• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen T E S I S ARTISYA FAJRIANI NIM : (Halaman 139-0)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.2 Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan tujuan untuk melihat perbedaan nilai parameter hemodinamik dengan menggunakan transcranial doppler dalam hal ini MFV dan PI arteri serebri media pada penderita stroke iskemik, hipertensi dan DM Tipe 2.

Pada penelitian ini terdiri dari 3 kelompok, yaitu kelompok penderita stroke iskemik yang ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan neurologis serta dilakukan pemeriksaan laboratorium dan kemudian sudah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala; Kelompok hipertensi yaitu pasien hipertensi yang tidak memiliki riwayat stroke iskemik atau TIA dan DM tipe 2; dan Kelompok DM tipe 2 yaitu pasien didiagnosa DM tipe 2 dan tidak memiliki riwayat stroke iskemik atau TIA dan hipertensi. Bagi pasien yang memenuhi kriteria inklusi, diukur tekanan darah dan Indeks Massa Tubuh kemudian dilakukan pemeriksaan transcranial doppler untuk menilai MFV dan PI pada arteri serebri media kanan-kiri.

IV.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 34 penderita stroke iskemik, 34 penderita hipertensi dan 34 penderita DM Tipe 2.

Dari 34 penderita stroke iskemik didapati 20 orang laki-laki (58,8%) dan 14 orang perempuan (41,2%), pada penderita hipertensi didapati 11 orang laki-laki (32,4%) dan 23 orang

perempuan (67,6%), dan pada penderita DM Tipe 2 didapati 14 orang laki-laki (41.2%) dan 20 orang perempuan (58.8%).

Hal ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Selim dkk, 2008 dalam penelitiannya terhadap 32 penderita stroke iskemik terdiri dari 13 orang laki-laki (43,3%) dan 17 orang perempuan (56,7%), 45 penderita hipertensi terdiri dari 18 orang laki-laki (40,0%) dan 27 orang perempuan (60,0%), dan 30 pasien DM Tipe 2 terdiri dari 17 orang laki-laki (56,7%) dan 13 orang perempuan (43,3%), hanya saja berbeda dalam hal jumlah masing-masing kelompok, dikarenakan pada penelitian ini setiap kelompok subyek penelitian disamakan.

Rerata usia penderita stroke iskemik 54,06±5,23 tahun dan penderita DM Tipe 2 adalah 54,53±6,16 tahun lebih tinggi bila dibandingkan dengan rerata usia penderita hipertensi 51,47±7,01 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Selim dkk, 2008 didapati rerata usia penderita stroke iskemik 58,20±9,80 tahun dan penderita DM Tipe 2 adalah 61,30±7,20 tahun lebih tinggi dibanding rerata usia penderita hipertensi 52,90±11,30 tahun.

Dari pemeriksaan IMT didapati rerata IMT sedikit lebih tinggi pada penderita DM Tipe 2 yaitu 25,72±2,58 kg/m2

dibanding penderita hipertensi 24,48±1,71 kg/m2 dan penderita stroke iskemik 24,05±2,27 kg/m2. Hal ini berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Selim dkk, 2008 didapati bahwa rerata IMT sedikit lebih rendah pada penderita DM Tipe 2 yaitu 28,00±4,90 kg/m2 dibanding penderita hipertensi 30,90±8,50 kg/m2 dan penderita stroke iskemik 30,50±8,10 kg/m2, hal ini disebabkan oleh kurang diterapkannya diet diabetes pada penderita DM Tipe 2.

Dari pemeriksaan KGD didapati rerata KGD sewaktu yang lebih tinggi pada penderita DM Tipe 2 yaitu 204,76±63,81 mg/dl dibanding penderita stroke iskemik 124,68±20,84 mg/dl dan penderita hipertensi 118,68±11,64 mg/dl. Pada penelitian yang dilakukan oleh Selim dkk, 2008 menyatakan juga KGD sewaktu yang lebih tinggi pada penderita DM Tipe 2 yaitu 105,8±48,50 mg/dl dibanding penderita hipertensi 86,70±10,20 mg/dl dan penderita stroke iskemik 83,90±9,20 mg/dl.

