BAB II LANDASAN TEORI
E. Pendekatan Ilmiah
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa pada materi persegipanjang,
jika diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa pada materi persegi, jika
diajarkan dengan metode pendekatan ilmiah (scientific approach).
3. Mengetahui perbandingan motivasi dan hasil belajar siswa antara
pembelajaran dengan metode konvensional dibandingkan dengan metode
pendekatan ilmiah (scientific approach).
D. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman istilah, maka ada beberapa istilah dan
batasan-batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan berasal dari kata
dasar manfaat yang berarti guna, faedah, laba, untung. Sedangkan
pemanfaatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan.
2. Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
3. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keadaan psikologis yang merangsang dan memberi
arah aktivitas seseorang. Motivasi itulah yang membimbing seseorang ke
arah tujuannya (Hasan Galunggung, 2005 : 33), yang dimaksud motivasi
belajar dalam hal ini adalah keadaan psikologi siswa sebagai daya
penggerak yang menimbulkan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan
belajar pada mata pelajaran matematika. Pengukuran motivasi dibatasi
pada beberapa aspek, yaitu : rasa senang, perhatian, rasa tertarik, rasa ingin
tahu, dan antusiasme atau kemauan.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar setelah
menjalani aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan
oleh siswa, harus makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil
belajar dikategorikan menjadi tiga ranah antara lain kognitif (berkenaan
dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan dengan sikap) serta
psikomotorik (berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak).
Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa
dibidang kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau
tanggapan siswa, dan keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah
siswa mendapat perlakuan.
Materi pokok bahasan persegi dan persegipanjang adalah materi yang akan
diberikan pada penelitian tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari “PEMANFAATAN PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) TERKAIT
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
PERSEGI DAN PERSEGIPANJANG DI KELAS VII-H SMP NEGERI 1
BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014” adalah membandingkan motivasi dan hasil belajar matematika yang diperoleh siswa
kelas VII-H SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul sebagai subyek penelitian,
apabila kegiatan belajar mengajar menggunakan metode konvensional dan
dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis
Penelitian ini menjadi awal yang baik untuk mengasah dan
mengembangkan kemampuan diri sebagai calon pendidik ataupun peneliti.
2. Siswa
Setelah melaksanakan penelitian ini, diharapkan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran matematika lebih besar dibandingkan dengan sebelum
melaksanakan penelitian, serta memahami bahwa matematika memiliki
3. Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan
bagi pendidik tentang manfaat yang diperoleh dengan menggunakan
pendekatan ilmiah pada pembelajaran serta sebagai masukan dalam
mengelola dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu
pengajaran.
4. Sekolah
Dengan mengetahui pengaruh pendekatan ilmiah terhadap hasil belajar dan
motivasi siswa maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang
bersangkutan.
5. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sekaligus
wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti-peneliti lain
yang ingin mengembangkan dan meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika.
F. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi
Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri
dari halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman
pengesahan, halaman moto, halaman persembahan, halaman pernyataan
keaslian karya, abstrak, lembar pernyataan persetujuan publikasi, kata
2. Bagian Isi
Bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini
yaitu matematika sekolah, pembelajaran matematika,
persegipanjang dan persegi, metode pembelajaran konvensional,
pendekatan ilmiah, pokok-pokok kegiatan pembelajaran pada
metode konvensional dan pendekatan ilmiah, motivasi, hasil
belajar, kajian kesetaraan materi persegipanjang dan persegi
dalam pembelajaran, dan kerangkaberfikir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang aspek-aspek metodologi penelitian
yaitu jenis penelitian, desain penelitian, subyek penelitian,
obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel
penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian dan instrumen pembelajaran, perencanaan
penelitian, validasi instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV PELAKSANAAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang persiapan dan pelaksanaan penelitian,
tabulasi data, hasil analisis data, pembahasan hasil analisis,
dan kelemahan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang telah
disesuaikan dengan tujuan penelitian dan saran-saran yang
terkait dengan skripsi.
3. Bagian Akhir Skripsi
11 BAB II
LANDASAN TEORI A. Matematika Sekolah
Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,
berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis yang
unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan
individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar,
geometri dan analisis (Hamzah B. Uno, 2007:129).
Matematika yang diajarkan di jenjang pendidikan seperti Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas disebut matematika
sekolah. Penyajian matematika sekolah disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Pola pikir matematika sebagai ilmu adalah deduktif, sifat atau teorema yang
ditemukan secara induktif, selanjutnya harus dibuktikan secara deduktif. Namun
dalam matematika sekolah pola pikir induktif dapat digunakan dengan maksud
menyesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa. Matematika
sekolah terdiri atas bagian matematika yang dipilih guna menumbuh
kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk kepribadian siswa.
