• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PEN ELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat. Peneliti melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajrana PAKEM pada materi himpunan. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Sugiyono. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan hanya sampai dengan tahapan uji coba produk, dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.

Uji coba produk berlangsung di kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan responden 35 siswa. Pelaksanaan uji coba produk berlangsung sebanyak 5 kali pertemuan pembelajaran, dan 1 kali ulangan harian. Uji coba produk dimulai tanggal 6 September 2018 dan berakhir pada 20 September 2018. Alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran adalah 3 × 40 menit untuk setiap pertemuan. Pelaksanaan ulangan harian pada tanggal 9 Oktober 2018. Alokasi waktu untuk pelaksanaan ulangan harian adalah 80 menit dengan jumlah soal 10 soal terdiri dari 5 pilihan ganda dan 5 soal uraian.

Selama uji coba produk berlangsung, peneliti bertindak sebagai observer dan guru matematika kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta sebagai

pelaksana uji coba produk. Perangkat hasil pengembangan menggunakan PPR yang sudah direvisi langsung digunakan oleh guru, sehingga guru ingin mengetahui dan mempraktikan secara langsung. Berikut ini adalah pembahasan dari hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran PAKEM untuk menjawab rumusan masalah.

1. Pengembangan Perangkat

Peneliti melakukan pengembangan perangkat berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif berdasarkan langkah-langkah pengembangan Sugiyono. Penelitian ini hanya menggunakan tujuh langkah yaitu sebagai berikut.

a. Potensi dan masalah

Peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk menemukan potensi dan masalah di kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2018 dengan guru matematik kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran yang berlangsung pada tanggal 22 Juli 2018. Potensi yang didapat oleh penelitia dalah siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Terlihat ketika beberapa siswa tidak malu untuk bertanya saat mengalami

122

kesulitan memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru. Namun masih ada siswa yang tidak percaya diri, ketika merasa kesulitan tidak berani bertanya, hanya dipendam. Hal itu terlihat dari perilaku siswa yang menjadi tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan. Selain itu karena pada akhir pembelajaran guru tidak pernah melakukan refleksi. Sehingga siswa tidak terfasilitasi berefleksi dan kesadaran siswa terhadap aspek-aspek competence, conscience, dan compassion kurang optimal. Hal tersebut nampak ketika siswa tidak mau bertanya ketika merasa kesulitan dan teman lainnya bersikap acuh tak acuh pada teman lainnya.

b. Pengumpulan Data

Selanjutnya peneliti mencari berbagai informasi atau sumber yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan potensi dan masalah yang diperoleh, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM pada materi himpunan. Model pembelajaran PAKEM dipilih karena berdasarkan hasil wawancara dan observasi siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah instrumen wawancara, observasi, lembar validasi,

uji coba produk, instrumen penilaian, kuesioner respon siswa, dan dokumentasi.

c. Desain Produk

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti merancang perangkat pembelajaran berbasis PPR pada materi statistika. Waktu yang dibutuhkan peneliti merancang desain produk adalah 1 bulan, yakni pada tanggal 23 Juni 2018 – 31 Juli 2018. Produk yang dibuat peneliti adalah silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan penilaian aspek (Competence, Conscience, dan Compassion) berbasis PPR dan menggunakan model pembelajaran PAKEM pada materi himpunan.

d. Validasi Desain Produk

Desain produk yang sudah dibuat peneliti, selanjutnya divalidasi oleh ahli. Validator tersebut adalah 1 dosen dan 1 guru matematika. Tujuan validasi desain produk yaitu untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, dan mengetahui apakah aspek-aspek competence, conscience, dan compassion sudah sesuai dengan sasaran. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dengan kategori Sangat Baik.

124

e. Revisi Desain Produk

Setelah melakukan validasi desain produk, terdapat beberapa perbaikan di salah satu perangkat dan peneliti mendapatkan masukan untuk perbaikan tersebut. Perbaikan tertera pada Tabel 4.2 tujuan perbaikan desain produk yaitu agar produk yang dihasilkan lebih bermutu dan layak untuk diuji cobakan.

f. Uji coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis PPR pada materi himpunan yang dibuat oleh peneliti layak digunakan. Uji coba produk dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan responden 34 siswa. Uji coba produk dilaksanakan sesuai tanggal yang dipaparkan Tabel 4.3 Pelaksanaan uji coba sudah menunjukkan pembelajaran berbasis PPR, guru melaksanakan perangkat pembelajaran dengan baik. Hal tersebut nampak ketika peneliti melakukan observasi dan kemudian mentranskripsikan kembali.

g. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba produk. Hal ini dilakukan setelah ditemui beberapa kekurangan pada perangkat pembelajaran berbasis PPR dengan model

pembelajaran PAKEM. Revisi produk berhenti dilakukan jika produk tersebut sudah dianggap baik menurut hasil validasi. 2. Kualitas perangkat pembelajaran

Berikut dijelaskan kualitas perangkat pembelajaran berbasis PPR dengan model pembelajaran PAKEM pada pokok bahasan himpunan yang dihasilkan

a. Silabus

Silabus berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran PAKEM pada materi himpunan berfokus mengembangkan karakter competence, conscience, dan compassion.

Silabus yang dikembangkan dan telah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru matematika, menghasilkan kualifikasi baik dengan skor 4,1 sesuai dengan Tabel 4.1

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang untuk 5 pertemuan. Materi yang digunakan adalah himpunan sesuai dengan silabus yang telah peneliti buat. Pada RPP yang dikembangkan ini memuat 5 tahapan PPR yakni konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Lima tahapan tersebut dikemas dalam 3 kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti terdapat

126

tahapan pengalaman yang menggunakan model pembelajaran PAKEM.

Kualifikasi untuk RPP berbasis PPR ini adalah sangat baik dengan skor 4,4 Skor tersebut diperoleh dari hasil validasi 1 dosen dan 1 guru sesuai dengan Tabel 4.1 Peneliti menggunakan lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan tahapan pembelajaran sesuai dengan produk. Pelaksanaan RPP ini sudah baik dan dapat dilihat pada hasil observasi uji coba produk.

c. Bahan Ajar

Bahan ajar yang dibuat peneliti untuk mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berisi tentang materi himpunan. Bahan ajar telah divalidasi dan memiliki kualifikasi sangat baik dengan skor 4,3 sesuai Tabel 4.1

d. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siswa diberi panduan dalam melakukan kegiatan pembelajaran berupa LKS. LKS dikembangkan sesuai tahapan PPR. LKS yang dikembangkan telah divalidasi dan berkualifikasi sangat baik yaitu 4,5 sesuai deengan Tabel 4.1. LKS dibuat untuk 5 kali pertemuan.

e. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian berbasis PPR mencakup tiga aspek yakni competence, conscience, dan compassion. Masing-masing instrumen penilaian telah divalidasi oleh ahli dan diperoleh kualifikasi sangat baik dengan skor 4,8 untuk instrumen penilaian competence, kualifikasi sangat baik dengan skor 4,8 untuk instrumen penilaian conscience, dan kualifikasi sangat baik dengan skor 5 untuk instrumen penilaian compassion.

Kualitas belajar siswa juga dapat dilihat dari hasil penilaian terhadap ketiga aspek tersebut.

Berikut dipaparkan untuk hasil penilaian ketiga aspek tersebut.

a) Aspek competence

Penilaian aspek competence diambil berdasarkan nilai final yang diperoleh tiap siswa dengan rincian nilai ulangan harian pada materi himpunan serta hasil rata-rata dari nilai tugas LKS. Berikut rincian hasil perhitungan nilai pada aspek competence.

1) Ulangan Harian

Ulangan harian dilaksanakan satu kali, karena keterbatasan waktu dalam penelitian yang diberikan oleh sekolah. Materi yang diujikan, yaitu mencakup

128

materi pengertian himpunan, penyajian himpunan, himpunan bagian, diagram Venn, dan operasi himpunan.

Berikut hasil ulangan siswa yang diperoleh: Tabel 4.5 Hasil Ulangan Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase

91 – 100 7 20,6%

81 – 90 12 35,3%

71 – 80 10 29,4%

< 71 5 14,7%

Total 34

Tabel tersebut menjelaskan terdapat 7 siswa atau 20,6 % yang mendapat nilai ulangan harian 91 – 100, terdapat 12 siswa atau 35,3% mendapat nilai ulangan harian 81 – 90, terdapat 10 siswa atau 29,4% mendapat nilai 71 – 80 dan terdapat 5 siswa atau 14,7% mendapat nilai ulangan harian kurang dari 71.

2) Tugas

Penilaian tugas terdiri dari tugas aksi dan tugas kelompok mengerjakan LKS. Tugas aksi 1 dan LKS dilakukan secara berkelompok. Tugas aksi 2 dilakukan secara mandiri. Namun nilai tugas aksi diambil berdasarkan rata-rata dari tugas aksi yang

dikerjakan oleh siswa. Berikut nilai tugas yang diperoleh siswa:

Tabel 4.6 Nilai Tugas Siswa

Kriteria LKS Persentase Tugas LKS Tugas LKS 91 – 100 12 35,3% 81 – 90 19 55,9% 71 – 80 3 8,83% Total 34 Rata-rata 89,5

Tabel tersebut menjelaskan pada tugas LKS terdapat 12 siswa atau 35,3% yang mendapat nilai 91 – 100, terdapat 19 siswa atau 55,9% mendapat nilai 81 – 90, dan terdapat 3 siswa atau 8,83% mendapat nilai 71 – 80.

b) Aspek conscience

Penilaian conscience terfokus pada penilaian terhadap suara hati seperti percaya diri siswa dalam pembelajaran, tanggung jawab siswa dan kerjasama siswa dalam kelompok. Penelitian ini menggunakan teknik observasi. Berikut perolehan penilaian untuk aspek conscience.

1) Penilaian percaya diri

Penilaian percaya diri siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku

130

terkait keberanian siswa dalam menjawab dan bertanya terhadap pembelajaran di kelas. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.7 Penilaian Percaya Diri Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase

Sangat Baik 6 17,6%

Baik 28 82,4%

Kurang Baik 0 0%

Tidak Baik 0 0%

Berdasarkan tabel diatas, siswa sudah menunjukkan sikap percaya diri terhadap pembelajaran. Sikap percaya diri itu dapat digolongkan dengan 6 siswa atau 17,6% yang percaya dirinya sangat baik, dan 28 siswa atau 82,4% percaya dirinya baik dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang baik maupun tidak baik.

2) Penilaian Tanggung Jawab

Penilaian tanggung jawab dapat diperoleh dari hasil pengamatan siswa ketika berdiskusi kelompok. Hasil penilaian sikap tanggung jawab disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.8 Penilaian tanggung jawab siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase

Sangat Baik 7 20,6%

Baik 27 79,4%

Kurang Baik 0 0%

Tidak Baik 0 0%

Berdasarkan tabel diatas, siswa sudah menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pembelajaran. Sikap tanggung jawab itu dapat digolongkan dengan 7 siswa atau 20,6% yang tanggung jawabnya sanngat baik, dan 27 siswa atau 79,4% tanggung jawabnya baik dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang baik maupun tidak baik.

c) Aspek compassion

Penilaian compassion berpusat pada penilaian terhadap kepedulian (bela rasa) antar siswa dalam kelompok saat pembelajaran, dan saling menghargai antar siswa. Penilaian ini menggunakan teknik observasi. Berikut perolehan penilaian untuk aspek compassion.

1) Penilaian Kerjasama

Penilaian kerjasama dapat diperoleh dari hasil pengamatan siswa terhadap keikutsertaannya

132

dalam dinamika kelompok. Hasil penilaian sikap kerjasama disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.9 Penilaian Kerjasama Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase

Sangat Baik 10 29,4%

Baik 24 70,6%

Kurang Baik 0 0%

Tidak Baik 0 0%

Berdasarkan tabel diatas, siswa sudah ikut ambil bagian dari kegiatan kelompok terhadap tugas yang diberikan dalam pembelajaran. Hasil penilaian adalah sebanyak 10 siswa atau 29,4% memiliki kerjasama sangat baik, dan 24 siswa atau 70,6% memiliki kerjasama baik dan tidak ada siswa yang menunjukan kategori kurang baik dan tidak baik.

