Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk baru yang dikembangkan dari produk yang telah ada. Produk baru yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya berbasis Model Pembelajaran Guided Discovery pada subtema Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku materi macam-macam gaya Kurikulum 2013 yang dikembangkan dari LKS yang sudah ada sebelumnya. Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya didasarkan pada permasalahan yang ditemukan peneliti di lapangan yaitu kurikulum 2013 menutut pembelajaran yang berpusat pada kegitan siswa secara aktif namun LKS yang ada selama ini belum terfokus pada kegiatan untuk menemukan konsep IPA. Dari permasalahan tersebut maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana menghasilkan Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya yang tervalidasi dan layak digunakan oleh siswa kelas IV dalam implementasi Kurikulum 2013.
Alasan pemilihan Lembar Kerja Siswa untuk dikembangkan karena menurut Andi Prastowo (2015: 205), LKS sebagai bahan ajar cetak mempunyai empat fungsi, yaitu: 1) sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik. 2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. 3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. 4) Mempermudah pelaksanaan pengajaran
100
kepada peserta didik. Dari pendapat tersebut peneliti memutuskan untuk mengembangkan produk LKS karena fungsi LKS dapat dirasakan baik untuk guru maupun siswa serta diharapkan LKS yang tervalidasi nantinya dapat mendukung pembelajaran pada implementasi Kurikulum 2013.
Langkah-langkah pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya didasarkan pada prosedur pengembangan oleh Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahap dimulai dari studi pendahuluan hingga diseminasi. Namun, langkah pengembangan dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai pada langkah ke-9 dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya untuk menyebarluaskan produk yang dikembangkan.
Pada tahap perancangan Lembar Kerja Siswa, peneliti memperhatikan prosedur pengembangan Lembar Kerja Siswa yang dikemukakan oleh Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1991: 41-45) yang terdapat dalam BAB II Kajian Pustaka. Prosedur pengembangan LKS terdiri dari syarat-syarat didaktik, syarat- syarat konstruksi, dan syarat-syarat teknis. Syarat-syarat didaktik merupakan syarat-syarat belajar-mengajar yang efektif, syarat-syarat konstruksi merupakan syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan. Sedangkan syarat-syarat teknis merupakan syarat yang berkenaan dengan tulisan, gambar, dan penampilan dari Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan.
Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya terdiri dari LKS dan panduan untuk guru. LKS memuat kegiatan-kegiatan untuk mengetahui Macam- macam Gaya dan panduan untuk guru berisi kunci jawaban dan pedoman penilaian
101
untuk LKS. LKS dan panduan untuk guru memuat cover, petunjuk belajar, kompetensi dasar, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja yang di dalamnya memuat lima macam gaya yaitu: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Dalam LKS terdapat halaman identitas siswa setelah halaman cover. Sedangkan dalam panduan untuk guru memuat pedoman penilaian afektif dan psikomotorik di halaman akhir. Penilaian kognitif terdapat di dalam konten LKS berupa kunci jawaban dan pedoman penskoran. Cover LKS maupun panduan untuk guru dicetak menggunakan kertas Ivory 230 sedangakan isi LKS dicetak menggunakan kertas HVS 80 gram dengan ukuran kertas A4.
Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya divalidasi dalam segi materi maupun media. Revisi pada saat melakukan validasi materi adalah peta pikiran perlu dilengkapi dengan gambar, hal tersebut dimaksudkan agar siswa mendapatkan gambaran mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan. Selain itu tujuan setiap kegiatan pada Lembar Kerja Siswa Macam-macam Gaya harus disesuaikan dengan apa yang dilakukan siswa. Tujuan merupakan salah satu komponen yang ada dalam Lembar Kerja Siswa, tujuan yang ada pada Lembar Kerja Siswa sebelum direvisi belum sesuai dengan kegiatan yang dilakukan siswa karena siswa diminta untuk menuliskan pengertian, sedangkan dalam kegiatannya siswa tidak pernah mendefinisikan. Pada kegiatan gaya listrik direvisi menggunakan gaya listrik statis yang ada pada penggaris yang digosok-gosokkan pada rambut kemudian dapat menarik serpihan kertas. Sebelum direvisi kegiatan gaya listrik adalah mendefinisikan perubahan energi listrik. Menurut dosen
102
validator ahli materi hal tersebut kurang sesuai dengan konsep gaya listrik sehingga perlu untuk diperbaiki.
Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya juga divalidasi dari segi media. Revisi hasil validasi media tahap pertama yaitu ukuran kurang sesuai karena sebelum dilakukan perbaikan, LKS dicetak menggunakan ukuran kertas A5. Ukuran standar pada Lembar Kerja Siswa adalah A4. Hal tersebut sesuai dengan teori pada BAB II menurut Andi Prastowo (2015: 217) bahwa batasan umum saat menentukan desain LKS salah satunya adalah ukuran. Ukuran LKS yang dapat mengakomodasi siswa agar mempunyai cukup ruang dalam menuliskan hasil kegiatan yang telah mereka lakukan adalah ukuran kertas A4 kuarto. Apabila menggunakan ukuran kertas A5 (setengah kuarto) siswa akan kesulitan karena ruangan untuk menuliskan hasil kegiatan sangat terbatas. Dengan demikian, LKS diperbaiki dengan menggani ukurannya dari A5 menjadi A4.
Pemilihan jenis huruf pada cover Lembar Kerja Siswa sebelum direvisi menggunakan huruf yang kurang terbaca oleh siswa. Dosen validator memberikan saran untuk mengganti jenis huruf agar lebih mudah terbaca oleh siswa. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1991: 41-45) mengenai syarat-syarat teknis dalam mengembangkan Lembar Kerja Siswa yaitu syarat yang berkenaan dengan tulisan, gambar, dan penampilan dari Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan. Tulisan yang digunakan pada Lembar Kerja Siswa hendaknya menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi. Dengan demikian huruf yang nantinya akan sulit terbaca oleh siswa kemudian diganti menggunakan huruf-huruf cetak yang lebih sederhana.
103
Pemilihan gambar sebelum direvisi menggunakan gambar-gambar yang belum sesuai dengan subtema Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku. Dosen validator memberikan saran agar gambar lebih disesuaikan dengan subtema agar terlihat integrasi dalam pembelajaran karena acuan dalam pengembangan LKS ini adalah Kurikulum 2013. Dengan demikian gambar pada LKS diperbaiki dan diganti menggunakan gambar-gambar aktivitas dan benda-benda yang sesuai dengan subtema.
Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran akan membuat proses pembelajaran tersebut menjadi berpusat pada siswa karena siswa terlibat secara aktif untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang ada dalam LKS. Dalam melakukan kegiatan yang ada dalam LKS guru berperan mendampingi sebagaimana sesuai dengan basis LKS yang dikembangkan yaitu mengacu pada model pembelajaran Guided Discovery.
Ketika melakukan uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, maupun uji coba lapangan operasional, beberapa siswa juga terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti langkah kerja dalam LKS. Hal tersebut sesuai dengan manfaat LKS yang dikemukakan oleh Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis (1991: 40) yaitu memudahkan guru untuk mengelola proses belajar- mengajar. Dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Kegiatan belajar berpusat pada siswa. Selain itu, melalui Lembar Kerja Siswa juga dapat membantu guru mengarahkan siswa untuk menemukan konsep melalui kegiatan yang mereka lakukan.
104
Hasil uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, dan uji coba lapangan operasional selalu menurun. Hal tersebut disebabkan karena pada setiap tahap uji coba jumlah responden selalu meningkat sehingga hasil respon siswa semakin bervariasi. Meskipun hasil respon siswa selalu menurun, namun masih berada dalam kriteria yang sama yaitu kriteria sangat baik. Ketika peneliti bertanya jawab langsung dengan siswa, siswa sangat antusias dan senang ketika belajar menggunakan LKS.
Manfaat lain dalam penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses siswa, mengembangkan sikap ilmiah, serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya serta memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar. Manfaat dari Lembar Kerja Siswa tersebut dapat terlihat ketika peneliti melakukan uji coba produk di kelas IV SD N Demakijo 1.
Dalam LKS juga tertera kolom nilai yang dimaksudkan untuk memotivasi siswa agar bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan dalam LKS sebagaimana diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2004: 24) pada BAB II bahwa siswa sekolah dasar kelas tinggi memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah.
105
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN