• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembersihan dan penyimpanan peralatan

Dalam dokumen smk10 PengawasanMutuProdukPangan EddyAfrianto (Halaman 152-156)

MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM

8.4. Pemeliharaan Laboratorium

8.4.2 Pembersihan dan penyimpanan peralatan

Kualitas mutu laboratorium pe- ngujian ditentukan oleh validatas data hasil pengujian. Oleh kare- nanya, mutu laboratorium pengu- jian perlu ditunjang dengan pera- latan uji dan manajemen yang handal. Dengan peralatan dan manajemen yang handal, maka laboratorium pengujian akan da- pat menghasilkan data pengu- kuran yang akurat dan valid. Peralatan yang harus dimiliki oleh sebuah laboratorium pengujian adalah semua peralatan, baik yang digunakan untuk pengam- bilan sampel, pengukuran dan pengujian sampel, termasuk per- alatan yang digunakan untuk pre- parasi sampel yang akan diuji, pemrosesan, serta analisis data pengujian. Untuk menjaga mutu hasil pengujian, peralatan harus dioperasikan oleh personel yang berwenang.

Untuk menjaga agar peralatan tetap terawat, personel yang ber- tanggungjawab terhadap perala- tan harus dilengkapi dengan instruksi yang mutakhir untuk menggunakan dan merawat per- alatan, termasuk setiap panduan yang relevan, seperti yang dise-

diakan oleh produsen peralatan tersebut. Instruksi tersebut ha- rus siap tersedia untuk digunakan oleh personel laboratorium yang sesuai.

Semua peralatan yang bersang- kutan dengan sistem mutu harus telah dikalibrasi dan/atau diperik- sa untuk memenuhi persyaratan spesifikasi laboratorium dan se- suai dengan spesifikasi standar yang relevan. Program kalibrasi peralatan harus ditetapkan untuk peralatan dan instrumentasi yang mempunyai pengaruh signifikan pada hasil uji. Di samping itu, semua peralatan pengujian, baik perangkat lunak maupun perang- kat keras, harus dilindungi dari pengoperasian yang tidak semes- tinya sedemikian sehingga me- nyebabkan hasil pengujian tidak valid. Selain itu, untuk mengen- dalikan dan memelihara pera- latan diperlukan status operasi- onal peralatan. Karena itu, setiap peralatan dan perangkat lunak yang mempengaruhi hasil uji harus diidentifikasi secara khusus untuk masing-masing peralatan tersebut. Rekaman harus dipeli- hara untuk setiap peralatan dan perangkat lunak yang sesuai un- tuk pengujian yang dilakukan. Rekaman yang dibuat harus me- muat sekurang-kurangnya: a. identitas dan perangkat lunak-

nya;

b. nama manufaktur, identitas ti- pe, nomor seri atau identitas khusus lainnya;

c. cek kesesuaian peralatan de- ngan spesifikasi;

d. lokasi peralatan;

e. instruksi manufaktur, jika ada dan acuan keberadaannya; f. tanggal, hasil, salinan laporan

dan sertifikat semua kalibrasi, penyetelan, persyaratan pe- nerimaan, dan tanggal kali- brasi berikutnya;

g. rencana perawatan, dan pera- watan yang telah dilakukan; h. kerusakan, kegagalan pema-

kaian, modifikasi, atau perba- ikan peralatan.

Dengan mengetahui dan mencer- mati laporan mengenai status peralatan, laboratorium pengujian akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Laboratorium dapat melakukan evaluasi, khu- susnya menyangkut penggunaan peralatan serta mutu data yang dihasilkan. Apabila dari laporan status peralatan diketahui peng- gunaan peralatan sampai lewat beban, salah penggunaan, mem- berikan hasil yang mencurigakan, dan telah terbukti kurang baik atau keluar dari batas yang ditetapkan, maka peralatan ter- sebut tidak boleh digunakan, serta harus diisolasi untuk men- cegah penggunaannya, sampai ketidakberesan dapat diatasi. Peralatan yang telah diketahui tidak berfungsi secara baik harus diberi label yang jelas dan diberi tanda “Tidak boleh digunakan”. Peralatan tersebut dapat diguna- kan kembali apabila telah diper-

baiki dan telah menunjukkan ke- benaran unjuk kerjanya.

Laboratorium harus memeriksa pengaruh cacat/penyimpangan dari batas-batas yang telah ditentukan pada pengujian sebe- lumnya. Bila memungkinkan, se- mua peralatan yang berada di bawah pengendalian laborato- rium dan memerlukan kalibrasi harus diberi label, kode, atau cara identifikasi lain, untuk me- nunjukkan status kalibrasi, terma- suk tanggal kalibrasi terakhir kali dilakukan dan tanggal atau keten- tuan kadaluwarsa saat kalibrasi yang bersangkutan digunakan. Laboratorium hendaknya memas- tikan bahwa fungsi dan status kalibrasi peralatan telah diperiksa dan menunjukkan hasil yang baik sebelum peralatan dapat diguna- kan kembali. Apabila suatu per- alatan memerlukan pemeriksaan antara sebelum status kalibrasi dinyatakan berhasil dengan baik, maka pemeriksaan itu juga harus dilakukan dengan prosedur yang benar. Agar peralatan dapat berfungsi dengan baik dan lancar untuk suatu prosedur pengujian, maka diperlukan pemeliharaan alat secara rutin. Hal ini selain dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan, juga diha- rapkan dapat mengurangi resiko menurunnya unjuk kerjanya dan mengurangi resiko besarnya bia- ya perbaikan.