Dari pemeriksaan hematokrit didapati rerata hematokrit pada subyek penderita stroke iskemik 40,05±3,31%, penderita hipertensi 40,05±2,70%, dan penderita DM Tipe 2 adalah 39,00±4,27%. Hal ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Selim dkk, 2008 didapati rerata hematokrit penderita stroke iskemik

41,40±3,80%, penderita hipertensi 40,60±3,60% dan pada penderita DM Tipe 2 adalah 41,90±2,80%.

Dari pemeriksaan kadar kolesterol didapati rerata kadar kolesterol total 195,00±26,92 mg/dl, trigliserida 112,88±36,04 mg/dl, HDL 42,24±7,29 mg/dl dan LDL 132,12±22,72 mg/dl pada penderita stroke iskemik; rerata kadar kolesterol total 216,06±43,24 mg/dl, trigliserida 112,35±21,65 mg/dl, HDL 42,41±12,86 mg/dl dan LDL 133,21±18,32 mg/dl pada penderita hipertensi; dan rerata kadar kolesterol total 213,44±46,04 mg/dl, trigliserida 147,21±64,63 mg/dl, HDL 42,82±10,91 mg/dl dan LDL 144,71±40,86 mg/dl pada penderita DM Tipe 2. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Selim dkk, 2008 didapati rerata kadar kolesterol total 169,90±9,2 mg/dl, trigliserida 100,50±24,30 mg/dl, HDL 56,70±13,30 mg/dl dan LDL 87,40±11,30 mg/dl pada penderita stroke iskemik; rerata kadar kolesterol total 178,20±25,80 mg/dl, trigliserida 122,50±19,10 mg/dl, HDL 67,10±22,60 mg/dl dan LDL 91,10±23,00 mg/dl pada penderita hipertensi; dan rerata kadar kolesterol total 170,30±18,20 mg/dl, trigliserida 112,20±71,30 mg/dl, HDL 57,30±18,30 mg/dl dan LDL 96,50±46,00 mg/dl pada penderita DM Tipe 2, dikarenakan oleh buruknya kontrol diet lemak pada subyek penelitian ini.

IV.2.2 Perbedaan rerata MFV pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2

Dari pemeriksaan TCD rerata nilai MFV arteri serebri media kanan dan kiri pada penderita Stroke Iskemik di depth 50 dan depth 55 didapatkan lebih tinggi (kanan 59,47±21,42 cm/s dan 59,34±21,12 cm/s; kiri 62,54±18,77 cm/s dan 65,39±19,09 cm/s) dibanding penderita Hipertensi (kanan 51,65±13,92 cm/s dan 54,01±14,93 cm/s; kiri 55,35±12,99 cm/s dan 57,82±13,54 cm/s) dan penderita DM Tipe 2 (kanan 45,04±13,02 cm/s dan 48,25±14,12 cm/s; kiri 49,49±11,27 cm/s dan 51,60±12,21 cm/s). Hal ini berbeda dengan penelitian Selim dkk, 2008 yang mendapati rerata BFV lebih tinggi pada penderita hipertensi 60,00±15,40 cm/s dibanding pada penderita stroke 52,20±17,00 cm/s dan DM Tipe 2 yaitu 46,30±16,50 cm/s. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Lengyel, 2012 yang mendapati rerata BFV 77,30±4,40 cm/s pada penderita hipertensi, dan pada penelitian Velcheva, 2012 mendapati rerata BFV 54,33±10,53 cm/s pada penderita DM Tipe 2, serta pada penelitian Wijnhoud, 2012 mendapati rerata BFV 51,14±14,00 cm/s pada penderita stroke iskemik. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya dikarenakan rerata tekanan darah sistolik pada

penderita stroke iskemik (121,47±7,44 mmHg) lebih tinggi dibanding penderita DM Tipe 2 (120,29±7,97 mmHg) dan hipertensi (116,76±6,38 mmHg). Menurut Lengyel, 2012 menyatakan bahwa aliran darah terutama dikontrol oleh dilatasi dan konstriksi otot polos. Kecepatan aliran darah arteri serebri tergantung dari luasnya arteri dan diameter pembuluh darah perifer. Pada penderita hipertensi, oleh karena tingginya tekanan darah sistmik, menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah besar.

