A. Hasil Penelitian
9. Revisi Produk Akhir
10.Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation). Melaporkan hasil pengembangan dalam pertemuan profesional dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan.
Langkah-langkah penelitian di atas tentu saja bukan merupakan langkah baku yang harus diikuti secara lengkap. Setiap pengembangan tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khusus yang dihadapi dalam proses pengembangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peneliti dalam penelitian pengembangan dapat melakukan modifikasi disesuaikan dengan kondisi dan pertimbangan yang ada.
Dengan mengacu pada model pengembangan (research and development) oleh Borg, W.R. dan Gall M.D (1989) dalam Sukmadinata (2008: 169-170), maka
50
peneliti mengambil sembilan langkah dalam proses ini. Hal ini dilakukan karena penelitian pengembangan yang dilakukan hanya untuk satu sekolah saja dan menyesuaikan pada karakteristik, keterbatasan waktu, tenaga serta biaya. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting) Analisis kebutuhan dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan informasi di SD N Demakijo 1 dengan tahapan sebagai berikut:
a. Analisis Awal
Analisis dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SD N Demakijo 1. Tahap ini merupakan tahap penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa dan menggali pemahamaan guru mengenai pengembangan lembar kerja siswa meggunakan model pembelajaran Guided Discovery. Salah satu temuan dalam observasi dan wawancara yang dilakukan yaitu belum pernah dilakukan pengembangan lembar kerja siswa padahal dalam implementasi kurikulum 2013 bahan ajar yang menuntut kegiatan siswa secara aktif sangat diperlukan, sehingga perlu dikembangkan lembar kerja siswa untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar dalam implementasi kurikulum 2013.
b. Analisis Kurikulum
Tahap analisis kurikulum meliputi pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang akan digunakan untuk mengembangkan LKS pada kelas IV Kurikulum 2013.
51
c. Analisis Materi
Analisis materi dilakukan dengan cara mengidentifikasi materi dalam tema dan subtema yang relevan dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan teknis pembuatan produk menggunakan software design berupa aplikasi Corel Draw X7 serta menyusun materi yang telah dipersiapkan dan sesuai untuk dikembangkan menjadi produk lembar kerja siswa. 3. Pengembangan bentuk awal produk (develop preliminary form of product) Pengembangan produk awal dilakukan dengan memperhatikan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya dievaluasi oleh dosen ahli, dengan kualifikasi 1 orang ahli materi, serta 1 orang ahli media dan melakukan revisi produk.
4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)
Melakukan uji coba kelompok kecil menggunakan 1 sekolah dengan 2 subjek. Dalam uji coba kelompok kecil dibagikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon atas Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan.
5. Revisi produk utama (main product revision)
Melakukan revisi produk pertama berdasarkan hasil pengamatan dan analisis penyebaran angket pada uji coba lapangan awal.
6. Uji coba lapangan utama (main field testing)
Uji coba lapangan utama dilakukan pada 1 sekolah, dengan 10 subjek. Dalam uji coba ini dilakukan pengamatan kepada pengguna produk untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam produk yang telah dikembangkan. Selain itu dibagikan
52
angket untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap produk Lembar Kerja Siswa.
7. Revisi produk operasional (operasional product revision)
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis angket dilakukan penyempurnaan atas produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan.
8. Uji coba lapangan operasional (operasional field testing)
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah direvisi kemudian diujicobakan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas IV B SD Demakijo 1 dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Saat uji coba lapangan ini siswa diminta untuk memberikan tanggapan terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan melalui angket. Selain itu peneliti juga melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.
9. Revisi produk akhir (final product revision)
Langkah ini dilakukan dengan menyempurnakan Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba lapangan operasional. Hasil revisi yang dilakukan akan menghasilkan produk yang layak dan siap digunakan pada pembelajaran kurikulum 2013 kelas IV Subtema Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku materi Macam-macam Gaya.
