Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A.Temuan
Legenda Nyi Mas Gandasari ini berasal dari Kabupaten Cirebon. Legenda
Nyi Mas Gandasari menceritakan tentang kesaktian seorang wanita yang diangkat
anak oleh Mbah Kuwu Cerbon. Kesaktian Nyi Mas Gandasari ini tidak ada
bandingannya atau tidak ada yang dapat mengalahkan kesaktiannya.
Makam Nyi Mas Gandasari dipercaya berada di Desa Panguragan,
Kecamatan Arjawinangun Cirebon. Ada beberapa versi cerita tentang tokoh Nyi
Mas Gandasari ini. Salah satunya menyebutkan bahwa Nyi Mas Gandasari berasal
dari Aceh. Awalnya Nyi Mas Gandasari ini bernama Nyi Mutmainah, setelah
dibawa ke tanah Jawa oleh Mbah Kuwu Cerbon dan dididik berbagai ilmu oleh
Sunan Gunung Jati diganti namanya menjadi Nyi Mas Gandasari.
Nyi Mas Gandasari sering dikaitkan dengan tokoh Syeh Magelung.
Keduanya bertemu di sayembara Nyi Mas Gandasari. Sayembara tersebut
diselenggarakan untuk mencari calon suami bagi Nyi Mas Gandasari. Ketika itu,
Syeh Magelung dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari kemudian dinikahkan
oleh Sunan Gunung Jati. Selain itu, Nyi Mas Gandasari pun berperan sebagai
penyebar syiar Islam di wilayah Cirebon.
Hasil temuan cerita legenda Nyi Mas Gandasari ini ada tiga varian. Varian
pertama diperoleh dari Bapak Sudjai, seorang pensiunan yang hafal tentang
sejarah atau budaya Cirebon. Peneliti bertemu dengan Bapak Sudjai ini
dikediamannya yang berada di Kanggraksan pada saat sore hari. Varian kedua
diperoleh dari Bapak Askadi atau biasa dipanggil dengan Mamae Titin, yaitu
seorang yang dianggap sesepuh di Kabupaten Cirebon dan mengetahui budaya
Cirebon. Data yang diambil kepada Bapak Askadi ini berada di kediamannya di
Desa Cangkring, Tegalwangi, Cirebon. Varian ketiga diperoleh dari Raden Safyan
atau biasa dipanggil Mas Opan. Data teks legenda Nyi Mas Gandasari yang
diperoleh dari Mas Opan ini di Narada Art Gallery, yang ada di Desa
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
I ini menggunakan jasa penerjemah yang bernama Kusnadi dan Lingga. Alasan
pemilihan jasa penerjemah kepada keduanya karena mengetahui dan dapat
menggunakan bahasa Cirebon bebasan dan bebrayan dalamkehidupan sehari-hari.
Hal tersebut dikarenakan keduanya hidup di lingkungan Keraton Kasepuhan yang
notabene dituntut mengerti dan menggunakan bahasa Cirebon bebasan.
B.Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari
1. Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari Varian I
a. Struktur
Analisis cerita legenda Nyi Mas Gandasari meliputi analisis struktur alur
cerita, pelaku (tokoh), latar, dan tema cerita.
1) Alur
Analisis alur cerita pada penelitian ini menggunakan teori struktur
Greimas. Alur yang terdapat dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari
Varian I berupa alur maju, rangkaian ceritanya berjalan dari awal sampai
akhir.
Apabila cerita legenda Nyi Mas Gandasari Varian I digambarkan
ke dalam formulasi aktan, maka formulasi aktannya sebagai berikut.
Bagan 4.1 Formulasi Aktan 1
Pengirim
Syekh Datuk Soleh
Objek
Cirebon
Penerima
Perkawinan
Subjek
Nyi Mas Gandasari
Penolong
Mbah Kuwu Cirebon
Penentang
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada bagian formulasi aktan pertama yang berfungsi sebagai
subjek adalah Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari sebagai subjek, di
awal cerita bernama Nyi Mutmainah yang oleh Syekh Datuk Soleh,
sebagai pengirim, memberikan Nyi Mutmainah kepada Mbah Kuwu
Cerbon untuk dijadikan sebagai muridnya, karena Mbah Kuwu Cerbon
berhasil menyembuhkan Nyi Mutmainah.Berikut kutipannya.
Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon.
(Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.)
Setelah dibawa ke Cirebon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama
Islam dan ilmu kesaktian langsung oleh Sunan Gunung Jati, sampai pada
akhirnya Nyi Mutmainah menjadi sosok perempuan yang sakti. Karena
kesaktiannya dan kecantikannya, Nyi Mutmainah diberi nama baru oleh
Sunan Gunung Jati, yaitu Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan
wangi.
Karena kesaktian dan kecantikannya, banyak bangsawan baik dari
Cirebon, maupun dari luar Cirebon yang berniat untuk mempersunting
Nyi Mas Gandasari, akan tetapi, Nyi Mas Gandasari menolak dengan
halus semua lamaran itu.
Melihat banyaknya orang yang melamar Nyi Mas akan tetapi
selalu ditolak, Mbah Kuwu Cerbon, sebagai orang tua angkatnya, setelah
berbicara dengan Sunan Gunung Jati, berinisiatif untuk mengadakan
sayembara demi mencari calon suami bagi Nyi Mas Gandasari.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sinten mawon kang saged nundukaken élmuné Nyi Mas Gandasari nggih niku kang dados jodohé.
Mimiti sayembara niku Ki Gede Pekandangan kang mbekta golok pusakané sareng nangtang Nyi Mas Gandasari. Nanging teng Nyi Mas Gandasari golok pusakaé Ki Gede Pakandangan saged ditugel, lan Ki Gede Pekandangan dados kalah jurit.
(Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya, tetapi lamaran itu ditolak Nyi Mas Gandasari dengan halus.
Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.)
Sayembara pun diselenggarakan, banyak para penantang yang
kalah satu persatu oleh kesaktian Nyi Mas Gandasari. Seperti dapat
dilihat dalam kutipan berikut ini.
Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara. Sinten mawon kang saged nundukaken élmuné Nyi Mas Gandasari nggih niku kang dados jodohé.
Mimiti sayembara niku Ki Gede Pekandangan kang mbekta golok pusakané sareng nangtang Nyi Mas Gandasari. Nanging teng Nyi Mas Gandasari golok pusakaé Ki Gede Pakandangan saged ditugel, lan Ki Gede Pekandangan dados kalah jurit.
Selajengé katah pangedén kang majeng nanging nggih kalah jurit saking Nyi Mas Gandasari.
