• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN 1.Keluarga

HASIL DAN PEMBAHASAN

F. PEMBAHASAN 1.Keluarga

a. Adi

Keluarga yang dimiliki Adi merupakan keluarga yang harmonis, menurutnya keluarga merupakan tempat yang paling nyaman karena dalam keluarga dia dapat lebih terbuka saat bercerita dibandingkan dengan temannya, keluarga yang dimilikinya merupakan keluarga kecil yang berisikan ayah, ibu, dan dua kakaknya karena menurut Hurlock (1989) Keluarga yang terdiri dari orangtua serta tiga orang anak atau kurang dari itu merupakan keluarga kecil.

Relasi antara Adi dengan orangtuanya juga termasuk baik, menurutnya Adi merasa lebih dekat dengan ibunya karena dia merasa lebih nyaman ketika mengobrol dengan ibunya

Aldo memiliki keluarga yang harmonis, menurutnya keluarga merupakan tempat yang paling penting, karena sejak kecil dirinya tinggal bersama dengan keluarga dan keluarga menjadi guru serta teladan bagi dirinya, selain itu keluarga juga merupakan cerminan bagi dirinya.

Keluarga Aldo terdiri dari ayah, ibu, dan neneknya, sejak kecil ayahnya bekerja di luar kota, namun hubungan antara ayah dengan keluarga nya tetap lancar, keluarga yang dimiliki Aldo merupakan keluarga inti karena menurut Hurlock (1989) Keluarga yang terdiri dari orangtua dan anak serta sanak keluarga yang tinggal dalam satu atap, bisa disebut juga sebagai keluarga inti atau keluarga besar.

Relasi antara Aldo dengan orangtuanya cukup baik karena walaupun ayahnya bekerja di luar kota komunikasi antara mereka tetap berjalan lancar, dia juga mengaku biasa mengobrol dengan orangtuanya baik dengan ayah maupun ibu, menurutnya dia merasa lebih dekat dengan ibunya karena sejak kecil dia tinggal bersama dengan ibu.

c. Desta

Desta memiliki keluarga yang harmonis, menurutnya keluarga merupakan tempat yang paling indah untuk menjalani kehidupan karena sejak kecil dirinya tinggal bersama dengan keluarga ketika ada masalah di dalam keluarga juga bisa sharing dan bercanda.

Keluarga Desta terdiri dari ayah, ibu , dan adiknya, keluarga ini disebut dengan keluarga kecil karena menurut Hurlock (1989) Keluarga yang terdiri dari orangtua serta tiga orang anak atau kurang dari itu merupakan keluarga kecil.

Relasi antara Desta dengan orangtuanya cukup baik, menurutnya ibunya selalu ada saat dirinya sedang ada masalah ataupun saat sedang sakit, dirinya juga merasa lebih dekat dengan ibunya karena ayahnya setiap hari nya bekerja dan ibunya tinggal di rumah

d. Dinamika ketiga partisipan

Secara keseluruhan ketiga partisipan memiliki keluarga yang harmonis, karena di dalam keluarga mereka juga saling terbuka antara satu dengan yang lain, temuan ini tidak sesuai dengan penelitian Purwomardani dan Kuncoro (2000) yang menemukan bahwa individu yang menggunakan narkoba memiliki hubungan yang buruk dengan orangtuanya, selain itu juga tidak sesuai dengan penelitian Muniriyanto dan Suharman (2014) yang menemukan adanya korelasi negatif antara keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja.

Oleh karena itu keluarga yang harmonis tidak dapat menjamin bahwa individu akan terbebas dari pengaruh penyalahgunaan narkoba, karena dari ketiga partisipan penelitian ini mereka

memiliki keluarga yang harmonis, namun mereka tetap melakukan penyalahgunaan narkoba.

