• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen ZULMAHDI, S.Pd NIP (Halaman 48-59)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan Media gambar seri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA khususnya dalam materi cara memelihara kesehatan panca indera pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2016/ 2017. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut.

1.Pembahasan Pra Siklus I 1).Hasil Belajar

Pada awalnya siswa kelas IV, nilai rata- rata pelajaran IPA sangat rendah,yang jelas salah satunya disebabkan karena luasnya kompetensi dasar yang harus dikuasainya dan perlu daya ingat yang setia sebelum dilakukan tindakan guru memberi tes.Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 6 atau 30 % yang baru mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan 14 siswa atau 70 % belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu sebesar 6,50. Sedangkan hasil nilai pra siklus I terdapat nilai tertinggi adalah 8,50, nilai terendah 3,00, dengan rata-rata kelas sebesar 5,75.

2) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.

2.Pembahasan Siklus I

Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut :

1) Hasil Belajar

Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat baik) adalah 2 siswa (10 %), sedangkan yang mendapat nilai B (baik) adalah 8 siswa atau (40 %), sedangkan dari jumlah 28 siswa yang masih mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 7 siswa (35 %) , sedangkan yang mendapat nilai D (kurang) ada 3 siswa (15 %), sedangkan yang mendapat nilai D (sangat kurang) tidak ada atau 0 %.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 10 atau 50 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 10 siswa atau 50

% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 9,00 , nilai terendah 4,00, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 6,50.

2)Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran . Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang di dapat secara kelompok . Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik , karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan permainan serta perlu kecermatan dan ketepatan . Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok , serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya dan menjwab antar kelompok , sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama inter dan antar kelompok. Ada persaingan positif antar kelompok mereka saling berkompetisi untuk memperoleh penghargaan dan menunjukkan untuk jati diri pada siswa.

Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menyebabkan adanya perubahan walau belum bisa optimal, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar . Dari hasil tes akhir siklus I ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum dilakukan tindakan. Perbandingan tersebut dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 17

Perbandingan kegiatan dan hasil pada pra siklus dan siklus I

NO Pra Siklus Siklus I

1 Tindakan Tindakan

Pembelajaran konvensional , tanpa menggunakan media

Penerapan Pembelajaran menggunakan Media gambar seri

2 Hasil Belajar Hasil Belajar

o Ketuntasan o Ketuntasan

Nilai rata- rata meningkat 0,75

= 0,75/5,75 x100% =13.04 % 2 Proses belajar Proses belajar

o Proses pembelajaran pasif

o Proses pembelajaran ada perubahan , siswa mulai aktif

o Siswa kurang terlibat

dalam proses

pembelajaran

o Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran

o Kreatifitas, kerjasama, tanggung jawab mulai tampak

o Sebagian kecil indera yang aktif

o Sebagian besar alat indera aktif

Dari hasil refleksi siklus I dapat disimpulkan bahwa melalui Penggunaan Media gambar seri siswa mengalami peningkatan nilai baik secara individu

maupun tingkat ketuntasan belajar yang mencapai 50 %. Demikian juga dengan nilai rata – rata kelas ada kenaikan sebesar 13.04 % . Pada siklus I ini belum semua siswa mencapai ketuntasan karena ada sebagian siswa beranggapan bahwa tugas kelompok akan mendapatkan nilai yang sama bagi setiap anggota kelompok, sehingga ada yang menyerahkan penyelesaiannya pada teman yang mereka anggap lebih mampu. Dari hasil observasi pada proses pembelajaran dinyatakan telah terjadi pembelajaran yang aktif.

2.Pembahasan Siklus II

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes dan non tes, Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus II diperoleh keterangan sebagai berikut .

1. Hasil Belajar

Dari pelaksanan tindakan siklus II dapat diketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah 20 % atau 4 siswa, sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 60 % atau 12 siswa. Dan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 20 % atau sebanyak 4 siswa.Sedangkan yang mendapat nilai D ( kurang) dan mendapat nilai E (sangat kurang) tidak ada lagi,sedangkan nilai rata-rata kelas 7,50

2) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran . Hal ini dikarenakan sekalipun

kegiatan bersifat kelompok namun ada tugas individual yang harus dipertanggung jawabkan, karena ada kompetisi kelompok maupun kompetisi individu. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan permainan perlu kecermatan dan ketepatan . Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok , serta antar kelompok. Masing- masing siswa ada peningkatan latihan bertanya jawab dan bisa mengkaitkan dengan mata pelajaran lain maupun pengetahuan umum, sehingga disamping terlatih ketrampilan bertanya jawab , siswa terlatih berargumentasi. Ada persaingan positif antar kelompok untuk penghargaan dan menunjukkan jati diri pada siswa.

Hasil antara siklusI dengan siklus II ada perubahan secara signifikan , hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar . dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I.

Peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan tersebut dapat disajikan pada tabel 18 dibawah ini :

Tabel 18.

