeliharaan rumput green. Walaupun respon awal rumput rendah, tetapi akan dihasilkan respon yang baik pada akhir masa pemupukan (Spangenberg et al. dalam Tunggalini, 1999).
4.9.1.3 Penyiraman
Kekurangan air dalam jaringan rumput lapangan golf akan menyebabkan terganggunya reaksi metabolisme pada rumput itu sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat atau dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kegiatan penyiraman ini perlu dilakukan jika rumput kekeringan.
Kegiatan penyiraman rumput pada PGH dilakukan menggunakan sprinkler
yang dioperasikan secara manual dengan bantuan mesin pompa yang terdapat di
pump house dan pengaturan sistem buka atau tutupnya dilakukan secara manual oleh operator.
Waktu penyiraman dilakukan berdasarkan kondisi cuaca di lapangan. Penyiraman dilakukan sekali dalam sehari jika kondisi lapangan tidak hujan. Jika pada malam hari sebelumnya terjadi hujan, kegiatan penyiraman tidak dilakukan pada hari tersebut. Penyiraman ini juga dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kondisi lapangan. Jika terjadi musim kemarau panjang, penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari dengan tujuan untuk mengurangi penguapan yang berlebih. Akan tetapi, pada saat musim hujan, penyiraman dilakukan hanya pada saat dibutuhkan saja.
Kegiatan penyiraman dilakukan selama 15 – 20 menit untuk sekali penyiraman pada musim kemarau. Pada saat musim hujan lama penyiraman dilakukan sekitar 7 – 10 menit. Kebutuhan penyiraman rumput berkisar antara 5 – 10 liter/m2, dengan rata-rata penyiraman pada saat hari cerah yaitu 10 liter/m2 dan 5 liter/m2 pada saat hari berawan. Jumlah rata-rata penggunaan air untuk penyiraman area permainan di PGH I dan II adalah sekitar 50.000 m3 – 200.000 m3 per tahun. Jumlah air yang digunakan PGH sudah cukup tepat jika digunakan untuk menyirami 139 ha area permainan.
55
(a) (b)
Gambar 27. Kegiatan Penyiraman Secara Manual Menggunakan Selang (a) dan Mekanis Menggunakan Sprinkler (b)
Air merupakan zat yang paling banyak diserap oleh rumput untuk pertumbuhan jika dibandingkan dengan zat lainnya. Menurut Fahmi (2002), hanya 1 – 3% air saja yang digunakan untuk metabolisme dan 97% lainnya didistribusikan ke seluruh jaringan rumput dan ditranspirasikan melalui daun. Penyiraman rumput pada area permainan di PGH dilakukan pagi dan sore hari. Kegiatan penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan air bagi rumput dan disesuaikan dengan cuaca. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ramasamy (2002) bahwa hal yang perlu dipertimbangkan untuk kebutuhan penyiraman adalah radiasi matahari, suhu, kelembaban relatif atmosfer, angin, dan hujan. Intensitas penyiraman yang berlebihan justru dapat menyebabkan timbulnya hama dan penyakit, serta kebusukan pada rumput area permainan. Hal tersebut juga sesuai dengan pernyataan Emmons (2000), waktu terbaik untuk melakukan penyiraman adalah pada saat angin sedikit, kelembaban tinggi, serta suhu rendah dan waktu yang paling tepat adalah pada pagi hari.
Debit air dan lamanya penyiraman tidak selalu sama, tetapi diukur berdasarkan kebutuhan rumput di lapangan dengan melihat kondisi cuaca serta perlakuan pada area tersebut sebelumnya. Pada area green, jumlah air yang dibutuhkan lebih banyak jika dibandingkan dengan area lainnya karena jenis rumput dan media tanam pada area ini juga berbeda. Jumlah kebutuhan air pada area green bergantung pada topografi green, tekstur tanah, spesies rumput, intensitas penggunaan green, kedalaman akar, dan evapotranspirasi.
Penyiraman dengan menggunakan sprinkler diatur secara manual.
Sprinkler yang digunakan untuk penyiraman berjenis fullcycle dengan gerakan