IV.2.3 Perbedaan rerata PI pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2

Pulsatility Index yang dinilai dengan pemeriksaan TCD pada arteri serebri media kanan pada penderita DM Tipe 2 didapatkan nilai rerata PI di depth 50 (1,10±0,20 cm/s) dan di depth 55 (1,12±0,34 cm/s) lebih tinggi dibanding dengan nilai rerata PI pada penderita Hipertensi di depth 50 (1,03±0,23 cm/s) dan di depth 55 (1,09±0,34 cm/s), dan penderita stroke iskemik di depth 50 (1,02±0,22 cm/s) dan di depth 55 (1,03±0,31 cm/s). Hal ini berbeda dengan penelitian Selim dkk, 2008 didapati rerata PI arteri serebri media kanan pada penderita DM tipe 2 adalah 0,70±0,20 cm/s lebih rendah dibanding penderita stroke iskemik (0,80±0,20 cm/s) dan penderita hipertensi (0,80±0,20 cm/s). Dan nilai rerata PI

arteri serebri media kiri di depth 50 dan 55 pada penderita stroke iskemik (1,09±0,31 cm/s dan 1,02±0,29 cm/s) dan penderita DM Tipe 2 (1,09±0,25 cm/s dan 1,04±0,24 cm/s) lebih tinggi dibanding penderita Hipertensi (0,98±0,24 cm/s dan 0,86±0,27 cm/s). Hal ini berbeda dengan penelitian Selim dkk, 2008 didapati rerata PI arteri serebri media kiri pada penderita DM tipe 2 adalah 0,70±0,10 cm/s lebih rendah dibanding penderita stroke iskemik (0,90±0,30 cm/s) dan penderita hipertensi (0,80±0,20 cm/s). Hasil penelitian ini berbeda dikarenakan pada penderita DM Tipe 2 memiliki IMT dan kadar lipid profile yang lebih tinggi dibanding penderita stroke iskemik dan hipertensi. Menurut penelitian Farhoudi dkk, 2011 menyatakan bahwa tingginya PI dan rendahnya blood flow velocity pada penderita hiperkolesterolemia. Hal ini disebabkan oleh pembentukan oksigen reaktif yang berperan dalam patogenesis disfungsi vaskular serebral pada hiperkolesterolemia. Oksigen reaktif mengganggu respon asetilkolin, aktivitas superoksida, dan akhirnya menjadi disfungsi endotelial.

IV.2.4 Hubungan IMT dengan rerata CBFV pada penderita Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2

Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan dengan nilai korelasi sangat lemah antara IMT dengan rerata CBFV

arteri serebri media pada penderita stroke iskemik (r = -0.104, p = 0.560) dan terdapat korelasi positif yang tidak

signifikan antara IMT dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita hipertensi dan DM Tipe 2 dengan nilai korelasi sangat lemah (r = 0.044, p = 0.804 dan r = 0.160, p = 0.367). Hal ini hampir serupa dengan penelitian Selim dkk, 2008 yang mendapati terdapat korelasi negatif yang signifikan dengan nilai korelasi lemah antara IMT dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita stroke

iskemik, tetapi berbeda dengan penderita hipertensi (r = -0.24, p = 0.022). Namun pada penelitian Park dkk, 2006

menyatakan bahwa terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara IMT dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita DM Tipe 2 dengan nilai korelasi sangat lemah (r = 0.037, p = 0.778).

Pada penelitian Husein dkk, 2012 menyatakan bahwa penurunan CBF signifikan berkorelasi kuat dengan peningkatan dari lemak abdominal viseral dan total. Dan pada penelitian lain menurut Junko N dkk, 2004 melaporkan

bahwa akumulasi lemak abdominal viseral berhubungan dengan infark lakunar pada 859 pasien pria Jepang berusia paruh baya. Pada studi prospektif lain juga menemukan bahwa tingginya IMT dapat meningkatkan risiko stroke, khususnya stroke iskemik. Dan beberapa penelitian lain menyatakan juga tidak ditemukan hubungan atau IMT yang rendah berhubungan dengan risiko tinggi stroke.

Menurut Smith dkk (2012), menyatakan bahwa jaringan adiposa diakui sebagai sumber yang kaya mediator proinflamasi yang dapat langsung menyebabkan cedera atau injuri vaskular, resistensi insulin dan aterogenesis.

