• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Kalibrasi Instrumen Nontes

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Meskipun demikian, hasil uji kesamaan dari rata-rata hasil pretest menunjukkan bahwa kedua kelas homogen dan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel, artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang signifikan pada konsep gerak lurus antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan.

Namun, setelah masing-masing kelas diberikan perlakuan yang berbeda, hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan hypermedia terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak lurus. Jika dilihat dari nilai rata-rata posttest, kelas eksperimen yang menggunakan hypermedia memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil ini didukung dengan perolehan hasil angket respon siswa terhadap software hypermedia dalam pembelajaran dengan memperoleh rata-rata sebesar 81,86%. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan

penggunaan hypermedia dalam pembelajaran fisika pada konsep gerak lurus mendapatkan respon baik sekali dari siswa.

Hasil di atas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ansori, dkk., yang menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan hypermedia

menghasilkan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan media slide powerpoint.1 Hal ini dapat terjadi karena selama proses pembelajaran dengan menggunakan hypermedia siswa merasa tertarik dan termotivasi untuk belajar, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa meningkat. Hal ini senada dengan pendapat Rusman yang menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa.2

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan hypermedia dapat menjadi suatu pertimbangan bagi guru dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan hypermedia pada konsep gerak lurus membuat penyampaian materi menjadi lebih menarik. Hal ini dikarenakan dalam

hypermedia, ditampilkan visualisasi gambar, animasi, video dan penjelasan terkait gerak lurus secara rinci. Siswa dengan mudah dapat membedakan antara perpindahan dan jarak melalui animasi yang ditampilkan dalam hypermedia. Siswa juga dapat memahami karakteristik dan membedakan benda yang bergerak jatuh bebas, vertikal ke atas dan vertikal ke bawah melalui tampilan animasi seorang anak yang melemparkan dan menjatuhkan sebuah benda. Melalui tampilan hypermedia tersebut, siswa dapat dengan mudah untuk mengingat dan memahami konsep gerak lurus. Selain itu, siswa dapat mengulang sendiri materi yang belum dipahami dengan struktur navigasi yang memudahkan siswa untuk mengakses bagian-bagian dari konsep tersebut sesuai dengan keinginannya.

Jika dilihat lebih rinci, kelas eksperimen yang menggunakan hypermedia

unggul dalam meningkatkan kemampuan mengingat (C1) sebesar 0,52 (kategori

1

M. Iksan Ansori, dkk., Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kemampuan Visuospasial, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 1, No. 3, 2013, h. 334.

2

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 100.

64

sedang), memahami (C2) sebesar 0,60 (kategori sedang), dan menganalisis (C4) sebesar 0,65 (kategori sedang). Keunggulan tersebut disebabkan karena pada

hypermedia disajikan visualisasi gambar dan animasi yang dapat memudahkan siswa untuk mengingat dan memahami konsep gerak lurus. Hal ini dapat terlihat dari hasil angket siswa pada indikator penyajian gambar dan animasi berada pada kategori baik sekali dengan persentase sebesar 82,05%. Hal tersebut didukung pula dari hasil validasi ahli media pada indikator yang menyatakan unsur visual (teks, gambar dan animasi) sesuai dengan kebutuhan materi dan mendukung materi ajar dengan kategori sangat baik. Selain itu, hasil validasi ahli materi pada indikator yang menyebutkan bahwa gambar dan animasi dalam hypermedia dapat memvisualisasikan konsep gerak lurus dengan kategori sangat baik.

Hypermedia menjadikan pembelajaran lebih faktual dengan didukungnya visualisasi konsep berupa gambar dan video secara nyata. Hal ini tentunya memberikan sebuah nuansa baru dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran fisika.3Hypermedia sebagai media pembelajaran berbasis komputer memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat untuk dapat mengulang materi pelajaran yang belum dapat ia pahami. Selain itu,

hypermedia merupakan media yang interaktif dan memberikan umpan balik dengan segera, sehingga siswa dapat mengetahui hasil yang dicapainya saat itu juga. Unsur warna dan audio yang ditampilkan dalam hypermedia menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini didukung dari hasil angket siswa pada indikator kesesuaian suara (audio) dan warna yang ditampilkan pada hypermedia menunjukkan kategori baik sekali. Pembelajaran seperti inilah yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa pada kemampuan mengingat dan memahami konsep gerak lurus.

Penggunaan hypermedia ini tidak hanya dapat dipahami oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi saja, tetapi siswa yang berkemampuan rendah pun mampu untuk menerima materi melalui hypermedia ini. Hal ini didukung oleh

3

Ahmad Abdul Haqi, “Pengembangan Hypermedia Berbasis World Wide Web Bertemakan Curug Siwale Materi Pokok Usaha dan Energi Sebagai Media Pembelajaran untuk SMP/MTs”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,, Yogyakarta, 2013, h. 3.

hasil angket siswa yang tidak setuju dengan pernyataan, ”pemahaman terhadap rumus-rumus pada konsep gerak lurus dalam hypermedia memerlukan tingkat kecerdasan yang tinggi”. Informasi ini menjelaskan bahwa penggunaan

hypemedia dapat diterima oleh siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa pada kemampuan menganalisis (C4) dikarenakan pada hypermedia ditampilkan animasi-animasi yang dapat membantu siswa dalam menggunakan rumus-rumus fisika konsep gerak lurus. Selain itu, ditampilkan pula contoh soal disertai dengan tampilan animasi yang menggambarkan soal yang diajukan dan penyelesaiannya. Siswa dilatih untuk menganalisis bagaimana keterkaitan antara rumus-rumus yang digunakan dengan soal-soal yang ditampilkan. Oleh sebab itu, akan timbul keinginan pada diri siswa untuk mengatasi dan memecahkan tantangan tersebut.

