• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

4. Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced

9) Tipe Celup (Immersed Type)

Pembelajaran terpadu tipe immersed digunakan untuk memadukan materi pembelajaran dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan minat siswa. Tipe immersed juga dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.

10) Tipe Jaringan (Networked Type)

Tipe jaringan terus menerus mencari masukan (jaringan para ahli) melalui studi lapangan untuk memperoleh perluasan, eksplorasi dan pembaharuan gagasan-gagasan. Tipe ini baik digunakan untuk memberikan sumber belajar yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebagai contoh, siswa belajar tentang menjaga kesehatan tubuh melalui wawancara langsung dengan dokter.

4. Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced

a. Pengertian dan karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced

Kurniawan (2014:68) mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu tipe terurut (sequenced) merupakan upaya pengaturan dan

42

pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang sama dari dua mata pelajaran, di mana terjadi penyatuan materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya, sehingga menghasilkan struktur baru. Pembahasan materi dalam pembelajaran terurut masih mempertahankan mata pelajaran utama. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Margunayasa, Arini, dan Japa (2014:25) menjabarkan makna pembelajaran terpadu tipe sequenced merupakan penyusunan kembali urutan topik-topik yang kebetulan sama antara mata pelajaran satu dan yang lainnya. Kedua mata pelajaran yang saling berhubungan diurutkan, sehingga materi kedua mata pelajaran dapat diajarkan secara paralel. Fogarty (2009:50) sebagai pencetus tipe ini, mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu tipe urutan (sequenced) merupakan pengurutan beberapa topik dari suatu mata pelajaran. Ketika pembelajaran, materi diajarkan secara berurutan dengan materi mata pelajaran lain yang memiliki kesamaan konsep.

Sesuai dengan pemaparan ketiga ahli tersebut, pembelajaran terpadu tipe atau sequenced merupakan tipe pembelajaran yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan-persamaan ide/konsep/topik, walaupun dalam bidang studi yang berbeda diajarkan dalam waktu yang berurutan.

43

1) Tipe pembelajaran antar bidang studi.

Fogarty (2009:50) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu tipe sequenced menggunakan dua bidang disiplin yang mudah saling terkait. Tipe pembelajaran sequenced mengaitkan atau menggabungkan 2 (dua) bidang studi sehingga dikatakan sebagai tipe pembelajaran antar bidang studi.

2) Topik atau unit pada satu bidang studi disusun dan diurutkan bertepatan dengan unit bidang studi lain.

Daryanto (2014:116) menuturkan bahwa pembelajaran terpadu tipe urutan (sequenced) ini materi pelajarannya dipadukan dengan antar disiplin ilmu yang berbeda. Guru menata kembali urutan pembelajaran dalam dua bidang studi untuk diajarkan secara paralel. Dalam hal ini, guru mencari ide/konsep/topik yang memiliki kesamaan untuk diurutkan.

3) Ide atau konsep yang sama pada satu bidang studi diajarkan juga pada bidang studi lain.

Ketika mengajar guru bisa menyinggung bahasan dari mata pelajaran lain sebagai penguat materi dan memperluas pemahaman siswa. Namun perlu diingat disini, guru tetap memprioritaskan mata pelajaran utama.

44

4) Menggunakan skala prioritas dalam mengurutkan materi yang memiliki kesamaan ide atau konsep.

Ide atau konsep pembelajaran yang ada dapat dipilih dan diurutkan mana yang harus didahulukan dari topik yang lainnya. Satu topik membawa topik yang lain dan sebaliknya (Daryanto: 2014:116). Guru memilah-milah materi yang memiliki topik atau ide yang sama untuk diurutkan. Pada tahap mengurutkan guru perlu menggunakan skala prioritas. Pembelajaran harus dimulai dari topik atau ide yang mendasar dan dilanjutkan dengan topik yang mendukung materi awal. Pengurutan topik ini dilakukan supaya terjadi kesinambungan konsep materi ajar.

Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe sequenced yaitu: 1) Menganalisis isi kurikulum.

Langkah ini dimulai dengan melihat topik-topik yang ada dalam suatu disiplin ilmu.

2) Memilih 2 mata pelajaran yang akan disampaikan dengan tipe sequenced.

Guru mulai mencari topik-topik dari 2 (dua) mata pelajaran yang mempunyai kesamaan konsep. Fogarty (2009:50) menuturkan bahwa dalam tahap awal proses integrasi guru menggunakan dua area disiplin ilmu yang mudah dan saling terkait. Oleh karena itu,

45

dalam tahap menentukan mata pelajaran ini guru perlu mencari topik-topik yang bisa disejajarkan.

3) Mengurutkan kembali urutan perubahan masing-masing mata pelajaran.

Tahap selanjutnya guru mengurutkan topik-topik yang mempunyai kesamaan konsep untuk diajarkan dalam periode waktu yang sejajar.

4) Mendesain konsep dari kedua mata pelajaran yang secara logis dapat diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.

