• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III RANCANGANAN PENELITIAN

3.3. Perancangan Sistem Perangkat Lunak

3.3.4. Pembuatan Bot Telegram

Many Bot merupakan Bot Telegram untuk membuat Bot. Namun sebelum melangkah ke Many Bot, terlebih dahulu perlu mendapatkan token API telegram untuk membuat bot baru dengan mengakses Bot Father dari link https://t.me/botfather. Token API adalah hal utama yang diperlukan untuk dapat mengakses Bot. Token tersebut biasa digunakan di kode program. Berikut langkah-langkahnya [23]:

1. Buka https://t.me/botfather seperti pada gambar 3.17. (Jika pada desktop, maka perlu install Telegram versi dektop terlebih dahulu. Apabila terdapat permintaan launch Telegram desktop maka pilih allow agar diarahkan ke telegram kita ke kotak chat Bot Father)

Gambar 3. 17 Membuka Bot Father Pada Telegram

2. Klik pada ikon command bot “[/]” kemudian pilih new bot untuk membuat bot baru seperti pada gambar 3.18.

Gambar 3. 18 Pembuatan Bot Baru

3. Tuliskan judul bot yang akan dibuat seperti pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Menentukan Judul Bot

4. Setelah itu tulis username dimana username tersebut akan menjadi nama unit dari bot yang akan dibuat seperti pada gambar 3.20. Ada aturan tertentu pembuatan username ini yaitu username harus diakhiri dengan menggunakan ‘bot’ di akhir judul.

Gambar 3. 20 Membuat Username Bot

5. Setelah itu kita akan mendapatkan token API dari Bot Father seperi pada gambar 3.21.

Silahkan copy token API tersebut untuk digunakan di Many Bot nantinya.

Gambar 3. 21 Token API Bot

37

6. Buka ManyBot dan token yang telah didapat di Bot Father dapat di paste ke dalam Many Bot seperti pada gambar 3.22.

Gambar 3.22 Aktivasi Token API Bot

7. Tampilan bot Telegram yang sudah siap digunakan seperi pada gambar 3.23.

Gambar 3.23 Tampilan Bot Telegram

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci penerapan dari perancangan yang telah dilakukan untuk membuat sebuah sistem pemantauan. Berikut mengenai hasil pengamatan berupa pengujiam kemampuan alat bekerja secara keseluruhan, pengujian jarak jangkauan sensor PIR, pengujian sudut sensitifitas sensor PIR, pengujian sensitivitas sensor PIR terhadap suhu ruangan dan objek yang melintas dan pengujian waktu delay yang dibutuhkan sistem saat sensor PIR mendeteksi pergerakan manusia sampai pengguna menerima video dan notifikasi.

4.1. Perubahan Pada Perancangan

Saat akan melakukan implementasi perangkat keras terdapat beberapa perubahan yang dilakukan. Suatu perubahan dilakukan berdasarkan keadaan real yang terjadi saat melakukan perancangan perangkat keras. Sub bab ini berisi perubahan yang terjadi pada rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

4.1.1. Perancangan Penempatan Perangkat

Gambar 4.1 Perancangan Penempatan Perangkat

39

Pada gambar 4.1 merupakan perancangan penempatan perangkat pada rauangan.

Perancangan penempatan perangkat berguna untuk mengetahui posisi yang efektif untuk pemasangan perangkat. Pada penelitian ini posisi perangkat dipasang tepat pada bagian tengah ruangan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja dari perangkat. Ukuran (panjang x lebar x tinggi) ruangan yang akan digunakan untuk percobaan sistem pemantauan adalah 3 x 3 x 2,7 meter.

4.1.2. Perubahan Flowchart Proses Kerja Sistem

Gambar 4.2 Flowchart Proses Kerja Sistem

Gambar 4.2 merupakan hasil perubahan pada gambar 3.4. Proses kerja dimulai dengan menghubungkan alat dengan jaringan internet. Setelah perangkat terhubung maka sistem menunggu user memasukan perintah dari Telegram. Untuk mengaktifkan sistem dengan mengirimkan perintah “/Activated” pada Telegram. Sistem akan berada pada posisi standby saat diaktifkan. Sensor PIR akan mendeteksi apakah ada pergerakkan atau tidak pada ruangan, bila tidak ada gerakan yang terdeteksi maka sistem akan tetap di posisi standby.