Peralatan laboratorium yang telah digunakan segera dicuci dan di- keringkan untuk kemudian disim- pan pada tempatnya. Pekerjaan ini dilakukan oleh penanggungja- wab peralatan. Apabila diperlu- kan, operator atau analis dapat segera melakukan peminjaman kepada penanggung jawab per- alatan.

Pembersihan peralatan gelas di- lakukan sesuai prosedur. Guna- kan deterjen untuk menghilang- kan kotoran ringan. Untuk kotor- an yang menempel kuat dapat di- gunakan reagen. Peralatan yang sudah dibersihkan disimpan pada wadah penyimpanan yang telah disiapkan.

Peralatan laboratorium sangat menentukan kinerja dan keaku- ratan hasil analisis. Peralatan se- baiknya selalu dalam kondisi ber- sih sehingga dapat dipergunakan setiap saat. Peralatan yang ter- pelihara secara baik akan mem- perpanjang usia penggunaan alat tersebut.

Setelah digunakan, alat-alat ter- sebut sebaiknya selalu dipelihara dan disimpan sesuai prosedur. Pisahkan peralatan yang terbuat dari gelas dengan peralatan logam karena masing-masing membutuhkan pemeliharaan dan penyimpanan berbeda.

Beberapa ketentuan yang harus diketahui dalam pemeliharaan

peralatan gelas, plastik, porselen, atau logam antara lain adalah : 1. Alat yang terbuat dari bahan

gelas dibersihkan dengan sa- bun detergen dan bila perlu menggunakan sikat untuk membersihkan bagian yang sulit dijangkau. Bentuk sikat bermacam-macam, sehingga penggunaannya harus dise- suaikan dengan bentuk alat yang akan dibersihkan.

2. Alat yang terbuat dari bahan plastik mudah tergores. Oleh karena itu gunakan spon un- tuk mencegah goresan sela- ma pembersihan.

3. Cara untuk mengetahui apa- kah peralatan yang dicuci su- dah benar-benar bersih ada- lah dengan membasahi wa- dah tersebut dengan air. Bila seluruh permukaan alat men- jadi basah dengan memben- tuk lapisan air yang tipis, berarti peralatan sufah bersih. Bila belum bersih, pada per- mukaan alat terbentuk kum- pulan bintik-bintik air dipermu- kaannya.

4. Noda minyak atau kerak yang melekat pada peralatan gelas dapat dibersihkan dengan ca- ra merendam peralatan ter- sebut selama semalam dalam larutan pembersih yang ter- buat dari 1 bagian asam sulfat (pekat) dan 9 bagian Kalium dikromat (3% aq.). Keesokan harinya, peralatan tersebut dicuci dengan air

PAM atau akuades yang me- ngalir.

5. Peralatan yang sudah diber- sihkan harus dikeringkan ter- lebih dahulu sebelum disim- pan. Proses pengeringan dapat dilakukan pada rak pe- ngering.

6. Peralatan yang terbuat dari logam dapat dicuci dengan menggunakan sabun deter- jen. Keringkan dahulu pera- latan tersebut lalu disimpan pada tempatnya sehingga si- ap untuk digunakan pada ke- giatan berikutnya. Ada be- berapa ketentuan mengenai penyimpanan alat, yaitu seba- gai berikut : (a) penyimpanan peralatan yang terbuat dari gelas; (b) peralatan gelas seperti tabung reaksi, pipet atau buret dapat disimpan pada rak khusus atau pada kotak yang telah disediakan; (c) termometer yang telah digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara menyimpan pada rak khusus di ruangan terbuka pada suhu ruang, setelah kering sim- panlah pada tempat yang te- lah disediakan.

7. Statif yang terbuat dari bahan logam tidak perlu dilepas dari dasar, dan letakkan di bawah permukaan.

Setelah digunakan, tabung reaksi harus dikosongkan dan direndam dalam air. Tabung reaksi selan- jutnya dicuci dengan air panas yang mengandung diterjen alka-

lin. Pencucian dilanjutkan dengan perendaman dalam air panas yang bersih. Terakhir, tabung re- aksi harus direndam dalam aqua- des dan dikeringkan. Tutup ta- bung reaksi harus dicuci dalam air panas segera setelah dimung- kinkan. Rebuslah tutup tabung reaksi selama dua menit dengan menggunakan aqudest.

Pipet yang telah digunakan harus segera direndam dalam air bersih yang dingin. Cuci seperti di atas dan dilanjutkan dengan peren- daman dalam air aquades. Sete- lah dikeringkan, simpanlah pipet dalam wadahnya.

8.4.3 Memantau stok bahan

Dalam dokumen smk10 PengawasanMutuProdukPangan EddyAfrianto (Halaman 152-156)