• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun visi dan misi pembangunan serta arahan kebijakan pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Solok dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 3.37

Arahan Visi dan Misi Serta Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kabupaten Solok

Kebijakan Kabupaten

Konsep Pembangunan Perumahan &

Permukiman

Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan

Konsep pengembangan Perumahan dan

Visi Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kabupaten Solok :

BAB III-122

Kebijakan

Kabupaten Perumahan & Permukiman

Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan

Permukiman

1. Pengembangan sistem permukiman yang sesuai dengan karakter ruang kabupaten, sosial budaya masyarakat, daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana.

Strategi yang dilakukan antara lain : a. mengembangkan permukiman di Kabupaten Solok meliputi permukiman dengan kepadatan tinggi dan dan permukiman

kepadatan sedang dan kepadatan rendah (sub urban); b. mengembangkan

permukiman

kepadatan rendah pada di wilayah yang akan dipertahankan sebagai kawasan konservasi dan kawasan lindung serta kawasan perkebunan dan pertanian dan kawasan rawan bencana; c. mendorong pembangunan secara vertikal terbatas di kawasan pusat kota untuk mengoptimalkan dan meningkatkan intensitas ruang di pusat kota dalam rangka menjamin keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang

“Terpenuhinya Permukiman Kabupaten Solok yang Layak Huni, Sehat dan Aman yang didukung Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), menuju Masyarakat Mandiri dan

Madani”

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka arahan

pembangunan perumahan permukiman ditujukan untuk melaksanakan 4 (empat) misi utama yaitu:

a. Mewujudkan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni

b. Mewujudkan perumahan dan kawasan permukiman sehat dan aman yang didukung prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU).

c. Mewujudkan peningkatan kualitas permukiman tidak layak huni di Kabupaten Solok; dan

d. Pembangunan permukiman yang sesuai dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan, berkelanjutan dan kelestarian alam untuk memenuhi prinsip penataan ruang; daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana

Tujuan :

1. Terwujudnya permukiman yang layak huni, sehat dan aman yang didukung prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) untuk mendukung peningkatan kualitas permukiman. ;

2. Terwujudnya Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman secara terpadu sesuai dengan daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana.

3. Terselenggaranya pembangunan perumahan dan permukiman yang sesuai dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan;

Kebijakan :

A. Pemenuhan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni; sesuai dengan daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana

B. Pemenuhan perumahan dan kawasan permukiman sehat dan aman yang didukung prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU);

C. Peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kabupaten Solok;

BAB III-123

Kebijakan

Kabupaten Perumahan & Permukiman

Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan

terbuka hijau dengan tetap memperhatikan ketentuan bangunan tahan gempa; d. membatasi pengembangan permukiman di ruang-ruang yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana, kawasan lindung dan kawasan resapan air; e. meremajakan kawasan permukiman tidak layak huni di kawasan terisoloir; f. mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sudah tertata; g. mengembangkan perumahan yang mendukung pengembangan kawasan industri, perdagangan dan jasa, dll. 2. Pengembangan kawasan permukiman untuk menyediakan perumahan dan fasilitasnya sesuai dengan jumlah penduduk kabupaten sampai akhir tahun perencanaan.

Strategi yang dilakukan antara lain : a. membatasi perkembangan secara horizontal untuk pengembangan perumahan, perdagangan dan Strategi :

A. Strategi untuk memenuhi perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni meliputi :

1. Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan; serta daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana

2. Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi; dan

3. Memenuhi kecukupan luas minimum.

B. Strategi untuk memenuhi perumahan dan kawasan permukiman sehat dan aman yang didukung

prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) meliputi : 1. Mengembangkan jaringan jalan menuju perumahan

dan kawasan permukiman;

2. Mengembangkan sanitasi di perumahan dan kawasan permukiman;

3. Mengembangkan jaringan drainase dan

pengendalian banjir di perumahan dan kawasan permukiman;

4. Mengembangkan persampahan di perumahan dan kawasan permukiman;

5. Memenuhi kebutuhan air minum di perumahan dan kawasan permukiman; dan

6. Memenuhi kebutuhan listrik di perumahan dan kawasan permukiman.

C. Strategi untuk meningkatkan kualitas permukiman tidak layak huni di Kabupaten Solok meliputi : 1. Melakukan perbaikan atau pemugaran

permukiman tidak layak huni meliputi rehabilitasi dan renovasi;

2. Melakukan peremajaan permukiman tidak layak huni dengan membangun prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan kawasan permukiman baru yang lebih layak dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;

3. Mengembangkan lingkungan permukiman melalui pengelolaan dan pemeliharaan berkelanjutan untuk perumahan formal dan non formal; dan Meningkatkan kualitas permukiman.

