• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap pengaruh dari variabel Total

Quality Management (TQM) (X1), Sistem Penghargaan (X2), Sistem Pengukuran Kinerja (X3) terhadap Kinerja Manajerial (Y) diperoleh hasil bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,787 atau sebesar 78,7%, berarti ketiga faktor yakni Total Quality Management (TQM), Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran Kinerja mempunyai hubungan yang nyata terhadap Kinerja Manajerial pada PDAM Kabupaten Ponorogo.

Sedangkan dilihat nilai koefisien determinasi (R2) ketiga variabel tersebut berpengaruh sebesar 61,9% terhadap Kinerja Manajerial di perusahaan PDAM Ponorogo jadi jika ingin meningkatkan kinerja manajerial dari PDAM Ponorogo,

Quality Management (TQM), Sistem Penghargaan, dan Sistem Pengukuran

Kinerja tersebut harus berjalan dengan baik

Dengan variabel Total Quality Management (TQM) berkorelasi secara positif dengan kinerja manajer Kinerja Manajerial yang diporeleh oleh para manajer merupakan salah satu factor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

Dalam konteks TQM, manajer yang sukses adalah manajer yang dapat mengembangkan karakteristik manajer dan pemimpin secara tepat. Manajer melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pelaksanaan, komunikasi, dan pengawasan (Tjiptono dan Diana, 2000:156).

Anastasia (2001:152), dalam kaitannya dengan TQM, kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi.

Dalam perspektif TQM, kepemimpinan didasarkan pada filosofi bahwa perbaikan metode dan proses kerja secara berkesinambungan akan dapat memperbaiki kualitas, biaya, produktivitas, dan pada gilirannya juga meningkatkan daya saing (Fandy dan Anastasia, 2001:156).

Di dalam pengujian dapat diketahui pula bahwa variabel Sistem Penghargaan berkorelasi secara positif dengan kinerja manajer. Hal ini dikarenakan menurut Kurnianingsih dan Indriantoro (2001:33), tujuan utama setiap organisasi untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya serta mempertahankan karyawan yang kompeten adalah dengan merancang sistem imbalan (reward). Dengan demikian akan berdampak pada biaya operasional serta mempengaruhi kinerja karyawan yang sesuai dengan keinginan organisasi.

Penerapan TQM menekankan pada adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Oleh sebab itu perancangan sistem penghargaan (reward) yang baik harus diperhatikan. Di dalam model TQM, peranan penghargaan dan pengakuan terhadap prestasi karyawan seperti kompensasi, program pengakuan prestasi, penilaian kinerja, symbol promosi, merupakan motivasi untuk meningkatkan kerjanya (Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001)

Imbalan berupa insentif adalah daya tarik untuk memuaskan kebutuhan dimana setiap individu tidak memperolehnya tanpa menjadi anggota organisasi tersebut. Perserta organisasi yang memperoleh imbalan adalah mereka yang

(Anthony dan Govindarajan, 2003:179).

Di dalam pengujian dapat diketahui pula bahwa variabel Sistem Pengukuran Kinerja berkorelasi positif dengan kinerja manajer Kinerja Manajerial karena dengan adanya sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak memperoleh umpan balik mengenai pelaksanaan wewenang yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya. Pertukaran informasi antara manajer dengan bawahan dapat menunjang organisasi untuk peningkatan kualitas dan kinerja organisasi. Hal ini didukung oleh teori motivasi yang menganggap bahwa kebutuhan orang bergantung pada apa yang mereka miliki

Menurut Chenhall (1997) seperti yang dikutip oleh Kurnianingsih dan Indriantoro (2001:31) pengukuran kinerja memberikan umpan balik dalam bentuk pengendalian strategis yang mendorong para manajer untuk mengevaluasi dan menguji kembali bagaimana komplemen-komplemen program TQM dapat meningkatkan profitabilitas yang memadai.

Dengan demikian akan lebih baik jika pengukuran kinerja dihubungkan dengan kualitas, oleh karena itu karyawan diwajibkan untuk memastikan bahwa kualitas dalam proses pemanufakturan tetap pada pengawasan dan terus dapat ditingkatkan hasilnya. (Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001:31).

4.7.1.Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitian ini maka diharapkan kepada para jajaran pimpinan PDAM Kabupaten Ponorogo lebih memperhatikan lagi tentang apa yang menjadi

maka dapat meningkatkan kinerja manajer dan para manajer dan karyawan dapat bekerja dengan baik sehingga penerapan TQM dan pengukuran kinerja dapat dilaksanakan dengan baik dan para manajer dapat melayani masyarakat sesuai dengan tujuan perusahaan PDAM tersebut. Selain itu dengan adanya kondisi TQM yang memadai maka perusahaan tersebut akan semakin berkembang dan dapat cepat meningkatkan pendapatannya, serta dengan adanya TQM yang baik maka karyawan yang ada di dalam perusahaan tersebut merasa bangga dengan kualitas manager mereka, sehingga mereka tidak ragu dengan pekerjaan yang dibebankan kepadanya karena memang mungkin beban pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, karena memang penerapan TQM menekankan pada adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

No Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Analisis

1

I Made Narsa Dan Rani Dwi Yuniawati

(2003)

Pengaruh Interaksi antara

Total Quality

Management (TQM)

dengan Sistem

Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris PT. Telkom Diver V Surabaya) Sistem pengukuran kinerja, Sistem penghargaan, Total Quality Management (TQM), Kinerja manajerial

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem pengukuran kinerja, Sistem penghargaan, Total Quality Management (TQM)berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial 2 Supratiningrum Dan Zulaikha (2003)

