• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Penelitian

Pembahasan merupakan isi hasil dari analisis data yang diperoleh di lapangan dan disesuaikan menggunakan teori yang digunakan pada penelitian ini.

Pembahasan Hasil Penelitian ini dilakukan untuk memberikan penjelasan tentang hasil yang diperoleh selama penelitian.

1. Pengawasan Preventif a. Pengawasan secara akurat

Berdasarkan analisis data serta fakta yang peneliti dapatkan di lapangan dengan menggunakan teori Kusnadi (2017) Pengawasan Represif dengan pengawasan secara akurat. keakuratan data yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan sudah cukup akurat, dalam mengawasi keberadaan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar dimana pengawasan yang dilakukan oleh Bidang

Pengawasan Ketenagakerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, yaitu melakukan pengawasan secara administrasi maupun pengawasan langsung yang dilakukan di lapangan.

Melihat Peraturan mengenai Tenaga Kerja Asing juga diatur dalam Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Dalam Undang-undang tersebut Mengatur Tentang pembagian urusan ketenagakerjaan. Dalam pasal 12 ayat 2 bahwa diatur jika urusan tenaga kerja adalah urusan pemerintah yang harus dan tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, sehingga apabila dilihat pasal 11 ayat 1 Undang-undang No 23 Tahun 2014 bahwa dalam urusan tenaga kerja merupakan urusan pemerintah daerah karena merupakan urusan pemerintah yang konkuren yang bisa dibagi dari pemerintah pusat, Provinsi dan Pemerintah daerah.

Semua instansi yang terkait dengan Tenaga Kerja Asing selalu memberikan informasi akurat kepada bidang pengawasan ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan sehingga nanti dari data yang telah didapatkan tersebut, pengawas akan melakukan pengawasan terhadap Tenaga Kerja Asing, seperti data yang diberikan oleh Dinas ketenagakerjaan Kota Makassar yang langsung diberikan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan dan dari data tersebut akan dilakukan pengawasan terhadap Tenaga Kerja Asing yang bekerja di wilayah Kota Makassar.

b. Pengawasan Dengan Pedoman yang Telah Direncanakan

Berdasarkan hasil analisis data dan fakta yang peneliti dapatkan, dan dikaitkan dengan teori Kusnadi (2017) Pengawasan Preventif dilakukan untuk

mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan selama beraktivitas dan memberikan pengawasan dengan pedoman yang telah direncanakan. Dalam pengawasan yang dilakukan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan terdapat rencana kerja yang dibuat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, dan memiliki tugas melakukan pengawasan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Bidan Pengawasan Ketenagakerjaan yang dimana melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing setidaknya Dua (2) perusahaan dalam satu bulan. Dalam pengawasan tersebut Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen perizinan Tenaga Kerja Asing di setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing.

Adapun pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan yang itu dengan dua cara :

1. Pengawasan Rutin dengan pengecekan Administrasi

2. Merencanakan pelaksanaan pengawasan secara terbuka maupun tertutup.

Dalam pengawasan yang dilakukan oleh bidang pengawasan ketenagakerjaan akan selalu melakukan pengecekan secara administrasi maupun melakukan pengawasan langsung ke perusahaan-perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing,

c. Melakukan Pengawasan untuk Mencegah terjadinya Tindakan Penyimpangan-Penyimpangan

Berdasarkan hasil analisis data dan fakta yang peneliti dapatkan, pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan terlebih dahulu melakukan pengecekan data Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar kemudian setelah melakukan pengecekan data apabila ada Tenaga Kerja Asing yang belum memenuhi syarat dokumen-dokumen perizinan maka Tenaga Kerja Asing tersebut belum boleh diizinkan bekerja sampai mereka melengkapi dokumen perizinan tersebut.

Sementara dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing harus mempunyai Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang di isinya meliputi : nama perusahaan, alamat perusahaan, jumlah TKA dan kewarganegaraanya, jabatan dan lokasi kerja. setelah RPTKA disahkan kemudian akan dikeluarkan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA). IMTA dibuat oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan akan diterapkan Berdasarkan tempat kerja untuk pembaruan.

