• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 4.9 praktik mensholatkan jenazah

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan pada peraktik mengurus jenazah dalam Program Abdi Masyarakat ini menunjukkan hasil yang senada bahwa praktik mengurus jenazah dilakukan pada saat masa pembekalan Program Abdi Masyarakat yang dilakukan secara berkelompok dengan ketentuan kelompok yang tidak mendapat giliran pada saat itu harus memperatikan dan mengoreksi pekerjaan teman atau kelompok yang sedang bertugas. Sesuai dengan hasil wawancara kepada ustadzah ismatuz adkiyah:

“Untuk praktik jenazah diputri mentok dikegiatan mensholatkan saja dikarenakan pekerjaan menguburkan itu dalam ketentuan syariat islam dilakukan oleh kaum laki-laki saja. Jadi praktik melakukan penguburan jenazah diputri ditiadakan hanya diberikan materi tentang penguburan jenazah saja setidaknya mereka tau step-step dan hal-hal yang perlu dilakukan.”88

selanjutnya data yang didapat dari hasil penelitian dibahas secara spesifik dan dikorelasikan dengan teori-teori yang sesuai dengan fokus penelitian.

Adapun temuan yang diperoleh selama di lapangan mengenai implementai program abdi masyarakat (PAM) dalam praktik mengurus jenazah di Pondok Pesantren Putri Nurul Islam Antirogo Jember sebagai berikut:

1. Implementasi Program Abdi Masyarakat (PAM) di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dipaparkan pembahasan temuan dalam penelitian ini, implementasi program abdi masyarakat (PAM) di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo dimulai sejak tahun 2013 yang berjalan hingga saat ini. PAM adalah program wajib yang ada di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo. Perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum dan tujuan khusus suatu organisasi atau lembaga penyelenggaraan pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap.89 Perencanaan program abdi masyarakat di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember disusun berdasarkan tujuan yang ditetapkan yaitu untuk membentuk jiwa kepemimpinan, serta mengembangkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan santri dalam belajar.

89Muhammad Qasim, Maskiah, Perencanaan Pengajaran Dalam Kegiatan Pemelajaran, Jurnal Dikursus Islam 04, No. 3 (Desember 2016): 488.

Harapannya setelah mengikuti program ini bisa memiliki pandangan dan pengalaman lebih untuk bisa mengamalkan dan menyebarkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk modal hidup nantinya dimasyarakat.

Prosedur pelaksanaan kegiatan Program Abdi Masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahapan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Pada tahap persiapan berfokus pada pemilian peserta dan pembekalan. Kemudian pada tahap pelaksanaan ini peserta sudah terjun kelapangan untuk melakukan mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan selama di Pesantren. Selama pelaksanaan peserta tetap wajib mengikuti peraturan Pesantren Nurul Islam.

Dalam pelaksanaan juga dilakukan pemantauan dan peninjauan oleh asatid pembimbing selama pelaksanaan kegiatan PAM, pemantauan ini dilakukan kurang lebih sebanyak lima kali. Pada saat peninjauan jurnal kegiatan yang dibuat oleh peserta wajib ditunjukkan untuk dievaluasi yang nantinya akan disahkan oleh pembimbing.

Kegiatan Program Abdi Masyarakat ini dilakukan selama satu bulan penuh, peserta PAM ini terdiri dari santri kelas XI MA Unggulan Nuris. Peserta yang suda mengikuti kegiatan PAM harus segera membuat laporan tertulis secara mandiri selambat-lambatnya selama satu bulan setela pelaksanaan PAM selesai. Laporan yang dibuat dikonsultasikan dengan asatid untuk pengesahan dan laporan yang telah disetujui dicetak menjadi dua untuk panitia dan santri, jika

telah mengumpulkan jurnal laporan maka akan mendapatkan sertifikat penghargaan.