Kang pungkasan milet sayembara niku nggih Ki Dampu Awang, salah setunggaléng kesatria saking Negri Cina kang gadah élmu tinggi lan katah dunyané, nanging nggih tetep taksih kalah saking Nyi Mas Gandasari.
Ki Gede Bungko kang sing wau ningal mawon dados penasaran, ajeng milet sayembara niku. Ki Gede Bungko kang mbekta pusaka welanya sareng njogéd-njogéd mlebet teng kalangan sayembara, nanging nggih kasoran saking Nyi Mas Gandasari.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.
Sayembara itu diawali oleh Ki Gede Pekandangan dengan golok saktinya untuk melawan kesaktian Nyi Mas Gandasari. Akan tetapi, golok pusaka Ki Gede Pekandangan dapat dipatahkan oleh Nyi Mas Gandasari sehingga Ki Gede Pekandangan kalah.
Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari. Akhir dari sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari Negeri Cinayang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.
Ki Gede Bangko yang dari tadi hanya melihat hal tersebut manjadi penasaran dan ingin mengikuti sayembara itu. Dengan pusakanya, Ki Gede Bungko masuk ke arena sayembara sambil menari untuk melawan Nyi Mas Gandasari, dan masih dapat dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.)
Dari semua lawan tanding yang kalah dalam sayembara tersebut,
ada satu orang yang sebetulnya tidak berniat mengikuti sayembara
tersebut. Seorang dari Negeri Syam yang tinggal di Cirebon, namanya
Syekh Magelung Sakti. Diam-diam ia menyukai Nyi Mas Gandasari. Hal
itu diketahui oleh Sunan Kalijaga, dan meminta Syekh Magelung untuk
turut serta dalam sayembara tersebut.
Syekh Magelung pun mengikuti sayembara tersebut dan dapat
menandingi kesaktian Nyi Mas Gandasari hingga pertarungan yang
terjadi pun berlangsung lama. Karena pertarungan berlangsung begitu
lama, Sunan Kalijaga ikut membantu Syekh Magelung dalam
mengalahkan Nyi Mas Gandasari.
Sedugié teng Negri Cerbon, Syekh Magelung, putra sultan Negri Syam mindel-mindel kasmaran lan niku diuningi Sunan Kalijaga.
Dados Sunan Kalijaga nyuwun Syekh Magelung milet sayembara niku, dugi jurit niku wilihang sejayaha, perang tanding tan rasa ngaraksaha, perang tanding tamahang kang munggaha, perang tanding ragahing pangasoraha ingkang masing-masing gadah kesaktén kang mboten saged dikawonaken.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Ada satu orang yang datang dari Negeri Cerbon bernama Syekh Magelung, putra Sultan Negeri Syam yang diam-diam menyukai Nyi Mas Gandasari.Hal tersebut diketahui oleh Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak dapat dikalahkan. Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas Gandasari.)
Pada akhirnya, Syekh Magelung Sakti pun dapat mengalahkan
Nyi Mas Gandasari, atas prakarsa pertolongan dari Sunan Kalijaga, dan
menikahi Nyi Mas Gandasari.
Berdasarkan bagan tersebut, yang bertindak sebagai aktan
penerima adalah perkawinan, yaitu perkawinan antara Nyi Mas
Gandasari dengan Syekh Magelung Sakti.
Selain menggunakan formulasi aktan, Greimas juga
menggunakan model cerita yang tetap sebagai alur. Model itu dinyatakan
dalam berbagai tindakan yang disebut fungsi, sehingga dinamakan
struktur fungsional. Sesuai dengan struktur aktansial di atas, berikut
diuraikan struktur fungsional berdasarkan aktan tersebut.
Tabel 4.1 Struktur Fungsional 1
Situasi Awal Syekh Datuk Soleh meminta Mbah Kuwu Cerbon untuk menjadikan Nyi Mutmainah
sebagai muridnya.
Transformasi
Tahap Uji Kecakapan
Nyi Mutmainah belajar (berguru) kepada
Sunan Gunung Jati. Ia dididik ilmu agama
Islam dan ilmu kesaktian dengan proses yang
tidak sebentar dan melalui lelaku khusus.
Tahap Utama Hasil dari bergurunya Nyi Mutmainah pada Sunan Gunung Jati, melahirkan sosok yang
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
seorang perempuan yang cantik.
Karena kecantikan dan kesaktiannya, Nyi
Mutmainah diberi nama baru oleh Sunan
Gunung Jati, yaitu Nyi Mas Gandasari yang
mempunyai arti sakti dan wangi.
Tahap
Kegemilangan
Nyi Mas Gandasari dapat mengalahkan para
lawan tanding dalam sayembara yang
diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan
Sunan Gunung Jati.
Situasi Akhir Nyi Mas Gandasari menikah dengan pemenang sayembara, yaitu Syekh Magelung Sakti.
a) Situasi Awal
Syekh Datuk Soleh adalah seorang yang berasal dari Negeri
Paseh, salah satu negeri Islam yang ada di Indonesia. Ia memiliki
seorang anak yang bernama Nyi Mutmainah yang waktu itu sedang
sakit, dan belum kunjung sembuh walaupun sudah berobat pada
banyak ahli pengobatan. Yang terjadi justru sakitnya semakin parah.
Waktu itu, Syekh Datuk Soleh sedang kedatangan tamu yang
bernama Mbah Kuwu Cerbon yang berasal dari Cerbon (Cirebon).
Syekh Datuk Soleh menceritakan ikhwal Nyi Mutmainah yang sedang
sakit dan tidak kunjung sembuh. Dengan rahmat Allah, melalui
perantaraan Mbah Kuwu Cerbon, Nyi Mutmainah dapat disembuhkan.
Syekh Datuk Soleh kemudian meminta Mbah Kuwu Cerbon
untuk menjadikan Nyi Mutmainah menjadi muridnya. Nyi Mutmainah
pun dibawa Mbah Kuwu Cerbon ke tempat asalnya di Cirebon.
b)Transformasi
Di Cirebon, Nyi Mutmainah dididik agama Islam dan ilmu
kesaktian langsung dari Sunan Gunung Jati. Setelah Nyi Mutmainah
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
cantik. Nyi Mutmainah belajar bela diri dengan proses yang tidak
mudah. Ilmu kesaktian dan yang lainnya itu didapat dari gemblengan
Sunan Gunung Jati dengan tidak melanggar segala pantangan dan
larangan.