Matematika diajarkan di sekolah sebagai penunjang dan membantu bidang
studi lainnya, seperti ilmu pengetahuan alam, kedokteran, geografi, ekonomi,
pendidikan, dan lain-lain. Ruseffendi (2005: 526) memaparkan alasan utama
berkomunikasi di antara manusia-manusia itu sendiri. Serta belajar matematika
dapat meningkatkan kemampuan berfikir logis dan tepat.
B. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir
dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan
diantara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, siswa
dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat
yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Siswa
diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau
menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau
tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari
soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya.
National Coucil of Teachers of Mathematics (NCTM) merekomendasikan 4
(empat) prinsip pembelajaran matematika, yaitu :
1. Matematika sebagai pemecahan masalah.
2. Matematika sebagai penalaran.
3. Matematika sebagai komunikasi, dan
4. Matematika sebagai hubungan (Erman Suherman, 2003:298).
Matematika perlu diberikan kepada siswa untuk membekali mereka dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
(Depdiknas, 2006:346) menyebutkan pemberian mata pelajaran matematika
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep
dan mengaplikasi konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan
tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan/masalah.
5. Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu:
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam pelajaran
matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan umum pertama, pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah adalah memberikan penekanan pada penataan latar dan
pembentukan sikap siswa. Tujuan umum adalah memberikan penekanan pada
keterampilan dalam penerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau
pengetahuan (Erman Suherman, 2003:56). Pembelajaran matematika di sekolah
menjadikan guru sadar akan perannya sebagai motivator dan pembimbing siswa
dalam pembelajaran matematika di sekolah.
C. Persegipanjang dan Persegi
Segi empat adalah poligon yang mempunyai empat sisi sedangkan jajar
genjang adalah segi empat dengan sisi-sisi berhadapan sejajar. Persegi dan
persegipanjang adalah bangun datar yang masing-masing memiliki empat sisi.
Persegipanjang adalah jajar genjang yang salah satu sudutnya siku-siku
sedangkan persegi adalah persegipanjang dengan dua sisi terdekat yang sama
panjang . Kedua bangun datar ini memiliki persamaan yaitu setiap sudutnya
memiliki sudut sebesar 90 derajat. Jika membahas tentang sisi, sebenarnya bukan
hanya persegi dan persegipanjang yang memiliki empat sisi jadi kita tidak bisa
mengkategorikannya hanya berdasarkan pada jumlah sisi yang dimiliki.
Berikut penjelasannya :
1. Pesegipanjang
a. Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang:
Gambar 2.1 Persegipanjang
A B
Unsur-unsur suatu persegipanjang terdiri atas panjang, lebar, dan diagonal.
1) AB dan CD pada persegipanjang ABCD tersebut dinamakan panjang. 2) AD dan BC pada persegipanjang ABCD tersebut dinamakan lebar. 3) AC dan BD pada persegipanjang ABCD tersebut dinamakan diagonal. Beberapa sifat yang dimiliki oleh persegipanjang antara lain sebagai berikut:
1) Sisi-sisi yang berhadapan pada suatu persegipanjang sama panjang dan
sejajar.
2) Sudut-sudut pada persegipanjang merupakan sudut siku-siku.
3) Diagonal-diagonal pada persegipanjang sama panjang.
4) Diagonal-diagonal pada persegipanjang saling membagi dua sama
panjang.
5) mempunyai dua sumbu simetri
6) mempunyai dua simetri lipat dan dua simetri putar
b. Menghitung keliling dan luas persegipanjang :
Ketika di Sekolah Dasar, kita telah mempelajari keliling dan luas
persegipanjang. Keliling adalah ruas garis yang membatasi suatu bidang.
Luas adalah besaran yang menyatakan ukuran dua dimensi suatu bagian
permukaan yang dibatasi oleh kurva tertutup.
Misalnya, suatu persegipanjang memiliki panjang p dan lebar l.
Berdasarkan Gambar 2.1 :
Berdasarkan Gambar 2.1, luas persegipanjang ABCD adalah:
2. Persegi
a. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi :
Perhatikan gambar persegi ABCD dibawah ini.
Gambar 2.2 Persegi
Unsur-unsur suatu persegi adalah sebagai berikut.
1) AB, BC, CD, dan AD dinamakan sisi persegi ABCD.
2) AC dan BD dinamakan diagonal persegi ABCD.
