Sudirman Palaloi Sarwo Turinno
3.2.1.1. Pembentukan Tim
3..22..11..PPeemmbbeennttuukkaannTTiimmddaannPPeemmbbaaggiiaannTTuuggaass
3.2.1.1. Pembentukan Tim
Tim (kecil) atau auditor yang akan melaksanakan tugas dapat terdiri atas:
2 orang sarjana teknik elektro (1 orang selaku koordinator atau lead auditor, 1 orang lainnya selaku perekayasa/engineer):
 arus kuat;
 memahami single line diagram, transformator, motor-motor listrik, dan peralatan listrik lainnya yang berada di industri.
1 orang teknisi:
 latar belakang pendidikan STM (SMK) listrik;
 mampu memasang alat ukur dan merekam data listrik yang dibutuhkan untuk analisis nantinya.
3.2.1.2. Pembagian Tugas
Koordinator bertugas:
a) Mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan sejak awal hingga selesai; b) Menyusun dan/atau menjalankan jadwal kegiatan;
c) Menugaskan teknisi untuk mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety) yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi;
d) Menugaskan Perekayasa untuk mempersiapkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan (lihat Lampiran 1-3) dan diserahkan kepada teknisi;
e) Memberikan pengarahan kepada anggota tim berkaitan dengan: Lokasi titik-titik ukur sistem kelistrikan di industri yang akan diaudit; Penempatan alat-alat ukur dan pendukung;
Cara pengisian Lembar Isian Sistem Kelistrikan; serta
Penggunaan peralatan keselamatan (safety) selama berada di industri; f) Memimpin kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran
di pabrik;
g) Menyusun/menulis laporan;
h) Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan bagian dari audit energi rinci di industri/pabrik, maka Koordinator bertugas mendampingi Manajer Tim dan ikut serta pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri;
i) Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan audit energi hanya pada sistem kelistrikan saja, maka Koordinator bertugas melakukan presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri.
75 Perekayasa bertugas:
a) Mengawasi dan memimpin teknisi dalam mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety) yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi;
b) Mempersiapkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan (lihat Lampiran 1-3) dan diserahkan kepada Teknisi Sistem Kelistrikan;
c) Mengawasi dan memimpin teknisi dalam memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran;
d) Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik; e) Membantu Koordinator dalam melakukan analisis dan menyusun/menulis
laporan;
f) Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan audit energi hanya pada sistem kelistrikan saja, maka perekayasa mendampingi Koordinator pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau pengelola industri.
Teknisi bertugas:
a) Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety)
yang akan digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi;
b) Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran;
c) Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar Isian Sistem Kelistrikan (Lampiran L 1-3);
d) Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety)
yang telah digunakan pada pengukuran sistem kelistrikan.
3
3..22..22..PPeerrssiiaappaannAAddmmiinniissttrraassiiddaannTTeekknniiss
3.2.2.1. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi dilakukan oleh Koordinator atau Lead Auditor untuk beberapa hal seperti diuraikan pada butir 3.2.1. Selain itu Koordinator juga berkoordinasi dengan pihak industri menyangkut tanggal kedatangan Tim di lokasi/industri.
Selain itu, biaya sewa peralatan, bahan habis terpakai, biaya perjalanan, akomodasi, dan segala yang berhubungan kegiatan, juga perlu dipersiapkan untuk memudahkan dan mendukung selama berada di lokasi.
3.2.2.2. Persiapan Teknis
Pengertian persiapan teknis di sini adalah persiapan menyangkut peralatan yang akan digunakan di lapangan, khususnya pada saat pengambilan data primer melalui pengukuran.
76
Peralatan audit energi pada sistem kelistrikan terdiri atas peralatan-peralatan ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety). Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi sehingga akan menjamin ketepatan atau keakuratan nilai yang diperolehnya.