BAB III-124

Kebijakan

Kabupaten Perumahan & Permukiman

Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan

jasa di wilayah pusat kota Aro Suka; b. mendorong pengembangan perumahan secara ekstensif ke arah ke permukiman perkotaan dan pedesaan dengan intensitas yang disesuaikan dengan daya dukung lahan; c. mengembangkan

kawasan perumahan sesuai dengan kebutuhan penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan; d. mengembangkan perumahan secara vertikal pada kawasan yang memiliki kepadatan penduduk lebih dari 400 jiwa/ha dengan tetap memperhatikan ketersediaan

prasarana yang ada dan ketahanan terhadap gempa; e. meremajakan dan merehabilitasi lingkungan yang menurun kualitasnya; f. melestarikan kawasan dan bangunan cagar budaya.

3.7.2. STRATEGI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR

1. Strategi Sinkronisasi dengan Rencana Tata Ruang

Strategi jangka panjang ini dilakukan dengan melakukan sinkronisasi dengan rencana

tata ruang. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa RP4D (Rencana

BAB III-125

strategi yang dibuat pun harus sinkron dengan rencana tata ruang yang jangka waktu pelaksanaannya adalah jangka panjang.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Keterpaduan program yang bersifat lintas sektoral dan lintas wilayah dalam konteks pengembangan wilayah atau kawasan.

b. Pendekatan bottom-up atau mengedepankan peran masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman.

c. Rencana pembangunan yang dibuat harus memperhatikan potensi dan keunggulan lokal.

d. Konsistensi pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman terhadap rencana tata ruang

e. Penegakan hukum yang konsekuen untuk menghindari kepentingan sepihak dan untuk terlaksananya pembagian peran yang ’seimbang’ antar unsur-unsur stakeholders.

f. Keseimbangan pemenuhan kepentingan berbagai stakeholder, yaitu

pemerintah, swasta dan masyarakat.

Berdasarkan prinsip-prinsip pokok penataan ruang maka kebijakan pokok penataan ruang yang perlu dilaksanakan dalam mendukung pembangunan perumahan dan permukiman adalah melaksanakan upaya revitalisasi dan operasionalisasi rencana tata ruang yang berorientasi kepada pemanfaatan dan pengendalian rencana tata ruang yang ada. Hal ini dicapai melalui kegiatan-kegiatan pokok seperti:

1) Inventarisasi perubahan fungsi lahan dan penyimpangan pemanfaatan (konflik- konflik pemanfaatan ruang);

2) Menyiapkan dukungan/instrumen pemanfaatan rencana tata ruang, seperti mekanisme insentif dan disinsentif, dan

3) Menyiapkan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang melalui mekanisme perizinan (seperti izin prinsip, izin lokasi, IMB dan penegakan sanksi hukum atas bentuk-bentuk pelanggaran).

Pada akhirnya, kebijakan penataan ruang dikembangkan untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan kawasan yang mampu mendorong peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup, melalui upaya pengaturan

keseimbangan kawasan lindung (daerah aliran sungai, daerah resapan air, ruang terbuka hijau, hutan lindung dll), sistem pusat-pusat permukiman (termasuk didalamnya permukiman skala besar), serta arahan sistem jaringan prasarana wilayah (sistem transportasi, pengendalian banjir, penyediaan air baku, sistem pembuangan limbah) dengan melibatkan peran pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.

2. Strategi Pengembangan Peraturan Perundang-undangan dan Pemantapan Kelembagaan Perumahan dan Permukiman yang Menyelenggarakan Pembangunan Perumahan

Pengembangan Peraturan Perundang-undangan di bidang perumahan dan permukiman itu meliputi penyusunan berbagai macam peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. Untuk menjalankan peraturan perundang-undangan tersebut, dibutuhkan kelembagaan yang handal dan responsif.

BAB III-126

Perumahan ini terdiri dari Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kota), Badan Usaha (BUMN,

BUMD, Swasta) dan Masyarakat (orang dan kelompok

atau perkumpulan).