Pengaruh Total Quality

Management (TQM)

Terhadap Kinerja

Manjerial Dengan Sistem Pengukuran Dan Desain Penghargaan (Reward) Sebagai Variabel Moderating (Studi

Empiris pada PT. Telkom Divre V Surabaya) Total Quality Management, sistem pengukuran kinerja manajerial, kinerja manajerial Penerapan TQM berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Interaksi antara TQM dan sistem reward berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Interaksi antara TQM dan sistem pengukuran kinerja berpengaruh terhadap kinerja menajerial 3 Dina Ramadhiana (2006)

Pengaruh Total Quality

Management (TMQ),

Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Pengarahan Terhadap Kinerja Manajerial PT. Keramik Diamond Industri di Griyorejo Gresik Total Quality Management (TMQ), Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem dan Terhadap Kinerja Manajerial

TQM, sistem

pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial 4 Supriyanto (2007) Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja

Manajerial pada PT. Uni Ratna Gading Mandala (Gold Taxi) Total Quality Management (TQM), Sistem Penghargaan dan Kinerja Manajerial Total Quality Management (TQM)dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap kinerja manajerial 5 M. Ardiansyah (2010) Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM),

Sistem Penghargaan dan Sistem pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial pada Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo Total Quality Management (TQM), Sistem Penghargaan dan Kinerja Manajerial Total Quality Management (TQM) berpengaruh terhadap kinerja manajerial Sistem Penghargaan berpengaruh terhadap kinerja manajerial Sistem pengukuran Kinerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh Total Quality Management (TQM), Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial pada Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo, bisa dinyatakan bahwa :

1. TQM, Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran Kinerja memang mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo.

2. Ternyata Sistem Pengukuran Kinerja tidak mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap Kinerja Manajerial pada Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo, setelah dilakukan analisis, variabel yang mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo adalah Total Quality Management (TQM).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, yang telah dilakukan pada bab terdahulu serta kesimpulan penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan saran kepada Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo diantaranya adalah :

1. Disarankan kepada pihak manajerial Kantor PDAM Kabupaten Ponorogo. untuk memperhatikan dan mengevaluasi Total Quality Management (TQM) yang sudah dilakukannya agar dapat memajukan perusahaan, serta untuk memudahkan pekerjaan disarankan untuk lebih memberikan keleluasaan kepada karyawan sehingga para karyawan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya.

2. Disarankan kepada manajemen untuk lebih memperhatikan Sistem Penghargaan karena Sistem Penghargaan berpengaruh pada sebuah kinerja perusahaan, sebagai konsekuensi yang di akibatkan oleh kegagalan yang terjadi secara terus-menerus harus di antisipasi melalui peningkatan ketrampilan pekerja yang hanya dapat di capai melalui proses pembelanjaran yang komprehensif.

3. Disarankan kepada manajemen untuk lebih memperhatikan lagi sistem pengukuran kinerja karena dengan adanya sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak memperoleh umpan balik mengenai pelaksanaan wewenang yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya. Pertukaran informasi antara manajer dengan bawahan dapat menunjang organisasi untuk peningkatan kualitas dan kinerja organisasi

4. Disarankan bagi penelitian selanjutnya agar dapat menambah variabel yang diteliti seperti ketidakpastian lingkungan dan sistem penghargaan maupun penambahan jumlah sampel pengamatan atau banyaknya obyek yang akan diamati.

Anonim, 2004, Pedoman Penyusunan Usulan Penerbitan dan Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Achmad, Kamarudin, 2005, Akuntansi Manajemen, Edisi Revisi, Penerbit Rajagrafindo Persada.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar, Cetakan keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Handoko, T. Hani, 1997, Manajemen, Edisi kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Hansen, Don, R dan Maryanne Mowen, 2004, Akuntansi Manajemen, Jilid 1,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Husein, Umar, 2003, Metode Riset Bisnis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mulyadi dan Johny Setyawan, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen, Edisi kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nazir, Mohammad, 1988, Metodologi Penelitian, Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nasution, M.N, 2001, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),

Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Santoso, Singgih, 2004, SPSS Statistika Parametrik, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, 2001, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketiga, Penerbit CV. Afabeta, Bandung.

_______, 2001, Metode Penelitian Administrasi, Cetakan Kedelapan, Penerbit CV. Afabeta, Bandung.

Sumarsono, 2004, Metodologi Penelitian Akuntansi Beserta Contoh Interpretasi

Hasil Pengolahan Data, Surabaya.

Ray, H. Garrison, 1997, Akuntansi Manajemen I, Penerbit ITB, Bandung.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, 2001, Total Quality Management, Edisi Revisi, Penerbit andi Offset, Yogyakarta.

Sistem Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Total Quality Management (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia).

JRAI, Volume 4, No. 1, Januari 2001, Hal 28 – 43.

Narsa, I Made dan Rani Yuniawati, 2003, Pengaruh Interaksi antara Total Quality

Management dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada PT. Telkom Divre V Surabaya), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 5, No.2, Mei 2003, Hal

18 – 34.

Supratiningrum dan Zulaikha, 2003, Pengaruh Total Quality Management terhadap

Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Hotel Di Indonesia). SNA VI, Oktober 2003, Hal. 775 – 784.

Skripsi :

Dina Ramadhiana, 2006, Pengaruh Total Quality Management (TQM), Sistem

Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Keramik Diamond Industries di Driyorejo, Gresik, Fakultas

Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

Supriyanto, 2007, Pengaruh Total Quality Management (TQM) dan Sistem

PEnghargaan Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Uni Ratna Gading Mandala (Gold Taxi) Surabaya, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa

Timur.

Dokumen terkait