Hypermedia yang digunakan dalam penelitian ini telah dirancang sesuai dengan indikator pembelajaran konsep gerak lurus. Salah satu indikator dalam konsep gerak lurus yaitu menuntut siswa agar mampu menghitung besaran-besaran dalam gerak lurus. Indikator tersebut merupakan bagian dari jenjang kognitif C3 (menerapkan). Berdasarkan hasil posttest, diperoleh bahwa hasil jenjang kognitif C3 (menerapkan) pada kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada saat pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen, penjelasan rumus yang disajikan dalam hypermedia terlalu singkat dan latihan soal untuk mengasah kemampuan menerapkan kurang banyak, sehingga siswa kurang mampu untuk menerapkan rumus yang ada dalam soal. Penyebab lainnya adalah pada saat mengerjakan latihan soal hitungan, siswa tidak diajak untuk berpikir terlebih dahulu karena dalam hypermedia telah disediakan langsung jawabannya. Akibatnya, siswa lebih terfokus untuk mengklik soal-soal latihan dan jawabannya. Berbeda dengan kelas kontrol, ketika mengerjakan soal latihan hitungan siswa diberi kesempatan untuk berpikir terlebih dahulu dalam memilih rumus mana yang tepat menyelesaikan soal tersebut.

Dalam proses pembelajaran, siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, diantaranya gaya belajar visual (visual learner), gaya belajar auditif

66

(audtory learner) dan gaya belajar kinestetik (tactual learner).4 Penyajian materi pembelajaran di kelas kontrol hanya menampung gaya belajar tipe auditif. Hal ini disebabkan karena pembelajaran didominasi oleh ceramah. Pembelajaran seperti ini hanya akan mempermudah siswa yang memiliki tipe belajar auditif, karena mereka terbiasa memahami materi pembelajaran dengan mengandalkan pendengaran. Berbeda dengan pembelajaran kelas kontrol, penggunaan

hypermedia di kelas eksperimen menampung ketiga gaya belajar tersebut. Pembelajaran menggunakan hypermedia menuntut siswa untuk berinteraksi selain melihat dan mendengarkan.5 Tampilan animasi dan video yang disajikan dalam

hypermedia mengandalkan penglihatan (tipe visual), narasi dan backsound yang terdapat pada hypermedia mengandalkan pendengaran (tipe auditif), dan mengklik

tombol mengandalkan gerak dan sentuhan (tipe kinestetik). Oleh karena itu,

hypermedia memberikan pengaruh baik pada hasil belajar siswa di kelas eksperimen, karena pembelajaran menggunakan hypermedia dapat mewakili gaya belajar setiap siswa. Hal ini didukung oleh perolehan hasil angket siswa sebesar 83,97% yang setuju dengan pernyataan ”software hypermedia menjadikan pembelajaran lebih aktif secara mandiri” dan 86,54% menolak pernyataan ”uraian materi dalam hypermedia sulit dipahami”. Informasi ini menjelaskan bahwa setiap siswa dapat memahami konsep dan belajar secara aktif dengan menggunakan

hypermedia dalam pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran dengan menggunakan

hypermedia memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Oleh sebab itu, dapat diambil kesimpulan bahwa hypermedia

memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar fisika siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus.

4

Rusman, op.cit., h. 110. 5

Ibid., h. 143.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan hypermedia berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak lurus. Hal tersebut didasarkan pada hasil hipotesis posttest melalui uji t dengan nilai thitung = 2,17 dan ttabel = 2,00, sehingga Ha dapat diterima karena nilai thitung > ttabel. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus yang menggunakan hypermedia lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan hypermedia. Pengaruh tersebut secara khusus dapat dilihat:

1. Hasil belajar siswa yang menggunakan hypermedia mengalami peningkatan kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4) pada kategori sedang.

2. Hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan

hypermedia pada konsep gerak lurus secara keseluruhan berada pada kategori baik sekali.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan software hypermedia dapat menampilkan penjelasan materi yang lebih komprehensif dan memperbanyak soal latihan agar kemampuan menerapkan (C3) siswa menjadi lebih baik. 2. Berdasarkan hasil angket dan validasi ahli, software hypermedia ini berada

pada kategori baik. Namun, untuk pengembangannya perlu dilakukan perbaikan seperti, menambahkan suara untuk seluruh narasi terkait materi dalam hypermedia dan petunjuk penggunaan navigasi agar lebih jelas.

Dokumen terkait