Kelembagaan perumahan dan permukiman yang dapat melibatkan secara sinergi seluruh pelaku pembangunan harus diselenggarakan dengan berprinsip pada tata pemerintahan yang baik dan pembangunan partisipatif yang berbasis pada upaya menumbuh kembangkan keswadayaan masyarakat di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. Seluruh elemen pokok kelembagaan, seperti sumber daya manusia, organisasi, tata laksana, serta dukungan prasarana dan sarana kelembagaan harus diwujudkan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas lokal, melalui program-program peningkatan kapasitas SDM, pengembangan organisasi dan penyusunan tata laksana yang operasional efektif. Kelembagaan yang diwujudkan, baik kelembagaan secara masing-masing maupun secara bersama, harus dikembangkan secara bertahap oleh para pelaku pembangunan, yaitu pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta, serta masyarakat secara perorangan atau kelompok/perkumpulan yang berkepentingan di bidang perumahan dan permukiman. Kelembagaan yang ditumbuh kembangkan harus mampu mendorong upaya-upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan pencapaian kualitas permukiman secara koordinatif efektif sesuai dengan program pembangunan yang ditetapkan di tiap tingkatan pemerintahan. Dengan semakin mengakarnya lembaga perumahan di tingkat lokal yang didukung sepenuhnya oleh masyarakat, diharapkan para penyelenggara akan lebih mampu menangkap aspirasi berbagai pihak terkait, dan dapat memanfaatkan secara optimal sistem sosial komunitas masyarakat yang senantiasa berkembang secara dinamis.

3.7.3. STRATEGI PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DI SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

1. Strategi Penyediaan Perumahan dan Permukiman

Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa pada beberapa kawasan di Kabupaten Solok masih terdapat jumlah back log yang cukup tinggi. Untuk itu, salah satu strategi jangka menengah yang dapat ditetapkan adalah menyediakan perumahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Penerapan strategi ini merupakan upaya meningkatkan kondisi rumah tidak layak huni atau rumah non permanen. Selain itu, juga perlu dilakukan pengurangan terhadap rumah-rumah yang tidak layak huni.

2. Strategi Distribusi Penduduk yang Sesuai dengan Daya Dukung

Lingkungan

Strategi distribusi penduduk yang tepat ini dilakukan dengan mempertimbangkan daya

dukung lingkungan. Pendistribusian penduduk ke kawasan-kawasan yang

berkepadatan rendah dan pada kawasan-kawasan yang memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Selain itu, dilakukan juga peningkatan kepadatan penduduk untuk mendukung sub-sub pusat utama dengan menumbuhkan kegiatan

BAB III-127

kependudukan, diasumsikan bahwa 1 rumah akan ditempati oleh 4-5 jiwa, maka dengan estimasi jumlah penduduk disesuaikan dengan analisis kebutuhan fasilitas perumahan.

3. Strategi Perwujudan Kondisi Lingkungan yang Sehat, Aman,

Harmonis dan Berkelanjutan untuk Perkembangan Permukiman

Baru

Perwujudan kondisi lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi melalui penyediaan perumahan dan permukiman. Untuk itu, perumahan dan permukiman yang disediakan bagi masyarakat pun harus disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan yang memadai dan memenuhi standar kehidupan yang layak. Strategi ini dikhususkan untuk pengembangan permukiman-permukiman baru yang telah direncanakan seiring dengan adanya rencana pengembangan pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Solok

4. Strategi Pengembangan Berbagai Jenis dan Mekanisme Subsidi

Perumahan

Strategi dapat dilakukan dengan mengembangkan pengaturan subsidi perumahan, mengembangan subsidi pembiayaan perumahan dan mengembangan subsidi prasarana dan sarana dasar perumahan. Pengembangan subsidi ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan serta stimulus dalam pengembangan perumahan di Kabupaten Solok. Dengan memberikan subsidi yang tepat, masyarakat diharapkan memiliki kemampuan lebih untuk memenuhi kebutuhannya akan tempat tinggal. Dalam jangka waktu menengah, strategi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan kondisi perumahan, khususnya pada perumahan-perumahan yang memiliki kondisi yang kurang memadai.

5. Strategi Pengembangan Partisipasi Masyarakat

Masyarakat merupakan tokoh kunci dalam keberhasilan program yang dilaksanakan. Partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai keikutsertaan, keterlibatan, dan keseragaman anggota masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak dari gagasan sampai pengambilan keputusan. Partisipasi secara langsung berarti anggota masyarakat tersebut ikut memberikan bantuan tenaga dalam kegiatan yang dilaksanakan, misalnya dalam proyek pembangunan jalan, anggota masyarakat ikut serta dalam pekerjaan membangun jalan tersebut. Sedangkan partisipasi tidak langsung berupa bantuan: keuangan, pemikiran dan material yang diperlukan.

BAB III-128