Persiapannya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat daftar peralatan yang akan dibawa dan digunakan di lapangan atau pada saat pengukuran. Daftar tersebut memuat informasi:
a.1. Klasifikasi peralatan: (1) alat ukur, (2) alat bantu atau pendukung, dan (3) alat pelindung keselamatan.
a.2. Pada masing-masing klasifikasi tersebut di atas dituliskan nama, merek, dan jumlah alat.
b. Memeriksa dengan cermat setiap peralatan yang akan dibawa dan digunakan. Pemeriksaan lebih dikhususkan pada kondisi peralatan. Khusus peralatan ukur, alat harus dalam kondisi baik, berfungsi atau dapat dioperasikan, dan sudah dikalibrasi.
c. Mengemas peralatan dengan hati-hati, aman, dan benar untuk menghindari kerusakan pada saat perjalanan menuju lokasi atau lapangan.
Rincian peralatan yang dipersiapkan dapat dilihat pada Gambar 3-4.
Alat Ukur Pendukung Keselamatan
Power Analyser (HIOKI 3169-20/3169-21 Clamp on Power HiTESTER) (http://pdf.directindustry.com/pdf/ hioki-ee-corporation/hioki-3169-20-3169-21-clamp-power-hitester/ 16624-229279.html) Kabel-Gulung Listrik (25 m Power Extension Lead
W/Reel-3 Sockets) (http://www.dealsdirect.com.au/ 25m-power-extension-lead-w-reel-3-sockets/)
Pelindung kepala (Helm) (MSA VGARD 500 Safety Hard Hat c/w
ratchet harness) (http://www.sitebox.ltd.uk/msa-vgard- 500-safety-hard-hat-cw-ratchet-harness-oMSA_VGARD500rs) Current Transformer (METSECT5VF060) (http://www.schneider-electric.com/products/ww/en/4100 -power-energy-monitoring-system/ 4155-current-transformers/950-ct/ Current Transformer) Alat Kelistrikan (Electric tool set) (http://id.aliexpress.com/item/6 2-in-1-Electric-Tool-Set-Practical- household-Combination-tool-kit- Hammer-Plier-Screwdrivers-Wrenches-Socket/394213113. html?recommendVersion=1) Kacamata keselamatan (Hornets safety glasses) (http://www.1staidsupplies.com/product s/hornets-safety-glasses-992)
77
Clamp-on Power Meter
(Hioki 33285 Digital Clamp Meter) (http://www.powerutility.com.au/i ndex.php/clamp-meters-5/hioki-3285-digital-clamp-meter) Kamera Digital (http://www.xmit.cc/2014/06/30 /where-you-can-find-cheap-cannon-digital-cameras/)
Pelindung mulut dan hidung (http://rajahmundry.all.biz/safety-nose-mask-g210547) Digital Multimeter (Fluke 787/EUR TRMS) (http://www.conrad.com/ce/en/pr oduct/124374/Fluke----787EURTRMS- digital-multimeter-ProcessMeter-CAT-III-1000-V) Laptop (http://www.anandtech.com/sho w/6880/best-budget-laptops-april-2013)
Sarung tangan listrik (http://www.cablejoints.co.uk/sub- product-details/cable-socks/insulating-gloves-class-4)
Kamera infra-merah termografi (https://www.instrumart.com/prod ucts/33003/fluke-tis-thermal-imaging-scanner) Pakaian keselamatan (http://www.pioneerprotectiveproducts. com/product.php/227/SAFETY+POLY-COTTON+COVERALL) Lux Meter (Lutron Digital Lux Meter) (http://sukm.indonetwork.co. id/2743076/lutron-lux-meter- lx-101a.htm) Sepatu keselamatan (http://www.mr-shopping.net/shop/ Shoes/Mens/Boots/5071659121106828/ timberland_pro_men-s_8_titan_safety_ toe_boots_cappucino.html) Lampu senter (https://www.ikamart.com/elektronik/el ektronika-lainnya/157041/jual-senter- swat-lalin-kompas-98000w-2-cahaya-murah-grosir-eceran#ad-image-1) Catatan : Daftar peralatan tersebut dimaksudkan hanya untuk ilustrasi. Terkait dengan merek, tipe,
jenis, dan sebagainya tidak menjadi pedoman atau referensi.
