• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan uji asumsi klasik yang dilakukan pada model regresi I, dapat diketahui bahwa model regresi tersebut memenuhi syarat uji asumsi klasik sehingga layak diguanakan untuk mengalisa pengaruh manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

Nilai Adjusted R square sebesar 0,346 berarti 34,6% pengaruh variabel independen (manajemen laba dan related party transaction) terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). Hasil ini menunjukkan pengaruh variabel

independen terhadap nilai perusahaan secara simultan yang menandakan pengaruh manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan. Nilai Adjusted R square diatas sangat rendah atau manajemen dan related party transaction masih lemah mempengaruhi nilai perusahaan dikarenakan 65,4%

pengaruh dari variabel-variabel lain diluar penelitian. Penelitian juga membuktikan bahwa adanya hubungan negatif manajemen laba dan related party transaction secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan, hal ini dibuktikan dengan uji F dimana mendapatkan nilai signifikan sebesar 0,00 yang lebih kecil dari 0,05.

a. Pengaruh manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

Hasil pengujian manajemen laba terhadap nilai perusahaan menggunakan uji t, dengan tingkat signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan unstandardized coefficients sebesar -0,081, sehingga disimpulkan bahwa variabel manajemen laba secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008) menunjukkan bahwa Earnings management berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil pengujian related party transaction terhadap nilai perusahaan menggunakan uji t, dengan tingkat signifikan 0,076 lebih besar dari 0,05 dan unstandardized coefficients sebesar -0,179, sehingga disimpulkan bahwa variabel related party transaction secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun dengan tingkat

kepercayaan 10%, penulis berasumsi bahwa related party transaction signifikan mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian terhadap variabel related party transaction ini sejalan dengan penelitian Hasibuan (2011) dimana secara parsial transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Namun berbeda dengan penelitian Huang and Liu (2008) dimana penelitian yang mereka lakukan menunjukkan related party transaction berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan di Taiwan dan China.

Hasil pengujian manajemen laba dan related party transaction secara simultan terhadap nilai perusahaan menghasilkan tingkat signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa variabel manajemen dan related party transaction secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian secara simultan oleh peneliti diatas sejalan dengan penelitian oleh Hasibuan (2011) dimana Secara simultan signifikan transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2012.

Dari data yang diperoleh, bahwa persentase dampak manajemen laba terhadap nilai perusahaan sangat tinggi. Dimana setiap perusahaan yang melakukan manajemen laba, maka dampaknya 8,1% menurunkan nilai perusahaan, hampir sama halnya dengan related party transaction, dimana dampak related party transaction 17,9% menurunkan nilai perusahaan.

b. Pengaruh moderasi komisaris independen terhadap hubungan manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

Komisaris independen diharapkan mampu mengontrol perusahaan demi mencapai nilai perusahaan yang baik. Dengan adanya komisaris independen diharapkan mampu mengendalikan manajemen laba dan related party transaction untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin Q.

Peneliti melakukan pengujian komisaris independen dalam memoderasi manajemen laba dan related party transaction dengan melakukan uji residual.

Menghasilkan nilai variabel signifikan yaitu 0,038 < 0,05, dan nilai standard coefecients beta positif sebesar 0,167. Dari data tersebut maka dewan komisaris tidak dapat memoderasi manajemen laba dan related party transactionterhadap nilai perusahaan.

c. Pengaruh moderasi kepemilikan institusional terhadap hubungan manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

Kepemilikan institusional sebagai bagian dari teori good corporate governance diharapkan mampu mengendalikan aktifitas perusahaan demi mendapatkan nilai perusahaan yang baik. Sehingga dengan dilakukannya penelitian diharapkan kepemilikan institusional mampu mengendalikan manajemen laba dan related party transaction untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin Q.

Peneliti melakukan pengujian kepemilikan institusional dalam memoderasi manajemen laba dan related party transaction dengan

melakukan uji residual. Menghasilkan nilai variabel tidak signifikan yaitu 0,00 < 0,05, dan memiliki nilai standard coefecients beta positif sebesar 0,283. Dari data tersebut maka kepemilikan institusional tidak dapat memoderasi manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pengaruh manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 -2014 dengan komisaris independen dan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi.

Sesuai hasil analisis data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Secara parsial manajemen laba berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, namun related party transaction tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Secara simultan manajemen laba dan related party transaction berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Dewan komisaris bukan variabel moderasi antara manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

4. Kepemilikan institusional bukan variabel moderasi antara manajemen laba dan related party transaction terhadap nilai perusahaan.

6.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Keterbatasan peneliti dalam menerapkan variabel-variabel yang mempengarui related party transaction, dimana peneliti hanya menggunakan dua variabel yaitu variabel hutang dan piutang.

2. Keterbatasan waktu peneliti dalam mengumpulkan dan mengolah data sampel pada Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2014.

3. Keterbatasan peneliti dalam meneliti variabel variabel moderating, peneliti hanya mendapatkan sedikit sumber informasi mengenai variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

6.3. Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah transaksi related party transaction selain dari piutang dan hutang yang telah diteliti. Contoh nilai yang mempengaruhi related party transaction seperti pembelian, beban dibayar dimuka dan penjualan yang diperkirakan dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan memperbanyak sampel dengan menambah rentang tahun penerbitan laporan keuangan. Karena menurut peneliti, semakin banyak data sampel akan memberikan keseimbangan normalitas data terutama untuk variabel nilai perusahaan yang diukur melalui Tobin Q.