Jika lokasi kerja di Kota Makassar maka yang memperpanjang IMTA adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam pengawaan yang dilakukan dalam mencegah terjadinya peyimpangan terhadap Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan akan memeriksa semua berkas dokumen-dokumen perizinan terhadap Tenaga Kerja Asing yang akan bekerja di Kota Makassar dengan mengecek satu persatu dokumen yang telah diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, dan apabila ada Tenaga Kerja Asing

yang belum mempunyai semua dokumen-dokumen perizinan seperti RPTKA (Rencana penggunaan tenaga kerja asing) dan IMTA (Izin mempekerjakan tenaga asing) maka Tenaga Kerja Asing tersebut belum bisa diperbolehkan bekerja di Kota Makassar sampai mereka mengurus semua kelengkapaan dokumen yang telah ditetapkan.

2. Pengawasan Represif

a. Terpusat pada titik pengawasan yang strategis

Berdasarkan hasil analisis data dan fakta yang peneliti dapatkan dan dikaitkan dengan teori Kusnadi (2017) Pengawasan Represif dilaksanakan terpusat pada pengawasan yang strategis sehingga pengawasan yang dilakukan seusai rencana kerja yang telah tetapkan. Pengawasan dilakukan dengan melihat dokumen perizinan tenaga kerja asing. Dalam pengawasan pada titik pengawasan yang strategis di lapangan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan sesuai dengan rencana kerja, dengan fokus pada pelanggaran administrasi pada perusahaan yang dianggap melakukan pelanggaran, khususnya Tenaga Kerja Asing yang melakukan Tindakan ilegal. Jika tidak ada informasi tentang perusahaan yang melanggar proses yang telah ditentukan. Maka pengawas hanya melakukan monitoring atau melakukan pengecekan data keadministrasian yang ada di setiap instansi pengawas dan memeriksanya langsung ke perusahaan-perusahaan yang dituju.

Setelah melakukan pengawasan, pihak tim pengawas akan memberikan informasi dari hasil yang didapat kepada bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan dan akan

dirapatkan bersama agar bisa ditindaklanjuti perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing di wilayah Kota Makassar.

b. Pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan

Berdasarkan hasil analisis data dan fakta yang peneliti dapatkan dan dikaitkan dengan teori Kusnadi (2017) Pengawasan Represif dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan telah dilaksanakan. baik pengawasan secara administrasi maupun pengawasan langsung di lapangan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan secara khusus memiliki Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar sesuai dengan tugas dan fungsinya, sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, mengacu dalam peraturan tersebut maka seluruh Pengawasan Ketenagakerjaan yang berada di setiap Kabupaten/kota di seluruh Indonesia dipindah alihkan ke Provinsi pada januari 2017 termasuk Kota Makassar.

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan akan melakukan rapat evaluasi setelah melaksanakan pengawasan. Dari hasil rapat evaluasi tersebut apabila terdapat pelanggaran-pelanggaran Tenaga Kerja Asing maka akan diberikan sanksi kepada Tenaga Kerja Asing yang melakukan pelanggaran, diberikan sanksi yang tegas diantaranya larangan kerja yang diberlakukan kepada Tenaga Kerja Asing sampai memenuhi semua dokumen perizinan dan akan dikeluarkan dari perusahaan yang ditempati bekerja dan akan mendapatkan denda terkait dengan pelanggaran yang dilakukan.

sehingga nantinya pelanggaran tersebut bisa diatasi dan penggunaan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar bisa terkendali sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Dalam pengawasan tenaga kerja asing yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketagakerjaan sejauh ini belum menemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga kerja asing yang bekerja di Kota Makassar sehingga pengawasan yang dilakukan hanya bersifat pemantauan terhadap perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing dan pihak Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan akan melakukan sidak langsung keperusahaan apabila mendapat informasi tentang adanya pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. Sehingga pengawasan yang dilakukan sejauh ini sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan dan pengawasan yang dilakukan selalu mengikuti Rencana Kerja (renja) yang telah ditetapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan.

