HASIL DAN PEMBAHASAN
4.9 Pemeliharaan Lanskap Lapangan Golf
4.9.1 Pemeliharaan Area Permainan
4.9.2.1 Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan tanaman dilakukan dengan tujuan mempertahankan bentuk, ukuran, desain tanaman, serta agar tanaman tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung dan mengurangi nilai estetika. Pemangkasan dilakukan pada semua tanaman yang ada, yaitu pohon, semak, dan ground cover dengan tujuan yang berbeda.
Pemangkasan tanaman semak, perdu, dan tanaman penutup tanah dilakukan dua kali dalam sebulan atau apabila daun dan tajuk sudah layak dipotong untuk keindahan dan kerapihan dari tanaman tersebut. Jenis tanaman ini banyak digunakan untuk taman kecil yang terletak di sekitar area permainan. Pemangkasan tanaman ini tidak memiliki jadwal pemangkasan yang rutin. Alat yang digunakan untuk kegiatan ini adalah gunting pangkas, sabit, gunting daun, golok, dan mesin pangkas gendong. Kegiatan pemangkasan tanaman ini dilakukan oleh tenaga kerja urusan pertamanan.
Pemangkasan pohon dilakukan apabila pohon sudah terlihat tidak beraturan atau rapi dan mengganggu jalur sirkulasi pemain maupun golf cart. Pemangkasan pohon dilakukan untuk merapikan bentuk pohon dengan memangkas cabang-cabang terluar atau yang telah mengering dari pohon dan mengganggu sirkulasi pemain, dan menghilangkan cabang pohon yang menutupi rumput dari masuknya cahaya matahari terutama pada area green dan tee box. Pemangkasan dilakukan secara insidental pada waktu tertentu saja mengingat banyaknya jumlah pohon di PGH. Alat yang digunakan adalah golok, gergaji tangan, dan gergaji mesin (jika batang pohon yang akan dipotong berukuran besar).
(a) (b)
Gambar 37. Pemangkasan Semak (a) dan Pemangkasan Pohon (b)
Menurut Arifin dan Arifin (2005), pemangkasan tanaman bertujuan mengontrol pertumbuhan tanaman sesuai dengan yang diinginkan, menjaga keamanan dan kesehatan tanaman, serta meningkatkan nilai estetika tanaman. Pemangkasan dengan tujuan menjaga keamanan dilakukan pada tanaman yang mengganggu, antara lain, karena pertumbuhan yang berlebihan, kondisi tanaman yang sudah tua atau rusak, serta tajuk yang telah menyentuh kabel listrik atau
69
kabel telepon. Pemangkasan untuk kesehatan tanaman dilakukan pada bagian- bagian yang telah terserang hama dan penyakit. Pemangkasan untuk estetika dilakukan ketika pertumbuhan tanaman tidak seragam dan ketika ingin membuat bentuk-bentuk tertentu dari tanaman tersebut. Jenis tanaman yang memerlukan pemangkasan adalah pohon, semak, dan tanaman penutup tanah.
Pemangkasan pohon di PGH dilakukan bergantung pada kondisi pohon dan instruksi dari manajer. Menurut Arifin dan Arifin (2005), pemangkasan tanaman yang baik harus memperhatikan waktu tang tepat, contohnya pada pohon yang sedang berbunga dan berbuah tidak dilakukan pemangkasan. Kegiatan pemangkasan sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan karena dapat memperkecil transpirasi yang berlebih, menghindari serangan penyakit, mempercepat pertumbuhan vegetatif, dan merangsang pembungaan.
Permasalahan yang sering terjadi adalah pengetahuan pekerja dalam teknik memangkas, serta bahan dan alat yang kurang lengkap dalam pelaksanaan. Para atasan pun terkadang kurang mempertimbangkan pemilihan tanaman yang akan dipangkas dari sisi ekologisnya dan hanya melihat dari sudut pandang estetika saja.