2) Peduli

Penilaian peduli terhadap kesulitan siswa lain, dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait kepedulian terhadap kesulitan teman. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.10 Penilaian Peduli Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 15 44,1% Baik 19 55,8% Kurang Baik 0 0% Tidak Baik 0 0%

Berdasarkan tabel diatas, keseluruhan siswa sudah saling peduli terhadap kesulitan teman dalam diskusi kelompok. Terdapat 15 siswa atau 44,1 % memiliki kepedulian sangat baik dan 19 siswa atau 55,8 % memiliki kepedulian baik dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang baik dan tidak baik. 3) Saling menghargai

Penilaian saling menghargai siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait sikap menghargai pendapat teman. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.11 Penilaian Saling Menghargai Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 24 70,6% Baik 10 29,4% Kurang Baik 0 0% Tidak Baik 0 0%

Tabel tersebut menjelaskan sikap saling menghargai sudah terjadi ketika pembelajaran berlangsung. Terdapat 24 siswa atau 70,6% memiliki sikap saling menghargai sangat baik dan 10 siswa atau 29,4% memiliki sikap saling menghargai baik dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang baik dan tidak baik

134

3. Respon guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran

Berikut dipaparkan pula respon guru dan siswa setelah dilaksanakan uji coba produk. Respon guru dan siswa menjadi pendukung kualitas produk yang dibuat.

a. Respon Guru

1) Respon guru berdasar hasil observasi

Peneliti telah melakukan observasi terhadap pembelajaran yang sedang dilakukan. Peneliti mendapatkan hasil observasi dan dapat disimpulkan secara keseluruhan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik dan guru telah menerapkan pembelajaran berbasis PPR.

Terlihat dari lembar observasi bahwa setiap pertemuan, guru sudah melaksanakan interaksi belajar mengajar menggunakan produk berbasis PPR dengan model pembelajaran PAKEM yang telah dikembangkan. Pada kegiatan awal, guru sudah menyampaikan tujuan belajar dan memotivasi siswa dengan mengaitkan materi himpunan dalam kehidupan sehari-hari. Guru sudah menerapkan pembelajaran dengan model PAKEM pada tahapan pengalaman. Hal tersebut dapat terlihat berdasarkan observasi yakni ketercapaian strategi pembelajaran dan pembelajaran yang memicu serta memelihara keterlibatan siswa. Refleksi pembelajaran pun sudah dilakukan oleh guru meskipun tidak begitu rinci dalam penyampaiannya.

2) Respon guru berdasar hasil wawancara

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Guru telah melaksanakan pembelajaran berdasarkan desain produk yang telah peneliti rancang, dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, guru telah melaksanakan tahapan pada PPR maupun tahapan pada model pembelajaran PAKEM dengan baik pada setiap pertemuan. Melalui observasi keterlaksanaan pembelajaran terlihat bahwa pada awal pembelajaran guru selalu memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan kegiatan apersepsi serta memotivasi siswa dalam belajar.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru menunjukkan penguasaan materi dengan baik. Selain itu, guru juga memanfaatkan media pembelajaran yang peneliti siapkan secara efektif. Selama kegiatan diskusi, guru terlibat aktif dalam membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Ketika siswa mempresentasikan hasil diskusi, guru memberikan tanggapan terhadap presentasi yang diberikan. Namun beberapa hal yang perlu guru perbaiki yaitu tentang alokasi waktu, guru masih kurang mengalokasikan waktu dengan tepat agar pembelajaran dapat dilaksanakan tepat waktu

136

sesuai dengan RPP serta dalam melaksanakan proses pembelajaran guru belum memaksimalkan metode presentasi.