Ketika ada gerakan dan terdeteksi oleh sensor PIR maka Raspberry Pi akan memberi perintah ke kamera. Kamera akan mulai merekam kondisi ruangan, file video hasil rekaman tersebut akan disimpan pada Raspberry Pi dan kemudian Raspberry Pi akan mengirimkan pemberitahuan ke pengguna melalui Telegram dan mengirimkan file video ke Google Drive.

Sistem akan melakukan pengulangan tak terbatas. Terdapat beberapa perintah yang dapat diakses oleh pengguna pada Telegram. Saat pengguna memasukan perintah “/Status” pada Telegram maka sistem akan mengirimkan pesan apakah sistem dalam keadaan aktif atau tidak. Perintah selanjutnya adalah “/Clean”, saat pengguna d apat memasukkan perintah

“/Clean” pada Telegram maka sistem akan menghapus semua data file video pada Raspberry Pi dan Google Drive. Perintah berikutnya adalah “/Help”, Saat pengguna memasukkan perintah”/Help” pada Telegram maka sistem akan mengirimkan pesan berisi perintah-perintah yang dapat digunakan untuk mengakses sistem keamanan tersebut sehingga pengguna tidak perlu menghafal semua perintah-perintah yang telah dibuat. Perintah yang terakhir adalah “/Stop”. Pengguna dapat menonaktifkan sistem dengan mengirimkan perintah “/Stop” ke Telegram.

4.1.3. Perubahan Flowchart Proses Kerja Pada Google Drive

Gambar 4.3 merupakan hasil perubahan pada gambar 3.6. Proses kerja dimulai dengan menghubungkan perangkat dengan jaringan internet. Setelah perangkat terhubung dengan jaringan internet maka Rclone akan mendeteksi adakah perubahan data file video pada folder Raspberry Pi atau tidak. Apabila terdapat video baru yang masuk kedalam folder maka crontab akan menjadwalkan proses sinkronisasi antara data file video pada folder Raspberry Pi ke Google Drive. Rclone akan menjalankan proses sinkronisasi sesuai dengan jadwal.

Penjadwalan dibuat setiap 10 detik sekali. Apabila pengguna ingin menghapus video pada pada Google Drive, maka pengguna tinggal memasukan perintah /Clean pada Telegram dan

41

sistem akan menghapus seluruh data file video pada folder Raspberry Pi, setelah itu proses Rclone dan Crontab akan berjalan seperti yang sebelumnya yaitu mendeteksi perubahan data file video pada folder Raspberry Pi dan mensinkronkannya ke Google Drive.

Gambar 4.3 Flowchart Proses Kerja Pada Google Drive

4.1.4. Perubahan Flowchart Proses Kerja Pada Telegram

Gambar 4.4 merupakan hasil perubahan pada gambar 3.5. Proses kerja dimulai dengan menghubungkan alat dengan jaringan internet. Setelah perangkat terhubung maka user memasukan perintah pada Telegram. Untuk mengaktifkan sistem dengan mengirimkan perintah “/Activated”. Telegram akan menampilkan pesan “Security Camera Is Activated”.

Sistem akan berada pada posisi standby saat diaktifkan. Sensor PIR akan mendeteksi apakah ada pergerakkan atau tidak pada ruangan, bila tidak ada gerakan yang terdeteksi maka sistem akan tetap di posisi standby. Ketika ad a gerakan dan terdeteksi oleh sensor PIR maka Raspberry Pi akan mengirimkan pesan ke Telegram yang berisi “Pergerakan Terdeteksi, Sistem mulai merekam”. Setelah selesai merekam maka Raspberry Pi akan mengirimkan

pesan berisi link folder Google Drive tempat video tersimpan. Sistem akan melakukan pengulangan tak terbatas. Terdapat beberapa perintah yang dapat diakses oleh pengguna pada Telegram. Saat pengguna memasukan perintah “/Status” pada Telegram maka sistem akan menampilkan pesan apakah sistem dalam keadaan aktif atau tidak. Perintah selanjutnya adalah “/Clean”, saat pengguna dapat memasukkan perintah “/Clean” pada Telegram maka sistem akan menampilkan pesan”Rekaman Telah Dihapus”. Perintah berikutnya adalah

“/Help”, Saat pengguna memasukkan perintah”/Help” pada Telegram maka sistem akan mengirimkan pesan berisi perintah-perintah yang dapat digunakan untuk mengakses sistem keamanan tersebut sehingga pengguna tidak perlu menghafal semua perintah-perintah yang telah dibuat. Perintah yang terakhir adalah “/Stop”. Pengguna dapat menonaktifkan sistem dengan mengirimkan perintah “/Stop” ke Telegram maka sistem akan mengirimkan pesan

“Security Camera Disabled”.