Aterosklerosis adalah proses inflamasi yang dimulai dengan disfungsi endotel. Menurut Brown dkk (2008) menyatakan bahwa disfungsi vaskular akibat terganggunya sintesis oksida nitrit (nitric oxide synthase-dependent) di pembuluh darah otak cenderung menurunkan aliran darah otak.

Dan pada penelitian Jotic dkk, 2013 menyatakan bahwa insulin, merupakan suatu growth factor, dapat mengganggu efek menguntungkan dari nitric oxide pada pembuluh darah.

IV.2.5 Hubungan Usia dengan rerata CBFV pada penderita Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2

Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara usia dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita stroke iskemik dan hipertensi dengan nilai korelasi sangat lemah (r = -0.101, p = 0.569 dan r = -0.050, p = 0.780), serta pada DM Tipe 2 dengan nilai korelasi lemah (r = -0.223, p = 0.205). Hal ini sejalan dengan penelitian Selim dkk, 2008 yang mendapati terdapat korelasi negatif yang signifikan dengan nilai korelasi sangat lemah antara usia dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita stroke iskemik, hipertensi dan DM Tipe 2 (r = -0.18, p = 0.004; r = -0.20, p = 0.004; r = -0.14, p = 0.004).

Penelitian menurut Isikay dkk, 2005 menyatakan bahwa CBFV adalah hubungan terbalik dengan usia, dan didapati resistensi distal lebih tinggi pada individu yang lebih tua (>60 tahun) dibanding <60 tahun. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Macko dkk, yang menunjukkan suatu hubungan terbalik antara usia dengan kecepatan CBF arteri serebri media, dan berkorelasi positif antara usia dengan PI.

IV.2.6 Hubungan TDS dengan rerata CBFV pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2

Terdapat korelasi positif yang tidak signifikan dengan nilai korelasi sangat lemah antara TDS dengan rerata CBFV pada penderita stroke iskemik, hipertensi dan DM Tipe 2 (r = 0.144, p = 0.416; r = 0.079, p = 0.658; dan r = 0.054, p = 0.760). Hal ini sejalan dengan penelitian Selim dkk, 2008 yang mendapati terdapat korelasi positif yang signifikan dengan nilai korelasi sedang pada penderita hipertensi (r = 0.40, p = 0.007), namun berbeda pada penderita stroke iskemik dan DM Tipe 2 yang menyatakan terdapat korelasi negatif yang signifikan dengan nilai korelasi sangat lemah antara TDS dengan rerata CBFV arteri serebri media (r = -0.11, p = 0.007; r = -0.16, p = 0.007).

Penelitian Zhang dkk, 2006 menyatakan bahwa TDS berkorelasi positif dengan velocities pada arteri serebri media, durasi hipertensi berkorelasi terbalik dengan BFV arteri serebri media yang mungkin berhubungan dengan peningkatan resistensi serebrovaskular distal.

IV.2.7. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh arteri, baik itu sirkulasi anterior maupun posterior atau pada arteri intrakranial maupun ekstrakranial sehingga kita dapat mengetahui secara pasti letak daripada stenosis atau oklusi dan aliran kolateral yang masih berfungsi.

V.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisa data yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata MFV arteri serebri media kanan (di depth 50) pada kelompok Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2 (p=0.016).

2. Terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata MFV arteri serebri media kiri (di depth 50 dan 55) pada kelompok Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2 (p=0.007 dan p=0.002).

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata PI pada arteri serebri media kanan pada kelompok Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rerata PI pada arteri serebri media kiri (di depth 55) pada kelompok Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2 (p=0.003).

5. Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara IMT dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita Stroke

Iskemik dengan nilai korelasi sangat lemah (r = -0.104, p = 0.560), serta terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan

antara Usia dengan rerata CBFV arteri serebri media pada

penderita Stroke Iskemik, Hipertensi dan DM Tipe 2 dengan nilai korelasi sangat lemah (r = -0.101, p = 0.569; r = -0,050, p= 0,780; r = -0,223, p= 0,205).

6. Terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara IMT dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita Hipertensi dan DM Tipe 2 dengan nilai korelasi sangat lemah (r = 0.044, p = 0.804; r = 0,160, p= 0,367), serta terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara TDS dengan rerata CBFV arteri serebri media pada penderita Stroke Iskemik, Hipertensi, dan DM Tipe 2 dengan nilai korelasi sangat lemah (r = 0.144, p = 0.416; r = 0,079, p= 0,658; r = 0,054, p= 0,760).