78
3
3..22..33.. Persiapan dan Pengarahan K-3
Sebelum anggota tim diberangkatkan ke lokasi atau industri/pabrik yang akan diaudit energinya, Koordinator wajib mengingatkan atau memberikan pengarahan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau lazim dikenal dengan sebutan K-3. Pengertian K-3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 50 Tahun 2012, Bab I, Pasal 1, butir 2 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh setiap personil atau anggota tim audit energi yang akan beraktivitas di industri atau pabrik dan lingkungannya, terkait dengan ketentuan K-3 setidaknya adalah: (1) melaksanakan prosedur K-3, (2) menangani situasi darurat, dan (3) menyesuaikan perilaku kerja.
Uraian rinci mengenai ketiga hal di atas dapat dilihat pada Bab 2, Subbab 2.2.5.1 sampai dengan 2.2.5.3.
3
3..22..44.. Mobilisasi Personil dan Peralatan
Koordinator berkoordinasi dengan personil di industri yang akan diaudit mengenai tanggal dan jam keberangkatan Tim menuju Industri yang akan diaudit.
Setelah mendapat konfirmasi dari personil di industri yang akan diaudit serta kelengkapan administasi telah dipenuhi maka Koordinator segera memberangkatkan Tim beserta kelengkapan peralatannya menuju Industri yang akan diaudit dengan menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasinya.
3
3..33..PPEENNGGUUMMPPUULLAANNDDAATTAAPPRRIIMMEERRDDAANNSSEEKKUUNNDDEERR
Pada tahap pengumpulan data primer dan sekunder ini pengalaman atau “jam terbang” para auditor energi sangat menentukan. Semakin tinggi “jam terbang”-nya maka kualitas di samping kuantitas data yang dihasilkan akan semakin baik. Di samping itu, semakin tinggi “jam terbang” seorang auditor energi maka
kemampuannya dalam “mengendus” adanya potensi penghematan energi semakin
tinggi pula. Hal ini akan sangat bermaanfaat pada saat dituangkan dalam laporan, khususnya pada subbab analisis.
Tahap pengumpulan data primer dan sekunder sering pula disebut dengan tahap pengukuran. Hal ini dikarenakan pada tahap ini dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data primer. Misalnya, untuk mendapatkan data konsumsi energi listrik selama 3 x 24 jam, auditor perlu melakukan pengukuran secara langsung.
Pengukuran dilaksanakan tanpa mengganggu aktivitas pabrik. Artinya, selama dilakukan pengukuran, sistem kelistrikan di pabrik tetap beroperasi sebagaimana mestinya.
79
3
3..33..11..PPeemmaappaarraannTTaahhaappaannddaannPPrroosseessPPeellaakkssaannaaaannAAuuddiittEEnneerrggii
Sebelum kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan, tim auditor disarankan untuk melakukan prosesi pembukaan kepada pemilik atau pengelola industri – lazim disebut dengan auditee atau pihak yang akan diaudit - sebagaimana layaknya seorang tamu. Langkah pembukaan ini merupakan langkah awal yang akan mengantarkan auditor melaksanakan langkah kegiatan selanjutnya.
Pada rapat pembukaan/opening meeting, auditor harus mampu memaparkan data-data kelistrikan yang dibutuhkan. Di samping itu pengenalan tim survei/audit, pemaparan latar belakang, maksud, tujuan dan lingkup survei, pemaparan tim
auditee tentang sistem yang disurvei dan pemaparan agenda survei. Perkenalan tim auditor sistem kelistrikan dan tim auditee dilakukan pula pada acara ini. Pengenalan tim dimaksudkan agar masing-masing pihak dapat mengetahui siapa saja yang akan melakukan survei lapangan.