57 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengawasan penggunaan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil Penelitian dan Pembahasan sebelumnya terkait Pengawasan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kota Makassar sebagai berikut :

1. Pengawasan Preventif : a. Pengawasan secara akurat

Melakukan pengawasan secara akurat dalam pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan selalu mendapatkan informasi yang akurat dan kumpulan data-data Tenaga Kerja Asing yang berada di wilayah Kota Makassar yang didapatkan langsung dari seksi Pembinaan Penempatan Dan Perluasan Kesempatan kerja Dinas tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar.

b. Melaksanakan pengawasan dengan pedoman yang telah direncanakan.

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan dalam melakukan pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar dilakukan dengan mengikuti pedoman rencana kerja, dan melakukan pengawasan secara rutin dan terjadwal, melakukan

pengawasan dengan mendadak atau sidak langsung ke perusahaan-perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing.

c. Melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.

Pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap penggunaan Tenaga Kerja Asing dengan memeriksa dokumen-dokumen perizinan Tenaga Kerja Asing yang akan masuk bekerja di Kota Makassar seperti Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).

2. Pengawasan Represif :

a. Terpusat pada titik pengawasan yang Strategis.

pengawasan yang dilakukan Bidang pengawasan ketenagakerjaan secara terpusat pada titik strategis yang difokuskan pada perusahaan yang masih ada pelanggaran terkait menggunakan Tenaga Kerja Asing ilegal dan tidak memiliki dokumen-dokumen perizinan.

b. Pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan telah dilaksanakan.

Setelah melaksanakan pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar terdapat rapat evaluasi yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah melakukan pengawasan secara administrasi maupun pengawasan langsung dilapangan.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diatas tentang Pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar. Maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Membuat tim khusus bersama dengan Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar dan Kantor Imigrasi Kelas II Makassar agar pengawasan menjadi lebih efisien dan pengawasan yang dilakukan dapat terkendali dan terkoordinasi.

2. Menambah jadwal pengawasan yang dilakukan ke perusahaan yang menggunakan Tenaga kerja Asing minimal dengan tujuh (7) perusahaan setiap bulannya melihat banyak perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar.

3. Mempertegas Pengawasan di setiap perusahaan-perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja asing dan menindak lanjuti dengan cepat terhadap perusahaan yang tidak memiliki dokumen perizinan terhadap TKA yang dipekerjakan.

57

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin. (2016). Fungsi pengawasan dalam meningkatkan kinerja pegawai kantor distrik numfor timur kabupaten biak numfor. Journal Ilmu Administrasi, Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 6(April), 24–32.

Amiruddin, Jamal, M., & Alaydrus, A. (2018). Peran Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Dalam Pengawasan Tenaga Kerja Asing Di Proyek Pltu Kec. Muara Jawa Kab. Kutai Kartanegara. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(4), 1375–1388.

Anggraini, D. (2019). Analisis Pengawasan Sistem Pengajaran di Edu Smart Learning Center Medan. Jurnal Ilmu Manajemen, 7(1), 19–27.

Astuti, W. (2018). Pelayananan Perizinan Tenaga Kerja Asing Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru. Jurnal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Islamiah, R. Q. aini, Noak, P. A., & Winaya, I. K. (2016). Efektivitas Pengawasan Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Terhadap Penggunaan Tenaga Kerja Asing Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 Di Kabupaten Badung”. Jurnal Ilmu Administrasi, 1(1), 5.

https://ojs.unud.ac.id/Index.Php/Citizen/Article/View/23495

Kusnadi, A. (2017). Re_evaluasi hubungan pengawasan pusat dan daerah setelah berlakunya uu no. 23 tentang pemerintah daerah. Jurnal Hukum Dan Administrasi, 10(23), 61–77.