C. Desain Uji Coba Produk
Uji coba produk ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan validitasnya. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah: (1) Desain uji coba, (2) subjek coba, (3) Teknik dan Instrumen pengumpulan data, (4) Teknik analisis data.
53
1. Desain Uji Coba
Pada desain uji coba produk ini, dibagi menjadi empat tahap, yaitu evaluasi ahli, uji coba lapangan awal (kelompok kecil), uji coba lapangan utama (kelompok besar), dan uji coba lapangan operasional.
a. Evaluasi Ahli
Tahap evaluasi ahli dilakukan dengan melakukan validasi instrumen dengan dosen ahli materi dan ahli media, selanjutnya hasil dianalisis untuk dijadikan dasar dalam melakukan revisi produk pertama.
b. Uji Coba Lapangan Awal (Kelompok Kecil)
Uji coba kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas IV A SD N Demakijo 1 sebanyak 2 siswa.
c. Uji Coba Lapangan Utama (Kelompok Besar)
Uji coba kelompok besar dilakukan pada siswa kelas IV A SD N Demakijo 1 sebanyak 10 siswa.
d. Uji Coba Lapangan Operasional
Uji coba lapangan operasional dilakukan kepada seluruh siswa kelas IV B SD N Demakijo 1 sebanyak 31 siswa.
2. Subjek Coba
Subjek uji coba pengembangan ini adalah:
a. Subjek analisis kebutuhan yaitu guru dan siswa kelas IV SD N Demakijo 1. b. Subjek uji coba lapangan awal (kelompok kecil), siswa kelas IV A SD N
54
c. Subjek uji coba lapangan utama (kelompok besar), siswa kelas IV A SD N Demakijo 1, sebanyak 10 orang.
d. Subjek uji coba lapangan operasional, siswa kelas IV B SD N Demakijo 1, sebanyak 31 orang.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data a. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan tiga bentuk teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, dan observasi.
1) Wawancara
Sukmadinata (2010: 216) mengungkapkan bahwa wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual maupun kelompok. Berdasarkan pandangan tersebut, dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan secara individual untuk memperoleh data yang berasal dari individu dalam studi pendahuluan yang berkaitan dengan analisis kebutuhan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk pembelajaran pada kurikulum 2013. Wawancara dalam studi pendahuluan ini ditujukan terhadap guru.
2) Angket/kuesioner
Sukmadinta (2010: 219) mengemukakan bahwa angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk memperoleh data dari:
55
a) Ahli media dan ahli materi
Angket yang digunakan adalah angket terbuka dan angket tertutup. Menurut Sukmadinata (2010: 219) angket terbuka adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan pokok yang bisa dijawab atau direspon oleh responden secara bebas. Sedangkan angket tertutup adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden.
b) Siswa sebagai subjek pengguna LKS
Angket yang digunakan kepada siswa dalam uji coba lapangan berlangsung dalam tiga tahap seperti yang telah diungkapkan sebelumnya dalam prosedur penelitian.
3) Observasi
Sukmadinata (2010: 220) mengungkapkan bahwa observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan secara partisipatif dimana peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung dengan mengamati penggunaan Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan observasi ini, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penggunaan Lembar Kerja Siswa dapat diamati dan dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan selanjutnya.
56
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, item kuesioner, dan pedoman observasi. Instrumen berupa pedoman wawancara ditujukan kepada guru untuk mengetahui analisis kebutuhan LKS pada kurikulum 2013. Item kuesioner berisi kisi-kisi instrumen penilaian LKS untuk ahli materi dan ahli media serta penyusunan pedoman observasi.