Dalam pengenalan tim, ketua tim survei harus memperkenalkan nama anggota tim, posisi serta tugasnya di dalam survei. Jika diperlukan, dapat ditambahkan latar belakang dan kompetensi anggota tim, supaya komunikasi dengan pihak
auditee/obyek survei dapat lebih mudah. Dari pihak auditee, harus diperkenalkan juga siapa yang bertanggungjawab dan mendampingi dalam pengumpulan data sistem kelistrikan.
Auditor sistem kelistrikan memaparkan tentang data-data sekunder yang dibutuhan termasuk data peralatan listrik, data penggunaan energi litrik, spesifikasi peralatan, dan catatan operasional pabrik (log sheet). Auditor juga menyampaikan titik-titik pengukuran yang akan dilakukan, baik secara online maupun secara sesaat atau spot.
3
3..33..22..PPeellaakkssaannaaaannPPeenngguummppuullaannDDaattaaPPrriimmeerrddaannSSeekkuunnddeerr
Pelaksanaan pengumpulan data primer dan sekunder merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan audit energi yang sangat menentukan. Kegiatan ini mencakup pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder. Data primer adalah data yang diukur/diambil secara langsung oleh auditor. Sedangkan data sekunder merupakan data yang selama ini dicatat dan dilaporkan oleh auditee, termasuk data spesifikasi peralatan.
Data sekunder bisa berupa rekening listrik, single line diagram, spesifikasi peralatan, nama peralatan, dan beberapa data hasil pengukuran yang telah diolah oleh auditee. Dalam pelaksanaan audit energi ini, tim auditor harus didampingi oleh tim auditee yang paham sistem kelistrikan industri tersebut. Pelaksanaan survei dilakukan sesuai dengan jadwal/agenda yang telah disepakati pada saat pertemuan pembukaan. Perlu dipastikan kesiapan auditee untuk menyediakan semua data yang diperlukan selama survei lapangan berlangsung.
Selama pelaksanaan survei lapangan, auditor wajib menggunakan alat bantu keselamatan, seperti helm, penutup telinga (earplug), sepatu keselamatan (safety shoes), masker, dan lain-lain sesuai dengan apa yang dipersyaratkan oleh auditee
80
untuk melakukan aktivitas di lingkungan kerja perusahaan. Jika diperlukan persyaratan-persyaratan khusus untuk auditor dalam melaksanakan survei, maka persyaratan-persyaratan tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari pihak auditee.
Pada prinsipnya pelaksanaan survei lapangan bertujuan untuk melakukan pengumpulan serta verifikasi data primer dan data sekunder yang akan digunakan untuk melakukan analisis. Berdasarkan hasil analisis terhadap data primer dan sekunder tersebut kemudian ditarik kesimpulan hasil audit dan dikeluarkan rekomendasi-rekomendasi perbaikan ke depan. Oleh karena itu setiap data yang diperoleh harus dapat dipertanggungjawabkan dan dikonfirmasi kepada auditee untuk diminta persetujuan menggunakan data tersebut sebagai basis untuk melakukan analisis.
Selain itu, semua data yang diperoleh harus melalui proses verifikasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa data tersebut adalah valid dan layak untuk digunakan pada proses analisis selanjutnya. Data primer merupakan data yang dikumpulkan atau diambil secara langsung oleh tim auditor. Data-data berupa foto-foto dan data listrik dengan melakukan pengukuran. Pengumpulan data primer dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan peralatan ukur dan metoda pengukuran yang disepakati dengan auditee sebelumnya. Pengambilan data primer dapat dilakukan secara spot ataupun secara online sesuai dengan karakteristik data yang diperlukan dan kebutuhan untuk analisis. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dibawa sendiri atau alat ukur yang terpasang di lapangan dengan syarat alat ukur tersebut dipastikan dapat bekerja secara normal dan telah dikalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat melakukan pengukuran tidak diperbolehkan terjadi pemutusan suplai daya sehingga tidak mengganggu proses produksi.