• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan menjawab rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya. Adapun rumusan masalah tersebut terkait dengan proses pengembangan produk LKS, kualitas produk LKS yang dikembangkan dan respons siswa terhadap penggunaan LKS yang dikembangkan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk membelajarkan materi bangun ruang sisi datar. Pengembangan LKS tersebut menggunakan teknik pengembangan produk menurut Sugiyono yang telah dimodifikasi oleh peneliti.

Berikut ini merupakan hasil penelitian mengenai pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI pada materi bangun ruang sisi datar untuk menjawab tiga pertanyaan dalam rumusan masalah.

1. Proses pengembangan produk LKS

Dalam penelitian ini Lembar Kerja Siswa (LKS) dikembangkan dengan menggunakan teknik pengembangan produk menurut sugiyono. Menurut sugiyono terdapat 10 langkah pengembangan produk yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, dan 10) produk masal. Namun, karena keterbatasan waktu peneliti memodifikasinya menjadi tujuh langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, dan 7) revisi produk.

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah menemukan potensi dan masalah yang selanjutnya akan dilakukan analisis kebutuhan. Untuk menemukan potensi dan masalah peneliti melakukan kegiatan wawancara tak berstruktur terhadap guru mata pelajaran matematika di SMP BOPKRI I Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh potensi yang dimiliki yakni telah diterapkannya pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran matematika. Selain potensi tersebut ditemukannya juga masalah yakni penggunaan

pendekatan PMRI yang belum terlalu banyak digunakan dalam membelajarkan suatu materi matematika. PMRI hanya digunakan dalam beberapa soal cerita saja dan belum pernah digunakan secara formal dalam suatu perangkat pembelajaran seperti RPP, bahan ajar, ataupun Lembar Kerja Siswa (LKS).

Setelah mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan kegiatan pengumpulan informasi yang dimana informasi tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk merencanakan pengembangan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah kurangnya penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam suatu proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti memutuskan untuk mengembangkan produk Lembar Kerja Siswa (LKS). Produk LKS yang akan dikembangkan adalah LKS dengan pendekatan PMRI. Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan peneliti menentukan informasi lain yakni materi yang akan dipelajari. Berdasarkan kesepakatan dengan guru matematika maka peneliti memutuskan untuk memilih materi bangun ruang sisi datar pada kelas VIII sebagai materi LKS dengan pendekatan PMRI.

Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan maka langkah selanjutnya adalah peneliti mendesain produk LKS dengan pendekatan PMRI. Kegiatan mendesain produk LKS dimulai dengan memilih jenis LKS yang akan dikembangkan yakni LKS Aplikatif-Integratif. LKS ini membantu siswa untuk menerapkan konsep

matematika yang telah dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari. LKS ini berisikan fenomena atau masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam suatu bentuk pertanyaan (soal) yang nantinya akan dicari jalan keluarnya (diselesaikan) oleh siswa. Penggunaan masalah dalam kehidupan sehari-hari inilah yang menjadi alasan peneliti untuk memilih mengembangkan jenis LKS aplikatif-integratif karena bersesuaian dengan pendekatan PMRI yang juga menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menentukan jenis LKS langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mendesain atau merancang LKS dengan pendekatan PMRI untuk membelajarkan materi bangun ruang sisi datar. Ketika merancang LKS tersebut peneliti tentu memperhatikan prinsip-prinsip dan karakteristik dari pendekatan matematika realistik yang terdapat dalam LKS tersebut. Setelah LKS selesai didesain maka hal yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti adalah menyerahkan LKS tersebut kepada pakar untuk divalidasi. Validasi desain dilakukan untuk mengetahui keterbatasan atau kekurangan dan kelebihan terhadap Lembar Kerja Siswa yang telah dibuat atau desain peneliti. Proses validasi dilakukan oleh seorang pakar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Dari hasil validasi diketahui bahwa LKS mempunyai kekurangan pada bagian penilaian isi LKS tepatnya kesesuaian tugas dalam LKS dengan karakteristik PMRI. Validator memberikan saran yakni soal sebaiknya tidak menyebutkan nama bangun ruang sisi datar agar siswa dapat

berpikir secara mandiri mengenai bangun ruang yang terdapat dalam masalah pada LKS. Meskipun terdapat bagian pada LKS yang masih harus direvisi namun LKS yang telah didesain oleh peneliti memperoleh skor rata-rata 4,18. Berdasarkan kriteria skor penilaian kualitas menurut Widoyoko maka kualitas LKS yang telah dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori baik.

