HASIL DAN PEMBAHASAN
ALUR PINJAMAN MODAL PERUM PERUMNAS REGIONAL
4.2.1.4. Pemberian pinjaman kepada calon mitra binaan.
Setelah proses admistrasi selesai maka PKBL Perum Perumnas Reg. VI akan menyalurkan pinjaman modal berupa cek yang akan dicairkan di Bank BNI sesuai dengan wawancara dengan Bu Indah Purwanti selaku Staff PKBL Perum Perumnas Regional VI :
“berbentuk cek, ya didroping kesini, sini mengeluarkan berbentuk cek, jadi tidak boleh mengeluarkan uang cash, berbentuk cek, ceknya dicairkan di BNI” (hasil wawancara tanggal 14 Januari 2010).
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Kurniawan selaku pemilik Kurniawan Sport yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“itu kita diberitahu terus kita ke kantor mas, kantornya Perumnas untuk tanda tangan kontrak perjanjian dulu setelah tanda tangan langsung kita dikasih dalam bentuk cek mas” (hasil wawancara tanggal 15 Januari 2010).
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Dziaul Haq selaku pemilik Bengkel Las Tri Tunggal dan Haris Nasution selaku pemilik Warung Daka Kopi yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
Pemberian pinjaman modal usaha melalui cek dimaksudkan agar keamanan Mitra Binaan terjaga karena tidak membawa uang tunai, sesuai dengan wawancara dengan Bu Indah Purwanti selaku Staff PKBL Perum Perumnas Regional VI :
“biar nggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan, kalau membawa uang cash takutnya nanti kenapa-kenapa setelah pulang dari sini, di transfer juga tidak mungkin, mereka kan belum punya rekening di BNI, jadi dikasih cek saja” (hasil Wawancara tanggal 14 Januari 2010)
Sedangkan untuk angsuran pinjaman Mitra Binaan dapat mengangsur dengan mentrasfer angsuran melalui Bank BNI ke nomor rekening penerimaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI sesuai dengan wawancara dengan Bu Indah Purwanti selaku Staff PKBL Perum Perumnas Regional VI :
“Ke BNI, ya BNI, ya buka rekening, Perumnas itu punya rekening, rekening penerimaan” (hasil Wawancara tanggal 14 Januari 2010)
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Kurniawan selaku pemilik Kurniawan Sport yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“setelah dapat cek dari Perumnas saya disuruh ke Bank BNI untuk mencairkan cek tersebut sama buka rekening, nanti tiap bulan saya setor ke Bank BNI” (hasil Wawancara tanggal 15 Januari 2010.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Haris Nasution selaku pemilik Warung Daka Kopi yang menjadi Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pemberian pinjaman berupa cek dimaksudkan untuk keamanan Mitra Binaan dalam membawa uang dan pembayaran melalui Bank BNI dimaksudkan agar memudahkan Mitra Binaan dalam menganggsur cicilan pembayaran pinjaman karena lokasi Bank yang tersebar di tiap kota.
Pinjaman modal usaha digunakan oleh mitra binaan untuk menambah fasilitas maupun produk-produk yang dijual oleh Mitra Binaan, sesuai dengan hasil wawancara dengan Kurniawan selaku pemilik Kurniawan Sport yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“setelah cek cair, saya buat untuk membeli onderdil motor, ya seperti oli, ban, busi, pokoknya spare part buat motor” (hasil Wawancara tanggal 15 Januari 2010.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Dziaul Haq selaku pemilik Bengkel Las Tri Tunggal yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“ya untuk beli bahan baku di bengkel sebagai tambahan modal, baik untuk beli besi atau alat-alat penunjang lainnya kayak mesin las sehingga proses kerjanya itu lebih cepat dan tidak saling menunggu” (hasil wawancara tanggal 17 Januari 2010).
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Haris Nasution selaku pemilik Warung Daka Kopi yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“uangnya buat beli barang dagangan warkop seperti beli gula, kopi bubuk,minuman botol kayak coca-cola, camilan-camilan terus beli rolling door dan beli bahan kayu buat bangku ato tempat duduk di warkop biar pembeli nyaman buat duduk, gitu mas” (hasil wawancara tanggal 18 Januari 2010).
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pinjaman modal disalurkan untuk menambah modal dalam mencukupi kebutuhan usaha Mitra Binaan dan untuk menambah fasilitas usaha guna meningkatkan produktivitas usaha Mitra Binaan.
Cicilan pembayaran pinjaman dengan bunga 6 % selama satu tahun tergolong rendah sehingga tidak memberatkan Mitra Binaan dalam pembayaran cicilan setiap bulan sesuai dengan wawancara dengan Haris Nasution selaku pemilik Warung Daka Kopi yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“dulu dijelaskan bunganya 6 persen setahun, lebih ringan jika dibandingkan ngambil di bank, jadi bisa nyicil” (hasil Wawancara tanggal 15 Januari 2010.
Walaupun tergolong rendah tidak semua Mitra Binaan dapat membayar angsuran setiap bulan, sebagian Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI mengaku tidak dapat membayar angsuran pinjaman modal setiap bulan karena usahanya sedang sepi pelanggan sesuai wawancara dengan Kurniawan selaku pemilik Kurniawan Sport yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI:
“waduh mas memang kalau lagi sepi pelanggan, harus ngirit uang, jadi cicilannya ditunda dulu, kalau pelanggan sudah banyak yang datang nyicil lagi” (hasil Wawancara tanggal 15 Januari 2010.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Dziaul Haq selaku pemilik Bengkel Las Tri Tunggal yang menjadi salah satu Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI.