Pemangkasan semak, perdu, dan tanaman penutup tanah lebih difokuskan pada area taman-taman kecil di sekitar tee box. Pemangkasan semak dan perdu dilakukan lebih rutin jika dibandingkan dengan pemangkasan pohon. Pemangkasan semak dan perdu dilakukan seminggu sekali, yaitu setiap hari Senin atau pada saat Maintenance Day. Pemangkasan pada semak dan perdu secara umum berfungsi meningkatkan aerasi, menurunkan kelembaban, dan menekan perkembangan penyakit, sedangkan tujuan secara khususnya untuk memberi nilai tambah terhadap estetika lapangan golf.
Permasalahan yang terjadi di PGH adalah kurangnya jumlah tenaga kerja untuk bagian perawatan lanskap nonpermainan ini. Oleh karena itu, kegiatan pemangkasan pada tanaman semak dan perdu ini lebih dikhususkan dilakukan pada area di sekitar club house saja dan pada area di sekitar tee box 1 dan 9, dengan alasan memberi kesan good view pada pandangan pertama para pemain. Kondisi taman-taman kecil di area sekitar tee box kurang begitu diperhatikan.
Pemangkasan pada tanaman penutup tanah dilakukan sesuai dengan kondisi tanaman dan tidak memiliki jadwal yang rutin. Hal ini sesuai dengan pernyataan Carpenter et al. (1975), tanaman penutup tanah bukan jenis tanaman pangkasan sebaiknya dipangkas hanya pada bagian yang mengganggu dan bentuknya dibiarkan sesuai dengan karakternya.
4.9.2.2 Pemupukan
Metode pemupukan yang dilakukan di PGH ada dua cara, yaitu metode
broadcast dan metode punch bar. Metode broadcast merupakan metode pemberian pupuk dengan cara menebar pupuk di atas permukaan tanah, sedangkan metode punch bar yaitu memberikan pupuk dengan cara membuat lubang-lubang pemupukan terlebih dahulu.
Pemupukan pada tanaman semak dan perdu dilakukan dua kali dalam sebulan. Metode pemupukan untuk tanaman semak dan perdu ini adalah metode
broadcast. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK 15-15-15. Pemupukan pohon pertama kali dilakukan pada saat penanaman dengan menggunakan pupuk
kandang, setelah itu pemupukan jarang sekali dilakukan dan bahkan tidak dilakukan kecuali sangat diperlukan. Pemupukan pohon besar biasanya menggunakan metode punch bar. Hal tersebut dikarenakan biaya yang diperlukan untuk pemupukan cukup besar jika semua pohon yang ada di PGH harus dipupuk secara rutin.
4.9.2.3 Penyiraman
Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari bersamaan dengan penyiraman rumput pada area permainan. Penyiraman tanaman yang tidak terjangkau oleh
sprinkler dilakukan selang plastik berdiameter 1 inchi dengan panjang 50 – 100 meter yang airnya berasal dari quick coupler. Kegiatan penyiraman juga bergantung pada keadaan cuaca. Pada saat musim kemarau, penyiraman dilakukan sampai dua kali sehari agar tanaman tidak mudah layu jika kondisi lapangan sangat panas. Penyiraman pada sore hari dilakukan pada kondisi khusus, terutama pada saat tanaman baru ditanam atau dipindahkan. Pada saat musim hujan, frekuensi penyiraman dilakukan berdasarkan intensitas curah hujan. Kegiatan penyiraman dilakukan oleh pekerja dari urusan pertamanan dan dibantu oleh pekerja dari urusan water system.
Menurut Arifin dan Arifin (2005), untuk kawasan atau daerah yang memiliki kelembaban udara yang relatif tinggi, penyiraman pada pagi hari lebih baik daripada penyiraman pada sore hari, tujuannya untuk menghindari berkembangnya jamur. Oleh karena itu, penyiraman pada sore hari sedapat mungkin ditekan dan untuk mengantisipasi serangan jamur akibat hujan sore hari.