• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.5. Pengujian Hipotesis Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan SOP terhadap Kinerja Manajerial

4.1.5.3. Uji t (Parsial) Hipotesis Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan

SOP terhadap Kinerja Manajerial.

Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan hasil sebagai berikut :

1) Nilai t hitung untuk variabel penerapan SIM sebesar 4,769 > nilai t tabel yaitu sebesar 2,000, dan nilai sig. t untuk variabel penerapan SIM sebesar 0,000 < 0,05, sehingga hasil penelitian menyimpulkan menolak H0 dan menerima H1

2) Nilai t

, artinya bahwa penerapan SIM secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

hitung untuk variabel penerapan SOP sebesar 2,203 > t tabel yaitu sebesar 2,000, dan nilai sig. t untuk variabel penerapan SOP sebesar 0,031 < 0,05, sehingga hasil penelitian menyimpulkan menolak H0 dan menerima H1

4.1.5.4. Uji-F (Simultan) Hipotesis Pengaruh Penerapan SIM dan

Penerapan SOP terhadap Kinerja Manajerial.

, artinya bahwa penerapan SOP secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

Hasil pengujian secara simultan hipotesis Pengaruh Penerapan SIM dan SOP terhadap Kinerja Manajerial seperti pada Tabel 4.15 :

Tabel 4.15. Hasil Uji-F (Simultan) Hipotesis Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan SOP terhadap Kinerja Manajerial.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 123.657 2 61.828 37.216 .000a

Residual 109.648 66 1.661

Total 233.304 68

a. Predictors: (Constant), SOP, SIM b. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Hasil penelitian, 2012 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 37.216 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 3,13. Oleh karena F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H0 dan menerima H1

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah dengan menggunakan uji determinasi R berikut :

, dengan kata lain penerapan SIM dan SOP secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

Tabel 4.16. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan SOP terhadap Kinerja Manajerial.

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .728a .530 .516 1.28892 .530 37.216 2 66 .000 1.311

a. Predictors: (Constant), SOP, SIM b. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Hasil penelitian, 2012 (Data diolah)

Dari Tabel 4.16 terlihat bahwa nilai R Square sebesar 0,530, hal ini berarti kemampuan variabel penerapan SIM dan penerapan SOP menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial cukup kuat. Kontribusi variabel bebas adalah sebagai berikut :

K = Rsquare x 100% = 0,53 x 100 % = 53 %

Berdasarkan formula tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas adalah 53,0%. Artinya 53,0% variabel terikat (kinerja manajerial) dapat dijelaskan oleh variabel bebas penerapan sistem informasi manajemen (SIM) dan penerapan standar operasional prosedur (SOP), sedangkan sisanya 47,0% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian, sehingga model analisis yang diasumsikan dapat diterima dan dapat dipertanggung jawabkan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pembahasan Pengaruh SDM dan Perangkat Komputer terhadap

Penerapan SIM.

1. Dasil hasil pengujian hipotesa pengaruh sumber daya manusia (SDM) dan perangkat komputer terhadap penerapan sistem informasi manajemen dinyatakan bahwa model yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas sumber daya manusia (SDM) dan perangkat komputer baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan sistem informasi manajemen (SIM). Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas sumber daya manusia (SDM) dan perangkat komputer, maka akan semakin baik penerapan sistem informasi manajemen (SIM).

Hal ini sesuai dengan teori Rochaety dkk, (2011:9) yang menyatakan bahwa “Untuk menerapkan sistem informasi manajemen yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia bisnis yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer dan ketersediaan dana untuk pengadaan perangkat komputer yang semakin canggih.”

2. Pembahasan atas penjelasan responden terhadap variabel SDM.

Pada pernyataan responden nomor 1 (Pemahaman manajerial terhadap teori pekerjaan), terdapat 1,4% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pegawai kontraktor yang dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan pada pengalaman.

3. Pembahasan atas penjelasan terhadap variabel perangkat komputer sebagai berikut :

a. Pada pernyataan nomor 1 (perangkat keras dan perangkat lunak komputer mudah dioperasikan), 34,8% responden yang menyatakan ragu-ragu dan 7,2% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa untuk program AutoCAD dan Microsoft Project memang kurang dikuasasi oleh sebagian besar pegawai dan bahkan masih ada sebagian pegawai yang tidak dapat mengoperasikan program ini. Kondisi yang ada menunjukkan bahwa untuk pengolahan data pengukuran lapangan dan penyiapan jadwal kerja utama (Master Schedule) serta pembuatan gambar dengan menggunakan program khusus seperti AutoCAD dan Microshop Project hanya dapat dikerjakan oleh pegawai yang memahami pengoperasian program ini yaitu operator. Sebagaimana ditunjukkan dalam struktur organisasi, unit pengolahan data ini hanya ditangani oleh beberapa orang saja seperti oleh

operator AutoCAD dan Ahli planning dan Scheduling untuk

mengoperasikan Microsoft Project pada Konsultan; divisi Engineering

untuk pengoperasian AutoCAD dan divisi pengendalian untuk

pengoperasian Microsoft Project pada Kontraktor.

b. Pada pernyataan nomor 2 (perangkat lunak komputer memiliki kecepatan proses yang tinggi), 11,6% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa untuk melaksanakan pekerjaan ini masih dapat menggunakan komputer yang berkecepatan sedang, karena pada prinsipnya tahapan pelaksanaan pekerjaan ini adalah tahapan pelaksanaan pekerjaan

fisik dan bukan pekerjaan desain, sehingga tidak memerlukan komputer yang berkecepatan tinggi.

c. Pada pernyataan nomor 3 (perangkat komputer memiliki fungsi/ fitur yang lengkap), 8,7% responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini mengindikasikan bahwa perangkat komputer yang dipergunakan untuk kegiatan keproyekan tidak memerlukan fungsi/ fitur yang lengkap, karena pada prinsipnya program Microsoft office, AutoCAD dan Microsoft Project sudah cukup dan merupakan program utama yang harus tersedia didalam koputer untuk pelaksanaan kegiatan keproyekan.

4. Hasil analisis regresi baik variabel sumber daya manusia (SDM) maupun variabel perangkat komputer, baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerapan sistem informasi manajemen (SIM) dengan kontribusi pengaruh sebesar 56,9%. Artinya 43,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini, seperti pelatihan SDM terhadap program komputer, dan kehandalan perangkat komputer, gaya manajemen dan lain-lain.

5. Di dalam persamaan analisis regresi berganda hipotesis pertama

memperlihatkan bahwa variabel perangkat komputer merupakan faktor dominan dalam penerapan sistem informasi manajemen, hal ini menunjukkan bahwa perangkat komputer yang tersambung secara integrasi dengan printer dan ploter untuk pencetakan gambar kerja dengan kapasitas sangat cepat dan akurat merupakan faktor penentu didalam pencapaian target waktu penyerahan gambar kerja yang sangat tidak mungkin digantikan oleh tenaga manusia.

4.2.2. Pembahasan Pengaruh Penerapan SIM dan Penerapan SOP terhadap