1) Pedoman wawancara
Sebelum melakukan wawancara terhadap guru dalam studi pendahuluan, peneliti menyiapkan instrumen pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini memuat sejumlah pertanyaan berkaitan dengan analisis kebutuhan akan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Aspek yang diperhatikan dalam wawancara terhadap guru adalah sebagai berikut.
a) Pemahaman mengenai Kurikulum 2013.
b) Pemahaman pendekatan saintifk dalam implementasi Kurikulum 2013. c) Pemahaman mengenai pembelajaran berbasis model Guided Discovery. d) Penggunaan bahan ajar.
e) Kebutuhan guru terhadap Lembar Kerja Siswa berbasis model pembelajaran Guided Discovery.
Hasil wawancara digunakan untuk membuat perencanaan pengembangan Lembar Kerja Siswa, sehingga produk yang akan dikembangkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan dalam implementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013.
57
2) Angket untuk ahli media
Angket untuk ahli media berisikan aspek penilaian terhadap produk Lembar Kerja Siswa yang akan dikembangkan, meliputi: fisik bahan ajar, penggunaan tulisan, dan penggunaan gambar. Kisi-kisi instrumen untuk ahli media akan dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media.
No. Aspek Indikator Nomor
Butir 1. Fisik Lembar Kerja
Siswa
Ketepatan ukuran LKS 1
Ketepatan dan kualitas bahan yang digunakan
2 Komposisi antara gambar dan tulisan 3 Kelengkapan komponen-komponen
LKS
4 2. Penggunaan Tulisan Ketepatan ukuran teks 5
Ketepatan jenis teks (font) yang digunakan
6 Kejelasan teks yag digunakan 7 3. Penggunaan Gambar Kesesuaian gambar dengan konsep 8 Kualitas gambar yang digunakan 9 Ketepatan tata letak gambar 10 Komponen dan ukuran gambar 11
3) Angket untuk ahli materi
Angket untuk ahli materi berisikan aspek penilaian terhadap produk Lembar Kerja Siswa yang akan dikembangkan, meliputi: ketepatan materi, penggunaan LKS dalam pembelajaran, serta bahasa dan tulisan. Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi akan dijelaskan sebagai berikut.
58
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi.
No. Aspek Indikator Nomor
Butir 1. Ketepatan Materi Keterkaitan dengan Kurikulum 2013 1
Keterkaiatan dengan KI dan KD kelas
IV semester 2 2
Kebenaran materi yang disajikan 3 Kesesuaian dan kejelasan gambar
dengan materi 4
2. Penggunaan LKS dalam pembelajaran
Kemampuan LKS menjangkau
perbedaan individual siswa 5 Kemampuan LKS memberi tekanan
pada proses untuk menemukan konsep 6 Adanya variasi stimulus (menulis,
menggambar, berdialog, menggunakan alat) dalam LKS
7 Kemampuan LKS menjangkau aspek
kognitif 8
Kemampuan LKS menjangkau aspek
afektif 9
Kemampuan LKS menjangkau aspek
psikomotorik 10
Kesesuaian LKS dengan model
pembelajaran Guided Discovery 11 Daya dukung LKS dalam
implementasi Kurikulum 2013 12 3. Bahasa dan Tulisan Kesesuaian bahasa dengan tingkat
kedewasaan anak 13
Kejelasan struktur kalimat 14
4) Angket untuk Siswa
Angket untuk siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap Lembar Kerja yang telah dikembangkan dalam kegiatan uji coba. Kisi-kisi angket untuk siswa adalah sebagai berikut.
