• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian Model Pertama

Hasil penelitian ini secara simultan tidak dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang direplikasi dari Haryanto dan Sugiharto (2003) karena perbedaan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

a. Pengaruh Gross Profit Margin terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel GPM tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi LnGPM sebesar 0,501 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel GPM bukan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh bahwa GPM perusahaan jauh lebih banyak yang bernilai positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan, karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat laba bersih yang melebihi tingkat penjualan. Bila disesuaikan dengan teori yang mengatakan perusahaan yang memiliki nilai GPM tinggi akan lebih menarik bagi investor karena nilai perusahaan semakin tinggi. Semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan tersebut maka harga saham dari perusahaan tersebut akan cenderung naik.

b. Pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa secara parsial variabel Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi

LnNPM sebesar 0,653 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Haryanto dan Sugiharto (2003) yang menyatakan bahwa NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pengaruh NPM tidak signifikan terhadap harga saham kemungkinan terjadi karena para investor lebih memperhatikan variabel lain seperti EPS dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga investor kurang mempertimbangkan variabel NPM dalam mengambil keputusan investasinya. Meskipun dalam mengukur kinerja perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Diduga investor lebih memperhatikan variabel lainnya misalnya EPS sebagai salah satu indikator penting yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi.

c. Pengaruh Return On Assets terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan nilai signifikansi LnROA sebesar 0,777 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ROA bukan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan semakin tinggi ROA menunjukkan semakin tinggi keberhasilan kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas aktiva yang digunakan

sehingga menunjukkan semakin kecil resiko yang harus dihadapi investor dalam penanaman modalnya di perusahaan tersebut dan sebaliknya. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan di pasar modal mengalami kenaikan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Sembiring (2008) dan Albahi (2008) yang menyatakan bahwa secara parsial ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sementara hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Haryanto dan Sugiharto (2003) yang mengemukakan bahwa secara parsial ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor berikut. Faktor pertama adalah objek penelitian yang berbeda, dapat menyebabkan hasil yang diperoleh berbeda karena karakteristik perusahaan industri barang konsumsi berbeda dengan karakteristik industri minuman. Faktor lainnya yang dapat menjadi dasar diperolehnya hasil penelitian yang berbeda diduga dari rentang waktu penelitian, yang mengakibatkan kondisi sosial, politik serta perekonomian setiap tahun akan selalu berubah-ubah.

d. Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

nilai signifikansi LnROE sebesar 0,167 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ROE bukan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan semakin tinggi ROE menunjukkan semakin tinggi keberhasilan kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas equity yang digunakan sehingga menunjukkan semakin kecil resiko yang harus dihadapi investor dalam penanaman modalnya di perusahaan tersebut dan sebaliknya. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan di pasar modal mengalami kenaikan.

e. Pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Earning Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi LnEPS sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan dilakukan Dwireza (2010) dan Abidin (2009) yang menyimpulkan bahwa secara parsial EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini serta dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa EPS merupakan salah satu faktor penting

yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal.

Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan apabila nilai EPS suatu perusahaan mengalami kenaikan maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut, karena pergerakan harga saham dipengaruhi pendapatan per lembar saham, sedangkan laba per lembar saham dipengaruhi oleh pendapatan dari perusahaan. Hal ini terjadi karena EPS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan. Pendekatan melalui EPS menunjukkan informasi tentang laba atau rugi yang dialami perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi seorang investor dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di pasar modal. Laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terdapat korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dengan pertumbuhan harga saham (Munawir, 2002).

5.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Model Kedua

Dokumen terkait