BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode role play efektif digunakan pada pembelajaran menyimak cerita anak. Hal ini terbukti dengan sebelum
diberikan perlakuan tidak ada perbedaan kemampuan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang dapat dilihat dari perbedaan nilai pre-test
antara dua kelompok tidak berbeda, akan tetapi setelah diberikan perlakuan ada
perbedaan kemampuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
dapat dilihat dari selisih nilai pre-test dan nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi daripada selisih nilai pre-test dan nilai post-test kelompok kontrol. Keefektifan metode role play pada pembelajaran menyimak cerita anak juga terbukti dari perbedaan nilai pre-test dan nilai post-test, setelah mendapat perlakuan nilai post-test lebih tinggi daripada nilai pre-test.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan
menyimak antara siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada
pembelajaran menyimak cerita anak dengan menggunakan metode role play dan tidak menggunakan metode role play. Hal ini dapat dilihat dari prosentase kenaikan nilai pre-test ke nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi daripada prosentase kenaikan nilai pre-test ke post-test kelompok kontrol.
Pada dasarnya, materi ini merupakan materi baru bagi siswa. Namun karena
pola belajar siswa di rumah yang baik (di rumah membaca materi pelajaran yang
ada di buku), maka siswa cukup memahami materi tersebut. Sehingga mereka
tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mempelajari materi. Hal ini
menyebabkan nilai pre-test mereka cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari data nilai hasil pre-test dan post-test yang kita peroleh hanya ada sedikit siswa (1 orang) yang dapat mencapai nilai maksimal. Hal ini bisa terjadi
karena mereka kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi tentang
unsur-unsur cerita anak dan ketika ada teman yang memerankan tokoh-tokoh
cerita anak. Hal ini menyebabkan siswa tidak bisa mengerjakan soal post-test. Penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Role Play Pada Pembelajaran Menyimak Cerita Anak Siswa Kelas V SD Kanisius Sengkan”,
telah dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan penelitian ini telah disesuaikan
dengan langkah-langkah dalam metode role play. Adapun dalam pelaksanaan penelitian masih terdapat beberapa kekurangan, antara lain yaitu saat siswa
berlatih memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita anak masih ada beberapa
anak yang berlatih tidak serius. Hal ini terjadi karena siswa berlatih di luar kelas
dengan jarak cukup berjauhan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang
lain, sehingga ketika guru memantau salah satu kelompok, kelompok lain tidak
berlatih dengan serius karena tidak ditunggu oleh guru.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode role play dapat merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar. Hal ini tampak bahwa semua anak tidak
hanya menyimak ketika teman dari kelompok lain memerankan cerita anak tetapi
semua siswa juga memerankan tokoh-tokoh dan menghayati sesuatu kejadian atau
hal yang ada dalam cerita anak sehingga pesan atau informasi yang
dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa. Dalam penelitian ini siswa
menemukan sendiri tokoh, tema, latar dan amanat dari cerita anak yang mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
perankan. Hampir 85% siswa aktif dalam mengikuti pelajaran. Siswa lebih
antusias dan senang mengikuti pembelajaran dengan metode ini.
Dalam penelitian ini, guru bertindak sebagai pembimbing baik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Guru juga mengamati keaktifan siswa dan
menegur siswa yang kurang serius melakukan kegiatan pembelajaran.
Ada kendala yang dihadapi peneliti dalam melaksanakan penelitian ini yaitu
ada beberapa siswa yang kurang serius dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
menyebabkan waktu yang digunakan dalam melakukan kegiatan banyak terbuang
percuma. Hal tersebut diatasi dengan cara memberi teguran dan bimbingan pada
siswa tersebut. Bimbingan dilakukan oleh guru serta peneliti.
Penelitian ini tentu sangat bermanfaat bagi siswa. Di samping mereka bisa
mengidentifikasi unsur cerita anak melalui cerita yang diperankan temannya,
masing-masing siswa juga mempunyai kesempatan untuk memerankan tokoh-
tokoh dan menghayati suatu kejadian atau hal yang ada dalam cerita anak
sehingga pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa.
Penelitian ini mempunyai kelebihan dan kelemahan bagi siswa. Kelebihan dari
pelaksanaan penelitian ini bagi siswa, yaitu;
a. Siswa melatih dirinya untuk memahami bahan yang akan didramakan.
b. Siswa akan terbiasa untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan
sesamanya.
c. Kerjasama antar pemain dapat dipupuk dan dibina dengan sebaik-baiknya.
d. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar lebih mudah
dipahami oleh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
e. Bakat terpendam yang dimiliki siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan
akan timbul bibit seni dari sekolah.