V.2 SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar dengan melakukan pemeriksaan TCD pada seluruh arteri intrakranial sehingga dapat dilihat letak stenosis/oklusi melalui peningkatan atau penurunan nilai MFV dan PI dan mengikutsertakan peran Digital Subtraction Angiography (DSA) sehingga dapat langsung secara visual melihat letak stenosis atau oklusi arteri dan sekaligus dapat dilakukan intervensi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pemeriksaan TCD dan dikombinasikan dengan MRI sehingga dapat dibandingkan dengan luas infark dan ketebalan dinding pembuluh darah.

DAFTAR PUSTAKA

Alexandrov A., V., Neumyer M., M., 2004. Intracranial cerebrovascular ultrasound examination techniques. In : Alexandrov AV.

Cerebrovascular ultrasound in stroke prevention and treatment.

Blackwell publishing.

Becker, J.U., Wira, C.R., Arnold, J.L. 2010. Stroke, Ischemic.

Available from : http://emedicine.medscape.com/article/793904.

Beevers, G., Lip, G.Y.H., Brien, E.O., 2001. ABC of Hypertension : The Patophysiology of Hypertension. BMJ. 322:912-916

Bigaard, J., Spanggaard, I., Thomsen, B.L., Overvad, K., Tjonneland, A., 2005. Self-reported and technician-measured waist circumferences differ in middle-aged men and women. The Journal of Nutrition. 135(9): 2263-70

Bos, M.J., Koudstaal, P.J., Hofman, A., Witterman, J.C.M., Breteler, M.M.B., 2007. Transcranial Doppler Hemodynamic Parameters and Risk of Stroke : the Rotterdam study. Stroke; a journal of cerebral circulation. 38(9):2453-8

Brown, C,M., Marthol, H., Zikeli, U., Ziegler, D., Hilz, M,J. 2008. A Simple Deep Breating Test Reveals Altered Cerebral Autoregulation in Type 2 Diabetic Patients. Diabetologia. 51(5):756-761

Caplan L.R. 2009. Caplan’s Stroke : A Clinical Approach. 3rd ed.

Butterworth-Heinemann. Boston

D’Adamo, E., Caprio, S., 2011. Type 2 Diabetes in Youth : Epidemiology and Pathophysiology. Diabetes Care. 34(2):161-5

Demirkaya, S., Uluc, K., Bek, S., Vural, O., 2008. Normal Blood Flow Velocities of Basal Cerebral Arteries Decrease with Advancing Age : A Transcranial Doppler Sonography Study. The Tohoku journal of experimental medicine. 214(2):145-9

Dikanovic, M., Hozo, I., Kokic, S., Titlic, M., Jandric, M., Balen, I., et al, 2005. Transcranial Doppler ultrasound assessment of intracranial hemodynamics in patients with type 2 diabetes mellitus. Annals of Saudi medicine, 25(6):486–8

Duncan, J.S., Duncan, E.K., Schofield, G., 2009. Accuracy of body mass index (BMI) thresholds for predicting excess body fat in girls from five ethnicities. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 18(3):

404-11

Farhoudi, M., Mehrvar, K., Aslanabadi, N., Ghabili, K., Baghmishe, N.R., Likhchoei, F., 2011. Doppler Study of Cerebral Arteries in Hypercholesterolemia. Vascular Health and Risk Management.

7:203-7

Ferrara, A., Mancini, M., Iannuzzi, R., Marotta, T., Gaeta, I., Pasanisi, F., et al, 1995. Carotid Diameter and Blood Flow Felocities in Cerebal Circulation in Hypertensive Patients. Stroke. 26:418-421

Howard G., Howard F.G. 2009. Stroke Epidemiology. In : Goldstein L.B.

(eds). A Primer on Stroke Prevention and Treatment, an Overview based on AHA/ASA Guidelines. P: 3-10. Wiley-Blackwell. USA.

Hussein, O., Kandeel, W,A., Abd Elghany, A,F., Youssif, S,Y. 2012.

