Bagan 4.4 Formulasi Aktan
D. Pembahasan Hasil Analisis
1. Struktur Legenda Nyi Mas Gandasari
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tiga varian legenda Nyi Mas Gandasari, terdapat empat temuan yang menjawab rumusan masalah penelitian yang dikemukakan di awal. Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
Pertama,berdasarkan analisis terhadap struktur cerita legenda Nyi Mas Gandasari, secara umum alur dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari
tergolong pada alur maju karena tahapan-tahapan peristiwa disajikan secara kronologis berurutan. Adapun keterkaitan antara formulasi aktan dengan struktur fungsional adalah korelasi pada tindakan tokoh. Struktur fungsional
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menjelaskan peranan aktan dalam formulasi aktan, sekaligus menjelaskan alur cerita.
Berdasarkan analisis ketiga varian cerita legenda Nyi Mas Gandasari, secara umum alur dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari pada varian I terbagi menjadi delapan bagian utama yang saling berkaitan, yakni: 1) Mbah Kuwu Cirebon mampir di negeri Aceh; 2) Mbah Kuwu Cirebon diminta oleh Syekh Datuk Soleh untuk menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya; 3) Nyi Mas Gandasari menjadi wanita sakti; 4) Mbah Kuwu Cerbon mengadakan sayembara. 5) Nyi Mas Gandasari dikalahkan oleh Syeh Magelung; 6) Nyi Mas Gandasari dijodohkan dengan Syekh Magelung; 7) Nyi Mas Gandasari diutus oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk mengalahkan Prabu Cakraningat; 8) Prabu Cakraningrat dikalahkan Nyi Mas Gandasari.
Pada varian II, terbagi menjadi tujuh bagian yang saling berkaitan, yakni: 1) Sepulang menunaikan ibadah haji Mbah Kuwu Cerbon mampir ke tempat Abdullah Imam di Aceh; 2) Abdullah Imam menitipkan anaknya, Siti Mutmainah ke Mbah Kuwu Cerbon untuk dibawa ke tanah Jawa; 3) Nyi Mas Gandasari belajar ilmu kesaktian; 4) Nyi Mas Gandasari sudah saatnya menikah; 5) Mbah Kuwu Cerbon mengadakan sayembara untuk mencari jodoh bagi Nyi Mas Gandasari; 6) Nyi Mas Gandasari akhirnya kalah oleh Syeh Magelung; 7) Nyi Mas Gandasari dinikahkan dengan Syeh Magelung.
Pada varian III, terbagi menjadi sembilan bagian yang saling berkaitan, yakni: 1) Persinggahan Mbah Kuwu Cerbon sepulang ibadah haji di kediaman Sultan Maulana Malik Ibrahim di Aceh; 2) Mbah Kuwu Cerbon dapat meredakan tangis anak Sultan maulana Malik Ibrahim.; 3) Sultan Maulana Malik Ibrahim menjariyahkan anaknya untuk dibawa oleh Mbah Kuwu Cerbon; 4) Mbah Kuwu Cerbon menitipkan Nyi Mas Gandasari kepada Ki Gede Panuragan untuk dididik. 5) Nyi Mas Gandasari menjadi wanita sakti; 6) Nyi Mas Gandasari sudah saatnya menikah; 7) Mbah Kuwu Cerbon mengadakan sayembara untuk mencari laki-laki sakti yang dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari; 8) Syeh Magelung dapat
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengalahkan Nyi Mas Gandasari; 9) Syeh Magelung memenangkan sayembara dan dijodohkan dengan Nyi Mas Gandasari.
Pada varian III ini kehadiran tokoh Syeh Magelung dan perjalanannya di Cirebon diceritakan dengan lebih mendalam, akan tetapi fokus cerita tetap terletak pada kehidupan Nyi Mas Gandasari sebagai tokoh utama.
Kedua, penokohan dalam varian I, II, dan III memiliki beberapa perbedaan yang menonjol, yaitu perbedaan nama-nama tokoh yang hadir dalam teks.
Pada varian I, ayah Nyi Mas Gandasari bernama Abdullah Imam, pada varian II bernama Syekh Datuk Soleh, dan pada varian III bernama Sultan Maulana Malik Ibrahim.
Kemudian tokoh yang paling mencolok kehadirannya dalam ketiga varian tersebut adalah Ki Gede Panuragan. Pada varian 3 ini, dikisahkan yang menjadi guru dari Nyi Mas Gandasari adalah Ki Gede Panuragan, bukan Mbah Kuwu Cerbon (Varian I dan II) atau Sunan Gunung Jati (Varian I).
Pada varian II dan III, karena cerita versi ini lebih panjang dari varian pertama, maka kehadiran tokoh-tokohnya pun lebih banyak.