Setelah membuat pemetaan konsep materi yang bisa diajarkan secara berututan, guru perlu mendesain konsep pembelajaran secara logis dan memungkinkan meteri diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.

46

b. Contoh bagan peta konsep tipe sequenced

Berikut contoh peta konsep pembelajaran terpadu tipe sequenced di Sekolah Dasar (Fogarty, 2009:52):

Gambar 2.1 Contoh peta konsep pembelajaran terpadu tipe sequenced menurut Fogarty

Sesuai dengan gambar di atas, dapat dilihat bahwa urutan dalam setiap mata pelajaran sejajar dengan urutan mata pelajaran lain. Urutan yang disusun memiliki kesamaan konsep/ide dengan konsep/ide yang sejajar di mata pelajaran lain. Berikut contoh peta

1. Medieval Times 2. American Revolution 3. Civil War 4. Women’s Suffrage Movement 5. World War II 6. Depression 7. Best Decade 8. Region Report 9. Indrustrial Revolution 10. West 1. Robin Hood

2. The Midnight Ride of Paul Revere

3. The Slave Who Bought His Freedom

4. Nellie Bly

5. The Diary og Anne Frank 6. Newspaper 7. Persuasive writing 8. Research Paper 9. Debate 10. Poerty Social Studies subject Language Artc subject

47

konsep pembelajaran terpadu tipe sequenced untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar yang dikembangkan oleh peneliti:

Gambar 2.2 Contoh peta konsep pembelajaran terpadu tipe sequenced

Sesuai dengan gambar di atas, peneliti mengurutkan konsep dalam 2 (dua) mata pelajaran yaitu mata pelajaran PPKn dan IPS. Terdapat konsep yang sama dari kedua materi mata pelajaran tersebut yaitu konsep keberagaman. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengurutkan sub materi untuk diajarkan secara berurutan.

PPKn IPS

Bidang Studi Bidang Studi Urutan

1. Makna persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

2. Sikap kerja sama dalam keberagaman agama.

1. Keberagaman budaya 2. Keberagaman agama

48

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced

Pembelajaran tipe sequenced memberi penguatan kepada siswa terhadap materi yang disampaikan dan pembelajaran lebih bermakna (Daryanto, 2014:117). Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara berurutan sehingga akan terjadi persinggungan isi materi. Persinggungan konsep yang sama dalam mata pelajaran yang disampaikan akan membuat pengetahuan siswa semakin luas. Siswa memiliki keuntungan untuk memusatkan perhatian pada pembelajaran dan gagasan yang didapat diperkuat secara alami (Fogarty, 2009:50). Selain itu, siswa mendapat kemudahan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru karena aktivitas pembelajaran antar bidang studi saling mendukung.

Pembelajaran terpadu tipe sequenced memberikan keleluasaan guru untuk membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan di buku. Fogarty (dalam Daryanto, 2014:117) menuturkan bahwa guru dalam menyusun rangkaian topik dengan menggunakan skala prioritas materi dalam mata pelajaran. Materi disusun berkesinambungan sehingga memungkinkan siswa menyerap materi secara bertahap dan semakin luas. Oleh karena

49

itu, pembelajaran terpadu tipe sequenced menambah daya kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan.

Ketika menyusun urutan materi ajar guru bisa bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain. Misal, guru bidang studi IPA bekerja sama dengan guru bidang studi IPS untuk membuat urutan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan ini akan mempererat hubungan antar guru mata pelajaran yang berbeda.

Pembelajaran terpadu tipe sequenced selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan. Fogarty (2009:50) menuturkan bahwa salah satu kelemahan tipe sequenced adalah kompromi yang dibutuhkan untuk membentuk tipe pembelajaran. Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk tipe pembelajaran. Daryanto (2014:117) menjelaskan bahwa dalam tipe sequenced memerlukan kolaborasi dan fleksibilitas semua kalangan. Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing-masing guru.

Kelemahan tipe sequenced tersebut sebenarnya terjadi di jenjang pendidikan SMP dan SMA karena setiap guru mengampu satu mata pelajaran sesuai dengan bidangnya sehingga guru harus bekerja sama dengan guru lainnya. Namun, dijenjang SD

50

kebanyakan guru mengampu semua mata pelajaran. Kondisi ini akan mempermudah guru dalam mengembangkan tipe pembelajaran sequenced.

Margunayasa, Arini, dan Japa (2014:25) menyatakan bahwa melalui tipe sequenced guru dapat menyusun kembali urutan topik-topik yang kebetulan sama antara yang satu dan yang lainnya. Guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, namun belum tentu mereka dapat membuatnya dengan profesional dan kreatif. Membuat urutan topik-topik pembelajaran memerlukan analisis kurikulum yang mendalam. Oleh karena itu, analisis kurikulum inilah yang menjadi tantangan sekaligus kesulitan guru.

Dokumen terkait