2. Pola Asuh a. Adi

Dalam hal pengasuhan Adi mendapatkan pengasuhan yang otoriter dari orangtuanya, menurut Baumrind dalam Papalia dan Feldman (2014) pola asuh ini merupakan cara yang digunakan oleh orangtua dengan menekankan pada kontrol dan kepatuhan kepada anak, yang tidak dapat diganggu gugat. Orangtua akan menetapkan standar atau aturan bagi anak dan akan memberikan hukuman kepada anak jika anak melanggar aturan tersebut. Dalam pola asuh ini hubungan antara orangtua dengan anak cenderung tidak hangat, anak cenderung tidak suka, tidak percaya kepada orangtua, dan menarik diri.

Adi saat kecil setiap sore hari setelah mandi dia diharuskan untuk membaca Alkitab minimal satu jam, selain itu jika setelah mandi sore dia pergi main pasti dia akan dimarah oleh orangtuanya bahkan akan dipukul. Selain itu saat masa – masa ujian dia tidak diperbolehkan main oleh orangtuanya, jika dia ketahuan pergi main pasti akan dimarah atau bahkan dipukul, dalam hal pemilihan sekolah juga Adi dipilihkan oleh orangtuanya.

Hal ini yang membuat dirinya merasa bosan dengan cara orangtua yang menekan kan kehendak nya kepada dirinya,

sehingga pada saat SMA dia memutuskan untuk memberontak dengan cara masuk sebuah geng, saat berada dalam geng tersebut lah dia mencoba menggunakan narkoba karena teman – teman dalam geng nya juga menggunakan narkoba.

b. Aldo

Pengasuhan yang dialami oleh Aldo adalah pengasuhan yang menekan kan dalam hal kedisiplinan dan tidak boleh untuk malas – malasan, di rumah biasanya dirinya diminta untuk membantu pekerjaan rumah dan rajin beribadah. Sejak kecil dirinya lebih senang bermain karena di rumah hanya tinggal bersama dengan ibu dan neneknya, saat memilih sekolah dirinya memilih sekolahnya sendiri dengan arahan yang diberikan oleh orangtuanya. Selain itu dirinya juga diperbolehkan untuk pergi main sampai malam atau bahkan sampai pagi, walaupun seperti itu dirinya juga tetap melakukan tugas nya dengan membantu pekerjaan rumah.

Dalam pengasuhan yang dialami oleh Aldo, pengasuhan yang dialami merupakan pola asuh otoritatif yang tidak konsisten karena peraturan yang ada di rumah nya hanya menekan kan pada rajin ibadah, disiplin, dan tidak boleh malas – malasan dan dia juga diberikan kebebasan untuk pergi main sampai malam atau bahkan pagi.

c. Desta

Pengasuhan yang dialami oleh Desta adalah pengasuhan yang suportif dari ibunya karena saat dirinya ada masalah pasti ibunya selalu mendukung dirinya, sedangkan ayahnya cenderung lebih kerasa dalam mendidik, ayahnya tidak akan segan – segan untuk menggertak ataupun memukul dirinya jika melakukan kesalahan,orangtuanya juga mewajibkan dirinya untuk wajib beribadah. Dalam hal pemilihan sekolah Desta diberi kebebasan untuk memilih sekolahnya sendiri, sejak SMP dirinya mencari sekolahan nya sendiri bersama dengan teman – temannya, dan orangtuanya juga memperbolehkan nya, Desta juga diperbolehkan pergi main sampai malam hari.

Pengasuhan yang dialami desta ini merupakan pola asuh permisif karena orangtuanya membebaskan dirinya untuk mencari sekolahan nya sendiri, dan orangtuanya hanya menekan kan dalam hal beribadah saja, sehingga ketika dirinya sudah ibadah dirinya bebas untuk pergi bermain bersama dengan teman – temannya d. Dinamika pola asuh