Berdasarkan analisis terhadap tiga varian cerita legenda Nyi Mas Gandasari, tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut merupakan tokoh-tokoh yang benar-benar ada alam dunia nyata, tokoh-tokoh tersebut adalah Nyi Mas Gandasari, Mbah Kuwu Cerbon, Sunan Gunung Jati, Syeh Magelung, Ki Gede Panuragan, Prabu Cakraningrat, Sunan Kalijaga, dan tokoh-tokoh yang lain.
Seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penamaan sekaligus, misalnya sebagai tokoh utama-protagonis- berkembang-tipikal (Nurgiyantoro, 2010, hlm. 176). Dalam cerita legenda
Nyi Mas Gandasari terdapat dua orang tokoh yang berperan sebagi tokoh utama dan protagonis. Tokoh tersebut adalah Mbah Kuwu Cerbon dengan
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nyi Mas Gandasari. Keduanya adalah tokoh yang banyak diceritakan berhubungan dengan tokoh yang lain.
Ketiga,untuk latar waktu, pada cerita varian I dan II dijelaskan secara eksplisit bahwa cerita terjadi pada abad ke-15, sedangkan pada varian III tidak ditemukan adanya latar waktu yang eksplisit.
Untuk latar tempat, pada varian I, II, dan III memiliki beberapa persamaan sekaligus perbedaan. Pada varian I dan III, Mbah Kuwu Crebon diceritakan datang ke sebuah Negeri yang bernama Aceh, sedangkan pada varian II, di sana disebutkan bahwa tempat yang disinggahi Mbah Kuwu Cerbon bernama Paseh. Adapun latar tempat yang diceritakan sama dari ketiga varian tersebut adalah latar tempat diselenggarakannya sayembara. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi latar tempat sayembara, tempat pertarungan selalu diceritakan.
Keempat, tema utama yang dapat diambil dari ketiga varian tersebut adalah kesaktian Nyi Mas Gandasari.
2. Konteks Penuturan Legenda Nyi Mas Gandasari
Berdasarkan empat jenis konteks penuturan menurut Sibarani, yaitu konteks budaya, konteks sosial, konteks situasi, dan konteks ideologi, bahwa teks legenda Nyi Mas Gandasari varian I, II, dan III hanya ditemukan dua jenis konteks penuturan. Dua jenis konteks tersebut adalah konteks budaya dan konteks situasi. Konteks budaya di sini berkenaan dengan bahasa, sedangkan konteks situasi berkenaan dengan tempat dan waktu.
Terdapat kesamaan pada teks Nyi Mas Gandasari varian I dan III, yaitu diambil pada waktu sore hari, sedangkan pada varian III diambil pada siang hari. Adapun tempat diambilnya teks legenda Nyi Mas Gandasari I dan II terdapat kesamaan, yaitu bertempat di rumah informan. Untuk teks legenda Nyi Mas Gandasari varian III, peneliti diajak ke Narada Art Gallery yang ada di daerah Kuningan Jawa Barat.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Analisis fungsi cerita legenda Nyi Mas Gandasari berkaitan erat dengan analisis nilai yang sudah terlebih dahulu dilakukan. Keterkaitan antara analisis nilai dengan fungsi dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari dapat diuraikan sebagai berikut.
Nilai-nilai moral dalam berbagai jenisnya dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari terutama berfungsi sebagai alat pendidikan, baik nilai-nilai tersebut disebutkan secara eksplisit maupun implisit dalam cerita.
Berdasarkan teori fungsi sastra lisan dari Hutomo, analisis fungsi legenda
Nyi Mas Gandasari varian I, II, dan III ini terdapat lima fungsi, yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai pengendali sosial, sebagai pengesahan budaya, sebagai alat pendidikan, dan sebagai hiburan.
Selain itu dalam ketiga versi cerita legenda Nyi Mas Gandasari, dapat ditemukan juga bahwa pada setiap cerita menjadi sebuah proyeksi antara dunia nyata dengan dunia khayalan. Bahkan, sering seorang sosok, pemikiran- pemikiran tertentu dalam sebuah cerita pada akhirnya menjadi acuan seseorang di dunia nyata.
4. Nilai Legenda Nyi Mas Gandasari
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tiga varian legenda
Nyi Mas Gandasari, dapat ditemukan beberapa nilai: 1) religius, 2) kejujuran, 3) disiplin, 4) kerja keras, 5) kemandirian, 6) demokratis, 7) rasa ingin tahu, 8) menghargai prestasi, 9) bersahabat/komunikatif, 10) sosial, 11) tanggung jawab.
Nilai-nilai yang hadir dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari
membuktikan bahwa sebuah cerita yang baik, apa pun jenisnya memiliki unsur menghibur dan mendidik.