Setelah dewasa, untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan
gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air kendi pertula,
agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu Sunan
Gunung Jati memberikan nama baru untuknya, yaitu Nyi Mas
Gandasari yang artinya sakti dan wangi.
Karena kecantikan dan kesaktian Nyi Mas Gandasari, banyak
lelaki baik yang berasal dari Cirebon maupun negeri yang lain, yang
ingin menyunting Nyi Mas Gandasari sebagai istrinya. Akan tetapi
Nyi Mas Gandasari selalu menolak permintaan mereka dengan halus.
Mbah Kuwu Cerbon sebagai ayah angkat, karena mengetahui
banyak laki-laki yang menyukai Nyi Mas Gandasari kemudian
berbicara dengan Sunan Gunung Jati dengan hasil pembicaraan adalah
akan menyelenggarakan sayembara untuk mencari laki-laki yang tepat
untuk calon suami Nyi Mas Gandasari sekaligus untuk menguji
kesaktinnya.
Sayembara pun dilakukan, banyak para peserta yang mengikuti
sayembara tersebut kalah satu per satu oleh Nyi Mas Gandasari.
Beberapa diantaranya bernama Ki Gede Pekandangan, peserta
pertama yang mengawali sayembara tersebut, yang mempunyai golok
pusaka. Golok sakti tersebut dapat dipatahkan oleh Nyi Mas
Gandasari yang menandai pula kekalahan dari Ki Gede Pekandangan.
Peserta yang lain yang dapat dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari
diantaranya bernama Ki Dampu Awang dan Ki Gede Bungko.
Nyi Mas Gandasari akhirnya menemukan lawan yang
seimbang, yaitu seorang yang berasal dari Negeri Syam yang bernama
Syekh Magelung Sakti. Pada awalnya Syekh Magelung Sakti tidaklah
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diam-diam menyukai Nyi Mas Gandasari. Perasaan itu diketahui oleh
Sunan Kalijaga yang akhirnya meminta Syekh Magelung untuk turut
serta ikut dalam sayembara.
Karena sama-sama sakti, dengan pertandingan yang
berlangsung cukup lama, Sunan Kalijaga ikut campur tangan dalam
pemenangan Syekh Magelung Sakti. Pada akhirnya Syekh Magelung
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu c) Situasi Akhir
Karena Nyi Mas Gandasari dapat dikalahkan oleh Syekh
Magelung Sakti, maka ia dijodohkan dan dinikahkan dengan Syekh
Magelung Sakti.
Dalam cerita Nyi Mas Gandasari Varian I terdapat lebih dari
satu aktan, ditemukan pula aktan lain, yakni sebagai berikut.
Bagan 4.2 Formulasi Aktan 2
Pada bagian formulasi aktan kedua yang bertindak sebagai
subjek adalah Nyi Mas Gandasari, sebagai tokoh utama dari cerita
legenda ini. Nyi Mas Gandasari hadir sebagai subjek yang memburu
objek (Prabu Cakraningrat) berdasarkan ramalan dari Mbah Kuwu
Cerbon, bahwa orang yang dapat mengalahkan Raja Negeri Galuh
adalah seorang wanita sakti, dalam hal ini adalah Nyi Mas Gandasari.
Pengirim dari bergeraknya cerita ini adalah syiar Islam di
negeri Cirebon. Karena adanya syiar Islam di negeri Cirebon,
terjadilah peperangan antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar
Perang Negeri Galuh. Prabu Cakraningrat menduduki sebagai aktan
objek karena merupakan orang yang diburu oleh subjek.
Pengirim
Syiar Islam di Negeri Cirebon
Objek
Prabu Cakraningrat
Penerima
Kemenangan Negeri Cirebon
Subjek
Nyi Mas Gandasari
Penolong
Tipu muslihat Nyi Mas Gandasari
Penentang
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada peperangan yang terjadi antara Cirebon dengan Galuh,
Negeri Galuh dapat dikalahkan yang menyebabkan Prabu
Cakraningrat yang terkenal sakti lari kalang kabut dan bersembunyi di
gua. Berdasarkan ramalan yang ada, maka Mbah Kuwu Cerbon
memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu
Cakraningrat. Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
Mbah Kuwu Cerbon nitah Nyi Mas Gandasari nganggé ngadepi Prabu Cakraningrat, sebab teng ramalan yén kang saged ngungguli Prabu Cakraningrat niku istri hing wanoja kang pangawijining.
(Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat karena seperti yang diramalkan bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat adalah seorang wanita sakti.)
Nyi Mas Gandasari pun mendatangi pertapaan Prabu
Cakraningrat. Karena Nyi Mas Gandasari sangatlah cantik, Prabu
Cakraningrat menggodanya yang menyebabkan pertapaannya batal.
Dengan tipu muslihat yang dilakukan oleh Nyi Mas Gandasari, Prabu
Cakraningrat dapat dikalahkan, dan menghilang ke alam lain.
Karena keberhasilan Nyi Mas Gandasari dalam mengalahkan
Prabu Cakraningrat, ia dihadiahi beberapa hektar tanah oleh Mbah
Kuwu Cerbon untuk membuat perkampungan. Saat ini perkampungan
tersebut bernama Karang Mas yang berada di Desa Jamblang.
Adapun struktur fungsional untuk formulasi aktan 2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Sruktur Fungsional 2
Situasi Awal Syiar Islam di Negeri Cirebon
Transformasi Tahap Uji Kecakapan
Perang besar antara Negeri Cirebon dengan
Negeri Galuh dengan kemenangan di pihak
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tahap Utama Wabah penyakit melanda Cirebon yang disebabkan oleh Prabu Cakraningrat.
Tahap
Kegemilangan
Nyi Mas Gandasari mendatangi pertapaan
Prabu Cakraningrat, melakukan tipu muslihat
untuk menghadapi Prabu Cakraningrat diakhiri
dengan kekalahan Prabu Cakraningrat.
Situasi Akhir Nyi Mas Gandasari dihadiahi tanah yang luas oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk membuka
perkampungan.
a) Situasi Awal
Ketika syiar Islam sedang berjalan di Cirebon, terjadi
peperangan besar antara negeri Cirebon dengan Negeri Galuh.
b)Transformasi
Peperangan yang terjadi antara Negeri Cirebon dengan
Negeri Galuh dapat dimenangkan oleh Negeri Cirebon, raja dari
Negeri Galuh, Prabu Cakraningrat lari kalang kabut dan bersembunyi
di gua. Dalam persembunyiannya, Prabu Cakraningrat dengan
kesaktiannya menyebarkan wabah penyakit kepada warga Cirebon
yang menyebabkan banyak warga yang meninggal dunia.