Di samping itu, pelaksanaan penelitian ini juga memiliki kelemahan antara
lain yaitu;
a. Terlalu banyak memakan waktu, baik persiapan untuk memahami materi
yang akan diperankan maupun waktu untuk pelaksanaan drama.
b. Memerlukan tempat yang luas untuk pementasan.
Dari pembahasan di atas tampak bahwa metode role play memiliki kelebihan dan kekurangan ketika diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Namun
metode ini efektif diterapkan dalam pembelajaran menyimak cerita anak, karena
dapat merangsang siswa untuk aktif memerankan tokoh-tokoh, menghayati suatu
kejadian atau hal yang ada dalam cerita anak dan membuat siswa tertarik
menyimak cerita karena cerita secara langsung diperankan oleh temannya,
sehingga informasi yang akan disampaikan dapat diterima secara optimal oleh
siswa. Dari hasil penelitian di atas, maka metode role play efektif digunakan pada pembelajaran menyimak cerita anak siswa kelas V SD Kanisius Sengkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada uraian
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode role play efektif digunakan pada pembelajaran menyimak cerita anak siswa kelas V SD Kanisius Sengkan. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan hasil pembelajaran menggunakan metode role play dan tidak menggunakan metode role play sebagai berikut:
a. Sebelum diberikan perlakuan tidak ada perbedaan kemampuan menyimak
cerita anak antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,802 lebih dari tingkat dua alpha (0,10). Data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan kemampuan menyimak cerita anak antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan
diterima.
b. Setelah diberikan perlakuan selisih nilai pre-test dan nilai post-test
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada selisih nilai pre-test dan nilai
post-test kelompok kontrol yang dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2- tailed) yaitu 0,000 lebih dari tingkat dua alpha (0,10). Data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan selisih nilai pre-test dan nilai post-test kelompok eksperimen lebih dariselisih nilai pre-test dan nilai
post-test kelompok kontrol diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Setelah diberikan perlakuan nilai post-test kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol lebih tinggi daripada nilai pre-test yang dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 lebih dari tingkat dua alpha
(0,10). Data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan nilai
post-test lebih tinggi daripada nilai pre-test diterima.
2. Ada perbedaan kemampuan menyimak cerita anak kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol yang dibuktikan dengan persentase kenaikan nilai
pre-test ke nilai post-test. Kenaikan nilai pre-test ke nilai post-test kelompok eksperimen sebesar 19,51%. Persentase kenaikan nilai pre-test ke nilai post- test kelompok kontrol sebesar 10,32%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian
tersebut di atas maka dapatlah dikemukakan saran sebagai berikut:
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dikemukakan
penulis bagi pihak sekolah atau bagi guru dan juga bagi peneliti selanjutnya.
1. Bagi pihak sekolah dan guru
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa metode role play efektif digunakan pada pembelajaran karena dapat meningkatkan nilai hasil belajar
siswa. Maka sebaiknya baik sekolah maupun guru selalu menerapkan
metode pembelajaran yang bervariasi dan tepat yang dapat meningkatkan
antusiasme belajar siswa sehingga hasil belajar mereka semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Bagi peneliti selanjutnya
Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat kita lihat bahwa masih ada
kendala yang dihadapi. Peneliti selanjutnya sebaiknya lebih mengatur
tempat yang digunakan siswa untuk berlatih memerankan tokoh dengan
metode role play agar guru atau peneliti dapat mengawasi semua kelompok saat berlatih sehingga semua siswa dapat berlatih dengan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Rajawali: Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 1987. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto, Ngalim. 2004. Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Putro, Eko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2007. Jakarta: Cipta Jaya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penelitian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Gramedia.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Hardjana. 2006. Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-Anak. Jakarta: Grasindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamzah B Uno. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarumpaet, Riris K, Toha. 1975. Bacaan Anak-anak: Suatu Penyelidikan Pndahuluan ke dalam Hakikat, Sifat, dan Corak Bacaan Anak-anak serta Minat Anak pada
Bacaannya. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugihastuti. 1996. Serba-serbi Cerita Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trimansyah, Bambang. 1999. Fenomena Instrinsik Cerita Anak Indonesia Kontemporer, Dunia Sastra yang Terpinggirkan. Bandung: Penerbit Nuansa.
Sumardjo, Jakob. 2004. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Wahab, Abdul Azis (2007). Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Bandung: CV Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Riyanto. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Warsidi. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Suyatno. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Nurhasanah. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Sarana Pustaka.
Hermawan, Hery. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi Yang Terabaikan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Suyatna, Amir. 2002. Menyimak dan Pengajarannya. Bandung: UPI.