Laksono, P. (2018). Pengawasan Perizinan Tenaga Kerja Asing. Supremasi Hukum:

Jurnal Penelitian Hukum, 27(1), 74–91. https://doi.org/10.33369/jsh.27.1.74-91

Mirwanto, T. (2016). Sistem Hukum Pengawasan Tenaga Kerja Asing Terhadap Penyalahgunaan Izin Tinggal Kunjungan Untuk Bekerja Pada Perusahaan Penanaman Modal Asing Di Indonesia. Jurnal Lex et Societatis, 4(3), 51–58.

Nurhidayati. (2019). Perizinan Tenaga Kerja Asing, Kebijakan Dan Implementasinya. Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 3(2), 241–248.

https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i2.6444

Septianingrum, A. (2018). Pelaksanaan pengawasan satuan Pengawasaan ketenagakerjaan Wilayah Semarang Terhadap Tenaga kerja Asing di Kabupaten Semarang. Jurnal Administrasi Dan Pemerintahan, 07(4), 1–13.

Sigar, J. A. ., Sambul, S. A. ., & Asaloei, S. (2018). Pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada hotel sintesa peninsula manado. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(3), 52–60.

Situmeang, R. R. (2017). Pengaruh Pengawasan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Mitra Karya Anugrah. Jurnal Asian Of Innovation

Anda Entrepreneurship, 2(2), 148–160.

https://doi.org/10.20885/ajie.vol2.iss2.art6

Suhandi. (2016). Pengaturan ketenagakerjaan terhadap tenaga kerja asing dalam pelaksanaan masyarakat ekonomi asean di indonesia. Jurnal Pengaturan Hukum Ketenagakerjaan, XXI(2), 135–148.

Takaendengan, D. (2018). Analisis Fungsi Pengawasan Inspektorat Sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Perangkat Daerah di Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 6, 291–310.

60

L A M

P

I

R

A

N

Data TKA Januari-Juli 2021

No Nama TKA NAMA PERUSAHAAN Jabatan

1. Alexander Robert Lindbloom

PT. Vifa Mandiri Pratama Marketing Advisor 2. Li Kuijin PT. Ying Jing Internasional Marketing Advisor 3. Niu Wancheng PT. Indo Aman Jaya Lestari Marketing Advisor 4. Kim Chantai PT. Cahaya Cemerlang Marketing Advisor 5. Sun Yanping PT. Arta Makmur Industri Marketing Advisor 6. Brandon Lloyd Hurley PT. Radiant life excursions Marketing Manager 7. Celik Selim PT. Baruga asrinusa 9. Changkum Moon Daiwa Angung Internasional Presiden Direktur 10. Atsuo Tonoshiro PT. Kelola Mina Laut Quality Control

Advisor

11. Chong Tai Soon PT. Phinisi sulawesi Chinese Cuisine Chef

12. Emma callera estrada PT. Jose Anak Kesatria Kindergarten Teacher 13. Goh yong seng Makassar Phinisi Seaside

Hotel

Chef De Cuisine 14. Greyling martin PT. Edukasi mandiri pratama English Native

Speaker

16. Hiroyuki Okamoto PT. Nirvana Niaga Sejahtera Quality Control Advisor

17. Hisatomo Kitsuki PT Bogajaya Manna Lestari, Quality Control Advisor

18. Huang Chin Lai PT. singvlar furniture indonesia

Direktur utama

19. Huang liang PT. Arta Makmur Industri Quality Control Advisor

20. Huang Penghua PT. Pelangi Terbang

Indonesia Komisaris

21. Huang tsan lai PT. Singular Furniture

Indonesia Komisaris

22. Jung Joo Sang PT. kevinindo anugrah Quality Control Advisor

23. Kang Jiseong PT. Jireh Commodity Commissioner

24. Kazumi Kato PT. Perikanan Nusantara Quality Control Advisor

25. Kim Chantai PT. Cahaya Cemerlang Marketing Advisor 26. LI AIBIN PT. Arta Makmur Industri Quality Control

Advisor

27. Liu Chaoqin PT. Lautan Sakti Jaya, Finance Manager 28. Louis Paul Fransz PT. Vifa Mandiri Pratama Marketing Director 29. Nong Thi Giang PT. Nivo Engineering Site Engineer