Melihat hal itu, Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas
Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat. Hal ini berdasarkan
pula pada ramalan yang menyebutkan bahwa yang dapat mengalahkan
raja Galuh adalah seorang wanita sakti. Nyi Mas Gandasari adalah
wanita yang sakti.
Nyi Mas Gandasari kemudian mengejar Prabu Cakraningrat
sampai ke tempat pertapaannya. Prabu Cakraningrat yang tidak
mengetahui bahwa perempuan cantik yang mendatangi pertapaannya
adalah utusan dari negeri Cirebon, berniat menggodanya hingga
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nyi Mas Gandasari kemudian melakukan tipu muslihat untuk
mengalahkan Prabu Cakraningrat. Setelah kalah dari Nyi Mas
Gandasari, Prabu Cakraningrat kemudian menghilang ke alam lain.
c) Situasi Akhir
Atas kemenangan Nyi Mas Gandasari dari Prabu Cakraningrat,
Mbah Kuwu Cerbon menghadiahi Nyi Mas dengan tanah yang luas
untuk membuat sebuah perkampungan.
2) Tokoh dan Penokohan a) Tokoh Utama
(1) Nyi Mas Gandasari
Tokoh utama dari cerita legenda ini tentunya adalah Nyi
Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari asalnya bernama Nyi
Mutmainah adalah seorang perempuan yang berasal dari Negeri
Paseh. Ia diceritakan sebagai seorang perempuan yang sakti
sekaligus cantik. Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut:
Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.
(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.)
Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.
(Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)
Bahkan dengan kesaktiannya, Nyi Mas Gandasari sampai
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengannya saat sayembara diselenggarakan hingga mengalahkan
Prabu Cakraningrat.
Gambaran Fisik/Psikis Tokoh
Dilihat dari namanya, Nyi Mas Gandasari, perawakan/fisik
tokoh ini dapat digambarkan sebagai perempuan yang sakti dan
wangi. Selain itu, Nyi Mas Gandasari juga memiliki kecantikan
yang luar biasa, hal ini dibuktikan dengan banyaknya para
bangsawan di Negeri Cerbon ingin mempersunting dirinya. Hal ini
dapat dilihat dari petikan cerita berikut ini.
...Sunan Gunung Jati ngadusi Nyi Mutmainah nganggé toya saking kendi pertula teng sekujur awaké Nyi Mutmainah, dados awake Nyi Mutmainah mambet wangi sareng nambah atu cahyané. Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.
(.... Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati member nama memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)
Wusuhing tan rinsaha panata sajarah kang ngalampah saking ayuné, Nyi Mas Gandasari dados ngundang mboten sekedik para gegedén Negri Cerbon kang kasmaran lan anjeng nyunting dados gerwahé, ....
(Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya,....)
Secara psikis, tokoh Nyi Mas Gandasari digambarkan
sebagai seorang yang taat beragama dan taat pada aturan, hal ini
dapat dilihat dari kutipan berikut.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)
Hubungan dengan Tokoh Lain
Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Mbah Kuwu Crebon
Nyi Mas Gandasari adalah murid dari Mbah Kuwu Cerbon. Ia
diangkat menjadi murid setelah ayahnya, Syekh Datuk Soleh,
meminta kepada Mbah Kuwu Cerbon untuk menerima Nyi
Mutmainah, nama asli Nyi Mas Gandasari, dapat disembuhkan dari
sakit yang berkepanjangan.Berikut kutipannya.
Sampun pinten-pinten ahli pengobatan kang sampun nambani nanging sakité malah tambah mawon. Dadon Syekh Datuk Soleh mung saged masrahken mawon maring Gusti Allah.
(Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.)
Sedanten niku dicriosken dumateng Mbah Kuwu Cerbon, miring kados mekoten Mbah Kuwu Cerbon munajat ngekhusuaken dumateng Gusti Allah, nggih angsal karohmaté Gusti Allah, Nyi Mutmainah waras saking gerahé.
(Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada Gusti Allah. Dengan rahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari sakitnya.)
Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon.
(Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.)
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Selain berguru kepada Mbah Kuwu Cerbon, Nyi Mas Gandasari
juga berguru kepada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati lah
yang menggembleng dan mendidik Nyi Mas Gandasari ilmu agama
dan ilmu kesaktian yang menyebabkanNyi Mas Gandasari tumbuh
menjadi wanita dewasa yang selain cantik juga sakti.
Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun. Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.
(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)
Nganggé ndadosaken wonojaha kang pangéstu
mungguhing sesanggah, Sunan Gunung Jati ngadusi Nyi Mutmainah nganggé toya saking kendi pertula teng sekujur awaké Nyi Mutmainah, dados awake Nyi Mutmainah mambet wangi sareng nambah atu cahyané. Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.
(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik. Untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)
Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Datuk Soleh
Syekh Datuk Soleh adalah ayah kandung Nyi Mas Gandasari
yang berasal dari Negeri Paseh.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.)
Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Magelung
Pada awalnya hubungan Nyi Mas dengan Syekh Magelung
hanyalah sebatas lawan tanding dalam sayembara yang
diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati.
Akan tetapi, karena Syekh Magelung pada akhirnya dapat
mengalahkan Nyi Mas Gandasari, maka ia akhirnya menikah
dengan Nyi Mas Gandasari, walaupun pernikahannya ditunda
terlebih dahulu.
Nyi Mas Gandasari nyuwun teng sidang sayembara ingkang dipingpin Sunan Gunung Jati sareng restu saking Syekh Magelung, pernikahané nyuwun ditunda dugi mengkin. Ketulusané Syekh Magelung niku piyambeké disukani gelar Pangeran Soka.
(Akan tetapi, Nyi Mas Gandasari meminta sidang sayembara yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati dan meminta restu dari Syekh Magelung untuk menunda pernikahannya. Ketulusan Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.)
Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Prabu Cakraningrat
Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Prabu Cakraningrat
adalah hubungan antara tokoh baik dan tokoh jahat. Nyi Mas
Gandasari adalah sosok yang dapat mengalahkan Prabu
Cakraningrat yang terkenal jahat karena menjadi penyebab wabah
yang menjangkiti rakyat Cirebon.
Sesasih sesampuné kedadosan niku, teng Negri Cerbon diserang pegebug. Penyakit énjing sakit, sontené padem, sontené sakit énjingé padem.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Satu bulan setelah peristiwa itu, di Negeri Cerbon terkena wabah penyakit. Wabah tersebut mengakibatkan sakit ketika pagi pagi dan meninggal pada sore harinya.