Marno, 2009. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
Silabus Kelompok Eksperimen
SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 JP (2x pertemuan)
Standar Kompetensi : 5. M emahami cerita tentang suatu peristiw a dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan. Kompetensi Dasar : 5.2 M engidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
Materi pelajaran: Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar
Prosedur Jenis Teknik Instrumen Pedoman skoring Pedoman penentua n nilai akhir Buku sumber M edia
Cerita Anak Pertemuan 1
-Sisw a m enyebut kan t okoh m elalui m em baca - M enyebut kan t okoh pada cerit a anak. - M enyebut kan lat ar pada Pre-test
Tes Tertulis Terlampir Terlampir di RPP Terlampir 40 menit Edi Warsidi dan Farika.2 M edia: Teks Cert a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cerit a anak. - Sisw a m enyebut kan lat ar m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m enyebut kan am anat m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m engident ifik asi w at ak pelaku m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m enent ukan t em a m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m enunjukkan isi cerit a m elalui m em baca cerit a anak. Pertemuan 2 -Sisw a cerit a anak. - M enyebut kan am anat dari cerit a anak. - M engident ifikas i w at ak pelaku pada cerit a anak. - M enent ukan t em a pada cerit a anak. - M enunjukkan isi cerit a dari cerit a anak. 008. Bahasa Indonesi a M embu at ku Cerdas 5. Jakart a : Pusat Perbuku an Depart e m en Nasional .hal 2-7 Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m enyebut kan t okoh m elalui m enyim ak cerit a anak yang diperankan t em an. -Sisw a m enyebut kan lat ar m elalui m enyim ak cerit a anak yang diperankan t em a. -Sisw a m enyebut kan am anat m elalui m enyim ak cerit a anak yang diperankan t em an. -Sisw a m engident ifik asi w at ak pelaku m elalui m enyim ak cerit a anak yang diperankan t em an. 40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-Sisw a m enent uka t em a m elalui m enyim ak cerit a anak yang diperankan t em an. -Sisw a m enunjukkan isi cerit a m elalui m enyim ak cerit a anak yang diperankan t em an.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Silabus Kelompok Kontrol
SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 JP (2x pertemuan)
Standar Kompetensi : 5. M emahami cerita tentang suatu peristiw a dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan. Kompetensi Dasar : 5.2 M engidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
Materi pelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar
Prosedur Jenis Teknik Instrumen Pedoman skoring Pedoman penentuan nilai akhir Buku sumber M edia Cerita Anak Pertemuan 1 - Sisw a m enyebut kan t okoh m elalui m em baca - M enyebut kan t okoh pada cerit a anak. - M enyebut kan Pre-test
Tes Tertulis Terlampir Terlampir di RPP Terlampir 40 menit Edi Warsidi dan Farika.2 M edia: Teks Cert a Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cerit a anak. - Sisw a m enyebut kan lat ar m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m enyebut kan am anat m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m engident ifik asi w at ak pelaku m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m enent ukan t em a m elalui m em baca cerit a anak. - Sisw a m enunjukkan isi cerit a m elalui m em baca cerit a anak. Pertemuan 2 - Sisw a m enyebut kan lat ar pada cerit a anak. - M enyebut kan am anat dari cerit a anak. - M engident ifikas i w at ak pelaku pada cerit a anak. - M enent ukan t em a pada cerit a anak. - M enunjukkan isi dari cerit a anak. 008. Bahasa Indonesi a M embu at ku Cerdas 5. Jakart a : Pusat Perbuku an Depart e m en Nasional .hal 2-7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
t okoh m elalui m endengarka n cerit a anak yang dibacakan guru. - Sisw a m enyebut kan lat ar m elalui m endengarka n cerit a anak yang dibacakan guru. - Sisw a m enyebut kan am anat m elalui m endengarka n cerit a anak yang dibacakan guru. - Sisw a m engident ifik asi w at ak pelaku m elalui m endengarka n cerit a anak yang dibacakan guru. - Sisw a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m enent ukan t em a m elalui m endengarka n cerit a anak yang dibacakan guru. - Sisw a m enunjukkan isi cerit a m elalui m endengarka n cerit a anak yang dibacakan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelompok Eksperimen
Pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Standar Kompetensi
5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
5.2. Mengidentifikasi unsur cerita.
III. Indikator
- Menyebutkan tokoh pada cerita anak. - Menyebutkan latar tempat pada cerita anak. - Menyebutkan amanat dari cerita anak.
- Mengidentifikasi watak pelaku pada cerita anak. - Menentukan tema pada cerita anak.
- Menunjukkan isi cerita anak.
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menyebutkan 2 tokoh melalui membaca cerita anak. - Siswa mampu menyebutkan 2 latar tempat melalui membaca cerita anak. - Siswa mampu menyebutkan 2 amanat melalui membaca cerita anak.