Gambar 4.4 Flowchart Proses Kerja pada Telegram

43

4.2. Implementasi Perangkat Keras

4.2.1. Bentuk Fisik Alat

Bentuk fisik dari alat sistem pemantauan jarak jauh pada kamar tidur terintegrasi dengan Google Drive dan Telegram berbasis Raspberry Pi via Internet ini ditunjukan pada gambar 4.5 dan setiap bagian dari alat ditunjukan pada tabel 4.1

Gambar 4.5 Bentuk Fisik Alat

Tabel 4.1 Keterangan Bentuk Fisik Alat

No Keterangan

1 Pi Kamera

2 Sensor PIR

3 Konektor Power Raspberry Pi 4 Konektor LAN (Local Area Network)

4.2.2. Rangkaian Elektronik Alat

Rangkaian elektronika pada alat sistem pamantauan jarak jauh pada kamar tidur terintegrasi dengan Google Drive dan Telegram berbasis Raspberry Pi via internet ditunjukan pada gambar 4.6 dan setiap komponen dari alat ditunjukan pad a tabel 4.2.

Gambar 4.6 Rangkaian Elektronik Alat

Tabel 4.2 Keterangan Rangkaian Elektronik Alat

No Keterangan

1 Pi Kamera

2 Sensor PIR

3 Raspberry Pi

4 Kabel Ethernet

5 Kabel Power

4.3. Hasil Pengujian dan Analisis Data

Pengujian sistem bertujuan untuk mengukur keberhasilan sistem pemantauan jarak jauh pada kamar tidur pada penelitian ini. Pengujian sistem dilakukan untuk beberapa bagian yaitu pengujian kemampuan jarak jangakauan sensor PIR, pengujian sensitivitas sensor PIR terhadap suhu ruangan dan objek yang melintas dan pengujian Pi kamera dan pengujian waktu delay yang diperlukan sistem dimulai saat sensor PIR mendeteksi pergerakan sampai user menerima notifikasi di Telegram dan video di Google Drive.

4.3.1. Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR

Pada pengujian jarak jangkauan sensor PIR bertujuan untuk mengukur serapa jauh sensor PIR dapat bekerja untuk mendeteksi gerakan. Dilakukan 5 kali percobaan pada setiap

45

jarak (1–10 meter) untuk menguji sensitifitas pada sensor PIR. Hasil percobaan ditunjukan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR Jarak Objek

(meter)

Hasil Pengujian Presentasi

Keberhasilan

1 2 3 4 5

1 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

2 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

3 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

4 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

5 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

6 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

7 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 100%

8 Gagal Gagal Berhasil Gagal Gagal 20%

9 Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal 0%

10 Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal 0%

Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa jarak maksimum sensor PIR dapat bekerja untuk mendeteksi adanya suatu pergerakan adalah 7 meter. Hal ini dikarenakan pada jarak 7 meter tingkat keberhasilan sensor PIR berada di angka 100%. Pada jarak 8 meter sensor PIR masih dapat mendeteksi pergerakan namun tingkat keberhasilannya di bawah 80% dan pada jarak lebih dari 8 meter sensor PIR sudah tidak dapat mendeteksi adanya pergerakan.

Berdasarkan hasil pengujian jarak dan spesifikasi sensor PIR pada datasheet, Jarak maksimum Sensor PIR dapat bekerja dan mendeteksi adanya pergerakan adalah 7 meter dan data pengujian tersebut sesuai dengan spesifikasi pada datasheet sensor PIR

.

4.3.2. Pengujian Sensitivitas Sensor PIR Terhadap Suhu Ruangan dan Objek yang Melintas

Pada pengujian sensitifitas sensor PIR terhadap suhu ruangan dilakukan dengan cara sensor PIR diletakan pada suatu ruangan ber-AC dengan suhu diatur sesuai keinginan sebesar 17oC – 30oC, kemudian suhu ruangan diukur menggunakan thermometer digital yang menunjukan angka yang diinginkan. Kemudian objek (manusia) dengan suhu tubuh normal 36oC–37oC melintasi sensor PIR pada jarak 3-4 meter. Hasil Pengujian ditnjukan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Pengujian Sensor PIR Terhadap Suhu Ruangan dan Objek Yang Melintas Suhu Ruangan (oCelcius) Hasil Pengujian

17 Terdeteksi

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada pengujian diatas suhu ruangan sebesar 17oC – 30oC tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan sensor PIR saat mendeteksi pergerakan dari objek yang melintas (manusia).