Setelah Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati, ternyata wabah tersebut berasal dari Prabu Cakraningrat yang menyebabkan keadaan rakyat Cerbon terkena wabah.)
(2) Mbah Kuwu Cerbon
Tokoh utama lain yang ada dalam cerita ini adalah Mbah
Kuwu Cerbonyang membawa Nyi Mutmainah atau Nyi Mas
Gandasari ke tanah Jawa.
Berdasarkan namanya, Mbah Kuwu Cerbon sebenarnya
hanyalah nama panggilan tokoh saja. Disebut dengan Mbah, bukan
berarti tokoh sudah kakek-kakek, akan tetapi lebih kepada
penyebutan terhadap orang yang dituakan. Apalagi panggilan mbah
ini berkorelasi dengan kata kuwu, yang dalam bahasa Sunda artinya
kepala. Jika melihat dari arti dari sisi kebahasaan, Mbah Kuwuini
memiliki arti seseorang yang mengepalai suatu daerah, dituakan
dan disegani. Hubungannya dengan Cirebon adalah, Mbah Kuwu
Cerbon ini dapat dikatakan sebagai seorang tokoh yang pertama
kali membuka pemukiman di sana, sehingga tokoh ini lebih dikenal
dengan sebutan Mbah Kuwu Cerbon.
Gambaran Fisik/Psikis Tokoh
Dilihat dari namanya, Mbah Kuwu Cerbon, walaupun tidak
dijelaskan secara eksplisit dalam cerita, bisa dikatakan sebagai
seorang tokoh yang tidak muda lagi. Panggilan mbah biasanya
disematkan kepada orang yang sudah tua atau dituakan. Apalagi
kata ini bersanding dengan kuwu yang artinya kepala, atau
pemimpin suatu daerah.
Secara psikis, Mbah Kuwu Cerbon ini dapat dikatakan
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ilmu agama Islam dalam derajat yang tinggi, bijaksana, dan
tentunya sosok seorang tokoh yang baik hati.
Berikut kutipan-kutipannya.
Sedanten niku dicriosken dumateng Mbah Kuwu Cerbon, miring kados mekoten Mbah Kuwu Cerbon munajat ngekhusuaken dumateng Gusti Allah, nggih angsal karohmaté Gusti Allah, Nyi Mutmainah waras saking gerahé.
(Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada Gusti Allah. Denganrahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari sakitnya.)
Kang bakal pangéstuha cape ramalan Mbah Kuwu Cerbon, mbénjing ajeng wonten perang ageng antawis Negri Galuh sareng Negri Cerbon.
(....Mbah Kuwu Cerbon memprediksikan bahwa suatu saat nanti akan ada suatu perang besar antara Negeri Galuh dengan Negeri Cirebon.)
Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara.
(Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.)
Mbah Kuwu Cerbon nyukani pinten-pinten hektar lemah teng Nyi Mas Gandasari nganggé damel pendukuhan kang seniki disebat Karang Mas kang wonten teng Dusun Jamblang.
(Akhirnya, Mbah Kuwu Cerbon memberi beberapa hektar tanah kepada Nyi Mas Gandasari untuk membuat perkampungan yang saat ini disebut Karang Mas yang berada di Desa Jamblang.)
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (1) Syekh Datuk Soleh
Adalah seorang tokoh yang berposisi sebagai ayah kandung
dari Nyi Mutmainah atau Nyi Mas Gandasari.
Diceritakan bahwa Syekh Datuk Soleh sangatlah sayang
terhadap anaknya. Hal ini dapat terlihat ketika Nyi Mutmainah
masih kanak-kanak dan menderita penyakit yang sulit untuk
disembuhkan, Syekh Datuk Soleh telah mencoba berbagai cara
demi kesembuhan putrinya. Seperti dapat dilihat dalam kutipan
berikut.
Sampun pinten-pinten ahli pengobatan kang sampun nambani nanging sakité malah tambah mawon. Dadon Syekh Datuk Soleh mung saged masrahken mawon maring Gusti Allah.
(Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.)
(2) Syekh Magelung Sakti
Adalah seorang tokoh yang menjadi lawan tanding Nyi Mas
Gandasari, yang berilmu tinggi dan dapat mengalahkan Nyi Mas
Gandasari.
Ia adalah putra dari seorang Sultan dari negeri Syam. Ia
adalah seorang yang diceritakan dapat mengalahkan kesaktian Nyi
Mas Gandasari. Seorang yang berilmu tinggi, baik hati, dan tulus.
Seperti dapat dibaca pada kutipan berikut ini:
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Perang tanding niku dugi lami, dados Sunan Kalijaga milet ngebantu kang pungkasan Nyi Mas Gandasari dados mawon.
(Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak dapat dikalahkan.
Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas Gandasari.)
Ketulusané Syekh Magelung niku piyambeké disukani gelar Pangeran Soka.
(Ketulusan Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.)
(3) Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah tokoh yang berperan sebagai
penengah/juri dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu
Cerbon dan Sunan Gunung Jati. Tokoh ini pula yang membantu
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(4) Ki Gede Pekandangan, Ki Dampu Awang, Ki Gede Bungko
Adalah para tokoh yang ikut sebagai peserta dalam sayembara
dan beberapa yang termasuk ke dalam peserta yang dapat
dikalahkan Nyi Mas Gandasari.
(5) Prabu Cakraningrat
Adalah tokoh antagonis yang diceritakan merupakan raja dari
Negeri Galuh yang sakti mandraguna, namun kalah dalam
peperangan hingga lari dan bersembunyi. Akan tetapi, kesaktiannya
digunakan dalam hal yang tidak baik, yaitu menjadi penyebab
wabah penyakit yang menyebar di masyarakat Cirebon.
3) Tema
Peristiwa yang diceritakan dalam cerita legenda Nyi Mas
Gandasari varian ke-1 ini merupakan kisah hidup Nyi Mas Gandasari
sejak masih kanak-kanak. Walaupun tidak diceritakan secara rinci,
seperti halnya varian-varian yang lain juga, Cerita LegendaNyi Mas
Gandasari varianke-1 ini lebih lengkap dengan menceritakan tokoh-tokoh
lain yang berhubungan dengan sejarah kerajaan lain yang ada di Jawa
Barat.
Apabila melihat dari jalan ceritanya, tema yang dapat diambil dari
Cerita LegendaNyi Mas Gandasari varian Bapak Sudjai ini adalah
tentang kesaktian Nyi Mas Gandasari. Hal ini dapat dibaca pada
penggalan berikut ini:
Prabu Cakraningrat, Raja Negri Galuh, mboten saged dikalahken sinten mawon, sanesé wonten wanoja hing wanojaha kang pangawijining.