Kekurangan yang ditemukan pada LKS setelah dilakukan validasi akan diperbaiki oleh peneliti dengan melakukan revisi. Setelah LKS yang dikembangkan selesai direvisi maka langkah selanjutnya adalah mengujicobakan LKS tersebut pada kegiatan pembelajaran materi bangun ruang sisi datar. Uji coba LKS dilakukan secara terbatas di kelas VIII D SMP BOPKRI I Yogyakarta pada Sabtu, 19 Mei 2018. Proses pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dikembangakan oleh peneliti diawali dengan me-review materi terkait menghitung luas permukaan dan volume dari bangun ruang sisi datar. Selanjutnya proses pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan produk LKS yang telah dikembangkan peneliti untuk diselesaikan oleh siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan LKS tersebut dan membuat janji untuk melakukan wawancara kepada 9 orang siswa yang dipilih secara acak. Wawancara pun disepakati akan dilaksanakan pada Rabu, 30 Mei 2018 di kelas VIII D. Kegiatan wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui respons atau tanggapan dari siswa setelah

menggunakan LKS dengan pendekatan PMRI untuk membelajarkan materi bangun ruang sisi datar. Hasil wawancara akan lebih dijelaskan pada pembahasan rumusan masalah yang kedua dan ketiga. Setelah memperoleh beberapa tanggapan dari siswa dengan melalui kegiatan wawancara maka hal terakhir yang dilakukan oleh peneliti adalah merevisi lagi produk LKS yang dikembangkan. Revisi produk LKS dilakukan dengan menganalisis jawaban-jawaban siswa atas pertanyaan pada wawancara yang telah dilakukan. Dengan berakhirnya langkah revisi produk LKS ini maka berakhir pula penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait pengembangan LKS dengan pendekatan PMRI untuk membelajarkan materi bangun ruang sisi datar.

2. Kualitas produk LKS yang dikembangkan

Untuk mengetahui kualitas dari produk LKS yang telah dikembangkan oleh peneliti maka dapat dilihat dari hasil validasi produk LKS yang telah dilakukan oleh pakar. Berdasarkan hasil validasi diperoleh skor rata-rata adalah 4,18 dan skor tersebut termasuk dalam kategori baik sesuai dengan tabel 3.5. Jadi kualitas produk LKS dengan pendekatan matematika realistik pada materi bangun ruang sisi datar adalah baik. Selain melalui hasil validitas dari pakar kualitas produk LKS yang dikembangkan oleh peneliti juga dapat dilihat dengan respons positif yang diberikan oleh beberapa siswa. Respons positif dari siswa tersebut diperoleh melalui proses wawancara yang telah dilakukan setelah para siswa menggunakan produk LKS ketika

proses pembelajaran materi bangun ruang sisi datar. Respons positif tersebut dapat dilihat dari rangkuman transkrip hasil wawancara pada tabel 5. Dari tabel 5 diketahui bahwa delapan orang dari sembilan siswa yang diwawancarai merasakan perasaan senang ketika menggunakan LKS yang telah dikembangkan peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan peneliti membuat siswa lebih bahagia atau senang ketika mempelajari materi bangun ruang sisi datar. Dengan kata lain ketika menggunakan LKS yang dikembangkan peneliti siswa menyukai proses pembelajaran matematika khususnya materi bangun ruang sisi datar. Selain itu berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa kelebihan yang dimiliki LKS yang dikembangkan peneliti dapat membuat siswa lebih memahami materi bangun ruang sisi datar. Siswa merasa terbantu dengan adanya LKS tersebut, karena dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa dapat lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar. Berdasarkan hasil validasi pakar dan dikuatkan dengan respons positif dari siswa setelah menggunakan LKS dengan pendekatan PMRI untuk membelajarkan materi bangun ruang sisi datar maka kualitas LKS tersebut adalah baik.