Relation between Obesity and Ischaemic Stroke Using Multislice CT. Journal of Applied Sciences Research. 8(1):200-206

Isikay, C.T., Uzuner, N., Gucuyener, D., Ozdemir, G., 2005. The Effect of Hematocrit and Age on Transcranial Doppler Measurement in Patients with Recent Ischemic Stroke. Neurology India. 53(1):51-4 Jotic, A., Sternic, N.C., Kostic, V.S., Lalic, K., Milicic, T., Mijajlovic, M., et

al., 2013. Type 2 Diabetic Patients with Ischemic Stroke : Decrease Insulin Sensitivity and Decrease in Antioxidant Enzyme Activity are Related to Different Stroke Subtype. International Journal of Endocrinology.

Kaku, K., 2010. Pathophysiology of Type 2 Diabetes and Its Treatment Policy . Journal of the Japan Medical Association. 53(1):41-46

Kassab, M.Y., Majid, A., Farooq, M.U., Azhary, H., Hershey, L., A., Bednarczyk, E., M., et al., 2007. Transcranial Doppler: an introduction for primary care physicians. Journal of the American Board of Family Medicine : JABFM, 20(1):65–71.

Kernan, W.N., Inzucchi, S.E., Sawan, C., Macko, R.F., Furie, K.L. 2012.

Obesity : A Stubbornly Obvious Target for Stroke Prevention.

Stroke; a journal of cerebral circulation. 44(1):278-86

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2011. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

Lengyel, S. 2012. The Adolescent white-coat hypertension and the correlation with cerebrovascular target-organ damage. Short Thesis for The Degree of Doctor of Philosophy. University of Debrecen.

Levi, C.R., 2001. Transcranial Ultrasound – Clinical Application in Cerebral Ischaemia. Aust. Prescr. 24(6):137-40

Lupetin, A.R., Davis, D.A., Beckman, I., Dash, N., 1995. Transcranial Sonography Doppler. Radiographics. 15:179-191

Macko, R., F., Ameriso, S., F., Akmal, M., Paganini-Hill, A., Mohler, J., G., Massry, S., G., et al., 1993. Arterial oxygen content and age are determinants of middle cerebral artery blood flow velocity. Stroke.

24:1025-8

Mikulik R., Alexandrov A.V., 2006. Acute Stroke: Therapeutic Transcranial Doppler Sonography. Handbook on Neurovascular Ultrasound.21:150-161

Misbach J. 2007. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam : Rasyid, A. dan Soertidewi, L. (eds). Unit Stroke. Manajemen Stroke Secara Komprehensif. Hal 1-9. Balai Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta

Modul Neurovaskular. 2009. Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi. Kolegium Neurologi Indonesia. PERDOSSI

Nasution D. 2007. Strategi Pencegahan Stroke Primer. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Neurologi FK USU.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

National Heart, Lung and Blood Institute. 2002. The Practical Guide : Identification, Evaluation and Treatment of Overweight and Obesity in Adults.

Available at :

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/obesity/practgde.htm.2002 Nemati, M., Bavil, A.S., Taheri, N., 2009. Comparison of Normal Values of

Duplex Indices of Vertebral Arteries in Young and Elderly adults.

Cardiovascular Ultrasound. 7:2

Novak, V., Last, D., Alsop, D.C., Abdul Jalil, A.M., Hu, K., Lepicovsky, L., et al., 2006. Cerebral blood flow velocity and periventricular white matter hyperintensities in type 2 diabetes. Diabetes care, 29(7):1529–34.

Oparil, S., Zaman, M.A., Calhoun, D.A., 2003. Review Pathogenesis of Hypertension. Annals of Internal Medicine. 139:761-776

Park, J.S., Kim, C.S., Kim, H.J., Nam, J.S., Noh, T.W., Ahn, C.W., et al., 2006. Relation between Cerebral Arterial Pulsatility and Insulin Resistance in Type 2 Diabetic Patients. J Korean Diabetes Assoc.

30(5):347-354.

Rahajeng, E., Tuminah, S., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia

Sacco, R.L., Kasner, S.E., Broderick, J.P., Caplan, L.R., Connors, J.J., Culebras, A., et al., 2013. An Update Definition of Stroke for The 21st Century: A Statement for Healthcare Professionals from The American Heart Association/ American Stroke Association. Stroke.

44: 2064-2089.

Sjahrir, H., 2003. Stroke Iskemik. Yandira Agung. Medan.