(Prabu Cakraningrat, Raja Negeri Galuh, tidak dapat dikalahkan siapa pun, selain oleh wanita yang sakti di dunia ini.)
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.
(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)
Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.
(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.)
Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi.
(Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.)
Selajengé katah pangedén kang majeng nanging nggih kalah jurit saking Nyi Mas Gandasari.
(Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari.)
Kang pungkasan milet sayembara niku nggih Ki Dampu Awang, salah setunggaléng kesatria saking Negri Cina kang gadah élmu tinggi lan katah dunyané, nanging nggih tetep taksih kalah saking Nyi Mas Gandasari.
(Akhir dari sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari Negeri Cina yang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.)
Mbah Kuwu Cerbon nitah Nyi Mas Gandasari nganggé ngadepi Prabu Cakraningrat, sebab teng ramalan yén kang saged ngungguli Prabu Cakraningrat niku istri hing wanoja kang pangawijining.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ningal mekoten Nyi Mas Gandasari saged muslihati lan ngalahken Prabu Cakraningrat, kang selajengé merad ngahiyang teng alam sanés.
(Melihat hal tersebut, Nyi Mas Gandasari melakukan tipu muslihat dan dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat, tetapi Prabu Cakraningrat menghilang ke alam lain.)
Nyi Mas Gandasari dapat dikatakan sebagai wanita yang sakti, karena
dalam sayembara yang diselenggarakan untuknya, demi mencari jodoh
yang tepat, Ia dapat mengalahkan hampir semua lawannya. Padahal
lawannya semua adalah laki-laki. Bahkan Syekh Magelung pun yang
pada akhirnya dikatakan dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari,
sebenarnya kemenangannya karena dibantu oleh Sunan Kalijaga.
4) Latar
a) Latar Tempat
Latar tempat yang ada dalam legenda Nyi Mas Gandasari varian I ini
adalah:
(1) Negeri Paseh
Awal cerita Nyi Mas Gandasari ini diawali dengan pertemuan
antara Mbah Kuwu Cerbon dengan Syekh Datuk Soleh di Negeri
Paseh. Negeri Paseh adalah asal dari Nyi Mas Gandasari.
Mimiti abad limalas, Mbah Kuwu Cerbon ngelelena teng pinten-pinten Negri Islam, nggih kalebet uga pungkasané ndugi’i Negri Pasèh.
(Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam, termasuk juga mendatangi Negeri Paseh.)
(2) Negeri Cirebon
Negeri Cirebon adalah latar yang mendominasi cerita Nyi Mas
Gandasari ini, hal ini tentunya dapat dilihat dari salah seorang
tokoh yang bernama Mbah Kuwu Cerbon, yang artinya seseorang
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Selain itu, Cirebon identik dengan negeri para wali yang
diantaranya ditinggali oleh Sunan Gunung Jati.
Berikut beberapa kutipan yang menunjukkan latar tempat
Cirebon dalam cerita ini.
Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.
(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)
Wusuhing tan rinsaha panata sajarah kang ngalampah saking ayuné, Nyi Mas Gandasari dados ngundang mboten sekedik para gegedén Negri Cerbon kang kasmaran lan anjeng nyunting dados gerwahé,....
(Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya, ...)
Pinten-pinten naun sesampuné kedadosan niku, saweg mlajengé syiar Islam teng Negri Cerbon, teng wates Negri Cerbon saweg semonten wonten perang ageng antara para senapati Negri Cerbon sareng laskar perang Negri Galuh.
(Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh.)
Sesampune Mbah Kuwu Cerbon sareng Sunan Gunung Jati mrios, kahananing rakyat Cerbon kang kénging pagebug niku nggih ulahé Prabu Cakraningrat kang saweg ngumpet.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(3) Rumah Syekh Datuk Soleh
Salah satu latar tempat yang spesifik dalam cerita ini adalah
kediaman Syekh Datuk Soleh, hal ini bisa dilihat dari kutipan cerita
berikut ini.
Teng Negri Pasèh, Mbah Kuwu Cerbon nyempetaken mampir teng linggihing Syekh Datuk Soleh, kang kaleresan putriné kang asmané Nyi Mutmainah saweg gerah.
(Di Negeri Paseh, Mbah Kuwu Cerbon menyempatkan singgah di tempat Syekh Datuk Soleh. Di tempat Syekh Datuk Soleh ada anak bernama Nyi Mutmainah yang sedang sakit.)
(4) Batas Negeri Cirebon
Latar tempat lain adalah batas Negeri Cirebon tempat
berlangsungnya perang antara Negeri Cirebon dengan Galuh.
Pinten-pinten naun sesampuné kedadosan niku, saweg mlajengé syiar Islam teng Negri Cerbon, teng wates Negri Cerbon saweg semonten wonten perang ageng antara para senapati Negri Cerbon sareng laskar perang Negri Galuh.
(Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh.)
(5) Gua
Gua adalah latar tempat yang dipakai oleh Prabu Cakraningrat
sebagai tempat persembunyian setelah ia melarikan diri dari
kekalahan perang yang dideritanya.
b)Latar Waktu
Secara eksplisit latar waktu yang terdapat dalam legenda Nyi Mas
Gandasari, yaitu terjadi pada abad ke-15. Hal ini dapat dilihat pada
kutipan berikut ini.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam, termasuk juga mendatangi Negeri Paseh.)
Tidak diceritakan lagi dengan eksplisit mengenai latar waktu yang
lain. Akan tetapi peneliti dapat menyimpulkan bahwa latar waktu lain
yang sering muncul dalam cerita ini adalah latar waktu siang hari. Hal
ini tentunya berkaitan dengan bahwa segala aktivitas yang dilakukan
seringkali dilaksanakan pada siang hari.
c) Latar Sosial
Latar sosial dalam cerita ini tidak dijelaskan secara eksplisit.
Untuk melihat latar sosial secara menyeluruh, maka diperlukan
analisis interaksi dari setiap individu dengan tokoh lainnya atau warga
sekitarnya.