59
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Uji Lapangan
No. Aspek Indikator Nomor
Butir 1. Materi Kemudahan memahami materi dalam
LKS 1
Kemampuan meningkatkan peran
aktif siswa 2
Kemampuan meningkatkan kerja
sama siswa 3
2. Lembar Kerja Siswa Kejelasan tujuan kegiatan 4 Kejelasan langkah-langkah kegiatan 5 Kejelasan tulisan dalam LKS 6 Kejelasan gambar dalam LKS 7 Kemudahan memahami maksud dari
gambar 8
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Kemudahan dalam memahami LKS 9 Pembelajaran menjadi lebih menarik
dan mengasyikan menggunakan LKS 10 Semangat dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan LKS 11 Kemampuan LKS melatih siswa
melakukan penemuan 12
Kemampuan menarik kesimpulan 13
4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari kegiatan uji coba dapat diklasifikasikan mejadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berasal dari komentar dan saran yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari jawaban angket yang merupakan instrumen pengumpulan data. Dalam angket tersebut, tanggapan tentang produk yang dikembangkan berupa jawaban sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang terhadap pernyataan yang disediakan. Tanggapan sangat baik diberi skor 5, tanggapan baik diberi skor 4, tanggapan cukup diberi skor 3, tanggapan kurang diberi skor 2, dan tanggapan sangat kurang diberi
60
skor 1. Data kuantitatif dianalisis dengan menghitung skor total rata-rata dari setiap butir instrumen angket dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
X : skor rata-rata
Σ � : jumlah skor per butir
� : jumlah responden
Setelah mendapatkan data yang berupa skor, maka langkah selanjutnya adalah mengkonversi data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif dengan panduan dari Widoyoko (2010: 238):
Tabel 6. Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif
Rumus Rerata skor Kriteria
X > Xi + 1,8 x Sbi > 4,2 Sangat Baik
Xi + 0,6 x Sbi < X ≤ Xi + 1,8 x Sbi > 3,4 – 4,2 Baik
Xi –0,6 x Sb i < X ≤ Xi +0,6 x Sbi > 2,6 – 3,4 Cukup
Xi –1,8 x Sbi < X ≤Xi – 0,6 x Sbi > 1,8 – 2,6 Kurang
X ≤Xi – 1,8 x Sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang
Keterangan:
Xi (rerata ideal) = ½ (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) Sbi = 1/6 (skor maksimum ideal – skor minimum ideal)
X = skor empiris
X
=
Σ �
�
61
Dari hasil perhitungan akan didapatkan panduan untuk mengetahu kategori setiap butir instrumen dan keseluruhan produk LKS yang dikembangkan. Dalam penelitian ini LKS dianggap layak digunakan apabila hasil penilaian dari ahli media, ahli materi, dan siswa memperoleh nilai minimal “baik” pada semua aspek penilaian.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diuraikan berdasarkan prosedur pengembangan dari Borg dan Gall yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian dan Pengumpulan Data
Peneliti melakukan observasi terhadap pembelajaran yang berlagsung di kelas IV Sekolah dasar serta melakukan wawancara dengan guru kelas. Data yang diperoleh pada saat observasi adalah kelas IV SD N Demakijo 1 sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas tersebut berpusat pada siswa meskipun tidak jarang guru masih dominan di dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran di kelas tersebut menggunakan bahan ajar berupa buku siswa dan LKS yang berisi materi serta latihan-latihan soal yang ada pada satu tema.
Dalam kegiatan pembelajarannya, guru lebih memaksimalkan penggunaan buku siswa daripada LKS. Hal ini dikarenakan, menurut beliau materi dalam buku siswa sudah sangat banyak sehingga dituntut untuk segera menyelesaikan materi- materi tersebut. Sedangkan dalam LKS yang digunakan selama ini juga memuat materi yang hampir sama dengan buku siswa. Dengan demikian guru menggunakan LKS yang ada selama ini sebagai pendamping belajar siswa ketika materi dalam buku sudah selesai diajarkan.
Data yang diperoleh pada saat wawancara dengan guru kelas adalah selama ini guru belum pernah mengajak siswa melakukan percobaan IPA dalam kegiatan
63
pembelajaran secara mandiri. Guru hanya mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah ada dalam buku guru dan buku siswa. Kondisi ini diperkuat dengan pernyataan bahwa guru juga belum pernah mengembangkan Lembar Kerja Siswa secara mandiri. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 sudah sangat banyak dan beragam.