30. Sun Yanping PT. Arta Makmur Industri Research And Development Advisor 31. Taeko Otake PT. Maruki International

Indonesia

Financial Advisor 32. Tan Soon Yeang PT. Myko Internasional

Hotel PT

Japanese Cuisine Chef 33. Wang Qingming PT. Yin Jing Internasional, Technical Manager 34. Wang Wei PT. Indo Aman Jaya Lestari Direktur

35. Yang Hyun Goan PT. Keumkang Industri

Indonesia Quality control

advisor 36. Yukihiro Kitagawa PT. Maruki international

indonesia Presiden Direktur

37. Zeng Guitian PT. Haoshun Jaya Makmur Quality Control Advisor

38. Zhang Huimei PT. Indo Aman Jaya Lestari Marketing Advisor 39. Zhao Yanqi PT. Jose Anak Kesatria Play Group Teacher 40. Ching Fan Long Makassar Phinisi Seaside

Hotel

Cheff 41. Lai Kah Wui Makassar Phinisi Seaside

Hotel Cheff

42. Christoper James Luthy Sekolah Tinggi Theologia

Jaffray Rohaniawan

43. Janna Maria Sekolah Tinggi Theologia

Jaffray Rohaniawan

44. Kara Elizabeth Gruber Sekolah Tinggi Theologia

Jaffray Rohaniawan 47. Andrew Scott Brake Sekolah Tinggi Theologia

Jaffray

Rohaniawan 48. Daniel Maertz Giz-Deutsche Gesellsschaft

Fur Internationale 49. Vogel Andreas Universitas Hasanuddin Dosen Fakultas

Teknik

50. Wu Xiaoling Universitas Hasanuddin Dosen Bahasan Mandarin di FIB

Yayasan Pendidikan Pelita Mandiri

Guru Bahasa Inggirs 53. Elaine Joyce Callera

Ubaldo Yayasan Pendidikan Pelita

Mandiri Guru Bahasa Inggirs

54. Frances ann Callera Banguis

Yayasan Pendidikan Pelita Mandiri

Guru Bahasa Inggirs 55. Mandac Lea Ann Yayasan Cerdas Bangsa Guru Bahasa Inggris

SMP 56. Yousif Abdelmanan

Mohammed Godag

Yayasan Imam Malik Pengajar Bahasa Arab

TABEL MATRIX INSTRUMEN PENGAWASAN dokumen-dokumen Perizinan Tenaga Kerja Asing sebelum masuk bekerja di Kota Makassar

Melakukan pengecekan terhadap dokumen terhadap

perusahaan yang

menggunakan Tenaga Kerja Asing di Kota Makassar.

Melakukan Pengawasan langsung (sidak) ke

perusahaan yang

menggunakan Tenaga Kerja Asing dan memeriksa setiap dokumen Perizinan TKA apakah dokumen yang digunakan masih aktif dan tidak kadaluarsa.

Melakukan rapat evaluasi setelah melakukan pengawasan langsung maupun pengawasan administrasi dan membahas perkembangan TKA yang bekerja di Kota Makassar.

Wawancara dengan Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Wawancara dengan Juanda Staf Pengawasan Ketenagakerjaan

Wawancara dan pengambilan data dengan Ibu Rany Harwiyanti S.Sos.

59

RIWAYAT HIDUP

MUH. ARFAH SHIDDIQ. Lahir di Lauwa, 26 April 1999. Anak pertama dari 5 bersaudara merupakan anak dari pasangan Hasan Basri dan Darwati. Adapun riwayat pendidikan penulis menempuh pendidikan sekolah dasar SDN 189 Lompo-loang Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo sampai Tahun 2011 pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Mts As’Adiyah Putra 1 Sengkang Kabupaten Wajo dan selasai pada tahun 2014. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada SMA Negeri 2 Pitumpanua yang sekarang berganti nama menjadi SMA Negerai 14 Wajo dan tamat pada tahun 2017.

Kemudian pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikanya ke jenjang perguruan tinggi yakni, Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Dokumen terkait