Jika dilihat dari kata Mbah Kuwu Cerbon, dapat dilihat bahwa
tokoh ini erat dengan daerah Cirebon. Mbah Kuwu Cerbon yang
mempunyai nama lain Pangeran Cakrabuana adalah pendiri Keraton
Pakungwati, cikal bakal Keraton Kasepuhan di Cirebon. Dari
panggilannya pula, Mbah Kuwu Cerbon dapat dikatakan memiliki
status sosial yang tinggi di masyarakat tempat ia berasal.
b. Analisis Konteks Penuturan
Konteks dalam penelitian ini merupakan konteks tuturan legenda Nyi
Mas Gandasari. Konteks tersebut berdasarkan konsep dari Robert Sibarani.
Pemilihan konteks bergantung pada ragam ungkapan atau teks yang dikaji
(Sibarani, 2012, hlm. 323). Adapun konteks penuturan yang terdapat dalam
teks legenda Nyi Mas Gandasari Varian I adalah sebagai berikut.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Konteks budaya dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I berkaitan
dengan bahasa yang digunakan informan. Dalam hal ini, teks legenda Nyi
Mas Gandasari I menggunakan bahasa Cirebon bebasan. Bahasa Cirebon
bebasan dalam teks Nyi Mas Gandasari I ini termasuk bahasa yang halus.
Bahasa Cirebon yang digunakan di Cirebon terbagi menjadi bahasa
Cirebon kromo, inggil, bebasan, bebrayan. Mayoritas masyarakat
Cirebon menggunakan bahasa Cirebon bebasan kepada orang yang lebih
dituakan, sedangkan bahasa Cirebon bebrayan mayoritas digunakan
sesame teman. Dengan demikian, bahasa yang digunakan dalam teks
legenda Nyi Mas Gandasari I secara keseluruhan menggunakan bahasa
Cirebon bebasan. Bahasa Cirebon tersebut tidak semua masyarakat
Cirebon dapat menggunakannya. Oleh karena itu, dalam teks legenda Nyi
Mas Gandasari I ini peneliti menggunakan jasa penerjemah bahasa
Cirebon yang bernama Kusnadi dan Lingga.
2) Konteks Situasi
Data penelitian yang peneliti analisis diperoleh dari proses tuturan
dengan mengunjungi dan mewawancarai informan. Informan Bapak Sudjai
diambil pada 5 November 2015 bertempat di rumahnya yang beralamat di
Kanggraksan No. 29 RT. 04 RW. 02 Kelurahan Harjamukti. Cerita legenda
Nyi Mas Gandasari ini dituturkan dengan penuh semangat karena ia sangat
terbuka dan senang kepada orang-orang yang datang kepadanya untuk
menanyakan masalah sejarah dan kebudayaan Cirebon. Cerita ini dituturkan
sore hari dengan suasana yang tidak formal. Kediaman Bapak Sudjai ini
terletak di pinggir jalan raya besar sehingga banyak kendaraan besar
berlalu-lalang, bunyi klakson kendaraan. Selain itu, suasana rumah Bapak Sudjai
termasuk sepi. Di kediamannya, Bapak Sudjai tinggal bersama istrinya.
Ketika cerita ini dituturkan pun terdapat audiens yang ikut serta
mendengarkan, yaitu istri Bapak Sudjai, kakak kandung peneliti (Neneng
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nyi Mas Gandasari berada di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon, bukan di
Desa Panguragan.
c. Analisis Fungsi
Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur cerita, nilai, dan telaah
teori, dapat disimpulkan beberapa fungsi yang ada dalam cerita legenda Nyi
Mas Gandasari varian I adalah sebagai berikut.
1) Sistem Proyeksi
Dalam cerita cegenda Nyi Mas Gandasari ini terdapat sistem
proyeksi yang berkaitan dengan emansipasi wanita. Tokoh Nyi Mas
Gandasari menggambarkan bahwa pada zaman sekarang kedudukan
wanita bisa sejajar dengan pria. Sebagian pekerjaan yang dilakukan pria
dapat dilakukan oleh wanita. Hal ini bisa dilihat dari kutipan berikut ini.
Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesaktén.
(Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian.)
Dari kutipan di atas dapat kita lihat bahwa Nyi Mas Gandasari
sebagai seorang wanita diberi pendidikan agama Islam oleh seorang wali
dan diberikan juga ilmu kesaktian. Tidak semua orang dengan mudah
dapat dididik oleh seorang wali secara langsung, sedangkan Nyi Mas
Gandasari bisa mendapatkannya dengan mudah, sebagai murid langsung
Sunan Gunung Jati.
Selain itu, fungsi sastra lisan sebagai sistem proyeksi berdasarkan
kutipan tersebut, menggambarkan bahwa pada zaman sekarang
pendidikan agama Islam bisa diperoleh dengan mudah melalui sekolah
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sistem proyeksi lain yang dapat diambil dari teks legenda Nyi Mas
Gandasari varian I bahwa semua perempuan mendambakan kecantikan.
Hal tersebut terdapat pada kutipan berikut ini.
Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu.
(Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.)
2) Sistem Pengendali Sosial
Cerita legenda Nyi Mas Gandasari juga mempunyai fungsi sebagai
pengendali sosial. Teks tersebut mengandung nilai-nilai yang bertujuan
untuk mengajak pembaca secara tidak langsung menaati norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.
Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.
(Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.)
Kutipan tersebut menggambarkan norma sosial, bahwa segala
sesuatu yang telah ditetapkan (peraturan) haruslah ditaati agar tidak
dikenai sanksi.
3) Media Pendidikan
Teks legenda Nyi Mas Gandasari ini dapat pula berfungsi sebagai
alat pendidikan. Pada teks ini, dapat dilihat dari kutipan berikut.
Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.
Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia
diharapkan bersikap sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan atau
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4) Hiburan
Teks legenda Nyi Mas Gandasari dapat berfungsi sebagai media
hiburan. Media hiburan yang dimaksud di sini, yaitu dari teks tersebut
dapat dibuat sebuah pagelaran seperti yang pernah dilakukan pada acara
ulang tahun Kota Cirebon. Dari pagelaran tersebut masyarakat Cirebon
dapat menikmati cerita legenda Nyi Mas Gandasari dalam bentuk audio
visual.
5) Pengesahan Budaya
Fungsi pegesahan budaya ini dapat dilihat dari bahasa yang
digunakan dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari. Bahasa yang
digunakan dalam teks tersebut adalah bahasa Cirebon. Bahasa Cirebon
tersebut tergolong dalam bahasa halus atau bebasan. Tidak semua
masyarakat Cirebon dapat memahami bahasa Cirebon bebasan.
d. Analisis Nilai
Dalam sebuah cerita, khususnya cerita legenda pasti memiliki
nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Menurut Kemendiknas (dalam
Kusnaedi, 2013, hlm. 40-43), nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter
bangsa yang harus dikembangkan pada peserta didik terdiri atas 18 nilai.