47

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4 dan dibandingkan dengan spesifikasi sensor PIR pada datasheet maka disimpulkan bahwa pengujian ini berhasil karena sensor PIR dapat bekerja pada suhu -15oC sampai 70oC sesuai dengan spesifikasi pada datasheet.

4.3.3. Pengujian Kamera

Pada pengujian ini, peneliti mengunakan Pi kamera dengan resolusi 5MP. Pengujian dilakukan pada objek dengan mengambil jarak objek dari alat yang dibuat mulai dari 1 meter sampai 10 meter. Percobaan dilakukan dengan kondisi pencahayaan yang cukup. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Pengujian Kamera

Jarak Objek (meter) Terlihat Kamera

1 Berhasil

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa Pi kamera dapat mengambil gambar dengan kualitas yang baik dan wajah objek masih dapat dikenali dengan jarak 10 meter.

4.3.4. Pengujian Delay Pada Sistem

Pada pengujian ini delay yang diukur adalah delay keseluruhan sistem. Delay diukur saat sensor PIR mulai mendeteksi pergerakan manusia sampai user menerima notifikasi di

Telegram dan Video di Google Drive. Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali dan metode pengukurannya menggunakan stopwatch. Pengujian ini menggunakan 2 jaringan yang berbeda yaitu dengan jaringan Indihome milik PT. Telkom d an Jaringan LTE milik PT.

Telkomsel. Pengukuran kecepatan jarianga menggunakan layanan yang ada pada web

“speedtest.net”. Hasil pengukuran kecepatan internet dapat dilihat pada gambar 4.7.

(a) (b)

Gambar 4.7 Pengukuran Kecepatan Jaringan (a) LTE Telkomsel ; (b) Indihome Telkom

Dari hasil pengukuran kecepatan data menggunakan speedtest.net untuk jaringan Indihome milik PT. Telkom dan jaringan LTE milik PT. Telkomsel maka seperti gambar 4.7 untuk jaringan Indihome Telkom kecepatan unduh mencapai 20,6 Mbps dan kecepatan unggahnya sebesar 7,49 Mbps sedangkan untuk jaringan LTE Telkomsel kecepatan unduhnya mencapai 56,4 Mbps dan unggahnya sebesar 15,8 Mbps. Pada pengujian ini aspek yang akan diukur adalah waktu yang dibutuhkan ketika sensor PIR mulai mendeteksi objek dan mengirimkan pesan ke Telegram dan Google Drive, video menggunakan format .h264 dan .mp4 dengan resolusi 720p dan durasi video yang digunakan adalah 5 detik.

49

Tabel 4.6 Pengujian Delay Pada Sistem

Percobaan

Jaringan LTE Telkomsel Jaringan Indihome Telkom Waktu Kirim

Berdasarkan pengujian rata–rata waktu pengiriman maka didapatkan hasil sesuai dengan tabel 4.6. Hasil pengukuran delay untuk jaringan Indihome Telkom waktu rata–rata pengiriman pesan deteksi objek ke Telegram sebesar 5,62 detik dan waktu rata–rata untuk mengirimkan video ke Google Drive sebesar 16,16 detik. Untuk jaringan LTE Telkomsel waktu rata–rata pengiriman pesan deteksi objek ke Telegram sebesar 5,41 detik dan waktu rata–rata untuk mengirim video ke Google Drive sebesar 15,25 detik. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa delay pada jaringan LTE Telkomsel lebih kecil dibandingkan dengan delay pada jaringan Indihome Telkom.

4.3.5. Pengujian Data Keseluruhan Sistem

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan mulai dari sensor PIR mendeteksi Gerakan manusia, kamera merekam video, Raspberry Pi berkomunikasi dengan Telegram untuk

mengirimkan pesan dan Google Drive untuk mengirimkan video, Telegram menerima pesan dan Google Drive menerima video, Pengguna mengakses sistem menggunakan Telegram.

Kondisi Pengujian dilakukan dengan jarak objek antara 1–10 meter dengan kondisi suhu ruangan 25oC – 28oC. Untuk video ditentukan dalam durasi 5 detik.

