• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.66

Selanjutnya menurut teori Philip Kotler segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.67

Hal tersebut telah sesuai dengan hasil temuan peneliti di lapangan, dimana MTsN 1 Jember ini telah melakukan komunikasi dengan baik kepada masyarakat. Dimana MTsN 1 ini selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk memperkenalkan atau mempromosikan hal-hal yang terkait dengan sekolah di MTsN 1, maka secara tidak langsung komunikasi akan tercipta dan terjalin, itu semua guna menarik minat masyarakat agar menyekolahkan anaknya ke MTsN 1.

Selain itu, ketika PPDB banyak sekali peserta didik yang diterima dari semua wilayah seperti dari wilayah kota yaitu kaliwates, sumbersari, patrang, dan untuk wilayah lainnya seperti mumbulsari, jenggawah, rambipuji, panti, dan ada yang dari luar kota seperti dari Jakarta dan Probolinggo, karena memang pada dasarnya di MTsN 1 Jember itu non zona.

66 Fandy Tjiptono, Pemasaran Strategik ...hlm. 211.

67 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ...hlm. 1

Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa MTsN 1 Jember ini melakukan komunikasi dengan baik dalam menyampaikan apa yang ada atau dimiliki oleh MTsN 1, selain itu dalam membagi atau memilah peserta didik dari tempat tinggalnya. Untuk peserta didik dari luar kota memang ada tapi itu hanya sedikit, tidak sebanding dengan peserta didik yang dari wilayah perkotaan di Jember.

Dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil teori dengan hasil temuan peneliti dilapangan telah sesuai dengan apa yang dilakukan di MTsN 1 Jember. Komunikasi atau penyampaian yang dilakukan kepada masyarakat terjalin dengan baik, sehingga banyak peserta didik yang ingin mendaftarkan anaknya ke MTsN 1. Dan dari segmentation di MTsN 1 Jember berdasarkan segmen geografis, dimana pemetaan yang dilakukan di MTsN 1 Jember menurut wilayah atau tempat tinggal peserta didik. Jika dipetakan peserta didik yang paling banyak masuk ke MTsN 1 Jember berasal dari wilayah kota dan pinggiran kota, serta kecamatan-kecamatan tetangga yang berbatasan dengan kota.

2. Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Mengkomunikasikan Strategi Pemasaran Targeting di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Jember tahun pelajaran 2017/2018

Berdasarkan hasil temuan peneliti di MTsN 1 Jember melakukan komunikasi kepada target sama halnya dengan melakukan promosi atau sosialisasi, ketika sudah melakukan berbagai macam sosialisasi maka akan dengan mudah komunikasi itu tercipta, target atau sasaran pun akan mudah

untuk disaring, tidak ada target khusus kepada masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke MTsN 1 Jember, semua kalangan baik dari kalangan menengah ke atas ataupun ke bawah dapat mendaftarkan anaknya, karena memang yang diutamakan di MTsN 1 Jember adalah prestasi yang dimiliki sang anak ketika masih duduk di bangku sekolah dasar.

Berdasarkan teori H. Frazier Moore komunikasi humas merupakan suatu proses yang mencakup suatu pertukaran fakta, pandangan, dan gagasan diantara suatu bisnis atau organisasi tanpa laba dengan publik-publiknya untuk mencapai saling pengertian.68

Menurut teori Fandy Tjiptono targeting merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.69

Selain itu menurut teori Mochammad Edris targeting yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.

Dalam hal ini komunikasi yang terjalin sudah sesuai dengan hasil temuan peneliti di lapangan, dimana komunikasi dilakukan untuk mengenai target atau sasaran pada saat ada event atau lomba-lomba yang diadakan MTsN 1. Sedangkan kalau untuk strategi pemasaran targeting menurut kedua teori diatas telah sesuai dengan hasil temuan peneliti di

68 H. Frazier Moore, Humas Membangin ...hlm. 86

69 Fandy Tjiptono, Pemasaran Strategik, ....hlm. 211

lapangan, di MTsN 1 Jember memilik target khusus kepada siapa sasaran yang akan dijadikan tujuan untuk memasuki MTsN 1 Jember, meski nanti pada realitanya atau hasil akhirnya MTsN 1 ini tetap menerima semua peserta didik dari semua kalangan.

Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil teori dengan temuan peneliti di lapangan sesuai dengan apa yang dilakukan di MTsN 1 Jember. Untuk komunikasi yang terjalin dalam mencapai target atau sasaran sudah dilakukan dengan baik, terlihat ketika menyampaikan atau mempromosikan ke sekolah-sekolah, atau bahkan ketika mengadakan lomba, banyak dari tingkat sekolah dasar yang ingin mendaftarkan dirinya ke MTsN 1.

3. Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Mengkomunikasikan Strategi Pemasaran Positioning di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Jember tahun pelajaran 2017/2018

MTsN 1 Jember dapat memposisikan lembaganya di masyarakat dengan menunjukkan program-program unggulan yang berbeda dengan sekolah lain seperti program kelas bina prestasi yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata.

Menurut teori Fandy Tjiptono positioning sendiri yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasaran.70

70 Ibid, 211

Sedangkan menurut Philip Kotler mencari „posisi‟ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.71

Dari pengertian tersebut maka sesuai dengan hasil yang telah peneliti temukan di lapangan, yaitu MTsN 1 Jember memiliki program-program unggulan yang berbeda dengan lembaga lainnya. Dalam hal ini MTsN 1 Jember sendiri sudah dapat memposisikan dirinya di masyarakat, dimana MTsN 1 Jember ini memiliki keunggulan sendiri yang tidak dimiliki oleh lembaga sekolah lain, seperti adanya kelas bina prestasi dan pendaftaran peserta didik yang didahulukan tanggal pendaftarannya dan penutupan pendaftaran peserta didik pun didahulukan dari sekolah lain.

Selain itu setiap ada even lomba baik tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan nasional MTsN 1 Jember tidak pernah lepas dari juara, juara selalu didapatkan di MTsN 1 Jember. Dengan adanya hal tersebut menjadikan masyarakat lebih tertarik untuk memasukkan anaknya ke MTsN 1 Jember.

71 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ...hlm. 262

Jadi dapat disimpulkan strategi pemasaran positioning yang ditemukan peneliti di lapangan telah sesuai dengan teori yang ada. MTsN 1 Jember memiliki produk unggulan yaitu adanya kelas bina prestasi yang dijadikan brand di setiap pengenalan atau promosi ke masyarakat. Selain itu adanya even-even lomba yang dilakukan oleh MTsN 1 Jember untuk dapat menarik minat masyarakat. Dalam hal ini MTsN 1 Jember sudah dapta memposisikan atau menunjukkan brand unggulan yang berbeda dengan sekolah lain di tengah masyarakat.