BAB IV PELAKSANAAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, HASIL
D. Pembahasan Hasil Analisis
1. Hasil Analisis Terkait Motivasi Siswa Menggunakan Metode Konvensional dan Metode Pendekatan Ilmiah
a. Indikator : Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran.
Motivasi dengan indikator tingkat perhatian siswa terhadap
pembelajaran matematika dengan metode konvensional mendapat skor
sebesar 933 dengan rata-rata 3,14 , standar deviasinya adalah 0,336 dan
kriteria motivasinya adalah rendah. Sedangkan motivasi dengan
indikator tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan metode Pendekatan Ilmiah mendapat skor sebesar 938 dengan
rata-rata 3,16 , standar deviasinya adalah 0,348 dan kriteria motivasinya
adalah rendah.
Secara presentase, motivasi dengan indikator tingkat perhatian
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode konvensional
adalah
, sedangkan presentase motivasi dengan indikator tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan metode Pendekatan Ilmiah adalah
. Setelah diuji dengan SPSS diperoleh bahwa rata-rata skor motivasi antara metode konvensional dan pendekatan Ilmiah dengan
indikator tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika
b. Indikator : Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa
Motivasi dengan indikator tingkat relevansi pembelajaran dengan
kebutuhan siswa dengan metode konvensional mendapat skor sebesar
329 dengan rata-rata 3,05 , standar deviasi 0,403 dan kriteria
motivasinya adalah rendah. Sedangkan motivasi dengan indikator
tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa dengan metode
Pendekatan Ilmiah mendapat skor sebesar 321 dengan rata-rata 2,97 ,
standar deviasi 0,342 dan kriteria motivasinya adalah rendah.
Secara presentase, motivasi dengan indikator tingkat relevansi
pembelajaran dengan kebutuhan siswa dengan metode konvensional
adalah
, sedangkan presentase motivasi dengan indikator tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa
dengan metode Pendekatan Ilmiah adalah
. Setelah diuji dengan SPSS diperoleh bahwa rata-rata skor motivasi
antara metode konvensional dan pendekatan Ilmiah dengan indikator
tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa belum nampak
adanya perbedaan yang signifikan.
c. Indikator : Tingkat kepercayaan diri siswa terhadap kemampuannya
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
Motivasi dengan indikator tingkat kepercayaan diri siswa terhadap
konvensional mendapat skor sebesar 254 dengan rata-rata 3,14 , standar
deviasi 0,482 dan kriteria motivasinya adalah tinggi. Sedangkan
motivasi dengan indikator tingkat kepercayaan diri siswa terhadap
kemampuannya mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dengan metode
Pendekatan Ilmiah mendapat skor sebesar 266 dengan rata-rata 3,28,
standar deviasi 0,382 dan kriteria motivasinya adalah tinggi.
Secara presentase, motivasi dengan indikator tingkat kepercayaan
diri siswa terhadap kemampuannya mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran dengan metode konvensional adalah
, sedangkan presentase motivasi dengan indikator tingkat kepercayaan diri siswa terhadap kemampuannya mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran dengan metode Pendekatan Ilmiah adalah
. Setelah diuji dengan SPSS diperoleh bahwa rata-rata skor motivasi antara metode konvensional dan pendekatan Ilmiah
dengan indikator tingkat kepercayaan diri siswa terhadap
kemampuannya mengerjakan tugas-tugas pembelajaran belum nampak
adanya perbedaan yang signifikan.
d. Indikator : Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Dari hasil analisis pada tabel 4.13d dapat dideskripsikan bahwa
standar deviasi dibandingkan dengan metode konvensional. Motivasi
dengan indikator tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan dengan metode konvensional mendapat skor
sebesar 175 dengan rata-rata 3,24 , standar deviasi 0,567 dan kriteria
motivasinya adalah tinggi. Sedangkan motivasi dengan indikator
tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan metode Pendekatan Ilmiah mendapat skor sebesar
177 dengan rata-rata 3,28 , standar deviasi 0,437 dan kriteria
motivasinya adalah tinggi.
Secara presentase, motivasi dengan indikator tingkat kepuasan
siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
metode konvensional adalah
, sedangkan presentase motivasi dengan indikator tingkat kepuasan siswa terhadap
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan metode
Pendekatan Ilmiah adalah
. Setelah diuji dengan SPSS diperoleh bahwa rata-rata skor motivasi antara metode
konvensional dan pendekatan Ilmiah dengan indikator tingkat
kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
Tabel 4.15
Kesimpulan Rata-rata dan Presentase Motivasi Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional dan Pendekatan Ilmiah.
INDIKATOR MOTIVASI A1 A2 A3 A4 KONV ENSIO NAL ILMI AH KONV ENSIO NAL ILMI AH KONV ENSIO NAL ILMI AH KONV ENSIO NAL ILMI AH MEAN 3,14 3,16 3,05 2,97 3,14 3,28 3,24 3,28 SD 0,336 0,348 0,403 0,342 0,482 0,382 0,567 0,437 % 78,54 % 78,96 % 76,16 % 74,31 % 78,395 % 82,09 8% 81,02 % 81,94 % Keterangan :
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas dan setelah diuji
dengan SPSS, secara keseluruhan diperoleh bahwa rata-rata skor
motivasi antara metode konvensional dan pendekatan ilmiah belum
nampak adanya perbedaan yang signifikan. Hal tersebut diduga karena
kurangnya waktu saat pelaksanaan penelitian pada pembelajaran
persegi. Tidak semua kelompok dapat mempresentasikan hasil
diskusinya. Siswa juga belum sempat diberi latihan soal mengenai
persegi.
2. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Konvensional dan Metode Pendekatan Ilmiah
Jumlah siswa yang nilainya memenuhi kriteria ketuntasan minimal
pada metode pembelajaran konvensional sebanyak 22 siswa dan yang tidak
memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebanyak 5 siswa. Sedangkan jumlah
A1 merupakan aspek perhatian siswa terhadap pembelajaran. A2 merupakan aspek relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa.
A3 merupakan aspek kepercayaan diri siswa terhadap kemampuannya mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.
A4 merupakan aspek kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
siswa yang nilainya memenuhi kriteria ketuntasan minimal pada metode
pendekatan ilmiah sebanyak 20 siswa dan yang tidak memenuhi kriteria
ketuntasan minimal sebanyak 7 siswa. Presentase siswa yang tuntas pada tes
hasil belajar menggunakan metode kovensional adalah
, sedangkan presentase siswa yang tidak tuntas adalah
. Presentase siswa yang tuntas pada tes hasil belajar menggunakan metode Pendekatan Ilmiah adalah
, sedangkan presentase siswa yang tidak tuntas adalah
. Maka presentase ketuntasan menggunakan metode konvensional lebih tinggi dari pada presentase ketuntasan menggunakan metode
Pendekatan Ilmiah. Dari hasil tabel 4.14 secara skor rata-rata memang
nampak bahwa hasil belajar matematika siswa menggunakan metode
pendekatan ilmiah lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional.
Hasil belajar dengan metode konvensional mempunyai rata-rata sebesar
80,93. Sedangkan hasil belajar menggunakan metode pendekatan ilmiah
mempunyai rata-rata sebesar 81. Namun setelah diuji dengan SPSS, antara
hasil belajar menggunakan metode konvensional maupun dengan
pendekatan ilmiah belum nampak adanya perbedaan yang signifikan. Hal
pembelajaran persegi. Tidak semua kelompok dapat mempresentasikan hasil
diskusinya. Siswa juga belum sempat diberi latihan soal mengenai persegi