Dalam melaksanakan Program Kemitraan, PKBL Perum Perumnas Reg. VI terdapat beberapa hambatan, hambatan-hambatan berupa banyaknya UKM yang tidak dapat menganggsur angsuran pinjaman modal secara lancar sehingga terjadi tunggakan. Daftar Mitra Binaan yang menunggak angsuran pinjaman modal PKBL Perum Perumnas Reg. VI dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
TABEL 7
Daftar Mitra Binaan Yang Mempunyai Tunggakan Angsuran Pinjaman Modal PKBL Perum Perumnas Reg. VI
No Nama Mitra Binaan Jumlah Tunggakan (Rp)
Jumlah Bulan Tertunggak
1 UD. Surya Indah 16.333.330 35 bulan
2 CV. Astina 933.330 2 Bulan
3 Toko Riski 7.874.440 25 Bulan
4 UD. Tunas Jaya 2.519.820 8 Bulan
5 CV. Mitra Usaha 2.519.820 8 Bulan
6 CV. Marga Mas 3.779.730 12 Bulan
7 UD. Vitalia Motor 17.008.800 27 Bulan
8 CV. Bupras 4.094.710 13 Bulan
9 Toko Ilham 314.950 1 Bulan
10 Bengkel Las Tri Tunggal 1.574.890 5 Bulan
11 UD. N & N 5.289.220 10 Bulan
12 Katering Kresna 9.449.330 15 Bulan
13 CV. Sumber Rezeki 6.299.560 10 Bulan
14 UD. Makin Subur 10.709.240 17 Bulan
15 Toko Oemi 1.574.890 5 bulan
16 Toko Liari 3.484.490 14 Bulan
17 Toko Mandiri 944.930 3 Bulan
18 Toko Ardelia 944.930 3 Bulan
19 Nabila E.C 3.277.780 10 Bulan
20 Adelia Cake 216.670 1 Bulan
21 Warung Muji 1.889.870 6 Bulan
22 Cohen Service Motor 1.574.890 5 Bulan
23 Warung Nasi Lezat 1.889.870 6 Bulan
24 Salon Gloria 1.586.470 6 Bulan
25 Warung Sido Kumpul 186.690 2 Bulan
26 Toko Akmal 2.204.840 7 Bulan
27 Joanne E. C 1.233.610 5 Bulan
28 Kurniawan Sport 755.560 4 Bulan
29 Toko Widya 702.010 3 Bulan
30 Toko Jawa 1.238.610 5 Bulan
31 Dave Celluler 1.238.610 5 Bulan
Sumber : Laporan Penerimaan Pokok dan Bunga Pinjaman Perum Perumnas Reg. VI s/d 30 November 2008
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 31 dari 60 Mitra Binaan mempunyai tunggakan pembayaran cicilan pinjaman modal, sebagian Mitra Binaan yang memiliki kredit kurang lancar adalah UKM yang menjadi Mitra Binaan PKBL Perum Perumnas Reg. VI sebelum tahun 2008.
Banyaknya kredit kurang lancar Mitra Binaan dikarenakan tidak adanya sanksi kepada Mitra Binaan yang terlambat membayar angsuran pembayaran pinjaman dana sesuai dengan wawancara dengan Bu Indah Purwanti selaku Staff PKBL Perum Perumnas Regional VI :
“kalau mereka telat membayar kita tegur lewat telepon, kalau masih tidak bisa membayar kita datangin usahanya, nanti kita lihat apakah memang benar-benar gak punya uang atau tidak mau membayar. kalau sanksi memang tidak ada, denda atau penyitaan juga tidak pernah dilakukan, kita cuman menegur kalau mereka telat bayar” (hasil Wawancara tanggal 14 Januari 2010).
Selain adanya kredit kurang lancar Mitra Binaan, jangka waktu pemberian pinjaman relatif lama, proses pemberian pinjaman modal hampir satu tahun, hal ini disebabkan karena keputusan pemberian dana pinjaman modal kepada UKM berada di koordinator PKBL BUMN yaitu PT. Perkebunan Nusantara X (PTPN X) bukan berada di pihak Perum Perumnas Reg. VI selaku BUMN Penyalur, sesuai wawancara dengan Bu Indah Purwanti selaku Staff PKBL Perum Perumnas Regional VI :
“kita tidak menentukan berapa lama pinjaman modal diberikan, yang nyebabkan lama itu keputusan pemberian pinjaman dari pusat (PTPN), ya kira-kira hampir satu tahun” (hasil Wawancara tanggal 14 Januari 2010).
Dari proses pemberian pinjaman modal di atas dapat disimpulkan bahwa PKBL Perum Perumnas Reg. VI telah menyalurkan pinjaman modal kepada Mitra Binaannya melalui pengajuan proposal, survey yang selektif, perjanjian/kontrak yang legal dan terjamin keamanannya melalui proses bank sehingga Mitra Binaan dapat menggunakan pinjaman modal usaha sesuai kebutuhannya. Akan tetapi dalam proses mengangsur terdapat 31 dari 60 mitra binaan yang tidak bisa membayar kredit secara lancar.