BAB II LANDASAN TEORI
B. Kerangka Teori
4. Pembelajaran Cerpen di SMA
a. Tahap pembelajaran cerpen di SMA
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP, 2006: 5).
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BSNP, 2006: 5). Dalam penelitian ini digunakan kurikulum 2006 dengan KTSP.
Mata pelajaran sastra beriorentasi pada hakikat pembelajaran sastra yang menyatakan bahwa belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusian. Oleh karena itu, pembelajaran sastratersebut diarahkan kepada pembentukan peserta didik yang berkepribadian luhur, memiliki pengetahuan kesustraan, dan apresiatif terhadap sastra.
Cerita pendek merupakan salah satu bentuk dari sastra. Materi cerita pendek biasanya yang dikemukakan seperti unsur intrinsik dan ekstrinsik. Materi yang digunakan adalah unsur intrinsik. Unsur Intrinsik yang sering dipakai untuk bahan pembelajaran meliputi tokoh, alur, latar, tema, amanat, dan bahasa. Sebuah cerita pendek beserta tugas-tugasnya biasanya dapat dibaca dan diselesaikan dalam sekali tatap muka.
Pemilihan bahan pengajaran harus di sesuaikan dengan kemampuan siswa. Pemilihan materi harus mempertimbangkan tingkat kesukarannya. Memilih materi pengajaran harus mempertimbangkan fasilitas yang ada di sekolah, kesesuaian dengan tes akhir, dan kurikulum.
b. Standar Kompetensi
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Standar kompetensi ini disiapkan dengan mempertimbangkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara serta sastra Indonesia sebagai hasil cipta intelektual produk budaya, yang berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Kebijakan kurikulum (Depdiknas, 2002: 39), Kurikulum dan Hasil Belajar (KBH) menjelaskan faktor-faktor yang memandu pelaksanaan pembelajaran, pengajaran, dan penilaian untuk membantu siswa mencapai hasil belajar. Fokusnya adalah menciptakan sekolah dan kelas yang kondusif secara intelektual, fisik, dan sosial utuk belajar.
Kemampuan dasar/ kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok yang dicantumkan dalam standar kompetensi merupakan bahan minimal yang harus dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, daerah sekolah atau guru dapat mengembangkan,menggabungkan, dan menyesuaikan bahan yang disajikan mengikuti situasi dan kondisi setempat (Depdiknas, 2003).
c. Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pembelajaran beserta penilainya (Puskur: 2002). Menurut Widharyanto, dkk (2003: 38) silabus pembelajaran sastra memerlukan suatu rencana pembelajaran yang merupakan penggalan-penggalan kegiatan pembelajaran bahan, dan penilaiannya yang memiliki keterkaitan erat dalam keseluruhan yang lebih luas, yaitu silabus. Menurut BSNP (2006: 16―17), langkah-langkah pengembangan silabus, yaitu:
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada isi.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinabungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang tercantum pada silabus
merupakan perkiraan waktu terata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan /atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya .
d. RPP
Rencana Pengajaran Pembelajaran adalah Rencana yang menggabarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator/ beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih (Muhyidin 2007:3). Moody via Rahmanto (1988: 16) berpendapat bahwa metode pengajaran yang beragam dapat digunakan oleh guru untuk menghindari kejenuhan. Kegiatan dapat dilakukan di dalam dan di luar kelas dengan tugas yang beragam untuk perseorangan, kelompok dan seluruh kelas. Pengajaran sastra memiliki manfaat membantu ketrampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan membentuk watak.
Langkah-langkah penyusunan RPP 1. Mencantumkan identitas • Nama Sekolah • Mata Pelajaran • Kelas/ Semester • Standar Kompetensi • Kompetensi Dasar • Indikator • Alokasi Waktu
2. Mencantumkan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan. 3. Mencantumkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
4. Mencantumkan metode pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih. Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
5. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya.
6. Mencantumkan sumber belajar
Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat,dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara operasional.
7. Mencantumkan penilaian
Penilaian yang dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk horizontal dan vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rublik penilaian.