Kegiatan selajutnya adalah melakukan kajian terhadap teori-teori maupun hasil penelitian yang terkait dengan rancangan pengembangan produk. Data yang diperoleh dari mengkaji teori adalah peneliti mendapat sebuah gagasan untuk merancang pengembangan produk LKS IPA yang tervalidasi dan layak digunakan untuk mendukung implemetasi Kurikulum 2013.
2. Perencanaan
Kegiatan pertama yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisis kurikulum terkait dengan KI dan KD kelas IV serta analisis materi dalam tema dan subtema yang relevan dengan produk yang akan dikembangkan. Kompetensi Inti yang ingin dicapai pada kelas IV mata pelajaran IPA adalah memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.
Berdasarkan KI dan KD tersebut, peneliti mengambil Tema 7 yaitu Indahnya Keragaman di Negeriku dan Subtema 1 yaitu Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku dalam Pembelajaran 1.
64
Kegiatan selanjutnya adalah merancang desain LKS. Desain LKS dibuat menggunakan aplikasi software design Corel Draw X7. Huruf yang digunakan dalam LKS adalah Arial, Double Bubble Shadow, Geometr415 Blk BT, KG Chasing Cars, dan Lemon Milk. Adanya variasi jenis huruf dimaksudkan untuk membuat LKS lebih menarik dan disukai oleh siswa. LKS terbagi menjadi LKS yang memuat kegiatan-kegiatan untuk mengetahui Macam-macam Gaya dan dilengkapi dengan panduan untuk guru yang berisi kunci jawaban dan pedoman penilaian afektif dan psikomotorik untuk LKS.
LKS dan panduan untuk guru memuat cover, petunjuk belajar, kompetensi dasar, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja yang di dalamnya memuat lima macam gaya yaitu: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Dalam LKS terdapat halaman identitas siswa setelah halaman cover. Sedangkan dalam panduan untuk guru memuat pedoman penilaian afektif dan psikomotor di halaman akhir. Penilaian kognitif terdapat di dalam konten LKS berupa kunci jawaban dan pedoman penskoran.
3. Pengembangan bentuk awal produk
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini diawali dengan memproduksi Lembar Kerja Siswa IPA kelas IV berbasis model pembelajaran Guided Discovery pada subtema Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku materi macam-macam gaya kurikulum 2013 yang terbagi menjadi LKS dan panduan untuk guru dicetak dengan menggunakan kertas HVS 80 gram dan cover Ivory 230 dengan ukuran A5.
65
Setelah LKS selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah memvalidasi LKS baik dari segi media maupun materi. Validasi media dilakukan kepada ahli media oleh Dosen Pendidikan Sekolah Dasar yaitu Ibu Unik Ambar Wati, M.Pd. dan ahli materi oleh Dosen Pendidikan Sekolah Dasar yaitu Bapak Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd. untuk mengetahui kelayakan dari Lembar Kerja Siswa tersebut sebelum diuji cobakan ke lapangan. Komentar, kritik, dan saran yang diberikan ahli media dan ahli materi juga menjadi dasar dalam melakukan revisi produk agar Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan benar-benar layak untuk diuji coba.
a. Data validasi ahli materi
Validator ahli materi dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya adalah Bapak Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd. Validasi oleh ahli materi dilaksanakan selama dua tahap. Validasi pertama dilaksanakan pada tangal 5 April 2017. Adapun hasil validasi pertama oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
66
Tabel 7. Data Hasil Validasi Materi Tahap Pertama
Hasil penilaian ahli materi tahap pertama memperoleh jumlah skor 47 dengan rata-rata 3,36. Berdasarkan pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif, maka produk Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam gaya yang dikembangakan termasuk dalam kriteria cukup. Terdapat beberapa poin indikator yang bernilai cukup, sehingga perlu dilakukan perbaikan. Selain penilaian pada angket tersebut,
No Indikator Skor Kriteria
1. Keterkaitan konten materi dengan kurikulum
2013 4 Baik
2. Keterkaitan dengan KI dan KD kelas IV
semester 2 Kurikulum 2013 4 Baik
3. Kebenaran materi yang disajikan 3 Cukup 4. Kesesuaian dan kejelasan gambar dengan
materi 3 Cukup
5. Kemampuan LKS menjangkau perbedaan
individual siswa 4 Baik
6. Kemampuan LKS memberi tekanan pada
proses untuk menemukan konsep 3 Cukup 7.