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS yang dikembangkan Informasi tentang tanggapan siswa diperoleh dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada 9 orang siswa yang dipilih secara acak. Peneliti menganalisis hasil wawancara tersebut berdasarkan hasil

transkripsi dari rekaman wawancara seperti yang terdapat pada lampiran. Pertanyaan-pertanyaan pada kegiatan wawancara meliputi (1) perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS yang telah dikembangkan, (2) kelebihan dan kekurangan dari LKS yang telah dikembangkan, (3) kesulitan yang dihadapi ketika mengerjakan LKS, (4) manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan LKS, serta (5) pendapat siswa tentang LKS yang baik. Berikut jawaban-jawaban siswa berdasarkan hasil wawancara yang telah dirangkum oleh peneliti

Tabel 4.1 Rangkuman jawaban siswa pada proses wawancara NO Daftar Pertanyaan Rangkuman jawaban siswa

1

Bagaimana perasaan Anda ketika mengikuti pembelajaran materi bangun ruang sisi datar dengan menggunakan LKS tersebut, lengkapi jawaban Anda dengan alasan?

Delapan orang siswa merasakan perasaan senang ketika menggunakan LKS. Ada siswa yang senang karena menyukai materi bangun sisi datar, ada yang senang karena mendapat pengetahuan tentang materi bangun ruang sisi datar, ada yang dapat lebih memahami materi, dan ada pula yang senang karena dapat mengetahui soal-soal yang lebih luas tentang bangun ruang sisi datar.

Satu orang siswa merasa biasa saja ketika menggunakan LKS yang dikembangkan peneliti.

Dari delapan orang siswa yang merasa senang ada tiga orang siswa yang juga merasa kebingungan ketika menggunakan LKS. Mereka mengalami kebingungan karena soal yang sulit dipahami

2

Apa kelebihan dari LKS tersebut menurut Anda?

Dua orang siswa menyebutkan kelebihan dari LKS yang dikembangkan oleh peneliti adalah penggunaan warna pada LKS yang membuat tampilan LKS lebih menarik Tujuh orang siswa menyebutkan

kelebihan LKS yang dikembangkan oleh peneliti adalah penggunaan bahasa sehari-hari pada LKS sehinga lebih mudah dipahami

Dua orang siswa menyampaikan penggunaan masalah sehari-hari dalam soal sehingga mudah dibayangkan merupakan salah satu kelebihan LKS yang dikembangkan peneliti

3

Apa kekurangan dari LKS tersebut menurut Anda?

Tiga orang siswa menyatakan bahwa hasil cetakan dan tulisan pada LKS kurang jelas

Dua orang siswa mengatakan bahwa soal kurang bervariasi

Dua orang siswa mengatakan bahwa LKS yang dikembangkan oleh peneliti tidak memiliki kekurangan

Dua orang siswa mengatakan bahwa waktu pengerjaan LKS terlalu kurang

4

Apa kesulitan yang Anda hadapi ketika mengerjakan LKS tersebut?

Seorang siswa mengalami kesulitan menggambar sketsa bangun ruang Dua orang siswa mengalami kesulitan

mengidentifikasi bangun ruang sisi datar yang dimaksud oleh soal

Tiga orang siswa mengalami kesulitan untuk memilih rumus untuk menentukan luas permukaan dan volume dari bangun ruang sisi datar Tiga orang siswa mengalami kesulitan

untuk memahami maksud atau pertanyaan dari soal yang terdapat pada LKS

5

Apa manfaat yang dapat Anda peroleh dari penggunaan LKS tersebut?

Sembilan orang siswa menyampaikan bahwa manfaat yang mereka peroleh setelah menggunakan produk LKS yang dikembangkan oleh peneliti adalah membuat mereka lebih memahami materi bangun ruang sisi datar.

6

Bagaimana pendapat Anda tentang LKS yang baik?

Lima orang siswa menyatakan bahwa LKS yang baik adalah LKS yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami

Empat orang siswa mengatakan bahwa LKS yang baik seharusnya yang baik seharusnya memberikan masalah-masalah atau soal-soal secara

rinci atau detail sehingga saat mengerjakannya tidak bingung Tiga orang siswa menambahkan

bahwa LKS yang baik harus memiliki tampilan yang menarik dan hasil cetakan yang jelas

Berdasarkan hasil rangkuman dari hasil transkripsi rekaman wawancara pada tabel 5, diketahui bahwa perasaan yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dikembangkan peneliti adalah bingung dan senang. Kebingungan yang dialami beberapa siswa dikarenakan mereka kurang menurut mereka soal agak sulit untuk diselesaikan. Meskipun mengalami sedikit kebingungan namun mereka juga merasa senang ketika menggunakan LKS. Siswa senang karena dengan menggunakan LKS tersebut siswa dapat lebih memahami tentang materi bangun ruang sisi datar. Selain itu siswa juga senang karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh LKS yang telah dikembangkan peneliti. Beberapa kelebihan LKS menurut narasumber antara lain penggunaan warna pada LKS yang membuat tampilan LKS lebih menarik serta soal-soal atau masalah yang terdapat dalam LKS dipaparkan secara jelas sehingga memudahkan siswa untuk memahami tugas pada LKS. Hal lain yang menjadi kelebihan dari LKS yang dikembangkan adalah masalah-masalah yang terdapat dalam tugas LKS berkaitan dengan masalah-masalah sehari-sehari. Sehingga ketika siswa menyelesaikan tugas pada LKS

tersebut siswa lebih mudah mengerjakannya karena mudah membayangkan masalah tersebut.

Selain memilki kelebihan, LKS yang dikembangkan peneliti juga mempunyai kelemahan atau kekurangan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dua dari sembilan siswa tidak menemukan kekurangan pada LKS tersebut. Namun tujuh siswa lainnya lagi mengemukakan beberapa kelemahan dari LKS tersebut. Kelemahan tersebut antara lain kurang jelasnya hasil cetakan LKS yang membuat siswa mengalami kesulitan membaca tugas yang terdapat pada LKS serta beberapa kalimat dalam tugas yang membuat siswa kurang memahami karena penggunaan bahasa yang terlalu formal.

Ketika menyelesaikan tugas yang terdapat LKS siswa mengalami beberapa kesulitan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bangun ruang sisi datar yang terdapat pada tugas LKS. Kesulitan mengidentifikasi bangun ruang sisi datar membuat siswa mengalami kesulitan dalam menggambar sketsa bangun ruang sisi datar, menggunakan rumus untuk menentukan luas permukaan dan rumus untuk menentukan volume dari bangun ruang tersebut secara tepat, serta bingung untuk menentukan atau mencari unsur-unsur dari bangun ruang sisi datar seperti menentukan panjang rusuk atau tinggi bangun ruang sisi datar tersebut.

Meskipun siswa mengalami sedikit kesulitan ketika menyelesaikan tugas dalam LKS yang dikembangkan peneliti, siswa juga mendapatkan manfaat dari penggunaan LKS tersebut. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa sangat terbantu untuk memahami materi bangun ruang sisi datar. Pemahaman materi bangun ruang sisi datar yang sebelumnya cenderung hanya menghafal rumus kini dapat lebih dimengerti dengan menyelesaikan LKS yang telah dikembangkan peneliti.

Setelah siswa menggunakan LKS yang telah dikembangkan peneliti, selanjutnya siswa mengemukakan tanggapan mereka tentang LKS yang baik. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa menurut siswa LKS yang baik adalah LKS yang memilki struktur bahasa yang mudah dipahami siswa dan masalah-masalah yang harus diselesaikan pada LKS harus ditampilkan secara detail atau terperinci agar dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Berdasarkan hasil analisis transkripsi rekaman wawancara yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketika menggunakan LKS yang dikembangkan peneliti siswa merasa senang karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki LKS tersebut. Kelebihan seperti menggunakan masalah yang ditemui sehari-hari oleh siswa membuat siswa dapat dengan mudah membayangkan sehingga siswa lebih mudah menyelesaikan masalah yang terdapat pada tugas LKS dan pada akhirnya membuat siswa lebih memahami materi bangun

ruang sisi datar yang diajarkan. LKS yang dikembangkan peneliti juga mempunyai kelemahan yakni dalam penggunaan bahasa yang tidak mudah dipahami siswa serta hasil cetakan yang kurang jelas. Hal ini menyebabkan siswa sedikit mengalami kesulitan untuk memahami soal. Meskipun begitu, LKS yang dikembangkan peneliti sangat bermanfaat dalam membantu siswa untuk lebih memahami materi bangun ruang sisi datar. Siswa pun berharap agar LKS yang dikembangkan oleh peneliti dapat menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat membantu siswa untuk menyelesaikan tugas yang terdapat dalam LKS.

Dokumen terkait