Nilai-nilai tersebut, yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin,
(5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu,
(10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi,
(13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16)
peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.
Akan tetapi, tidak semua nilai tersebut ada dalam sebuah cerita.
Seperti halnya pada cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian I ini,
nilai-nilai yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nilai religius yang dapat dilihat dari teks legenda Nyi Mas
Gandasari Varian 1 ini adalah masuknya rukun Islam yang kelima, yaitu
menunaikan ibadah haji.
Dalam hal ini, yang diceritakan menunaikan ibadah haji adalah
Mbah Kuwu Cerbon, seperti dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
Sekitar abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon sepulang dari menunaikan ibadah haji mampir ke tempat Abdullah Imam di Aceh.
Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu bentuk ibadah
kepada Allah yang melibatkan jiwa, raga, dan harta yang tidak sedikit.
Secara implisit, dari kejadian ini, kita dapat melihat bahwa dalam cerita
ini terdapat juga Syiar Islam dalam bentuk yang lain, bentuk dakwah
yang disampaikan secara tidak langsung.
2) Kejujuran
Nilai kejujuran dalam cerita ini dapat dilihat dari keinginan Nyi
Mas Gandasari yang diutarakan kepada ayah angkatnya, Mbah Kuwu
Cerbon mengenai tipikal calon suaminya kelak, seperti yang bisa dilihat
dari kutipan berikut ini:
Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.”
Selain itu nilai kejujuran lain dapat dilihat pada saat Syekh
Magelung ditanya oleh seorang kakek misterius mengenai kedatangannya
ke Cirebon.
Sang kakek bertanya, “Datang ke sini tujuannya apa?” Syekh
Magelung menjawab, “Ingin mencukur rambut, Kek.” “Coba saya lihat rambutnya.
Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.
Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak di atas
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang kuat
antara para rasul dan orang-orang yang beriman dengan mereka. Allah
berfirman.
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik". [Az zumar:33-34].
3) Kerja Keras
Kerja keras dalam pandangan Islam memiliki keutamaan dalam
syariat agama Islam. Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan oleh
setiap muslim. Alasan pentingnya bekerja keras adalah sebagai berikut:
menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya; manusia telah
dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga wajib menjaga harkat dan
martabat dirinya. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi
lebih baik. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tidak akan
mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan
dirinya sendiri. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang
lain.
Kerja keras dalam cerita Nyi Mas Gandasari ini dapat dilihat dari
kegigihan Nyi Mas Gandasari mempelajari ilmu yang tentunya tidak
lepas dari kerja keras.
Nyi Mas Gandasari itu belajar ilmu kesaktian, ilmu kecantikan, dan lain sebagainya karena zaman dahulu perlu menjaga diri dari para penjahat.
Nilai kerja keras lain dapat dilihat dari kegigihan tokoh Syekh
Magelung dalam mencari orang yang dapat memotong rambutnya. Kerja
keras yang dilakukannya bukanlah kerja keras yang sepele, ia harus
melintasi benua dari Mesir hingga sampai di Cirebon.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bisa mencukur rambutnya. Rambutnya seperti baja, seperti kawat baja. Jadi mengetahui di Cirebon ada orang sakti, Syekh Magelung datang ke Cirebon untuk mencari orang tersebut.
Kerja keras yang dilakukan oleh Syekh Magelung pun pada
akhirnya menuai hasil dengan ditemukannya seseorang yang dapat
memotong rambutnya.
4) Kemandirian
Nilai kemandirian yang dapat diambil dari cerita ini adalah
kemandirian Nyi Mas Gandasari sebagai objek sayembara. Ia melawan
banyak peserta tanpa ada bantuan dari orang lain. Ini menandakan
kualitas pribadi yang hebat dari Nyi Mas Gandasari.
Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, “Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara. Siapa yang bisa mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari, dialah yang akan menjadi jodoh Nyi Mas Gandasari. Banyak para jawara dari berbagai negara tidak mampu mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari.
5) Demokratis
Nilai demokratis di sini dapat diartikan sebagai suatu perilaku yang
tidak hanya berdasarkan kehendak sendiri dan keputusan mutlak, akan
tetapi berkaitan dengan hubungan tenggang rasa, dan memecahkan
sesuatu dengan jalan berembug, bertanya kepada yang lebih tua atau
lebih paham.
Dalam cerita Nyi Mas Gandasari ini, nilai demokratis dapat dilihat
pada perilaku Nyi Mas Gandasari yang membicarakan terlebih dahulu
keinginannya pada ayah angkat mengenai calon suami yang dikehendaki.
Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
Dian Puspitasari, 2014
LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
para jawara dari berbagai negara tidak mampu mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari.
6) Rasa Ingin Tahu
Nilai rasa ingin tahu dalam cerita ini tercermin dalam niat tokoh
Syekh Magelung yang menyengajakan pergi ke Cirebon untuk
membuktikan kebenaran bahwa di sana ada orang sakti yang dapat
memotong rambutnya.
Kedatangan Syekh Magelung ini bukan untuk mencari jodoh, tetapi untuk memotong rambut.Karena di Mesir tidak ada yang bisa mencukur rambutnya. Rambutnya seperti baja, seperti kawat baja. Jadi mengetahui di Cirebon ada orang sakti, Syekh Magelung datang ke Cirebon untuk mencari orang tersebut.
Nilai ini didapati pula dari percakapan Kakek misterius dengan
Syekh Magelung.
Sang kakek bertanya, “Datang ke sini tujuannya apa?” Syekh Magelung menjawab, “Ingin mencukur rambut, Kek.” “Coba saya lihat rambutnya. Bagaimana jika rambutnya saya potong”, kata sang kakek.
7) Menghargai Prestasi
Dalam cerita ini, nilai menghargai prestasi justru sangat kental. Hal
ini berkaitan dengan sayembara yang diselenggarakan oleh Nyi Mas
Gandasari dan Mbah Kuwu Cerbon. Penghargaanitu dalam bentuk hak
untuk menikahi Nyi Mas Gandasari bagi peserta atau lawan tanding yang
berhasil mengalahkan Nyi Mas Gandasari.
“Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya.” Jadi diadakanlah sayembara. Siapa yang bisa mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari, dialah yang akan menjadi jodoh Nyi Mas Gandasari.
Kemudian Nyi Mas Gandasari pun takluk kepada Syekh Magelung. Mereka pun akhirnya dinikahkan, tetapi menikahnya bukan di alam dunia, melainkan di alam akhirat.