Tabel 4.7 Hasil Data Keseluruhan Sistem Jarak Objek

2 Terdeteksi Aktif Berhasil Berhasil

3 Terdeteksi Aktif Berhasil Berhasil

4 Terdeteksi Aktif Berhasil Berhasil

5 Terdeteksi Aktif Berhasil Berhasil

6 Terdeteksi Aktif Berhasil Berhasil

7 Terdeteksi Aktif Berhasil Berhasil

8 Tidak Terdeteksi Standby Tidak Tidak

9 Tidak Terdeteksi Standby Tidak Tidak

10 Tidak Tedeteksi Standby Tidak Tidak

Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 4.7, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat presentase keberhasilan keseluruhan sistem mencapai 100%. Hal ini terlihat karena ketika objek berada pada jarak jangkauan sensor PIR maka sensor dan kamera menjadi aktif, pesan langsung dikirimkan ke Telegram dan video juga terproses dengan baik dan berhasil dikirim ke Google Drive.

4.4. Implementasi Perangkat Lunak

Pada subbab ini menjelaskan tentang listing program yang digunakan pada sistem pemantauam jarak jauh pada kamar tidur terintegrasi dengan Google Drive d an Telegram berbasis Raspberry Pi via internet.

51

4.4.1. Library yang Digunakan

Gambar 4.8 Library yang Digunakan Sistem

Listing program yang digunakan merupakan pemanggilan modul pemrograman Python dapat dilihat pada gambar 4.8. Modul yang dipanggil yaitu collections, telepot, suprocess, os, time, gpiozero dan picamera. Modul collections merupakan modul Python yang mengimplementasikan tipe data khusus seperti dict, list, set dan tuple. Modul telepot merupakan modul yang berfungsi untuk menghubungkan Raspberry Pi dengan Telegram bot. Modul subprocess digunakan untuk menjalankan program atau aplikasi baru pada Python dengan membuat proses baru. Modul os merupakan pendukung operasi sistem pada Raspberry Pi sebagai library pemanggilan waktu pada Raspberry pi. Modul time merupakan clock sebagai waktu delay untuk menjalankan program secara berkala. Modul gpiozero merupakan pemanggilan modul input/output yang akan digunakan pada Raspberry Pi.

Modul picamera berfungsi untuk menjalankan modul kamera pada Raspberry Pi.

4.4.2. Konfigurasi Pada Sistem

Gambar 4.9 Konfigurasi Pada Sistem

Pada gambar 4.9 merupakan konfiguransi pada sistem. Terdapat 4 konfigurasi yang dibuat yaitu token_id, chat_id, video_time dan registration_folder. Token_id yang

digunakan merupakan kode pada bot Telegram yang telah dibuat. Chat_id yang digunakan merupakan kode Telegram user sehingga hanya user saja yang dapat mengakses bot tersebut.

Video_time berfungsi untuk mengkonfigurasi berapa lama video akan dirakam (dalam satuan detik). Registration_folder bertujuan sebagai tempat penyimpanan video yang direkam.

4.4.3. Listing Program Pada Sensor PIR

Gambar 4.10 Listing Program Pada Sensor PIR

Pada gambar 4.10 merupakan pembacaan pergerakan objek menggunakan sensor PIR.

Program dari sensor PIR dimasukan dalam class movement_detected. Sensor PIR diinisialisasi pada pin gpio 4. Pada saat objek terdetekti oleh sensor PIR maka fungsi movement_detected akan dijalankan dan akan bernilai true. Saat objek tidak terdeteksi maka akan mengembalikan nilainya menjadi false menggunakan fungsi return bool.

4.4.4. Listing Program Pada Kamera

Gambar 4.11 Listing Program Pada Kamera

53

Gambar 4.11 Lanjutan Listing Program Pada Kamera

Pada gambar 4.11 merupakan listing program pada kamera. Program kamera dimasukan pada class camera. Pada fungsi __init__ Dilakukan deklarasi pada Pi kamera seperti self.camera = PiCamera() berfungsi untuk mendeklarasikan nilai dari library PiCamera, self.registration_folder = os.path.abspath(folder) berfungsi untuk menyimpan nilai dari directori folder sebagai tempat penyimpanan video dan self.record = {} bertujuan untuk menyimpan nilai dari nama dan error video pada start recording. start_recording bertujuan sebagai penamaan video yang direkam, format yang digunakan dan tempat penyimpanan video. Perekaman video awal menggunakan format .h264. Setelah video selesai di rekam maka video akan dikonversi ke format .mp4. Jika selama proses konversi terjadi error maka akan menjalankan fungsi __convert_h264_to_mp4 dan akan memunculkan pesan error. Pada fungsi purge_recording bertujuan untuk menghapus file video yang terdapat dalam folder. Apabila video dalam folder berhasil dihapus maka sistem akan mengirimkan pesan ke Telegram yang berisi “ Rekaman telah dihapus”.