2. Implementasi Praktik Mengurus Jenazah dalam Program Abdi Masyrakat (PAM) di Pondok Pesantren Putri Nurul Islam Antirogo

Berdasarkan penyajian data dan analisis data implementasi praktik mengurus jenazah dalam program abdi masyarakat (PAM) di Pondok Pesantren Putri Nurul Islam Antirogo. Berikut temuan penelitian dari paparan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Adapun implementasi praktik mengurus jenazah ditempuh melalui beberapa langkah:

1) Pra praktik

Dalam tahap pra praktik ini meliputi perencanaan dan indentifikasi terhadap apa saja yang dibutuhkan, perencanaan mencakup rangkaian kegiatan menentukan tujuan umum dan global suatu organisasi lembaga pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap.90

panitia dan asatid merumuskan tujuan dilaksanakannya praktik mengurus jenazah agar peserta PAM mampu memahami, memperaktikkan dan meningkatkan kemampuan mengurus jenazah di masyarakat. Ketiga menyiapkan materi dimana panitia dan asatid

90 Muammad Qosim, Maskiah, Perencanaan Pengajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran.

menyiapkan materi yang dirangkum menjadi buku pedoman yang disesuaikan dengan tujuan praktik serta menyiapkan alat-alat dan metode yang digunakan.

Materi yang digunakan sudah disusun menjadi ringkas dan mudah untuk dibawa menjadi pedoman pada saat pelakanaan, Metode yang digunakan oleh asatid untuk menyampaikan materi saat pembekalan PAM menggunakan metode ceramah, dan Tanya jawab untuk memberikan peluang terhadap peserta PAM. Tahap pra paraktik memandikan jenazah, mengkafani jenazah serta mensholatkan jenazah.

2) Pelakanaan praktik

Pelaksanaan pembelajaran suatu kegiatan atau sebuah proses belajar mengajar sebagai unsur inti dalam pembelajaran yang pelaksanaannya disesuaikan dengan langkah-langkah tertentu agar bisa mencapai hasil yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penyajian data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, langkah-langkah pelaksanaan praktik mengurus jenazah yaitu:

a) Pendahuluan, tahap ini asatid membagi kelompok sesuai jumlah peserta PAM, kemudian menjelaskan konsep pelaksanaan praktik mengurus jenazah.

b) Inti, pada tahap ini peserta melakukan praktik sesuai pembagian kelompok dan tugas masing-masing sesuai intruksi

yang telah diberikan oleh asatid. Dimana setiap salah satu kelompok melakukan tugas, kelompok yang lain harus memperhatikan sembari membenarkan jika ada kekurangan saat praktik berlangsung. Asatid melakukan pengamatan dan memberikan penilaian yang nantinya akan direkap dalam buku nilai kegiatan PAM keseluruan.

Dari hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa implementasi praktik mengurus jenazah di Pondok Pesantren Putri Nurul Islam dilakukan saat kegiatan PAM tahap pembekalan dan dilakukan dengan dua tahapan yaitu pra parktik memandikan, mengkafani dan mensholatkan jenazah, dan pelaksanaan praktik memandikan, mengkafani dan menshoatkan jenazah.

84 A. Simpulan

Hasil dari pembahasan dan penelitian tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Implementasi Program Abdi Masyarakat (PAM) di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember dilaksanakan dengan tiga tahapan. tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian, program abdi masyarakat ini dilaksanakan selama satu bulan oleh peserta yang ada dijenjang madrasah aliyah kelas XI.

2. Pelaksanaan praktik mengurus jenazah dalam program abdi masyarakat (PAM) merupakan salah satu pembekalan yang dijalankan oleh peserta PAM sebelum melakukan penerjunan di tempat pengadian. Praktik mengurus jenazah ini dilakukan dalam beberapa tahap meliputi pra praktik memandikan, mengkafani, dan mensholatkan jenazah melakukan persiapan tentang apa saja yang dibutuhkan, asatid merangkum materi yang akan dibuat pedoman oleh peserta, pelaksanaan praktik pembagian kelompok oleh asatid, melakukan praktik sesuai tugas yang diberikan pada setiap kelompok memandikan, mengkafani, dan mensholatkan jenazah.