3. Peneliti selanjutnya dapat mencari variabel moderasi yang sesuai dan memberikan dampak terhadap manajemen laba dan related party transaction. Diharapkan variabel memiliki variasi data. Dikarenakan pengalaman peneliti sekarang menggunakan variabel kepemilikan institusional dan dewan komisaris yang memiliki keseragaman data di setiap tahunnya dalam satu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Amomdjota Ora Sanrona. 2010. Pengaruh Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi Universitas Diponogoro

Arif, Intan Yusnita, (2006). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Agency Cost (Studi pada Perusahaan di BEJ), Jurnal Ilmiah Bidang Manajemen dan Akuntansi, Vol.3, No.2, hal.

194-213, September 2006.

Ali Irfan. 2002. Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi. Lintasan Ekonomi Vol XIX, No 2 Juli 2002.

Barnhart, Scott & Rosentein, Stuart. 1998. Board Composition, Managerial Ownership and Firm Performance : An Empirical Analysis. The Financial Review; November 1998, p. 33-34

Bjuggren et al. 2007. Institutional Owners and Firm Performance: The Impact of Ownership Categories on Investments. Working Paper, Jonkoping International Business School (JIBS), and Centre of Excellence for Science and Innovation Studies (CESIS). Royal Institute of Technology, Stockholm, Sweden, February, pp 1-26.

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi 8 : Ikatan Akuntan Indonesia.

Erlina, Sri Mulyani. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan Pertama USU Press, Medan.

Fischer, Marly dan Kenneth Rozenzweigg. 1995. Attitude of Student Practitioners Concerting the Etjical Acceptability of Earnings Manajemen. Journal of Biusness Ethic14: 433-444

Fooladi et al. 2011. Coorporate Gorvernance and Disclosure Of Related Party Transaction. 2nd International Conference On Business And Economic Research

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21 Update PLS Regresi. Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.

Gordon E. A., Hendry E. & Palia D. 2004. Related party Transactions and corporate Governance. Advances in Financial Economics 9:1-27

Hasibuan, Lisnawaty. 2011. Pengaruh Transaksi Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Kuangan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara.

Heally, P.M and Wahlen, J.M. 1999. A Review of The Earnings Management Literature and its Implication for Standard Setting. Accounting Horizon (December), p 365-383

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Trisakti, Indonesia

Huang, Derek-Teshun and Liu, Zhien-Chia. 2010. A Study of The Relationship Between Related Party Transactions and Firm Value in High Technology Firms in Taiwan and China. National Chung Cheng University Taiwan.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per Juli 2009.

Jakarta Salemba Empat

Sabrina, Ira Anindhita. 2010. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (UNDIP). Semarang.

Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Publik Di BEJ). Tesis Strata-2, Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.

Johnson, Simon; P. Boone; A. Breach; dan E. Friedman. 2000. Corporate Governance in Asian Financial Crisis. Journal of Financial Economics, 58.hal. 141-186

Kaihatu Thomas. 2010. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Universitas Kristen Petra Surabaya

Kenneth A, Merchant. Wim A, Van der stede. 2014. Management Control System.

Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat

KNKG, 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.

www.governance-indonesia.or.id

Lubis, Ade Fatma. 2012. Metode Penelitian Akuntansi dan Format Penulisan Tesis. USU Press. Medan.

McCahery, J.A., & Vermeulen, E.P.M. 2005. Corporate governance crises and related party transactions: a post parmalat agenda. Working Paper University of Groningen, Netherland

Ming, Jian dan T.J. Wong. 2003. Earning management and tunneling through related party transactions: evidence from Chinese corporate groups.

EFA 2003 Annual Conference Paper.

Monks, D.A.. 2003. Audit Committee Performance: An nvestigation of the Consequences Associated with Audit Committes. Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 15, No. 1, 88-103

Munawir, 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajmen. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Pizarro et al. 2006. The Influence of Insiders and Institutional Owners on the Value, Transparency, and Earnings Quality of Chilean Listed Firms.

Editorial Manager (tm) for Contemporary Accounting Research Manuscript Draft, http://ssrn.com/abstract=982697,pp1-33.

Santoso, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara

Scapens, R.W. 1985. A Review of Recent Developments. Management Accounting Macmillan Press Ltd. London,

Scott, William R. 2006. Financial Acconting theory. 4th Edition, Canada Inc : Pearson Education.

Shleifer, A dan R.W. Vishny. 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance, Vol 52. No.2 Juni. p. 737-783

Shien, et. Al. 2006. Efisiensi Perbankan di Indonesia Berdasarkan data BI.Thesis Pascasarjana Ilmu Manajemen FEUI. Jakarta.

Siallagan, Hamonagan & Mas’ud Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang

Sinamo, Maulida. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sloan, Richard G. 1996. Do Stock fully Reflect Information in Accrual and Cash Flow about Future Earning, Accounting Review, p. 289-315.

Sriwedari, Tuti. 2009. Mekanisme Gcg Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bei. Universitas Sumatera Utara

Sugiyono.(2007). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Suharli, Michell. 2002. Studi Empiris terhadap Faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Maksi, Volume 7 Nomer 1, Januari : 23-41

Sukamulja, Sukmawati. 2004. Good corporate governance di sektor keuangan:

Dampak GCG terhadap kinerja perusahaan (kasus di BEJ).BENEFIT Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS, CV.

Andi Offset, Yogyakarta.

Sumarto, Hetifah Sj. 2009. Infovasi, Partisipasi, dan Good Governace. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Yuliawati. 2004. Komite Audit Indofarma Terima Keputusan Bapepam, www.tempo.co

Wardhani, Ratna. 2006. Mekanisme Corporate governance dalam Perusahaan yang Mengalami Masalah Keuangan. SNA 9 : Ikatan Akuntan Indonesia.

www.blogspot.com/2014/12/tulisan-etika-profesimanajemen-laba.html www.bapepam.go.id

www.bppk.kemenkeu.go.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Komisaris

Dokumen terkait