• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Hipotesis

Hipotesis 1: Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Pada variabel ukuran perusahaan dapat dilihat bahwa nilai p-value uji t kurang dari alpha 5 persen yaitu 0,0084. Hal ini mengindikasikan bahwa cukup bukti untuk menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Koefisien variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai 0,0825 artinya bahwa kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan akan menaikkan audit delay sebesar 0,0825 persen (variabel lainnya dianggap cateris paribus).

Hasil ini sesuai dengan penelitian Rachmawati (2008) yang menunjukkan pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan terhadap audit delay dengan tingkat signifikasi 0,000. Total aset yang dimiliki oleh perusahaan ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap rentang waktu penyampaian laporan audit atas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan semakin besar perusahaan, maka perusahaan itu memiliki sistem pengendalian

internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan sehingga memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan atas laporan keuangan.

Hipotesis 2 : Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Audit Delay

Pada variabel reputasi auditor dapat dilihat bahwa nilai p-value uji t kurang dari alpha 5 persen yaitu 0,0000. Hal ini mengindikasikan bahwa cukup bukti untuk menyatakan bahwa reputasi auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Ditilik dari nilai koefisien variabelnya yaitu 0,1081. Apabila diinterpretasikan maka sistem akuntansi yang dikelola oleh auditor yang memiliki karakteristik tergabung dalam KAP big four akan meningkatkan audit delay sebesar 0, 1081 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa penyerahan audit keuangan kepada auditor yang berasal dari KAP big four pada penelitian ini malah memperlama proses audit delay. Fenomena ini bisa terjadi terkait dengan prediksi perusahaan bahwa laporan keuangan perusahaan tahun ini akan sedikit sulit, sehingga membutuhkan orang-orang yang lebih professional untuk menyelesaikan laporan keuangannya. Namun, untuk menyelesaikan laporan keuangan yang baik dengan masalah yang lebih kompleks tentu dibutuhkan waktu yang tidak singkat.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Subekti (2005) yang menunjukkan pengaruh signifikan antara reputasi auditor terhadap audit delay. KAP yang masuk dalam big four ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian laporan audit. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk big four dengan yang non big four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang masuk big four akan bekerja lebih profesional dari pada

yang non the big four. KAP big four akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga akan lebih cepat dalam penyampaian laporan auditan.

Hipotesis 3 : Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Delay

Pada variable opini audit dapat dilihat bahwa nilai p-value uji t lebih dari alpha 5 persen yaitu 0,7268. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa opini audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Bisa dikatakan bahwa secara statistik dalam penelitian ini opini auditor ini tidak memiliki pengaruh yang tampak nyata terhadap audit delay.

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Prayogi (2009) yang menunjukkan pengaruh signifikan antara opini audit terhadap audit delay pada perusahaan telekomunikasi pada tahun 2009-20011. Hal ini terjadi karena jenis pendapat auditor merupakan goodnews atau badnews atas kinerja manajerial perusahaan dalam setahun bukan merupakan faktor penentu dalam ketepatan waktu pelaporan audit.

Hipotesis 4 : Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay

Pada variabel profitabilitas, dapat dilihat bahwa nilai p-value uji t kurang dari alpha 5 persen yaitu 0,0000. Hal ini mengindikasikan bahwa cukup bukti untuk menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Koefisien profitabilitas adalah 0,0154 yang berarti bahwa kenaikan profitabilitas sebesar 1 satuan akan menaikkan profitabilitas sebesar 0,0154 persen (ceteris paribus).