- Siswa mampu mengidentifikasi 2 watak pelaku melalui membaca cerita anak. - Siswa mampu menentukan 2 tema melalui membaca cerita anak.
- Siswa mampu menunjukkan 2 isi cerita melalui membaca cerita anak.
V. Materi Pembelajaran - Cerita anak
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), Cooperative Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode : Penugasan, Diskusi, Tanya Jawab
VII. Kegiatan Pembelajaran
No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu 1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Siswa bersama dengan guru mengucapkan salam, doa dan presensi.
- Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang materi sebelumnya.
Orientasi
- Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang tujuan pembelajaran hari ini yaitu akan mempelajari tentang cerita anak.
Motivasi
- Siswa bermain “tebak kata”
5 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai aturan-aturan mengerjakan pre-test.
- Siswa menerima soal pre-test dari guru.
- Siswa membaca cerita berjudul “Sepatu untuk Nisa” yang ada pada lembar soal.
- Siswa mengerjakan soal pre-test.
- Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan. - Siswa membentuk kelompok.
- Siswa menerima Lembar Kerja Siswa dari guru. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan-
aturan mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
- Siswa membaca cerita berjudul “Misteri Kakek Berjenggot Putih” yang ada pada Lembar Kerja Siswa. - Siswa bekerja secara berkelompok untuk mengidentifikasi unsur cerita dari cerita berjudul “Misteri Kakek Berjenggot Putih”.
Elaborasi
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. - Siswa lain menanggapi kelompok yang sedang
presentasi.
Konfirmasi
- Siswa mendapat kesempatan bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Guru memberikan tanggapan atas pertanyaan siswa.
3. Kegiatan Pentup
Rangkuman
- Siswa dengan bimbingan guru merangkum materi tentang unsur-unsur cerita.
Evaluasi
- Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai unsur- unsur cerita.
Refleksi
- Siswa mendapatkan pertanyaan dari guru tentang perasaan siswa, manfaat dan permasalahan selama mengikuti pelajaran.
Aksi
- Siswa mempelajari kembali materi-materi yang belum dimengerti.
5 menit
VIII. Sumber Pembelajaran
- Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas - Nurlaili. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan
Dapartemen Pendidikan Nasional.
- Widiastuti, Setiati. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
IX. Penilaian
1. Prosedur : Pre-test
2. Jenis penilaian : Tes tertulis 3. Bentuk penilaian : Pilihan ganda 4. Pedoman skoring : Terlampir
Yogyakarta, 7 Februari 2013
Peneliti,
Sulistiati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Standar Kompetensi
5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
5.2. Mengidentifikasi unsur cerita.
III. Indikator
- Menyebutkan tokoh pada cerita anak. - Menyebutkan latar tempat pada cerita anak. - Menyebutkan amanat dari cerita anak.
- Mengidentifikasi watak pelaku pada cerita anak. - Menentukan tema pada cerita anak.
- Menunjukkan isi cerita anak.
IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menyebutkan 2 tokoh melalui menyimak cerita anak yang diperankan teman.
- Siswa mampu menyebutkan 2 latar tempat melalui menyimak cerita anak yang diperankan tema.
- Siswa mampu menyebutkan 2 amanat melalui menyimak cerita anak yang diperankan teman.
- Siswa mampu mengidentifikasi 2 watak pelaku melalui menyimak cerita anak yang diperankan teman.
- Siswa mampu menentukan 2 tema melalui menyimak cerita anak yang diperankan teman.
- Siswa mampu menunjukkan 2 isi cerita melalui menyimak cerita anak yang diperankan teman.
V. Materi Pembelajaran - Cerita anak
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode : Role Playing
VII. Kegiatan Pembelajaran
No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu 1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Siswa bersama dengan guru mengucapkan salam, doa dan presensi.
- Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang materi sebelumnya.
Orientasi
- Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang tujuan pembelajaran hari ini yaitu akan mempelajari tentang cerita anak dengan metode role play.
Motivasi
- Siswa bermain “tebak kata”
5 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa menerima penjelasan guru tentang metode role play yang digunakan dalam menyimak cerita anak. - Beberapa siswa ditunjuk guru untuk memainkan
beberapa tokoh dalam cerita yang berjudul “sepatu untuk Lala”.
- Beberapa siswa berlatih memerankan tokoh dalam cerita yang berjudul “sepatu untuk Lala”.
- Beberapa siswa memainkan tokoh dalam cerita yang berjudul “sepatu untuk Lala”di depan teman- temannya.
- Siswa lain menyimak cerita yang diperankan teman. - Siswa mengerjakan post-test.
Elaborasi
- Siswa mengingat kembali isi cerita berjudul “sepatu untuk Lala”.
- Beberapa siswa mengemukakan pendapatnya tentang isi cerita berjudul “sepatu untuk Lala”.