• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Hasil Analisis Data Model Pertama

5.2.1. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier berganda akan dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil persamaan regresi linier dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut:

Tabel 5.6. Persamaan Regresi

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant ) 2.789 .962 2.901 .005 Ln_GPM -.164 .243 -.053 -.677 .501 Ln_NPM .165 .365 .061 .451 .653 Ln_ROA .058 .203 .030 .284 .777 Ln_ROE -.310 .222 -.163 -1.395 .167 1 Ln_EPS .785 .084 .863 9.296 .000

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data diolah)

Dari Tabel 5.6 tersebut, maka model regresi berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

LnHGS = 2.789 – 0,164 LnGPM + 0,165 LnNPM + 0.058 LnROA - 0,310 LnROE+ 0.785 LnEPS + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut, maka pengaruh masing-masing variabel independen tersebut terhadap harga saham dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. a = 2.789

Nilai konstanta (a) sebesar 2.789, menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen LnGPM, LnNPM, LnROA, LnROE dan LnEPS diasumsikan sama dengan nol, maka nilai dari LnHGS adalah sebesar 2.789

b. b1 = -0,164

Koefisien regresi b1 sebesar -0,164, menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel LnGPM sebesar 1% akan diikuti penurunan LnHGS sebesar -1,64% dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara GPM dengan harga saham menunjukkan hubungan yang searah (positif) artinya setiap kenaikan GPM akan diikuti oleh kenaikan harga saham dan sebaliknya penurunan GPM mengakibatkan penurunan harga saham.

c. b2 =0,165

Koefisien regresi b3 sebesar 0,165, menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel LnNPM sebesar 1% akan diikuti kenaikan LnHGS sebesar 1,65% dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara NPM dengan harga saham menunjukkan hubungan yang searah (positif) artinya setiap kenaikan NPM akan diikuti oleh kenaikan harga saham dan sebaliknya penurunan NPM akan mengakibatkan penurunan harga saham.

d. b3 = 0.058

Koefisien regresi b2 sebesar 0.058, menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel LnROA sebesar 1% akan diikuti kenaikan LnHGS sebesar 0,58% dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara ROA dengan harga saham menunjukkan hubungan yang searah (positif) artinya setiap kenaikan ROA akan diikuti oleh kenaikan harga saham dan sebaliknya penurunan ROA akan mengakibatkan penurunan harga saham.

e. b4 = -0,310

Koefisien regresi b2 sebesar -0,310, menunjukkan bahwa setiap penurunan variabel LnROE sebesar 1% akan diikuti kenaikan LnHGS sebesar -3,1% dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara ROE dengan harga saham menunjukkan hubungan yang searah (positif) artinya setiap kenaikan ROE akan diikuti oleh kenaikan harga saham dan sebaliknya penurunan ROE akan mengakibatkan penurunan harga saham.

f. b5 = 0,785

Koefisien regresi b4 sebesar 0.785, menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel LnEPS sebesar 1% akan diikuti kenaikan LnHGS sebesar 7,85% dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Ini artinya bahwa antara EPS dengan harga saham menunjukkan hubungan yang searah (positif) artinya setiap kenaikan EPS akan diikuti oleh kenaikan harga

saham dan sebaliknya penurunan EPS akan mengakibatkan penurunan harga saham.

5.2.1.1. Uji statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik F dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.7 berikut ini:

Tabel 5.7. Uji Statistik F

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 218.312 5 43.662 25.811 .000a

Residual 113.340 67 1.692

1

Total 331.651 72

a. Predictors: (Constant), Ln_EPS, Ln_GPM, Ln_ROA, Ln_ROE, Ln_NPM b. Dependent Variable: Ln_HGS

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data diolah)

Berdasarkan hasil uji statistik F pada Tabel 5.7 diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 25,811 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009.

5.2.1.2. Uji statistik t

Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS secara parsial terhadap harga saham perusahaan industri barang

konsumsi yang terdaftar di BEI dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan atau sama dengan nol. Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini:

Tabel 5.8. Uji Statistik t

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 2.789 .962 2.901 .005 Ln_GPM -.164 .243 -.053 -.677 .501 Ln_NPM .165 .365 .061 .451 .653 Ln_ROA .058 .203 .030 .284 .777 Ln_ROE -.310 .222 -.163 -1.395 .167 1 Ln_EPS .785 .084 .863 9.296 .000

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data diolah)

Berdasarkan hasil uji t yang terdapat pada Tabel 5.8 maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Variabel LnGPM bernilai positif pada t hitung sebesar -6,77 dengan nilai signifikan sebesar 0,501. Karena nilai signifikansi LnGPM yaitu 0,501 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel GPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009.

b. Variabel LnNPM bernilai positif pada t hitung sebesar 4,51 dengan nilai signifikan sebesar 0,653. Karena nilai signifikansi LnNPM yaitu 0,653 lebih

besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009.

c. VariabelLnROA mempunyai nilai positif pada t hitung sebesar 2,84 dengan nilai signifikan sebesar 0,777 Karena nilai signifikansi LnROA yaitu 0,777 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009.

d. Variabel LnROE mempunyai nilai positif pada t hitung sebesar -1,395 dengan nilai signifikan sebesar 0,167. Karena nilai signifikansi LnNPM yaitu 0,167 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009.

e. Variabel LnEPS mempunyai nilai positif pada t hitung sebesar 9,926 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi LnEPS yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2006-2009.

5.2.1.3. Koefisien determinasi (R2)

Hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham, untuk meyakinkan atau tingkat kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut ini:

Tabel 5.9. Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data diolah)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .811a .658 .633 1.30063

Dari Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa nilai AdjustedR Square sebesar 0,633 atau 40,7% yang artinya variabel independen yaitu GPM, NPM, ROA, ROE dan EPS dapat menjelaskan variabel dependen yaitu harga saham sebesar 63,3% dan sisanya sebesar 36,7% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Nilai R disebut juga dengan koefisien korelasi. Nilai R sebesar 0,811 atau 81,1% menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel independen yaitu GPM,NPM, ROA, ROE dan EPS dengan variabel dependen yaitu harga saham adalah kuat karena berada di atas 50%. Hasil penelitian ini secara simultan tidak dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang direplikasi dari Haryanto dan Sugiharto (2003) karena perbedaan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

Dokumen terkait