Perbandingan kegiatan dan hasil pada siklus I dan siklus II

NO Siklus I Siklus II

1 Tindakan Tindakan

Pembelajaran menggunakan Media gambar seri

Penerapan pembelajaran menggunakan Media gambar seri

2 Hasil Belajar Hasil Belajar

o Ketuntasan o Ketuntasan

Nilai rata- rata meningkat 1,00

= 1,00/6,50 x100% =15,38%

2 Proses belajar Proses belajar

o Proses pembelajaran ada perubahan, siswa mulai aktif

o Proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif serta cekatan

o Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran

o Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, dan masing- masing siswa punya tugas mandiri

o Siswa mencari dan menemukan materi,

mencatat serta

mengkomunikasikan antar teman dalam kelompok maupun antar kelompok

o Siswa mencari dan menemukan materi,mencatat dan mengkomunikas ikan dan mendemontrasikan hasil penyelesaian secara kompetitif antar teman dalam kelompok maupun antar kelompok

o Belum memanfaatkan media pembelajaran sesuai materi

o Sudah memanfaatkan media pembelajaran sesuai materi yaitu pias- pias peta yang diperagakan o Kreatifitas, kerjasama

,tanggung jawab mulai tampak.

o Kreatifitas, kerjasama, tanggung jawab dan ide, kecermatan, ketepatan dan kecepatan muncul peningkatan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun hasil perolehan nilai rata- rata kelas. Dari sejumlah 20 siswa masih ada 4 siswa yang belum mencapai ketuntasan, hal ini memang keempat siswa tersebut harus mendapat perhatian

lebih dari guru. Ketuntasan belajar pada siklus II meningkat sebesar 15,38 % dibanding pada siklus I dan rata-rata nilai kelas meningkat sebesar 1,00. Nilai tertinggi pada siklus I sebesar 9,00 hanya diperoleh oleh 1 siswa sedangkan pada siklus II nilai tertinggi sebesar 10,00 diperoleh 2 siswa, dilanjutkan dengan nilai sebesar 9,80 diperoleh oleh satu orang. Nilai terendah pada siklus I sebesar 4,00 sedangkan nilai terendah pada siklus II sebesar 5,00. Belum sangat memuaskan hasil yang diperoleh siswa mungkin bisa disebabkan oleh kondisi ruangan yang kurang nyaman dikarenakan panas dan sempit. Namun dari hasil pengamatan tampak kegembiraan dan peningkatan motivasi belajar dari siswa.

Secara umum dari hasil pengamatan dan tes sebelum pra siklus, hingga siklus II, dapat disimpulkan bahwa melalui Penggunaan Media gambar seri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di SD Negeri UPT IV KR. Hampa Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat.

E. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam materi cara memelihara kesehatan panca indera pada siswa kelas IV SD Negeri UPT IV KR. Hampa Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat pada semester I tahun pelajaran 2016/ 2017 melalui penerapan pembelajaran menggunakan Media gambar seri. Peningkatan nilai rata- rata yaitu 5,75 pada kondisi awal menjadi 6,50 pada siklus I dan menjadi

7.50 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar meningkat sebesar 20 % pada siklus I dan 30% pada siklus II. Dari hasil observasi kelas juga terjadi peningkatan motivasi, keaktifan , kreatifitas dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran. Siswa juga selalu berharap pembelajaran menggunakan Media gambar seri dapat terus dilaksanakan guru baik untuk mata pelajaran IPA maupun mata pelajaran yang lain. Penggunaan Media gambar seri dalam pembelajaran IPA telah dapat meningkatkan prestasi belajar di kelas IV SD Negeri UPT IV KR. Hampa Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Aceh Barat semester I tahun pelajaran 2016/2017.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa Penggunaan Media gambar seri dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri UPT IV KR. Hampa Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Aceh Barat semester I tahun pelajaran 2016/2017 dapat terlihat hasil belajar pada akhir siklus I, ketuntasan belajar yang dicapai sebesar 50 % (10 siswa) dan yang belum mencapai ketuntasan belajar sebesar 50 % (10 siswa), sedangkan pada akhir siklus II, ketuntasan belajar yang dicapai sebesar 80 % (16 siswa) dan yang belum ketuntasan belajar sebesar 20 % ( 4 siswa). Dengan nilai rata- rata kelas siklus I sebesar 6,50 dan nilai rata- rata kelas siklus II sebesar 7.50. Adapun hasil observasi pada proses pembelajaran menunjukkan perubahan sikap siswa lebih aktif dan gembira. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan sebesar 80 % dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan sebesar 30 %.jika dibandingkan dengan kondisi awal .

B. Saran

Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian tindakan kelas ini di atas, maka dikemukakan saran bahwa guru hendaknya selalu menggunakan berbagai media untuk membantu penyampaian materi pembelajaran yang lebih nyata dan mudah dipahami siswa salah satunya menggunakan Media Pembelajaran gambar seri.

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering

54

melatih siswa dengan berbagai media pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

Agar tidak disalah gunakan media ini dalam pembelajaran guru harus selalu memberi tugas-tugas kreatif. Dalam pembelajaran yang menggunakan Media gambar seri sebaiknya juga guru memberikan tugas bagi siswa secara kelompok dan secara individu untuk membentuk kemandirian dan tanggung jawab siswa yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,B.2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Jakarta Rineksa Cipta Arikunto, Suharsimi.2007. . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Abbas, Hasnindah. 2011. “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis Materi Membuat Karangan Melalui Media Gambar Seri Pada Murid Kelas V SDN Sudirman III Makassar”.

Skripsi. Makassar: FIP UNM.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada John Locke. 2007. Jurnal Paedagogie. Surakarta: FKIP UNS.

Latuheru J. D. 2008. Media pembelajaran dalam proses belajar Mengajar Masa kini. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi PPLPTK: Jakarta

Sardiman. 2008. Pengembangan dan Pemanfaatan. Raja Wali, Jakarta.

Slameto.2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Spancer Kagan.2006 The Profesional Education of Teacher.Semarang: IKIP Semarang

Surahmad. 2007. Pengantar penelitian Ilmu Dasar Metoda Tehnik. Tarsito:

Bandung.

Dalam dokumen ZULMAHDI, S.Pd NIP (Halaman 48-59)

Dokumen terkait