Selim, M., Jones, R., Novak, P., Zhao, P., Novak, V., 2008. The Effect of Body Mass Index On Cerebral Blood Flow Velocity. Clinical autonomic research : official journal of the Clinical Autonomic Research Society. 18(6):331-8

Seo, W., K., Park, M., H., Oh, K., Yu, S., W., Koh, S., B., Park, K., W., 2009. Regional Arterial Stiffness is Inversely Correlated with Flow Velocity in the MCA on Transcranial Dopples Sonography. Journal of Neurosonology. 1(1):39-45

Smith, M., M., Minson, C., T., 2012. Obesity and Adipokines : Effect on Sympathetic Overactivity. J Physiol. 590(8);1787-1801

Syme P., D., 2006. The Use of Transcranial Doppler Ultrasonography as A

‘Cerebral Stethoscope’ for The Assessment and Treatment of Acute Stroke. JR Coll Physicians Edinburgh. 36:17-28

The Sevent Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7). 2004

Tsivgoulis, G., Sharma, V.K., Lao, A.Y., Malkoff, M.D., Alexandrov, A.V., 2007. Validation of Transcranial Doppler with Computed Tomography Angiography in Acute Cerebral Ischemia. Stroke; a journal of cerebral circulation. 38(4):1245-9

Velcheva, I., Damianov, P., Antonova, N., Stoyneva, Z., Mantarova, S., Dimitrova, V. 2012. Hemorheology and Vascular Reactivity in Patients with Diabetes Mellitus Type 2. University Hospital St.Ivan Rilsky, Medical University, Sofia, Bulgaria

Wijnhoud, A.D., 2012. The Clinical Value of Transcranial Doppler Ultrasonography in Patients with a Recent TIA or Non-Disabling Ischaemic Stroke. Erasmus University Rotterdam

Williams P., L., 2008. Gray’s Anatomy : The Anatomical Basis of Medicine and Surgery. Ed 40th. British Edition

Zaki, M.A., Abdallah, F., Abdelalim, A.M., 2011. Cerebral Hemodynamics in Hypertension : A Transcranial Duplex Study. Egypt J Neurol Psychiat Neurosurg. 48(3):277–284

Zhang, P., Huang, Y., Li, Y., Lu, M., Wu, Y., 2006. A large-scale study on relationship between cerebral blood flow velocity and blood pressure in a natural population. Journal of human hypertension.

20(10):742–8

Perkenalkan nama saya: dr. Artisya Fajriani, saat ini saya sedang menjalani pendidikan di bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran USU.

Bapak/Ibu yang terhormat, disini saya sedang melakukan sebuah penelitian yang berjudul

“Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kecepatan Aliran Darah Otak pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2 melalui Pemeriksaan Transcranial Doppler”

Sebelumnya izinkan saya untuk menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengenai Indeks Massa Tubuh, aliran darah otak, stroke iskemik, hipertensi, diabetes melitus tipe 2 dan Transcranial Doppler.

Indeks Massa Tubuh adalah suatu pengukuran antropometrik sederhana dimana berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan. Aliran darah otak adalah suplai darah ke otak dalam waktu tertentu. Stroke iskemik adalah kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Hipertensi dinyatakan bila tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi dan/atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi. Diabetes Melitus adalah suatu kelompok metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena resistensi insulin. Transcranial Doppler adalah teknik non-invasive yang menggunakan transduser doppler 2-MHz untuk mengukur aliran darah otak.

Pada penelitian ini saya akan melihat apakah ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan aliran darah otak pada penderita stroke iskemik, hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 melalui pemeriksaan Transcranial Doppler. Cara pertama adalah saya akan mengukur tinggi badan dan berat badan Bapak/Ibu, kemudian saya hitung Indeks Massa Tubuh Bapak/Ibu. Cara

Pada penelitian ini saya akan melihat apakah ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan aliran darah otak pada penderita stroke iskemik, hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 melalui pemeriksaan Transcranial Doppler. Cara pertama adalah saya akan mengukur tinggi badan dan berat badan Bapak/Ibu, kemudian saya hitung Indeks Massa Tubuh Bapak/Ibu. Cara

Dalam dokumen T E S I S ARTISYA FAJRIANI NIM : (Halaman 139-0)

Dokumen terkait