Berdasarkan hasil wawancara, guru merasa senang dan guru merasa proses pembelajaran menggunakan PPR dapat menambah wawasan. Selain itu guru tidak mengalami kesulitan saat menggunakan produk berbasis PPR. Guru melihat respon siswa terhadap pembelajaran sangat senang dan memperoleh kemajuan dalam dinamika belajarnya dikelas. Menurut guru tujuan pembelajaran sudah tercapai, media pembelajaran (alat peraga) dan LKS yang disediakan juga sudah sangat membantu proses pembelajaran sehingga siswa semakin bersemangat dalam belajar untuk memahami materi himpunan. Guru merasa sangat terbantu dalam melakukan penilaian sikap dengan menggunakan produk berbasi PPR ini. Selain itu, terkait sika-sikap yang diperoleh siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR ini, guru merasa siswa semakin terbuka dan karakter siswa semakin terbentuk.

b. Respon Siswa

Kuesioner diberikan pada siswa setelah uji coba produk dilakukan. Kuesioner ini juga digunakan sebagai refleksi siswa terhadap aspek yang telah diperoleh siswa.

Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh respon terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR dengan model pembelajaran PAKEM pada materi himpunan sebagai berikut.

Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Respon Siswa

No. Aspek Indikator Skor Kategori

1 Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PPR

Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan PPR pada materi himpunan.

106,7 Baik

Mengetahui manfaat mempelajari himpunan dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran PAKEM. 104,1 Baik 2 Keberhasilan pendekatan PPR pada pembelajaran matematika terkait himpunan

Siswa menguasai materi himpunan (Competence.)

94,5 Cukup Baik Siswa menunjukkan sikap

Conscience (percaya diri dan kerja sama) dalam proses pembelajaran.

101,5 Baik

Siswa menunjukkan sikap

Compassion (peduli, saling menghargai dan tanggung jawab) dalam proses pembelajaran.

99,25 Baik

Total Skor Rata-rata 101,21 Baik Berdasarkan tabel di atas, hasil kuesioner respon siswa adalah baik dengan perolehan skor 101,21. Masing-masing aspek memperoleh skor 106,7 (baik) untuk indikator mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR dengan model pembelajaran PAKEM pada materi himpunan, dan skor 104,1 untuk indikator siswa mengetahui manfaat mempelajari matematika (himpunan) dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran PAKEM. Kemudian untuk aspek keberhasilan pendekatan PPR menurut respon siswa adalah baik. Hal ini

138

ditunjukkan dengan skor 94,5 (kategori cukup baik) untuk penguasaan aspen competence, skor 101,5 (kategori baik) untuk penguasaan aspek conscience, dan skor 99,25 (kategori baik) untuk penguasaan aspek compassion.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, diperoleh informasi bahwa siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR. Menurut siswa terdapat beberapa perbedaan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan PPR dan proses pembelajaran biasanya. Pada pembelajaran sebelumnya guru menjelaskan materi secara singkat dan membosankan. Menurut siswa, pembelajaran dengan metode seperti ini dalam membahas materi himpunan dengan bantuan alat peraga dan LKS dapat membantu siswa dalam memahami materi himpunan karena dapat bekerja sama dan saling membantu. Dengan adanya alat peraga siswa merasa terbantu dalam menemukan anggota dari suatu himpunan. Menurut siswa, LKS yang dibagian pada setiap kelompok membantu dalam memahami materi yang dipelajari. Selain itu, isi LKS maupun petunjuk-petunjuk yang terdapat pada LKS mudah dipahami oleh siswa walaupun terdapat beberapa siswa yang mengeluhkan petunjuk pada LKS tidak jelas.

Melalui proses pembelajaran dengan pendekatan PPR yang telah dilaksanakan, siswa memperoleh nilai-nilai karakter yaitu kerja sama, saling menghargai, peduli, percaya diri dan bertanggung

jawab. Tugas aksi yang dibuat oleh siswa yaitu mind mapping, dalam menyelesaikan tugas aksi tersebu sebagian siswa sudah berpartisipasi dalam mengerjakan tugas aksi yang diberikan. Namun ada beberapa siswa yang belum ikut serta dalam mengerjakan tugas aksi.

Pada setiap akhir pembelajaran siswa dengan sungguh-sungguh melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung.

Dokumen terkait