Sifat-sifat persegi:
1) semua sisi persegi sama panjang,
2) diagonal-diagonal persegi membagi sudut-sudut persegi menjadi
dua sama besar
A D
B C
3) diagonal-diagonal persegi saling berpotongan tegak lurus
membentuk sudut siku-siku
4) mempunyai 4 sumbu simetri
5) mempunyai 4 simetri lipat dan 4 simetri putar
b. Menghitung keliling dan luas persegi :
Oleh karena persegi merupakan bentuk khusus dari persegipanjang
maka cara untuk mencari keliling dan luas persegi sama saja dengan cara
mencari keliling dan luas persegipanjang.
Kita telah mengetahui bahwa panjang setiap sisi persegi adalah sama.
Berdasarkan Gambar 2.2 , keliling persegi ABCD adalah :
dengan K adalah keliling persegi dan s adalah sisi persegi tersebut.
Sedangkan luas persegi ABCD adalah :
D. Metode Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional mempunyai beberapa pengertian, diantaranya:
1. Menurut Djamarah (2010) metode pembelajaran konvensional adalah metode
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
2. Freire (1999) memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu
penyelenggaraan pendidikan ber-‘gaya bank” (banking concept of education). Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas
pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan
dihafal.
Di sini terlihat bahwa proses pembelajaran lebih banyak didominasi guru
sebagai “pen-transfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima”
ilmu. Menurut Djamarah (2010) praktik dalam metode mengajar konvensional
dapat dikombinasikan dengan metode belajar yang lain, seperti diskusi dan
pemberian tugas. Sehingga metode mengajar yang terjadi adalah ceramah,
dilanjutkan diskusi, pemberian tugas, dan dapat diakhiri dengan presentasi
siswa. Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai bahan
yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Dalam penelitian ini, pembelajaran konvensional yang dimaksud
adalah pembelajaran yang umunnya dipakai oleh guru pengampu matematika
di sekolah tempat penelitian, yaitu pembelajaran yang diawali dengan
ceramah, dimana guru pengampu memberikan arahan kepada siswa untuk
pertanyaan berkaitan dengan materi yang telah siswa baca, dilanjutkan dengan
latihan soal, dan diakhiri dengan kuis pada akhir pembelajaran.
E. Pendekatan Ilmiah
Menurut (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013) yang diambil dari
power point Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013 oleh Pusat Pengembangan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 ,
akan dijelaskan mengenai lingkup materi dari Pendekatan Ilmiah.
1. Tujuan Pembelajaran Dalam Pendekatan Ilmiah
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
2. Pengertian Pembelajaran Dengan Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
3. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan Saintifik
Prinsip-prinsip pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah antara lain:
1. Pembelajaran berpusat pada siswa
2. Pembelajaran membentuk students’ self concept
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
4. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.
5. Langkah-Langkah Pendekatan Ilmiah
Gambar 2.4 Langkah-Langkah Pendekatan Ilmiah Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar) Experiment ing (mencoba) Networking (membentuk Jejaring) Gambar 2.3
Langkah Pendekatan Ilmiah (PERMENDIKBUD 81A)
Tabel 2.1
Lima Pengalaman Belajar Pokok Dalam Proses Pembelajaran
No Pengalaman
Belajar Kegiatan Belajar
Kompetensi Yang Dikembangkan
1. Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
2. Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
3. Mencoba
• melakukan eksperimen
• membaca sumber lain selain buku teks
• mengamati objek/ kejadian/ aktivitas
• wawancara dengan nara
sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan 4.informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. Mengasosiasi / menalar
1. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. 2. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan
sikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
6. Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
2) Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak
dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam),
3) mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran
siswa apabila ada yang tidak hadir.
b. Kegiatan Inti
1) Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan
pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang
dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
2) Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk
terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan
bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang
c. Kegiatan Penutup
1) Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok.
2) Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah
dikonstruk oleh siswa.
3) Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa. Validasi
dapat dilakukan dengan mengindentifikasi kebenaran konsep,
hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.
7. Teknik Penilaian Dalam Pembelajaran Dengan Pendekatan Ilmiah
Penilaian pada pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah meliputi :
a. Penilaian proses atau keterampilan
1) observasi saat siswa bekerja kelompok,
2) bekerja individu,
3) berdiskusi,
4) presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja.
b. Penilaian Produk
Pemahaman Konsep, Prinsip, Dan Hukum Dilakukan Dengan Tes
Tertulis.
c. Penilaian Sikap.
Penilaian sikap, melalui :
1) Observasi Saat Siswa Bekerja Kelompok,
2) Bekerja Individu,
4) Saat Presentasi Dengan Menggunakan Lembar Observasi Sikap.
F. Pokok-Pokok Kegiatan Pembelajaran Pada Metode Konvensional dan