4.4.5. Listing Program Pada Bot Telegram

(a)

Gambar 4.12 (a) Listing Program Pada Bot Telegram ; (b) Listing Program Pada Bot Telegram (Lanjutan)

55

Pada gambar 4.12 merupakan listing program pada Bot Telegram. Terdapat lima perintah yang dibuat untuk menjalankan sistem yaitu : /activated, /stop, /status, /clean dan /help. Perintah /activated berfungsi untuk menjalankan sistem kemanan. Saat perintah di kirim maka Telegram akan mendapatkan pesan berisi “Security Camera Is Activated”

sebagai indikator bahwa sistem berjalan dengan baik. Saat ada objek yang melintas dan terdeteksi oleh sensor PIR maka sistem akan mengirimkan pesan ke berisi “Pergerakan Terdeteksi, Sistem Mulai Merekam”. Setelah selesai merakam dengan durasi yang telah di tentukan pada gambar 4.9 maka sistem akan mengirimkan pesan berupa link folder Google Drive. Perintah /stop berfungsi memberhentikan sistem keamanan. Pada saat perintah dikirim maka Telegram akan mendapatkan pesan “Security Camera Disabled”. Perintah /status berfungsi untuk mengetahui apakan sistem tersebut aktif atau tidak. Apabila sistem diaktifkan maka sistem akan mengirim pesan “Sistem diaktifkan” dan apabila sistem tidak aktif maka sistem akan mengirimkan pesan “Sistem Dinonaktifkan”. Perintah /clean berfungsi untuk menghapus semua data pada folder di Raspberry Pi. Perintah /help berfungsi untuk membantu pengguna dalam menggunakan perintah – perintah yang teleh dibuat.

4.4.6. Program Untuk Google Drive

Gambar 4. 13 Konfigurasi Program Crontab untuk Google Drive

Pada gambar 4.13 merupakan konfigurasi antara Google Drive dan Raspberry Pi menggunakan Crontab. Folder yang digunakan pada Raspberry Pi adalah /home/pi/Documents/SKRIPSI dan folder yang digunakan pada Google Drive adalah folder backup. Untuk penjadwalannya dibuat setiap 10 detik sekali Crontab akan mensinkronkan antara file pada folder Raspberry Pi dan juga pada folder Google Drive. Jika terdapat penambahan video pada folder Raspberry Pi maka sistem akan mengirim file tersebut ke Google Drive.

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian serta analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Seluruh sistem terbukti dapat berjalan dengan baik dalam mendeteksi, merekam, dan mengirim hasilnya sampai di pengguna.

2. Jarak maksimal sensor PIR dapat mendeteksi adanya sebuah pergerakan objek adalah 7 meter. Artinya pada jarak yang lebih dari 7 meter objek akan gagal terdeteksi.

3. Suhu ruangan yang lebih rendah dari suhu tubuh manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap sensitifitas sensor PIR.

4. Pi kamera dapat mengambil gambar dengan kualitas baik dengan objek masih dapat dikenali hingga jarak 10 meter

5. Dari hasil pengujian dan informasi spesifikasi koneksi internet yang disarankan untuk implementasi sistem ini, berdasarkan delay yang didapatkan maka digunakan jaringan internet LTE Telkomsel. Hal ini karena didapatkan delay hasil pegiriman pesan deteksi objek sebesar 5,41 detik dan mengirimkan video ke Google Drive sebesar 15,25 detik.

5.2. Saran

Saran yang diberikan untuk pengembangan dan penyempurnaan penelitian ini dimasa mendatang adalah :

1. Sistem ini masih terdepat keterbatasan untuk mengamankan ruangan yang ada, karena sistem ini hanya memiliki satu alat pendeteksi yaitu sensor PIR. Sehingga disarankan untuk menambahkan alat pendeteksi baik sensor PIR ataupun sensor – sensor yang lain sesuai kebutuhan.

2. Pengembangan terhadap sistem ini sehingga terdapat fitur – fitur lain seperti live streaming dan lain sebagainya.

58

DAFTAR PUSTAKA

[1] CNN Indonesia : “Kejahatan Tertinggi di Yogya Terjadi di Sleman “ : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161031065421-20-168981/kejahatan- tertinggi-di-yogya-terjadi-di-sleman (Diakses Desember 2020)

[2] http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/uu23/data_dasar/index/447-jumlah-kasus-

[2] http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/uu23/data_dasar/index/447-jumlah-kasus-

Dokumen terkait