• Tidak ada hasil yang ditemukan

D_LOG_VARIANCE

4.3 Pembahasan Hasil

Estimasi terakhir dengan menggunakan metodel OLS memberikan hasil bahwa tidak ada dummy pengumuman makroekonomi Amerika Serikat yang entangan dengan hipotesis awal yang digunakan (Tabel 12) bahwa untuk kelompok negara-negara Asia emerging market, dummy variabel CPI, ES, dan MAN memiliki hubungan signifikan positif dengan perubahan volatilitas return IHSG.

Tabel 10. Perbandingan Hasil Penelitian

(Kasus Negara Asia Emerging Market)

1. Pasar saham Ind

terintegrasi dengan pengumuman

ekonom Serik k muman ri ng dapat e volatilitas n onesia diduga makro i Amerika at

Tida ada variabel pengu Ame ka Serikat ya mem ngaruhi perubahan retur IHSG

2. gumuman CPI memilik

ungan sign itif dengan

bahan vol G

Pen i

hub ifikan pos

a

peru tilitas IHS

3. gumuman ES memilik

ungan sig itif dengan

bahan vol G

Pen i

hub nifikan pos a

peru tilitas IHS

4. umuman didug

iliki hubu fikan positi eruba itas IHSG

Peng MAN a

mem ngan signi f

penting dalam memengaruhi kondisi pasar saham Indonesia. l dummy dititikberatkan pada dampak pengaruh dari news tersebut. Terpengaruh atau tidaknya kondisi

Terdapat dampak yang menenangkan dari transaksi investor luar negeri

i yang berbeda di Indonesia yang disebabkan oleh meningkatnya yang lebih tinggi, proses signaling yang positif, meningkatnya kepercayaan investor disertai dampak

p terbukaan informasi dan tingkat laba

Pasar saham Indonesia tidak terkena dampak dari dengan pengumuman makroekonomi Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya variabel pengumuman makroekonomi Amerika Serikat yang mampu memengaruhi volatilitas IHSG. Namun, bukan berarti pengumuman makroekonomi Amerika Serikat tidak menjadi pusat perhatian atau perubahan kebijakan makroekonomi di negara tersebut tidak

Signifikansi dari variabe

pasar saham Indonesia, lebih dititik beratkan kepada persepsi para investor yang didominasi investor luar negeri.

terhadap volatilitas pasar modal. Faktor sentimen pasar seperti pengumuman kebijakan atau guncangan ekonomi di suatu negara banyak memengaruhi keputusan investor. Terdapat mekanisme ekonom

risk sharing dengan return

ositif dari penerapan good governance, ke operasional. Menurut Wang dalam Lestari (2 Indonesia lebih besar ke pasar modal reg

010) ketergantungan pasar modal ional sia.

ensi risiko dari investor di bursa, yang lemah, dan masih sedikitnya

A

Menurut Manurung (2005), Bursa Efek Indonesia tidak memenuhi pasar nyebabkan pasar tidak efisien, efisien bentuk lemah. Beberapa faktor yang me

yaitu ukuran dari bursa, perbedaan prefer lemahnya regulasi pasar, sistem komunikasi

asyar

ikan kondisi

m akat yang mengetahui tentang bagaimana cara menganalisis saham dan menginterpretasikan informasi yang dipublikasikan.

Ketidakefisienan pasar saham Indonesia ini pun konsisten dengan hasil penelitian dari Anton (2006) yang menyatakan bahwa pasar saham Indonesia belum efisien karena terkait dengan return saham yang mengalami volatilitas dan random walk dimana data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai saat ini. Investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapat keuntungan yang tidak normal.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa para investor memerhat efek dari pengumuman makroekonomi Amerika Serikat terhadap kondisi pasar saham Indonesia. Namun para investor yang memutuskan untuk berinvestasi di Indonesia menitikberatkan kepada kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik, yang berimplikasi kepada performance perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Performance perusahaan yang baik menguntungkan para investor, sehingga para investor dapat memperoleh capital gain yang tinggi ataupun pembagian dividen yang besar.

ang dapat diambil sebagai kesimpulan.

ng tidak mampu memengaruhi kondisi pasar saham Indonesia. Selain itu, kondisi pasar saham Indonesia yang tidak emenuhi pasar efisien bentuk lemah, mengindikasikan tidak mampunya pasar

Indonesia merefleksikan informasi baru mengenai pengumuman makroekonomi.

.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran maupun rekomendasi yang dapat diajukan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh pengumuman makroekonomi Amerika Serikat terhadap perubahan volatilitas return indeks harga saham gabungan dengan periode penelitian dari Januari 2001 sampai dengan Desember 2010, dengan menggunakan metode OLS, ARIMA dan GARCH terdapat beberapa hal y

Pertama, pasar saham Indonesia tidak terintegrasi dengan pengumuman makroekonomi Amerika Serikat atau tidak ada efek news. Hal ini didasarkan atas tidak adanya koefisien variabel pengumuman makroekonomi yang signifikan pada hasil estimasi.

Kedua, pengumuman makroekonomi Amerika Serikat tidak mampu memengaruhi perubahan volatilitas return IHSG pada periode penelitian. Hal ini dikarenakan variabel pengumuman makroekonomi Amerika Serikat direfleksikan sebagai persepsi dan sentimen pasar ya

m saham

Untuk penelitian lebih lanjut, a akukan dengan melihat dampak dari pengumuman makroekonomi Ame terhadap saham sektoral di Bursa BEI), memperhatikan leverage effect atau mengklasifikasikan news (

U

ih memperhatikan pentingnya pengumuman makroekonomi pasar modal

nalisis dil rika Serikat Efek Indonesia (

bad news-good news atau negative news-positive news), menggunakan advanced GARCH sebagai alat analisis, memperbanyak variabel makroekonomi Amerika Serikat yang diteliti, dan mengambil kasus negara lain yang menjadi sumber pengaruh pengumuman makroekonomi contohnya di kawasan negara-negara Eropa atau Asia Pasifik.

ntuk para ekonom disarankan agar menaruh perhatian yang besar terhadap penelitian event study yang menyangkut pengumuman makroekonomi negara-negara pasar modal utama dunia. Sehingga para investor dalam negeri dan masyarakat leb

utama dunia, sehingga membantu mereka untuk mendapatkan keputusan investasi yang terbaik.

Market: Cointegration Test. Unpublished Journal. Jakarta: Capital Market

(Kasus Pasar Induk Kramat Jati Jakarta) [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan

Terhadap Kinerja Pasar Saham di Negara-negara Utama ASEAN Bogor.

Anton. 2006. Analisis Model Volatilitas Return Saham (Studi Kasus pada Saham Universitas Diponegoro, Semarang.

BAPEPAM-LK. 2011. Capital Market and NBFIs Development. Kementrian

BEI.

De Goeij, Peter dan Marquering, Wesel. 2002. Do Macroeconomic Announcement Cause Asymmetric Volatility?. [unpublished]

Econoday. 2011. Event Definition and Why Investor Care. http://fidweek.econoday.com/reports/rc/2011/Resource_Center/Archives/S

Dokumen terkait