Adi merasa tidak suka dengan cara orangtua yang memukulnya ketika tidak menurut dan melakukan kesalahan, dia ingin orangtuanya memberikan nya hak tetapi juga tetap memberikan nya arahan, dari pengalaman nya mendapatkan pengasuhan yang otoriter dari orangtuanya dirinya ketika kelak

menjadi orangtua dia tidak akan seperti orangtuanya saat memperlakukan anak nya. Lalu menurut Aldo dirinya merasa senang dengan cara didik yang diterapkan oleh orangtuanya karena dia merasa menjadi memiliki waktunya sendiri dan memiliki waktu bersama dengan keluarga nya, selain itu juga dirinya mendapatkan kedisiplilan dari didikan orangtuanya, lalu dia menginginkan ayah dan ibunya tinggal bersama karena sebentar lagi dirinya akan lulus kuliah dan mungkin akan langsung bekerja. Sedangkan menurut Desta kedua orangtuanya merupakan orangtua yang hebat karena dapat menyadarkan dirinya baik dengan cara keras maupun dengan cara halus, dirinya juga puas dengan cara pengasuhan yang diterapkan oleh orangtuanya, dia hanya menginginkan orangtuanya mendidik adiknya seperti mereka mendidik dirinya, karena menurut Desta walaupun adiknya terlihat diam sebenarnya dia lebih berandal dibandingkan dengan Desta.

Dari ketiga pengasuhan yang dialami para partisipan dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoritatif yang konsisten memiliki peluang untuk menjauhkan individu terhadap pengaruh penyalahgunaan narkoba.

3. Penyalahgunaan narkoba a. Adi

Adi menggunakan narkoba yang termasuk dalam kategori narkotika golongan I, yaitu mushroom atau jamur lethong yang di dalamnya mengandung psylocibine. Selain itu Adi merupakan penyalahguna narkoba rekreasional, karena dirinya menggunakan narkoba ketika teman – teman gengnya juga menggunakan narkoba.

Dalam hal penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Adi temuan yang ada pada dirinya bertolak belakang dengan penelitian Rutter tahun 1980 (dalam Asni, Rahma, & Sarake, 2013) yang menunjukkan bahwa kedua orangtua yang tidak harmonis turut mendorong anak dalam penyalahgunaan narkoba, karena keluarga yang dimiliki oleh Adi merupakan keluarga yang harmonis, selain itu temuan pada Adi juga bertolak belakang dengan penelitian Muniriyanto dan Suharman (2014) yang menemukan bahwa keharmonisan keluarga memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kenakalan remaja, karena walaupun keluarga Adi merupakan keluarga yang harmonis dia tetap saja melakukan kenakalan remaja dengan cara masuk geng dan menggunakan narkoba.

Temuan bahwa Adi menggunakan narkoba karena teman geng nya juga menggunakan narkoba sesuai dengan penelitian

Hadriansyah (2013) yang menemukan bahwa penyebab mereka menggunakan narkoba adalah faktor ketersediaan narkoba, faktor lingkungan (keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat)

b. Aldo

Aldo menggunakan narkoba kategori narkotika golongan I yaitu ganja, selain itu dirinya merupakan penyalahguna narkoba situasional karena dirinya menggunakan ganja ketika dirinya sedang pusing dan saat memiliki permasalahan dalam perkuliahan

Dalam hal penyalahgunaan narkoba dirinya menggunakan narkoba karena ajakan dari temannya, saat dia ngekos dia ditawari oleh temannya dan dia kemudian menggunakan nya. Aldo mengikuti ajakan temannya karena dirinya memiliki keterikatan dengan teman – temannya, sejak kecil dirinya sudah senang bermain dan orangtuanya juga memperbolehkan dirinya untuk pergi bermain sampai malam atau bahkan malam hari asalkan dirinya tetap membantu pekerjaan di rumah, sehingga Aldo lebih menghabiskan waktu bersama dengan teman – temannya, di rumah juga orangtuanya hanya menegaskan untuk disiplin dan rajin beribadah bagi dirinya.