Hasil ini sesuai dengan penelitian Subekti (2005) yang menunjukkan pengaruh signifikan antara profitabilitas terhadap audit delay. Hal ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimiliki mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian laporan keuangan auditan. Jika perusahaan menghasilkan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi maka audit delay akan lebih pendek dibandingkan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang lebih rendah. Hipotesis 5 : Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay

Pada variabel solvabilitas, dapat dilihat bahwa nilai p-value uji t kurang dari alpha 5 persen yaitu 0,0255. Hal ini mengindikasikan bahwa cukup bukti untuk menyatakan bahwa solvabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Koefisien regresi untuk variabel solvabilitas menunjukkan nilai 0,1573 artinya bahwa peningkatan solvabilitas sebesar 1 satuan akan meningkatkan audit delay sebesar 0,1573 persen (variabel lainnya dianggap cateris paribus). Tingkat besar kecilnya utang yang dimiliki perusahaan akan menyebabkan pemeriksaan dan pelaporan terhadap pemeriksaan utang perusahaan semakin lama sehingga memperlambat proses pelaporan audit oleh auditor.

Hasil ini berlawanan terhadap penelitian Rahmawaty (2008) yang menunjukkan pengaruh tidak signifikan antara solvabilitas dengan audit delay berdasarkan dengan kualitas standar pekerjaan auditor seperti yang telah diatur dalam SPAP melaksanakan prosedur audit perusahaan baik yang memiliki total utang besar dengan jumlah debtholder yang banyak atau perusahaan dengan utang yang kecil dan jumlah debtholder yang sedikit tidak akan

mempengaruhi proses penyelesaian audit laporan keuangan, karena auditor yang ditunjuk pasti telah menyediakan waktu sesuai dengan kebutuhan jangka waktu untuk menyelesaikan proses pengauditan utang.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value uji t kurang dari alfa 5 persen yaitu 0,0084. Dengan hasil tersebut, maka ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

2. Variabel reputasi auditor memiliki pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value uji t kurang dari alfa 5 persen yaitu 0,0000. Dengan hasil tersebut, maka reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

3. Variabel opini audit tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay paa perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value uji t lebih dari alfa 5 persen yaitu 0,7268. Dengan hasil tersebut, maka opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

4. Variabel profitabilitas memiliki pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value uji t kurang dari alfa 5 persen yaitu 0,0000. Dengan hasil tersebut, maka profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

5. Variabel solvabilitas memiliki pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value uji t kurang dari alfa 5 persen yaitu 0,0255. Dengan hasil tersebut, maka solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

6. Secara simultan (bersama-sama) dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, semua variabel independen berpengaruh terhadap audit delay. Secara parsial dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, semua variabel independent berpengaruh terhadap variabel audit delay kecuali untuk variabel opini audit yang tidak signifikan secara statistik terhadap audit delay.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini memiliki implikasi bagi auditor yaitu auditor sebaiknya membuat program pemeriksaan agar pemeriksaan dapat berjalan dengan waktu yang lebih cepat, auditor melakukan pemeriksaan secara sistematis, auditor mengumpulkan dan memeriksa berkas – berkas dan data – data sesuai dengan yang dibutuhkan, dan auditor sebaiknya memiliki target waktu pemeriksaan sehingga pelaporan hasil audit dapat disampaikan lebih cepat dan akurat.

Penelitian ini memiliki implikasi bagi pemerintah atau Bapepam yaitu pemerintah dapat mempertegas peraturan pelaporan audit dari perusahaan kepada pemerintah, memberikan peringatan dan sanksi kepada perusahaan yang sering mengalami keterlambatan pelaporan, dan memberikan imbauan baik kepada auditor dan perusahaan atas peraturan yang berlaku.

Penelitian ini memiliki implikasi bagi perusahaan yaitu perusahaan sebaiknya dapat menyediakan data - data yang dibutuhkan auditor dengan lengkap sehingga auditor tidak kesulitan selama pemeriksaan, perusahaan tidak mempersulit auditor selama pemeriksaan laporan keuangan, dan perusahaan memberikan kebebasan dan kebebasan bagi auditor selama pemeriksaan sehingga tidak menimbulkan keterlambatan pelaporan oleh auditor dan terbebas dari sanksi yang ditentukan apabila terjadi keterlambatan pelaporan.