Adanya variasi stimulus (menulis, menggambar, berdialog, menggunakan alat) dalam LKS
3 Cukup 8. Kemampuan LKS menjangkau aspek kognitif 3 Cukup 9. Kemampuan LKS menjangkau aspek afektif 3 Cukup 10. Kemampuan LKS menjangkau aspek
psikomotorik 3 Cukup
11 Kesesuaian LKS dengan model pembelajaran
Guided Discovery 5
Sangat baik 12. Daya dukung LKS dalam implementasi
Kurikulum 2013 3 Cukup
13. Kesesuaian bahasa dengan tingkat kedewasaan
anak 3 Cukup
14. Kejelasan struktur kalimat 3 Cukup
Jumlah 47
67
validator juga memberikan saran untuk perbaikan Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya. Saran yang diberikan oleh ahli materi adalah sebagai berikut.
1) Peta pikiran perlu dilengkapi dengan gambar.
2) Tujuan setiap kegiatan disesuaikan dengan apa yang dilakukan siswa. 3) Pada penilaian gaya otot, kata “akan” sebaiknya dihilangkan.
4) Pada kegiatan gaya listrik, diganti dengan percobaan listrik statis. 5) Gambar kuda menarik delman (gaya otot) sebaiknya diganti.
6) Pada kesimpulan, siswa diarahkan untuk menyimpulkan kegiatan yang telah mereka lakukan, bukan mendefinisikan pengertian.
7) Perlu dilengkapi kolom informasi pada panduan untuk Guru.
Saran dari ahli materi tersebut dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan Lembar Kerja Siswa IPA Macam-macam Gaya dari segi materi tahap pertama (revisi ahli materi tahap pertama). Rincian revisi Lembar Kerja Siswa tersebut adalah sebagai berikut.
68
1) Peta pikiran perlu dilengkapi dengan gambar.
Gambar 2 Peta Pikiran sebelum
revisi Gambar 3 Peta Pikiran setelah revisi Peta pikiran perlu dilengkapi dengan gambar yang sesuai dengan konten pada Lembar Kerja Siswa. Dengan demikian siswa akan mendapat gambaran mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan pada Lembar Kerja Siswa Macam-macam Gaya.
69
2) Tujuan setiap kegiatan disesuaikan dengan apa yang dilakukan siswa.
Tabel 8. Tujuan kegiatan dalam Lembar Kerja Siswa
Tujuan yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa tidak sesuai dengan kegiatan yang dilakukan siswa. Tujuan sebelum direvisi adalah siswa dapat mengetahui pengertian, hal itu tidak tepat karena dalam kegiatannya siswa tidak pernah mendefinisikan. Tujuan kegiatan tersebut kemudian diperbaiki dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan siswa.
No. Tujuan Kegiatan LKS Sebelum Direvisi
Tujuan Kegiatan LKS Setelah Direvisi
1. Siswa dapat mengetahui pengertian gaya otot
Membedakan aktivititas yang menggunakan otot dan tidak menggunakan otot
2. Siswa dapat mengetahui pengertian gaya listrik
Mengetahui pengaruh benda
bermuatan listrik terhadap benda lain 3. Siswa dapat mengetahui
pengertian gaya magnet
Mengetahui pengaruh magnet terhadap benda
4. Siswa dapat mengetahui
pengertian gaya gravitasi Mengetahui arah jatuh benda 5. Siswa dapat mengetahui
pengertian gaya gesekan
Mengetahui pengaruh sentuhan benda terhadap gerak benda