• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

G. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber- sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut. Dengan demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber- sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk- produk dan jasa- jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan- kegiatan para pesaing (Payne, 2000: 27).

Pengertian lain pemasaran adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dan, dan jasa- jasa keuangan lainnya dalam rangka

xliv

memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya (Kasmir, 2004:169).

2. Fungsi Pemasaran

Menurut Payne (2000:28) fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, antara lain:

a. Bauran Pemasaran

Merupakan unsur- unsur atau elemen- elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi.

Menurut Kasmir (2004:186) Bauran Pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen- elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.

Elemen- elemen yang ada dalam merketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi), dan promotion (promosi). Oleh karena itu, setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti:

1. Strategi Produk (Product)

Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Philip

xlv

Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Strategi Harga (Price)

Harga merupakan salah satu aspek penting dalam bauran pemasaran. Keputusan megenai penetapan harga suatu jasa baru harus memperhitungkan banyak ciri- ciri atau karakteristik yang relevan. Yang paling penting dalam hal ini adalah bahwa keputusan dalam penetapan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Penetapan harga yang berbeda- beda dalam pasar yang berbeda- beda mungkin juga perlu dipikirkan. Sebagai tambahan, harga khusus yang akan dikenakan tergantung pada jenis pelanggan kepada siapa saja akan dijual. Nilai tidak ditentukan oleh harga, tetapi oleh manfaat- manfaat oleh pembeli jasa baru dibandingkan biaya akuisisi yang dipersepsikan akan diterima totalnya, dan harga alternatif yang bersaing dengannya.

xlvi

Tujuan dari penetapan harga antara lain sebagai berikut (Payne, 2000:173) :

a. Untuk kelangsungan hidup

Dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan penetapan harga mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup.

b. Untuk maksimalisasi keuntungan

Penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas dalam periode tertentu. Periode yang ditentukan akan dihubungkan dengan daur hidup jasa. c. Untuk maksimalisasi penjualan

Penetapan harga sebagai pembangunan pangsa pasar. Ini mungkin melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya dalam merebut pangsa pasar yang tinggi.

d. Gengsi (prestise)

Sebuah perusahaan jasa mungkin berharap untuk menggunakan penetapan harga guna mendapatkan dirinya sendiri secara eksklusif.

e. ROI

Tujuan- tujuan penetapan harga mungkin didasarkan pada pencapaianReturn On Investmentyang diinginkan.

xlvii

3. Strategi Lokasi (Place)

Pemilihan lokasi yang strategis sangat penting dalam suatu perusahaan, karena pemilihan lokasi sangat berpengaruh terhadap minat nasabah untuk berhubungan dengan bank, ataupun akan mengurangi minat nasabah dalam menggunakan jasa- jasa yang ditawarkan oleh pihak bank.

4. Strategi Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan strategi lainnya, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.

Kasmir (2004: 213) terdapat empat macam sarana promosi yang dapat digunakan, antara lain :

a. Periklanan (Advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan memasang Billboard, Brosur- brosur yang

xlviii

disebarkan, memasang spanduk, dengan iklan diiberbagai media, misalnya Televisi, Majalah, Radio, dan media lainnya. b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk membeki maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin, misalnya pemberian cinderamata, hadiah, serta kenang- kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal.

c. Publisitas (Publicity)

Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi. d. Penjualan Pribadi (Personel Selling)

Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi atau Personal Selling. Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari

xlix

Cleaning Service, Security, sampai pejabat bank. Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer ServiceatauService Assistensi.

b. Kekuatan Pasar

Kekuatan pasar terdiri dari peluang dan ancaman eksternal di mana operasi- operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi.

Payne (2000: 28) kekuatan- kekuatan pasar terdiri dari sejumlah bidang yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

1. Pelanggan

Perilaku pembelian dalam hal motivasi untuk membeli, kebiasaan membeli, lingkungan, ukuran pasar, dan daya beli. 2. Perilaku Industri

Terdiri dari motivasi, struktur, praktik dan sikap para pengecer, perantara dan anggota- anggota rantai pemasok yang lain. 3. Pesaing

Cara berposisi dan berperilaku sebuah perusahaan dipengaruhi oleh struktur industri dan sifat kompetisi.

4. Pemerintah dan perundang- undangan

Pengawasan terhadap pemasaran yang menghubungkan dengan baik kegiatan- kegiatan pemasaran maupun praktek- praktek kompetitif.

l

c. Proses Penyelarasan

Proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran dankebijakan- kebijakan internal baik bagi kekuatan pasar.

3. Tujuan Pemasaran

Menurut Kasmir (2004: 171) tujuan pemasaran secara umum adalah: a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan

dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang- ulang. b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan

yang diinginkan nasabah.

c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

Dokumen terkait