Temuan pada Aldo yang menggunakan narkoba karena ajakan teman sesuai dengan penelitian Hadriansyah (2013) yang menemukan bahwa penyebab mereka menggunakan narkoba adalah faktor ketersediaan narkoba, faktor lingkungan (keluarga,

sekolah, teman, dan masyarakat). Dalam hal penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Aldo temuan yang ada pada dirinya bertolak belakang dengan penelitian Rutter tahun 1980 (dalam Asni, Rahma, & Sarake, 2013) yang menunjukkan bahwa kedua orangtua yang tidak harmonis turut mendorong anak dalam penyalahgunaan narkoba, karena keluarga yang dimiliki oleh Aldo merupakan keluarga yang harmonis walaupun ayahnya bekerja di luar kota

c. Desta

Desta menggunakan narkoba yang termasuk dalam kategori narkotika golongan I yaitu mushroom atau jamur lethong dan pil yang termasuk dalam kategori psikotropika, selain itu dirinya juga termasuk dalam penyalahguna narkoba intensif karena ketika dirinya tidak menggunakan narkoba, dia akan merasa lemas, cemas, dan takut.

Dalam hal penggunaan narkoba dirinya menggunakan narkoba karena tawaran dari temannya, saat dia menggunakan dia merasakan kenikmatan sehingga dia terus menggunakan narkoba tersebut. Temuan Desta yang menggunakan narkoba karena tawaran teman ini sesuai dengan penelitian Hadriansyah (2013) yang menemukan bahwa penyebab mereka menggunakan narkoba adalah faktor ketersediaan narkoba, faktor lingkungan (keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat).

Dalam hal penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Desta temuan yang ada pada dirinya bertolak belakang dengan penelitian Rutter tahun 1980 (dalam Asni, Rahma, & Sarake, 2013) yang menunjukkan bahwa kedua orangtua yang tidak harmonis turut mendorong anak dalam penyalahgunaan narkoba, karena keluarga yang dimiliki oleh Desta merupakan keluarga yang harmonis

d. Dinamika penyalahgunaan

Dari temuan – temuan penyebab penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh ketiga partisipan terdapat persaamaan antara Aldo dan Desta yang berbeda dengan Adi. Aldo dan Desta lebih sering menghabiskan waktu bersama teman – temannya, seperti Aldo yang sejak kecil lebih sering bermain dengan teman dan Desta yang sejak SMP sudah mencari sekolahan bersama dengan teman – temannya, dan orangtua mereka membebaskan mereka untuk bermain sampai malam hari sehingga Aldo maupun Desta memiliki attachment dan lebih menghabiskan waktu bersama teman – teman mereka, sehingga kemungkinan terpengaruh teman dalam hal menggunakan narkoba dapat saja terjadi, hal ini terbukti dari penyebab Aldo dan Desta yang menggunakan narkoba adalah ajakan dari temannya. Attachment sendiri merupakan kedekatan atau kelekatan (Santrock, 2002)

Sedangkan Adi yang sejak kecil mendapatkan pengasuhan yang keras oleh ibunya, dan menekan kan kehendak mereka kepada dirinya membuat Adi memberontak dengan cara masuk sebuah geng, dan teman – teman di dalam geng tersebut menggunakan narkoba sehingga dirinya ikut menggunakan nya.

Hal ini sesuai dengan teori pola asuh otoriter Baumrind dalam Papalia dan Feldman (2014) yang menyebutkan bahwa dalam pola asuh otoriter anak cenderung tidak suka cara asuh yang di berikan oleh orangtua.

Desta dan Aldo yang berhenti menggunakan narkoba karena dorongan dari orang terdekat nya mengalami attachment yang baik dengan orang terdekatnya, Desta yang mendapatkan dorongan dari istrinya, sedangkan Aldo yang mendapatkan dorongan dari pacarnya, menunjukkan bahwa mereka berdua mengalami attachment yang kuat dan positif dengan orang terdekatnya. Attachment sendiri merupakan kedekatan atau kelekatan (Santrock, 2002). Sedangkan Adi berhenti menggunakan narkoba karena dirinya mengalami proses regulasi diri dalam bentuk merasa dirrinya sudah tidak pantas lagi untuk menggunakan narkoba dan sudah bosan. Regulasi diri merupakan proses seseorang yang melakukan penilaian terhadap pencapaian dan perilakunya sendiri (Friedman dan Schustak, 2006)

99

BAB V

Dokumen terkait