• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan SOP terhadap kinerja Manajerial

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.2.2. Pembahasan Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan SOP terhadap kinerja Manajerial

1. Dasil hasil pengujian hipotesa pengaruh penerapan sistem informasi manajemen (SIM) dan standar operasional prosedur (SOP) terhadap kinerja manajerial proyek bandar udara Medan Baru, dinyatakan bahwa model yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas penerapan sistem informasi manajemen (SIM) dan standar operasional prosedur (SOP) baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial proyek bandar udara Medan Baru. Sesuai dengan teori (Husen 2010:57), “Sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja proyek dan kinerja perusahaan”. Dan sesuai dengan pendapat (Subagiyo, 2009:2), bahwa “Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan acuan kerja yang dapat dijadikan standar dalam bekerja di semua departemen yang ada di suatu perusahaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, cepat, tepat, efektif dan efisien”

Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan penerapan sistem informasi manajemen dan penerapan standar operasional prosedur berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial proyek bandar udara Medan Baru.

.

2. Pembahasan atas penjelasan responden terhadap varibel penerapan SIM, sebagai berikut :

a. Pada pernyataan nomor 1 (keteraturan manajerial dalam melaksanakan tahapan pekerjaan), 2,9% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih ada pegawai kontraktor yang dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada, seperti adanya pekerjaan yang tertinggal.

b. Pada pernyataan nomor 2 (keteraturan manajerial dalam penyampaian laporan), 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih ada laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan yang terlambat disampaikan dari jadwal yang seharusnya. c. Pada pernyataan nomor 3 (Sistem yang baru memudahkan manajerial

dalam mengakses data dan informasi), 8,7% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat kesulitan dalam mengakses data base baik pada konsultan maupun pada kontraktor, sehingga memperlambat proses pengolahan data.

d. Pada pernyataan nomor 5 (Sistem yang baru mempermudah proses pengambilan keputusan), 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat hambatan dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer.

e. Pada pernyataan nomor 6 (Sistem yang baru mempermudah proses kerja manajerial), 2,9% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat kesulitan manajer dalam melaksanakan pekerjaan jika SIM tidak dijalankan secara menyeluruh oleh semua unsur yang terlibat di dalam proyek.

3. Pembahasan atas penjelasan responden terhadap varibel penerapan SOP, sebagai berikut :

a. Pada pernyataan nomor 1 (Konsistensi manajerial dalam melaksanakan SOP), 5,2% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini

mengindikasikan bahwa terdapat pegawai yang tidak konsisten dalam melaksanakan pekerjaan sesuai SOP.

b. Pada pernyataan nomor 2 (Keikhlasan manajerial dalam melaksanakan

SOP), 4,3% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat pegawai yang tidak ikhlas dalam menjalankan SOP.

c. Pada pernyataan nomor 3 (Kedisiplinan manajerial dalam melaksanakan pekerjaan sesuai SOP), 7,2% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat pegawai yang tidak disiplin dalam menjalankan SOP.

4. Pembahasan atas penjelasan responden terhadap varibel manajerial, sebagai berikut :

a. Pada pernyataan nomor 1 (Kemampuan manajerial dalam melaksanakan tahapan setiap proses pekerjaan sesuai SOP), 1,4% responden menyatakan

sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat tahapan proses pekerjaan yang tidak sesuai dengan SOP.

b. Pada pernyataan nomor 2 (Kemampuan manajerial dalam menjaga

hubungan baik dengan para pegawai, menghargai kinerja pegawai dan memberikan reward), 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat pegawai yang mengundurkan diri dari proyek.

c. Pada pernyataan nomor 4 (Kemampuan manajerial dalam mengumpulkan data dan informasi untuk catatan dan laporan, melakukan analisis hasil pekerjaan serta penyelesaian masalah), 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat pegawai kontraktor dan konsultan yang lambat dalam melakukan kajian teknis.

d. Pada pernyataan nomor 5 (Kemampuan manajerial dalam melakukan koordinasi dengan semua kontraktor yang terlibat dalam proyek untuk penyesuaian program), 2,9%responden menyatakan sangat tidak setuju, hal

ini mengindikasikan bahwa masih terdapat hambatan-hambatan untuk koordinasi antar paket pekerjaan guna sinkronisasi jadwal pelaksanaan pekerjaan.

e. Pada pernyataan nomor 6 (Kecepatan manajerial menilai dan mengukur

proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, pemeriksaan laporan keuangann, pemeriksaan hasil pekerjaan), 4,3% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat kelambatan dalam proses evaluasi pekerjaan baik oleh konsultan maupun oleh kontraktor yang disebabkan oleh faktor external. f. Pada pernyataan nomor 7 (Kemampuan manajerial dalam mengawasi,

mempelajari dan menguji serta menolak seluruh layanan jasa dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam kontrak), 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat mutu hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan kontrak, sehingga dilakukan perbaikan ulang.

5. Hasil analisis regresi baik variabel sistem informasi manajemen (SIM) dan variabel standar operasional prosedur (SOP), secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan kontribusi pengaruh sebesar 53,0%. Artinya 47,0% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini, seperti : dukungan organisasi, manajemen, desain SIM, desain SOP dan lain-lain.

6. Di dalam persamaan analisis regresi berganda hipotesis kedua memperlihatkan bahwa variabel penerapan sistem informasi manajemen (SIM) merupakan faktor dominan dalam peningkatan kinerja manajerial, hal ini menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen dalam organisasi proyek bandar udara Medan Baru merupakan penerapan sub-sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang mampu mentransformasikan data yang memudahkan proses pengambilan keputusan dan mampu menghasilkan keputusan yang tepat, sedangkan penerapan standar operasional prosedur adalah perangkat pendukung yang berupa prosedur-prosedur dan langkah-langkah yang konsisten untuk menjalankan komponen-komponen dari sistem informasi manajemen.

BAB V